Anda di halaman 1dari 21

Makalah

BIOSTATISTIKA
(Uji T dan Uji Khi Kuadrat)

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9
FAHMI YAHYA F1A218040
MARCELINA F1A218046
ANGGA OTNIEL F1A218072
KAIDA F1A220010
NALDA HAVID F1A220014
SRI FITRIYANTI REZKI F1A220025
SRI YULIANA F1A220061
NINING ASTIA NINGSI F1A220089
MUH. DHAMORA TEKE F1A220107

PROGRAM STUDI STATISTIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah UJI T DAN KHI
KUADRAT tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dari dosen bapak Dr. Makkulau, S.Si.,M.Si pada
program study S1 Statistika mata kuliah Biostatistika. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Uji Parametrik dan Uji Non-
Parametrik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Makkulau, S.Si.,M.Si
Selaku dosen mata kuliah Biostatistika yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni. Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.

Kendari, 28 Juni
2022

Penyusun

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Uji t...............................................................................................................3
B. Uji Khi Kuadrat (Chi Square).......................................................................6
C. Penerapan Uji t di Bidang Kesehatan...........................................................9
D. Penerapan Uji Khi Kuadrat di bidang Kesehatan.......................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistik memegang peranan yang penting dalam penelitian, baik dalam
penyusunan model, perumusan hipotesa, dalam pengembangan alat dan
instrumen pengumpulan data, dalam penyusunan desain penelitian, dalam
penentuan sampel dan dalam analisa data. Dalam banyak hal, pengolahan
dan analisa data tidak luput dari penerapan teknik dan metode statistik
tertentu, yang mana kehadirannya dapat memberikan dasar bertolak dalam
menjelaskan hubungan-hubungan yang terjadi. Statistik dapat digunakan
sebagai alat untuk mengetahui apakah hubungan kausalitas antara dua atau
lebih variabel benar-benar terkait secara benar dalam suatu kausalitas empiris
ataukah hubungan tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja.
Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang ada di dalam penelitian
itu, berbagai uji dilakukan. Salah satu uji yang telah dikenal dalam dunia
statistika, yaitu uji T. Uji T atau T test adalah salah satu tes statistik yang
dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang
menyetakan bahwa di antara dua buah mean sampel yang diambil secara
random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan signifikan.
Selain itu terdapat pula dalam beberapa kasus dimana variabel yang
dihubungkan bersifat numerik, maka analisis menggunakan korelasi
merupakan salah satu pilihan. Namun, jika kedua variabel yang dihubungkan
bersifat kategorik, maka penggunaan analisis korelasi tidak bisa lagi
digunakan karena angka pada suatu kategori hanya berupa kode bukan nilai
yang sebenanya sehingga operasi aritmatika tidak sah untuk kasus data
kategorik. Alasan yang lain mengapa analisis korelasi tidak bisa digunakan
pada data kategorik karena salah satu tipe variabel kategorik adalah nominal
yang tidak bisa diurutkan kategorinya. Pemberian urutan yang berbeda jelas
akan memberikan nilai korelasi yang berbeda pula sehingga dua orang yang
menghitung nilai korelasi besar kemungkinan memberikan hasil yang tidak
sama. Untuk itulah maka analisis chi-square yang akan digunakan untuk

