Anda di halaman 1dari 7

Kasmira, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol.

4 (2018) : S49-S55 S49

ANALISIS PERUBAHAN KOMPONEN KIMIA KERIPIK BAYAM HIJAU (Amaranthus


tricolor.L) AKIBAT PROSES PENGGORENGAN
ANALYSIS OF CHANGES IN CHEMICAL COMPONENTS GREEN SPINACH CHIPS
(AMARANTHUS TRICOLOR.L) DUE TO FRYING PROCESS
Kasmira1), Lahming2), Ratnawaty Fadillah3)
1AlumniProgram Studi Pendidikan Teknologi Pertanian
2 dan 3 Dosen PTP FT UNM
Kasmirapertanian@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kandungan kimia pada keripik bayam
hijau yang diproses dengancarapenggorengan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
(eksperimen) padasampelbayamhijaudankeripikbayamhijau. Teknik analisis yang
digunakan adalah analisis uji t satu sampel yang diolahmenggunakan SPSS versi 22.0.
Kandungan kimia yang diamati pada penelitian ini adalahzatbesi, nitrat,nitrit,oksalat,
kalsium, antioksidan, dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keripik bayam
hijaumengandung kalsium (0,18%) dan antioksidan (32,81%) yang tinggi.
Kata kunci: Bayam Hijau, Keripik Bayam Hijau, dan Komponen Kimia

ABSTRACT
This study aims to determine changes in the chemical content on green spinach chips
processed in a way by frying pan. This research is a quantitative research (experimen) on
samples of green spinach and green spinach chips. The analysis technique used is t test
one sample which is processed using SPSS version 22.0. Chemical content observed on
this study are iron, nitrate, nitrite, oxalate, calcium, antioxidants, and water content. The
results showed that chips spinach green contained calcium (0.18%) and antioxidants
(32.81%) were high.
Keywords: Green Spinach, Green Spinach Chips, and Chemical Components
PENDAHULUAN dan teknologi, bayam sudah mulai
banyak diolah menjadi jajanan lezat yang
Bayam merupakan salah satu kaya akan nutrisi. Ketergantungan
jenis makanan yang dikonsumsi oleh konsumen pada makanan jajanan di
masyarakat setiap hari, karena Indonesia telah memegang peranan
mengandung gizi, vitamin, dan garam penting karena makanan jajanan juga
mineral seperti zat besi yang penting dikonsumsi oleh golongan rawan seperti
bagi tubuh manusia. Bayam merupakan ibu hamil dan menyusui.
komoditas pertanian yang hanya Bayam merupakan salah satu
dipasarkan dalam bentuk segar dengan komoditi pangan yang mudah rusak
volume terbatas, namun sehingga memerlukan penanganan
ketersediaannya harus adasetiap hari. khusus untuk memperpanjang masa
Pada awalnya,bayam hanya digunakan simpannya. Salah satu usaha yang
untuk sayuran saja. Namun, seiring dapat dilakukan adalah proses
dengan perkembangan pengetahuan pengawetan dan pengolahan bayam
Kasmira, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : S49-S55 S50

menjadi bentuk lain, sehingga dapat juga harus menjadi perhatian utama.
dijadikan makanan tambahan yang Selama proses pengolahan, keripik
bergizi. Pembuatan keripik bayam bayam memiliki beberapa perubahan
merupakan salah satu bentuk kandungan, baik komonen zat gizi
pengembangan teknologi lepas panen maupun non gizi. Komponen tersebut
dan pengolahan makanan tambahan antara lain kadar zat besi, kadar nitrat,
atau jajanan yang diharapkan dapat kadar nitrit, kadar oksalat, kadar kalsium,
memberi sumbangan gizi pada kandungan antioksidan, dan kadar air.
masyarakat (Smith, 2002). Jenis bayam Dalam penelitian ini pengkajian secara
yang memiliki kandungan gizi tinggi mendalam dilakukan terhadap
adalah jenis bayam hijau, produk olahan perubahan kadar zat besi, kadar nitrat,
dari bayam terdiri dari berbagai macam kadar nitrit, kadar oksalat pada keripik
yaitu kue bolu, kerupuk dan Salah satu bayam, harus dikaji keamanannya. Oleh
olahan bayam yang telah banyak karena itu, adanya perubahan selama
diperjual belikan adalah “keripik bayam proses pengolahan baik komponen gizi
hijau’. maupun non gizi.
Keripik bayam adalah makanan
yang terbuat dari bayam sebagai bahan METODE PENELITIAN
dasarnya dan menggunakan tepung
Penelitian ini menggunakan
pelapis sebagai pelapis lembaran bayam
analisis statistik ujione sample t test. Uji
yang akan digoreng (Ramdhan, 2009).
one samplet t test adalah uji komperatif
Keunggulan bayam jika diolah menjadi
untuk menilai perbedaan antara nilai
keripik yaitu memiliki kandungan nutrisi,
tertentu dengan rata-rata kelompok
mineral, serta vitamin yang baik,
populasi. Ujione sample t test
sehingga bayam dapat dimanfaatkan
merupakan prosedur yang digunakan
menjadi produk olahan yang bermutu
untuk membandingkan rata-rata dua
dan bergizi.
variabel dalam satu group. Artinya,
Pengolahan bayam menjadi keripik
analisis ini berguna untuk melakukan
selain memberikan keanekaragaman
pengujian terhadap dua sampel yang
pangan juga mampu meningkatkan
berhubungan atau dua sampel
kualitas dan nilai ekonomis dari sayuran
berpasangan.
tersebut. Selain itu, keripik memiliki umur
Peralatan yang digunakan
simpan lebih lama dari produk segarnya
adalah timbangan analitik, wajan,
serta memberikan flavor produk yang
baskom, pisau stainless steel, gelas
khas, yaitu renyah dan gurih (Koswara.
ukur, sendok, saringan, alat pengiris
2009).
(pisau perajang), sarung tangan plastik,
Meningkatnya kesadaran
kain, talenan, saringan minyak, toples,
masyarakat tentang kesehatan
label, tissu, aluminium foil,
menyebabkan tuntutan terhadap kualitas
kompor gas, dan gas elpiji. Peralatan
pangan juga meningkat. Saat ini,
yang digunakan selama analisis kimia
masyarakat tidak hanya menilai pangan
adalah gelas beker, gelas ukur, labu
dari segi penampilan semata tetapi juga
ukur, pipet, AAS (Atomic Absorption
mempertimbangkan efek pangan
Spectrometry Seri AA-7000), corong,
tersebut terhadap kesehatan atau yang
kaca arloji, pipet tetes, kertas saring,
dikelompokkan sebagai pangan
piring plastik, cawan alumunium, neraca
fungsional. Selain itu, keamanan pangan
digital, spatula, oven, eksikator,
Kasmira, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : S49-S55 S51