1
mencari apakah ada hubungan (asosiasi) dan perbedaan (komparasi) antar
variabel-variabel kategorik tersebut.
Beberapa formula statistika disusun berdasarkan asumsi-asumsi
tertentu.Formula tersebut dapat menggambarkan sebuah fenomena ketika
asumsi-asumsi tersebut terpenuhi. Oleh karena itu, jika kita memakai formula
tersebut maka data yang diharapkan sesuai dengan asumsi sebuah formula
penelitian. Berkaitan dengan hal tersebut makalah ini dapat dijadikan
referensi untuk meningkatkan pemahaman mengenai chi square (kai kuadrat)
dan uji t yang benar di dalam sebuah penelitian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan uji t?
2. Apa yang dimaksud dengan uji khi kuadrat?
3. Bagaimana penerapan uji t dibidang kesehatan?
4. Bagaimana penerapan khi kuadrat dibidang kesehatan?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang uji t
2. Mengetahui tentang uji khi kuadrat
3. Mengetahui penerapan uji t dibidang kesehatan
4. Mengetahui penerapan khi kuadrat dibidag kesehatan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Uji t
1. Uji t 1 sampel (one sample t-test)
One sample t-test merupakan teknik analisis untuk membandingkan
satu variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai
tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah
sampel. Uji t sebagai teknik pengujian hipotesis deskriptif memiliki tiga
kriteria yaitu uji pihak kanan, pihak kiri, dan dua pihak.
a) Uji pihak kiri: dilakukan sebagai uji pihak kiri karena t tabel
ditempatkan dibagian kiri kurva
b) Uji pihak kanan: dikatakan sebagai uji pihak kanan karena t tabel
ditempatkan di bagian kanan kurva
c) Uji Dua Pihak : dikatakan sebagai uji dua pihak karena t tabel dibagi
dua dan diletakkan di bagian kanan dan kiri.
Pengujian rata-rata satu sampel dimaksudkan untuk menguji nilai
tengah atau rata-rata populasi µ sama dengan nilai tertentu μ0 , lawan
hipotesis alternatifnya bahwa nilai tengah atau rata-rata populasi µ tidak
sama dengan μ0. Pengujian satu sampel pada prinsipnya ingin menguji
apakah suatu nilai tertentu (yang diberikan sebagai pembanding) berbeda
secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Nilai tertentu
di sini pada umumnya adalah sebuah nilai parameter untuk mengukur
suatu populasi. Jadi kita akan menguji:
H0 : μ = μ0
H0 : μ ≠ μ0
Adapun rumus one sample test ini adalah sebagai berikut:
x - μ0
t hitung =
s/ √ n
Dimana:
t adalah nilai t hitung
x adalah rata-rata sampel

3
μ0 adalah nilai parameter
s adalah standar deviasi sampel
n adalah jumlah sampel
Adapun untuk menginterpretasikan Paired sample t-test ini terlebih
dahulu harus ditentukan:
− Nilai signifikansi α
− Df = N – k, khusus untuk one sample t-test df = N -1
− Bandingkan nilai thitung dengan ttabel, dimana ttabel = tα/2, N-1
− Wilayah kritik
Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak (berbeda secara signifikansi)
Jika thitung > ttabel maka H0 diterima (tidak berbeda secara signifikansi)
2. Uji t dua sampel berpasangan (Paired sample t-test)
Uji t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode
pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas
(berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang
berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah
perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama,
peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan
pertama dan data dari perlakuan kedua. Hipotesis dari kasus ini dapat
ditulis:
H0 = μ1 - μ2 = 0 atauμ1 = μ2
H1 = μ1 - μ2 = 0 atau μ1 ≠ μ2
H1 berarti bahwa seilisih sebenarnya dari kedua rata-rata tidak sama
dengan nol. Adapun untuk rumus Paired sample t-test ini adalah sebagai
berikut:
D
t hitung =
SD/ √ n
Ingat:
SD= √ var
n
1
var ( s ) =
2

n-1 i=1
( xi - x )
2

4
Dimana:
t adalah nilai t hitung
D adalah rata-rata selisih pengukuran 1 dan 2
SD adalah standar deviasi selisih pengukuran 1 dan 2
n adalah jumlah sampel
Adapun untuk menginterpretasikan Paired sample t-test ini terlebih
dahulu harus ditentukan:
− Nilai signifikansi α
− Df = N – k, khusus untuk paired sample t-test df = N -1
− Bandingkan nilai thitung dengan ttabel
− Wilayah kritik
Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak (berbeda secara signifikansi)
Jika thitung > ttabel maka H0 diterima (tidak berbeda secara signifikansi)
3. Independent sample t-test
Uji ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua populasi/kelompok
data yang independen. Contoh kasus suatu penelitian ingin mengetahui
hubungan status merokok ibu hamil dengan berat badan bayi yang
dilahirkan. Respondan terbagi dalam dua kelompok, yaitu mereka yang
merokok dan yang tidak merokok. Uji t independen ini memiliki
asumsi/syarat yang mesti dipenuhi, yaitu :
a) Datanya berdistribusi normal
b) Kedua kelompok data independent (bebas)
c) Variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategorik (dengan
hanya 2 kelompok)
Berikut rumus independent sample t-test
M1 - M 2
t hitung =

√ n1+ n2 (
SS1 +SS2 1 1
-2
+
n1 n 2 )
Keterangan:
M1 adalah rata-rata skor kelompok 1
M2 adalah rata-rata skor kelompok 2

5
SS1 adalah sum of square kelompok 1
SS2 adalah sum of square kelompok 2
n1 adalah jumlah subjek/sampel kelompok 1
n2 adalah jumlah subjek/sampel kelompok 2
Dimana:

∑ X1 (∑ X1 )
2

M = SS1 = ∑ X -
2
1
n1 1
n1

∑ X2 (∑ X 2 )
2

M = SS2=∑ X −
2
2
n2 2
n2
Adapun langkah-langkah untuk mengintepretasikan independent sample
t-test ini terlebih dahulu tentukan:
− Nilai signifikansi α
− Interval confidence =1- α
− Df (degree of freedom) = N – k, khusus untuk independent sampel t-
test df = N – 2 atau DF (Degree of freedom) = (n 1 + n2 )-2
− Bandingkan nilai thitung dengan ttabel
− Wilayah kritik
Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak (berbeda secara signifikansi)
Jika thitung < ttabel maka H0 diterima (tidak berbeda secara signifikansi)
B. Uji Khi Kuadrat (Chi Square)
Uji Chi Square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara
frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi dengan frekuensi
harapan/ekspektasi. Uji chi square tidak dibatasi oleh asumsi-asumsi ketat
tentang jenis populasi maupun parameter populasi, yang dibutuhkan hanya
derajat bebas. Uji chi square menggunakan teknik goodness of fit, yaitu dapat
digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang nyata antara
banyak yang diamati yang masuk dalam masing-masing kategori dengan
banyak yang diharapkan berdasarkan hipotesis nol. (Suciptawati, 2010). Uji
chi square tergolong ke dalam jenis statistik nonparametrik sehingga uji chi
square tidak memerlukan syarat data berdistribusi normal (Sufren dan
Natanael, 2013). Chi square dapat digunakan untuk menguji ada tidaknya

6
interdependensi antara variabel kualitatif yang satu terhadap lainya
berdasarkan pada observasi yang ada. Secara umum uji chi square digunakan
untuk mengetahui:
 Ada tidaknya asosiasi antara 2 variabel
 Apakah suatu kelompok homogen atau tidak
 Uji kenormalan data dengan melihat distribusi data
 Digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk frekuensi.
 Digunakan untuk menentukan besar atau kecilnya korelasi dari variabel-
variabel yang dianalisis
 Cocok digunakan untuk data kategorik, data diskrit atau data nomina
Adapun beberapa karakteristik dari Chi Square adalah sebagai berikut.
 Nilai Chi Square selalu positif karena merupkan hasil pengkuadratan.
 Terdapat beberapa kelompok distribusi Chi Square, yaitu distribusi Chi
square dengan dk=1, 2, 3, dan seterusnya.
 Datanya berbentuk diskrit atau nominal
Khi Kuadrat dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu
sampel atau satu variabel, yang terdiri atas dua kategori atau lebih. selain itu
dapat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif 2 sampel atau 2 variabel
serta untuk menguji hipotesis asosiatif yang berskala nominal. Chi square
untuk uji hipotesis deskriptif satu sampel Menurut Sugiyono (2013), Chi
square satu sampel adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis deskriptif bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas, data
berbentuk nominal dan sampelnya besar. Yang dimaksud hipotesis deskriptif
dapat merupakan estimasi/dugaan terhadap ada tidaknya perbedaan frekuensi
antara kategori satu dan kategori lain dalam sebuah sampel tentang sesuatu
hal. Adapun persamaan umum dari chi square ini adalah sabagi berikut:
2
( Oi - ei )
X =∑
2
ei
Dimana:
2
X adalah Chi square

7
Oi adalah Jumlah yang diobservasi
e i adalah Jumlah yang diharapkan
Adapun untuk langkah-langkah dalam pengujian Chi Square yaitu:
− Merumuskan hipotesis H0 dan H1
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dua variabel
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara dua variabel
− Mencari nilai frekuensi harapan (ei)
(Total Baris)×(Total Kolom)
e i untuk setiap sel =
Total Keseluruhan
− Menghitung distribusi khi kuadrat
− Menentuan taraf signifikasi
− Menentukan nilai X2 tabel
Taraf signifikasi (α) = 0,05
d.f = (jumlah baris – 1)(jumlah kolom – 1)
− Menentukan wilayah kritik
Jika X2 hitung ≤ X2 tabel, maka H0 diterima
Jika X2 hitung > X2 tabel, maka H0 ditolak
− Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel
− Kesimpulan
Distribusi Khi Khuadrat merupakan distribusi dengan variabel acak kontinu.
Simbol yang dipakai untuk chi kuadrat ialah X 2. Persamaan distribusi kuadrat
adalah :
1 1
-1 -
f ( u ) = K. u2v e 2u

Dimana:
u adalah X 2 untuk memudahkan menulis dan harga u > 0
v adalah derajat bebas
K adalah bilangan tetap yang bergantung pada
e adalah nilai konstanta (2,7183)
Grafik distribusi chi square umumnya merupakan kurva positif, yaitu
miring ke kanan. Kemiringan ini makin berkurang jika derajat kebebasan v