timbangan analitik, gelas beaker khusus, penelitian Sundari dkk. (2015), bahwa
cawan filtrasi, desikator, oven, tanur, proses penggorengan dengan suhu
tabung sentifus, dan hammer mill antara 150oC-300oC dalamproses
Pembuatan keripik bayam hijau pemasakan sangat berpengaruh pada
meliputi pembuatan adonan tepung nilai gizi bahan pangan.
berbentuk pasta cair atau encer. Nitrat
Pembuatan adonan terdiri dari campuran
tepung beras 200 g, bumbu seperti
bawang putih 6 g, ketumbar 4 g, garam
halus 8 g, telur 30 g, gula 3 g serta air
secukupnya , pemisahan daun dengan
batang, pencampuran daun bayam
dengan tepung pelapis, penggorengan,
pengangkatan dan penirisan, dan
pendinginan. Selanjutnya pengujian
kimia meliputi kadar zat besi, kadar
nitrat, kadar nitrit, kadar oksalat,
kandungan kalsium, antioksidan, dan
kadar air. Gambar 2. Kandungan Nitrat Pada
Bayam Hijau Dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keripik Bayam
Zat Besi
Kandungan nitrat pada keripik
bayam menurun dengan nilai 0,52%. Hal
ini disebabkan karena proses
penggorengan dengan suhu 160oC.
Suhu yang tinggi pada proses
pengolahan bahan pangan akan
merusak kandungan gizi bahan pangan
tersebut.Pada kondisi yang normal, baik
nitrit maupun nitrat adalah komponen
yang stabil, tetapi dalam suhu yang
tinggi menjadi tidak stabil. Biasanya,
adanya ion klorida, bahan metal tertentu
Gambar 1. Kandungan Zat Besi Bayam
dan bahan organik akan mengakibatkan
Hijau Dan Keripik Bayam nitrat dan nitrit menjadi tidak stabil.
Hijau World Health Organization
Kandungan zat besi (Fe) pada (WHO) telah menentukan Acceptable
keripik bayam yang dihasilkan menurun Daily Intake (ADI) untuk ion nitrat dan
karena adanya proses pengolahan dari nitrit. Dalam kajian terhadap toksisitas
daun bayam menjadi keripik bayam yang nitrat, NOEL (no-observed-effect-level)
diolah melalui proses penggorengan sebesar 370 mg NO3-/kg bobot segar
dengan suhu 160oC.Penggorengan merupakan nilai yang paling sesuai
menyebabkan penurunan dan kerusakan untuk evaluasi keamanan. Toksisitas oral
kandungan gizi seperti protein, vitamin, akut untuk nitrat pada manusia adalah
dan mineral. Hal ini sejalan dengan sekitar 330 mg/kg berat badan (EFSA,
Kasmira, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : S49-S55 S52

2008).Dosis letal nitrat pada orang Oksalat


dewasa yaitu 4–30 gr.
Nitrit

Gambar 3. Kandungan Nitrit Bayam Gambar 4. Kandungan Oksalat Bayam


Hijau Dan Keripik Bayam
Hijau Dan Keripik Bayam
Hijau
Hijau
Penurunan kandungan oksalat
Penurunan kandungan nitrit
setelah bayam menjadi keripik
setelah daun bayam hijau menjadi dipengaruhi oleh proses penggorengan.
keripik karena dipengaruhi proses Suhu yang digunakan dalam penelitian
penggorengan. Penggunaan panas ini adalah 160oC. Hal ini diduga karena
dalam proses penggorengan bahan pemanasan dapat merusak dinding sel
pangan sangat berpengaruh pada yang menyebabkan oksalat keluar dan
kandungan gizi dan non gizi bahan larut dalam panas (Fatimah, dkk, 2009).
pangan. Konsumsi nitrit secara Kandungan oksalat yang tinggi pada
berlebihan dapat bersifat racun serta daun bayam sebelum penggorengan
dapat membentuk senyawa nitrosamin dikarenakan interaksi daun bayam
yang bersifat karsinogenik.Sifat dengan udara. Hal ini sejalan dengan
karsinogenik dan mutagenetik nitrosamin penelitian yang dilakukan oleh Suwardi
(2011) kadar oksalat meningkat
diduga kuat penyebab nekrosis yakni
disebabkan oleh interaksi sampel
pematian sebagian jaringan sel mahluk
dengan udara. Selain itu, semakin lama
hidup sebagai stadium awal serangan sampel dalam air maka oksalat akan
kanker. semakin banyak larut. Semakin tinggi
Menurut Silalahi, dkk (2007) suhu yang digunakan, semakin tinggi
bahwa jumlah asupan harian (ADI) oleh pula kadar oksalat yang berhasil
FAO/WHO untuk 60 kg berat badan tereduksi. Namun, semakin tinggi pula
adalah 8 mg nitrit.Waktu yang kadar nutrisi yang akan larut maupun
dibutuhkan untuk mengeluarkan nitrit rusak pada saat pemanasan bahan
dan nitrat secara sempurna dari saluran sayur tersebut ( Ahtar, dkk, 2011).
cerna menuju urin berkisar 12 jam
hingga 3 hari, tergantung pada kadar
persenyawaan tersebut dan fungsi ginjal.
Kasmira, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : S49-S55 S53

Kalsium Kalsium berperan penting dalam


dalam proses pembentukan tulang dan
gigi yang normal. Kalsium juga berperan
dalam proses pembekuan darah,
kontraksi otot, metabolisme sel, serta
pengiriman isyarat dari saraf ke sel
(Almatsier, 2010). kalsium tulang
memiliki dua peranan utama dalam
tubuh yaitu (1) sebagai bagian integral
dalam strujtur tulang, memberi bentuk
dan kekuatan pada tulang dan gigi
sehingga dapat bergerak; (2) sebagai
Gambar 5. Kandungan Kalsium tempat penyimpanan kalsium, sehingga
Bayam Hijau Dan Keripik dapat membantu mengatur
Bayam keseimbangan kalsium plasma (Rolfes &
Whitney 2008 dalam Muflihah, 2011).
Bayam merupakan jenis sayuran yang Antioksidan
mengandung kalsium yang tinggi yaitu
99 mg/100 g porsi bayam. Namun,
kandungan ini menurun setelah
dilakukan pengolahan perebusan,
pengukusan dan penggorengan.
Granner (2003) mengatakan bahwa
proses pemasakan dengan menggoreng
termasuk paling sering dilakukan. Suhu
menggoreng biasanya mencapai 160oC,
oleh karena itu sebagian zat gizi
diperkirakan akan rusak,
diantaranya vitamin dan protein.
Penurunan mineral berkisar antara 5- Gambar 6. Kandungan Antioksidan
40%, terutama kalsium, yodium, seng, Daun Bayam Dan
selenium dan zat besi. Keripik Bayam
Kadar kalsium berbeda antara Hasil penelitian ini
daun bayam hijau dan keripik bayam memperlihatkan bayam hijau
hijau. Kadar kalsium pada daun bayam mengandung kadar antioksidan yang
hijau yaitu 0,29% dan keripik bayam tinggi dibandingkan dengan keripik
hijau adalah 0,18%. Meskipun kadar bayam. Kandungan antioksidan daun
kalsium berbeda pada daun bayam hijau bayam yaitu 78,83%, sedangkan
dan keripik bayam hijau, tetapi kandungan antioksidan keripik daun
berdasarkan hasil analisis uji one sampel bayam yaitu 32,81%. Laju perubahan
t test tidak ada Perbedaan yang kadar antioksidan bayam hijau setelah
signifikan antara kadar kalsium daun pengolahan menjadi keripik bayam hijau
bayam hijau dan keripik bayam hijau, yaitu 46,92 %. Perbedaan antioksidan
sehingga tidak berpengaruh terhadap daun bayam dan keripik bayam
kadar kalsium keripik bayam hijau. dipengaruhi karena adanya proses
Kasmira, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : S49-S55 S54

pengolahan dari daun bayam menjadi dalam bahan makananmempengaruhi


keripik bayam. daya tahan bahan makanan terhadap
Beberapahal yang menjadi serangan mikroba.kadar air yang tinggi
penyebab kerusakan antioksidan, salah pada suatu bahan pangan akan
satunya dengan cara penggorengan. mempercepat kerusakan bahan pangan
Penggorengan pada umumnya tersebut. Penggorengan merupakan
menggunakan suhu yang tinggi yakni salah satu proses pengolahan
berkisar 150oC-300oC. Komponen mengubah bentuk aslinya kedalam
bioaktif seperti flavonoid, tanin, dan fenol bentuk lain agar bahan pangan tersebut
rusak pada suhu diatas 50oC karena dapat bertahan.
dapat mengalami perubahan struktur Penelitian yang dilakukan rata-
serta menghasilkan ekstrak yang rata kandungan air sebelum diolah
rendah(Handayani dan Sriherfyna, menjadi keripik sebesar 85,11% dan
2016). sesudah diolah menjadi keripik sebesar
Kadar Air 6,76%. Pengolahan daun bayam menjadi
keripik menghasilkan produk dengan
kadar air yang rendah. Hal ini
disebabkanoleh proses penggorengan
menggunakan suhu 160oC. Semakin
tinggi suhu yang digunakan semakin
tinggi penurunan kadar airnya (Sundari
dkk, 2015). Jikakadar air rendah, maka
keripik yang dihasilkan akan renyah.
Sebaliknya, Jika kadar air bahan tinggi,
maka keripik yang dihasilkan kurang
renyah.