8
makin besar (Sudjana,2001:147). Distribusi kai-kuadrat sangat kriteria untuk
pengujian hipotesis mengenai varians dan juga untuk uji ketepatan penerapan
suatufungsi (test goodness of fit) kalau digunakan untuk data hasil observasi
atau data empiris. Dengan demikian, kita dapat menentukan apakah distribusi
pendugaan berdasarkan sampel hampir sama atau mendekati distribusi
teoritis, sehinga kita dapat menyimpulkan bahwa populasi dari mana sampel
itu kita pilih mempunyai distribusi yang kita maksud (misalnya, suatu
populasi mempunyai distribusi Binomial, Poisson atau Normal).
C. Penerapan Uji t di Bidang Kesehatan
Contoh kasus:
Dua puluh sembilan pasien rawat inap disuatu rumah sakit yang dipakai
sebagai sampel diukur denyut nadinya pada saat yang bersamaan. Hasil
pengukuran per menit itu dapat dilihat pada tabel berikut dengan diketahui
bahwa denyut nadi orang yang normal kira-kira antara 60 dan 80 per menit.
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95%, lakukan pengujian
menggunakan uji t untuk melihat apakah rata-rata denyut nadi pasien tersebut
70 per menit atau tidak!
Tabel. Denyut nadi (per menit) pasien rawat inap
No. Pasien ke-i Denyut nadi
1 1 68
2 2 64
3 3 68
4 4 52
5 5 72
6 6 72
7 7 64
8 8 80
9 9 76
10 10 60
11 11 68
12 12 72
13 13 88
14 14 60
15 15 60
16 16 72

9
17 17 84
18 18 64
19 19 72
20 20 64
21 21 80
22 22 76
23 23 60
24 24 64
25 25 64
26 26 68
27 27 76
28 28 60
29 29 76
Peyelesaian:
1) Menentukan H0 dan H1
H0 : μ= 70
H1 : μ≠¿ ¿70
Karena menggunakan tanda tidak sama, berarti menunjukkan uji dua
arah.
2) Mencari nilai ttabel
Diketahui : tingkat kepercayaan = 95%
α = 1-95% = 1-0,95 = 0,05

n = 29
Db = n-1 = 29-1 = 28
α
=
Maka, diperoleh nilai ttabel ( 2 0,025, Db = 40) = 2,048
3) Menghitung rata-rata sampel ( x̄ )
n
∑x
2004
x̄= i=1 = =69 , 10
n 10
Jadi, rata-rata denyut nadi pasien adalah 69,10
4) Menghitung nilai standar deviasi (s)

10

n
∑ ( x− x̄ )2
i =1
s=
n−1

=

1916, 69
29−1
= √68 , 45
=8 ,27
Jadi, standar deviasi denyut nadi pasien adalah 8,27
5) Menentukan wilayah kritik

 Jika
t hit <−2 , 048 atau t hit >2 , 048 , maka keputusan tolak H
0

 Jika
−2 , 048<t hit <2 , 048 , maka keputusan terima H
0

6) Menghitung nilai thit


x̄−μ
t hit =
s√n
69 ,10−70
=
8 ,27 √29
−0 ,9
=
44 ,53
=−0 ,02
7) Keputusan dan interpretasi
Karena nilai thit (-0,02) > ttabel (-2,048), maka keputusan terima H0
yang artinya rata-rata denyut nadi pasien di rumah sakit tersebut adalah
bukan 70 per menit, akan tetapi rata-rata denyut nadi para pasien tersebut
masih berada dalam kondisi normal.
D. Penerapan Uji Khi Kuadrat di bidang Kesehatan
Contoh kasus:
Suatu penelitian dilakukan untuk meneliti hubungan antara hipertensi dengan
kebiasaan merokok dan diperoleh sebagai berikut:
Bukan Perokok
Perokok berat Total
perokok sedang
Hipertensi 42 72 60 174

11
Tidak
96 52 38 186
hipertensi
Total 138 124 98 360

Dari data diatas dilakukan pengujian menggunakaan uji chi square dengan
hipotesis ada atau tidaknya hipertensi tidak bergantung pada kebiasaan
merokok dengan taraf signifikansi 0,05.

Penyelesaian:
1) Menentukan H0 dan H1
H0 : Ada tidaknya hipertensi tidak bergantung pada kebiasaan merokok
H1 : Ada tidaknya hipertensi bergantung pada kebiasaan merokok
2) Mencari nilai frekuensi harapan (Ei) untuk setiap sel
( Total baris )×( Total kolom )
Ei =
Total keseluruhan
174×138 24012
E11= = =66 ,7
360 360
174×128 21576
E12= = =59 , 9
360 360
174×98 17052
E13= = =47 , 4
360 360
186×138 25668
E21= = =71, 3
360 360
186×124 23064
E22= = =64 , 1
360 360
186×98 18 , 228
E23 = = =50 ,6
360 360
3) Mencari nilai X2 tabel
Diketahui : taraf signifikan = 0,05
Db = (jumlah baris-1)(jumlah kolom-1) = (2-1)(3-1)=2
Maka, diperoleh nilai X2 (α = 0,05, Db = 2) = 5,991
4) Menghitung distribusi chi square (X2hit)

12
n
( Oi −Ei )2
X 2=∑
i =1 Ei

( 42−66 , 7 )2 (72−59 , 9 )2 (60−47 , 4 )2 (96−71, 3 )2 (52−64 , 1)2 (38−50 , 6)2


= + + + + +
66 ,7 59 , 9 47 , 4 71, 3 64 , 1 50 , 6

=9,15+2,44+3,35+8,56+2,28+3,14
=28 ,92
5) Menentukan wilayah kritik
2
hit
 Jika X >5 , 991 , maka keputusan tolak H0
2
hit
 Jika X ≤5 , 991 , maka keputusan terima H0

6) Keputusan dan interpretasi


Karena nilai X2hit (28,92) > ttabel (5,991), maka keputusan tolak H0
yang artinya bahwa ada tidaknya hipertensi bergantung pada kebiasaan
merokok.

13
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk menjawab rumusan masalah makalah ini dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Uji t adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau
kepalsuan hipotesis nol. Uji t adalah salah satu uji yang digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (menyakinkan)
dari dua mean sampel. Uji t dapat dibagi menjadi 2, yaitu uji t yang
digunakan untuk pengujian hipotesis 1 sampel dan uji t yang digunakan
untuk pengujian hipotesis 2 sampel. Bila duhubungkan dengan kebebasan
(independency) sampel yang digunakan (khusus bagi uji t dengan 2
sampel), maka uji t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji t untuk sampel bebas
(independent) dan uji t untuk sampel berpasangan (Paired).
2. Uji khi kuadrat (Chi Square) adalah uji non paamterik yang sering
digunakan dalam penelitian dengan prinsip kerjanya adalah
membandingkan dua variabel yang skalanya nominal. Uji chi square bisa
dilakukan hanya pada sampel berukuran besar. Uji ini dilakukan dengan
mentabulasikan variabel ke dalam kategori-kategori lalu di hitung
statistic chi square-nya. Adapun fungsi dari chi square adalah untuk
menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan
mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel
yang lainnya.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini dimana kami membahas tentang “Uji T
dan Khi Kuadrat” bentuk pemaparan dan penjelasan makalah ini mengunakan
metode pendeskripsian dan argumentasi bagi masalah-masalah yang
dituangkan dalam makalah. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari
bahwa masih bayak kekurangan yang perlu di perbaiki. Untuk itu kami
mmengharapkan kritik dan saran dari para pembaca dalam hal membantu
dalam menyempurnakan makalah ini.

14
15
DAFTAR PUSTAKA

Arnol Irwan. 2016. “Makalah Uji T Sampel dan Dua Sampel Berpasangan”.
Universitas Hasanuddin Makassar.
Deni A, dkk. 2017. “Makalah Uji Chi Square”. Universitas Jember.
Djawanto, P.S., 2005. “Statistic Non Parametrik”. Badan Penerbitan Fakultas
Ekonomi, Yogyakarta.
Igo C. 2018. “Penggunaan Uji Chi-Square Untuk Mengethaui Pengaruh Tingkat
Pendidikan dan Umur Terhadap Pengetahuan Penasun Mengenai HIV-
AIDS di Provinsi DKI Jakarta”. Prosiding Seminar Nasional Matematikan
dan Terapannya. Universitas Jendral Soedirman.
Naseh Syahrudji. 1995. “Contoh Penggunaan Uji T Dalam Bidang Kesehatan
Untuk Satu Kelompok Data”. Puslit Ekologi Kesehatan.
Nurhayati. 2016. ”Makalah Biostatistika Inferensial T-Test Dependent”.
Universitas Muhammadiyah Pontianak Kampus Sintang.
Nuryadi, dkk. 2017. “Dasar-Dasar Statistika Penelitian”. Sibuku
Media:Yogyakarta

16

Anda mungkin juga menyukai