Gambar 7. Kandungan Kadar Air DAFTAR PUSTAKA


Daun Bayam Dan
Akhtar, M., Israr, B., Bhatty, N., dan Ali,
Keripik Bayam A. (2011) Effect of cooking on
Hasil analisis kadar air soluble and insoluble oxalates in
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kadar selected Pakistani vegetables and
air daun bayam yaitu 85,11% dan keripik beans. International Journal of
bayam yaitu 6,76%. Proses pengolahan Food Properties. 14: 241 – 249.
keripik daun bayam menyebabkan Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu
penurunan kadar air akibat suhu Gizi. Gramedia Pustaka Utama.
penggorengan yang tinggi sehingga Jakarta.
menyebabkan kadar air pada daun European Food Safety Authority (EFSA).
bayam mengalami penguapan yang 2009. Conclusion on the Peer
cukup besar. Review of the Pesticide Risk
Assessment of the Active
Menurut Winarno (2004), Substance Carbosulfan. EFSA
kandungan air dalam bahan pangan ikut Journal: Parma, Italy 7(10): 1-112.
menentukan acceptability, kesegaran,
dan daya tahan bahan. Kandungan air
Kasmira, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : S49-S55 S55

Fatimah, 2009. Studi Kadar Klorofil Dan Sundari, D., Nuratmi, B., Winarso, M.
Zat Besi Pada Beberapa Jenis 2015. Toksisitas Akut (LD50) dan
Bayam Terhadap Jumlah Eritrosit Uji Gelagat Ekstrak Daun Teh
Tikus Putih Anemia. Skrpsi. Hijau (Camellia Sinensis (Linn.)
Fakultas sains dan teknologi Kunze) Pada Mencit. Artikel.
universitas islam negeri maulana Media Penelitian dan
malik ibrahim malang. Malang. Pengembangan Kesehatan.
Handayani, H., Sriherfyna, F.H., Volume XIX Nomor 4 Tahun 2009
Yunianta, 2016, Ekstraksi Suwardi, 2011. analisa kadar oksalat
Antioksidan Daun Sirsak Metode dalam daun bayam yang sudah
Ultrasonic Bath (Kajian Rasio dimasak dengan
Bahan: Pelarut dan metode spektrofotometri uv.
LamaEkstraksi), Jurnal Pangan fakultas tarbiyah dan
dan Agroindustri, vol.4 no.1 p.262- keguruan universitas islam negeri
272. sultan syarif kasim
Koswara. 2009. Pengolahan Aneka riau, pekanbaru.
Kerupuk. (Online), (http://tekpan. Winarno F.G. 2004. Kimia Pangan dan
unimus.ac.id /wp- Gizi. PT Gramedia Pustaka
content/uploads/2013/07/PENGOL Utama.Jakarta.
AHAN-ANEKA-K-E-R-U-P-U-
K.pdf,diakses 2 September 2016).
Ramdhan, 2009. Pembuatan keripik
bayam. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Rofles dan Whitney, 2008.
dalammuflihah, 2011. Bioavai
labilitas Kalsium Dan Zat BesiIn
Vitro Cookies Pati Garut (Maranta
ArundinaceaeL)
Dengan Penambahan Torbangun
(Coleus Amboinicus Lour)
Pada Berbagai Minuman. Skripsi.
Fakultas Ekologi Manusia Institut
Pertanian Bogor. Bogor
Silalahi, J., Dalimunthe, C. A., dan Dewi,
S. S. (2007). Pemeriksaan Kadar
Nitrit dan Nitrat di dalam Air
Minum yang Berasal dari Sumur di
Beberapa Daerah Sumatera
Utara. Medika Jurnal Kedokteran
Indonesia. 33(5): 306
Smith, 2002. Bertanam Sayuran.
Jakarta: Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai