Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH STATISTIK

“KOMPARASI 2 POPULASI MENGGUNAKAN UJI–T DAN UJI-Z”

Disusun Oleh Kelompok 14:

Okta riski tata negara : (2111210184)

Meliza Tri Afrilia : (2111210193)

Sofya Agustina : (2111210196)

Dosen pengampu : Dr. Buyung Surahman M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU

2022

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah
mata kuliah Studi Agama tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah
kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak. Sebelumnya,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Buyung Surrahman, M.Pd.
Selaku guru Mata Kuliah Statistika Pendidikan yang telah membimbing kami.

Penulisan makalah berjudul “Komperasi 2 Populasi Menggunakan Uji –t


dan Uji -Z” dapat diselesaikan. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
untuk wawasan Pengetahuan kita. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca
mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan,


terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca
demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini, kami memohon maaf.Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Bengkulu, 4 Desember 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
C. Tujuan ..................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 6
A. Pengertian Uji T dan Z ............................................................................ 6
B. Macam macam Uji T .............................................................................. 6
C. Persyaratan untuk uji T dan Z ................................................................ 7
D. Penggunaan Uji Z dan T………………………………………………. 8
E. Penggunaan Uji Z dan T dalam SPSS………………………………… 11

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 16


A. Kesimpulan ............................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipotesis bertitik tolak pada eksistensi hubungan antar variabel dimana
terdapat dugaan atau kesimpulan sementara yang perlu dibuktikan
kebenarannya. Hipotesis seperti yang kita ketahui yakni dugaan yang mungkin
benar, atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan
akan diterima jika faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan
hipotesis, dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan
terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan. Hipotesis dapat juga dipandang
sebagai konklusi yang sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi sudah tentu
hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas dasar
pengetahuan-pengetahuan tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil
dari hasil-hasil serta problematika-problematika yang timbul dari penyelidikan-
penyelidikan yang mendahului, dari renungan-renungan atas dasar
pertimbangan yang masuk akal, ataupun dari hasil-hasil penyelidikan yang
dilakukan sendiri. Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah
peneliti melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah
rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian
pustaka.Pengujian hipotesis penelitian secara perhitungan statistik memerlukan
perubahan rumusan hipotesis ke dalam rumusan hipotesis statistik yang mana
memasangkan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho) sehingga dapat
memutuskan dengan tegas menolak atau menerima salah satu dari kedua
hipotesis tersebut. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengujian
hipotesis menggunakan uji t, uji z dan uji

4
B. Rumusan Masalah
a. apa Pengertian Uji T dan Z …?
b. apa saja Macam macam Uji T . ?
c. apa Persyaratan untuk uji T dan Z . ?
d. Bagaimana Penggunaan Uji Z dan T….. ?
e. Cara Menggunaan Uji Z dan T dalam SPSS . ?

B. Tujuan
a. Mangetahui apa itu komperasi antara dua populasi
b. Untuk mengetahui apa it uji t dan z
b. Mengetahui agaimana cara menghitung komparasi dua populasi
menggunakan uji –t dan uj

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Uji Z, Uji t, Uji t’


Apa itu uji Z. Uji Z adalah salah satu uji statistika yang pengujian
hipotesisnya didekati dengan distribusi normal. Menurut teori limit terpusat,
data dengan ukuran sampel yang besar akan berdistribusi normal. Oleh karena
itu, uji Z dapat digunakan utuk menguji data yang sampelnya berukuran besar.
Jumlah sampel 30 atau lebih dianggap sampel berukuran besar. Selain itu, uji
Z ini dipakai untuk menganalisis data yang varians populasinya diketahui.
Namun, bila varians populasi tidak diketahui, maka varians dari sampel dapat
digunakan sebagai penggantinya.
Apa itu Uji t (t-test) dan Uji t’. Uji t adalah salah satu tes yang digunakan
untuk menguji kebenaran atau penolakan hipotesis nol yang menyatakan
bahwa diantara dua buah Mean sampel yang diambil secara random dari
populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Uji t’ adalah uji
hipotesis yang membandingkan dua kelompok sampel yang berdistribusi
normal dan variansi tidak homogen.
Perbedaan penerapan antara uji t dan uji z hanya terletak pada jumlah
sampel yang digunakan. Untuk uji z, sampel besar dari 30, sedangkan untuk uji
t samplenya kecil dari 30.

B. Macam-Macam Uji t
1. One Sample t-Test
One sample t-test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu
variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu
berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Pada uji
hipotesis ini, diambil satu sampel yang kemudian dianalisis apakah ada
perbedaan rata-rata dari sampel tersebut.
2. Paired-Samples t-Test
Paired-sample t-Test merupakan prosedur yang digunakan untuk
membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group. Artinya analisis ini
berguna untuk melakukan pengujian terhadap satu sampel yang mendapatkan
suatu treatment yang kemudian akan dibandingkan rata-rata dari sampel
tersebut antara sebelum dan sesudah treatment.
3. Independent-Samples T-Test
Independent sample t-Test adalah uji yang digunakan untuk menentukan
apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda.
Jadi tujuan metode statistik ini adalah membandingkan rata-rata dua grup
yang tidak berhubungan satu sama lain.

6
C. Persyaratan yang Perlu dipenuhi Masing-Masing Uji
1. Uji Z
a. Data berdistribusi normal
b. Variance (σ) diketahui
c. Ukuran sampel (n) besar(n ≥30)

2.Uji t
a. Data berdistribusi normal
b. Variance (σ) tidak diketahui
c. Untuk uji t’ variansi data tidak homogen
d. Ukuran sampel (n) kecil(n <30)

Untuk lebih jelas, berikut disajikan perbedaan Uji Z, Uji t, dan Uji t’.

Tabel 1. Matrik Uji Z, Uji t, dan Uji t’


H0 Nilai Uji Statistik H1
1.   0 x  0   0
z
sampel besar  / n   0
n  30
diketahui dan dapat   0
diganti dengan s

2.   0 x  0   0
t
s / n   0
sampel kecil
n<30  tidak diketahui   0

3. x1  x2  d 0 1  2  d 0
1  2  d0 z
(12 / n1 )  ( 22 / n2 )
1  2  d 0
sampel-
Jika 1 dan 2 tidak
2 2
sampel besar
n1  30 1  2  d0
diketahui  gunakan
n2  30 s12 dan s2 2

4. x1  x 2  d 0 1  2  d 0
t
1  2  d0 s (1 / n1 )  (1 / n2 )
( ) ( )
1  2  d 0
sampel - √
sampel kecil
n1 < 30 1 = 2 1  2  d0
tetapi tidak
n2 < 30 diketahui

7
5. x1  x 2  d 0 1  2  d 0
t' 
1  2  d0 ( s / n1 )  ( s / n2 )
2 2
1 2
1  2  d 0
sampel - ( )
sampel kecil
1  2  d0
( ) ( )
n1 < 30
n2 < 30 1   2 dan tidak
diketahui
Sumber: modifikasi Walpole, 1995.

Keterangan:
1. Rata-rata dari Sampel Besar
2. Rata-rata dari Sampel Kecil
3. Beda 2 Rata-rata dari Sampel Besar
4. Beda 2 Rata-rata dari Sampel Kecil
5. Beda 2 Rata-rata dari Sampel Kecil (untuk data mempunyai variansi yang tidak
homogen)

Catatan: beberapa nilai z yang penting, z5%  z0.05 =1.645, z2.5%  z0.025 =1.96,
z1%  z0.01 = 2.33, z0.5%  z0.005 = 2.575

D. Penggunaan Uji Z, Uji t, dan Uji t’ dalam Beberapa Kasus


Secara umum, perhitungan uji hipotesis mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut.
1.Menentukan harga H0 dan H1
2.Menentukan statistik uji ( z atau t)
3.Menentukan arah pengujian ( 1 atau 2 )

4.Taraf nyata pengujian (  atau )
2
5.Tentukan nilai titik kritis atau daerah penerimaan dan penolakan H0
6.Mencari nilai statistik hitung
7.Menentukan kesimpulan (terima atau tolak H0)
Beberapa contoh penerapan perhitungan uji hipotesis dalam beberapa
kasus.

1. Uji Hipotesis Rata-Rata Sampel Besar


Dari 200 responden rata-rata melakukan penarikan Rp.795ribu per bulan
melalui ATM, dengan simpangan baku = Rp. 255 ribu. Dengan taraf nyata 1%,
ujilah:
a. apakah rata-rata menarik melalui ATM kurang dari Rp 800 per bulan?
b. apakah rata-rata nasabah menarik melalui ATM tidak sama dengan Rp800
per bulan? (Uji 2 arah, /2 = 0,5%, statistik uji=z)
Jawab :
Diketahui: x = 795 s = 255 n=200
 0 =800 =1%

8
a. H0 :  = 800
H1 :  < 800
statistik uji : z  karena sampel besar
arah pengujian : 1 arah
Taraf Nyata Pengujian:  = 1% = 0,01
Titik kritis : z < - z 0.01  z < - 2,33
Statistik hitung:
x  0 795  800  5
z = = = -2,577
 / n 255 / 200 1,94
Kesimpulan: z hitung = -2,577 ada di daerah penolakan H0 . H0 ditolak, rata-
rata pengambilan uang di ATM tidaksama = $ 800

Daerah penolakan H0 =
luas daerah terarsir
ini =  = 1%
Daerah penerimaan H0

-2.33 0

2. Uji Hipotesis Rata-Rata Sampel Kecil


Seorang kepala dinas menguji 20 orang pegawaibaru dan mendapatkan
bahwa rata-rata penguasaan pekerjaan adalah 6 bulan dengan simpangan baku
= 2 bulan. Dengan taraf nyata 5% , ujilah:
a. Apakah rata-rata penguasaan pekerjaanlebih dari 5bulan?
b. Apakah rata-rata penguasaan kerja tidak sama dengan 5 bulan?
Jawab:
Diketahui : x = 6 s = 2 n = 20
0 = 5  = 5%
a. jika ( H1 : > 10; uji 1 arah, = 5%,statistik uji = t, db = n-1= 19).
b. H0 :  = 5
H1 : 5
statistik uji: t  karena sampel kecil
arah pengujian: 2 arah
Taraf Nyata Pengujian =  = 5% = 0,05/2 = 2,5% = 0,025
Titik kritis : db = n-1 = 20-1 = 19
Titik kritis  t   t ( db , ) dan t  t ( db; )
2 2

t < -t(19; 2.5%) t < -2,093dan t > t(19; 2.5%) t > 2,093
Statistik hitung:
x  0 22  20 2
t = = = 2,5
s / n 4 / 25 0.8

9
Kesimpulan : t hitung = 2,5 ada di daerah penolakan H0 . H0 ditolak, H1
diterima, rata-rata penguasaan pekerjaan kesekretarisan 5 bulan

Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0


= luas daerah terarsir =luas daerah terarsir ini
ini = /2 = 2,5% = /2 = 2,5%

Daerah penerimaan H0

-2,093 0 2,093

3. Uji Hipotesis Beda 2 Rata-Rata Sampel Besar


Berikut adalah data nilai kinerja pegawai yang mendapat pelatihan dengan
yang tidak mendapat pelatihan.

Statistik IKUT PELATIHAN TIDAK IKUT


PELATIHAN
rata-rata nilai x1 = 300 x2 = 302
Kinerja
Ragam s12 = 4 s22 = 4,5
ukuran sampel n1 = 40 n2 = 30
Dengantarafnyata 5% ujilah:
a. Apakah perbedaan rata-rata nilai kinerja 1  2 > 0?
b.Apakah ada perbedaan rata-rata kinerja 1  2  0?
Jawab :  = 5 % d0 = 0
H0 :    = 0
a. 1 2

H1 :    > 0
1 2

statistik uji: z  karena sampel besar


arah pengujian: 1 arah
Taraf nyata pengujian =  = 5%
Titik kritis  z > z5%  z > 1,645
Statistik hitung:
x1  x2  d 0 300  302  0 2 2 2
z = =   =
( s / n1 )  ( s / n2 )
2
1
2
2
(4 / 40)  (4.5 / 30) .  015
01 . 0.25 0.5
4
Kesimpulan: z hitung = 4 ada di daerah penolakan H0 .
H0 ditolak, H1 diterima  beda rata-rata nilai kinerja > 0

10
4. Uji Hipotesis Beda 2 Rata-Rata Sampel Kecil
Berikut adalah data kualitas layanan yang diberikan oleh karyawan mol shift
malam dan siang.

Statistik SHIFT MALAM SHIFT SIANG


rata-rata kerusakan x1 = 20 x2 = 12
Ragam s12 = 3,9 s22 = 0,72
ukuran sampel n1 = 13 n2 = 12
Dengan taraf nyata 1 % ujilah:
a. Apakah perbedaan rata-rata kulitas layanan 1  2 < 10?
b. Apakah ada perbedaan rata-rata kualitas layanan 1  2  10?
Jawab:  = 1 % d 0 = 10
a. jika ( H1 : 1  2 < 10; uji 1 arah, =1%, statistik uji = t,db = 13 + 12 - 2 =
23).
b. H0 : 1  2 = 10
H1 : 1  2  10
statistik uji : t  karena sampel kecil
arah pengujian : 2 arah
Taraf Nyata Pengujian =  = 1% = 0,01/2 = 0,5% = 0,005
Titik kritis : db = n1 + n2 - 2 = 13+ 12 - 2 = 23
Titik kritis  t   t ( db , ) dan t  t ( db; )
2 2

t < -t(23; 0.5%) t < -2,807 dant > t(23; 0.5%) t > 2,807
Statistik hitung:
x1  x2  d 0 20 -12  10 8  10 2 2
t =   
( s12 / n1 )  (s22 / n2 ) (3.9 / 13)  (0.72 / 12) 0.30  0.06 0.36 0.60
= -3,3
Kesimpulan: t hitung = -3,3 ada di daerah penolakan H0 .
H0 ditolak, H1 diterima, rata-rata kerusakan  10.

E. Penggunaan Uji Z, Uji t, dan Uji t’ dalam SPSS


1. One Sample T-Test
Adapun langkah-langkah yang ditempuh pada tahap ini dalam SPSS
adalah sebagai berikut.
a. Buka menu SPSS
b. Pada Data View, masukkan data yang akan di analisis
c. Klik menu Analyze > pilih sub menu Compare Means, kemudian klik
One-Sample T test
d. Pada One-Sample T test, pindahkan Variable Data yang telah diberi nama
ke kotak Test Variable dengan mengklik tanda panah
e. Pada kotak Test Value masukkan angka nilai yang akan diuji, SETELAH
itu klik OK

11
f. Pada jendela Output akan muncul hasil perhitungan, silahkan di
interpretasikan hasil tersebut.
Contoh kasus:
Berikut data Tinggi badan kelas 3 SMA yang telah direkap.
Berat_Siswa
165 160 165 155 165 160 170 170 160 173 171 160
150 168 177 160 152 141 166 180 156 169 167 170
155 170 175 165

Ujilah, Apakah berat rata-rata kelas 3 SMA tersebuttidak sama dengan 160
cm?
Jawab:
a. Masukkan data tersebut pada SPSS.

b. Klik menu Analyze>Compare Means>One-Sample T test…

12
c. Masukkan variabel berat_siswa pada kotak Test variable.

d. Pada kotak Test value masukkan angka 160 (nilai yang akan diuji).Klik
OK untuk melakukan perhitungan.

e. Pada jendela output akan muncul hasil perhitungan


Output 1

One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

tinggi_badan 28 164,1071 8,71924 1,64778

Output pertama memberikan informasi mengenai jumlah data yang diolah.


Kolom N menunjukkan banyaknya data yang diolah. Kolom Mean

13
menunjukkan rata – rata dari nilai data dan kolom Std Deviation
menunjukkan nilai standar deviasi.
Output 2

One-Sample Test
Test Value = 160

T Df Sig. (2- Mean 95% Confidence Interval of


tailed) Difference the Difference

Lower Upper

tinggi_badan 2,493 27 ,019 4,10714 ,7262 7,4881

Pada output ke 2 ini memberikan nilai informasi untuk mengambil keputusan.


Sebelum mengambil keputusan, pertama-tama kita membuat perumusan hipotesis
sebagai berikut:
H0= Tinggibadan rata – rata kelas 3 SMA adalah 160cm
H1 = tinggibadan rata – rata kelas 3 SMA tidak sama dengan 160cm
H0 :  = 160
H1 : 160
Syarat H0 diterima atau tidak berdasarkan nilai probabilitas sebagai
berikut:
Apabila probabilitas > 0.05 maka H0 diterima
Apabila probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak
Dari hasil di atas pada kolom Sig terlihat bahwa nilai probabilitas 0.019,
Maka H0 ditolak (0.019 < 0.05), terima H1.
Dengan demikian keputusan yang diambil adalah tinggi rata – rata kelas 3
SMA tidak sama dengan 160 cm.

2. Independent-Samples T-Test
Adapun langkah-langkah yang ditempuh pada tahap ini dalam SPSS adalah
sebagai berikut.
a. Buka menu SPSS
b. Pada Data View, masukkan data yang akan di analisis
c. Pada Variable View, ketiklah nama variabel di kolom label
d. Pada kolom Value, untuk VAR0002 klik none
e. Isi Value Labels dengan Value sebagai simbol 1, label nama simbol 1,
begitu juga seterusnya. Kemudian klik Add dan OK
f. Klik menu Analyze > pilih sub menu Compare Means, kemudian klik
Independent-Samples T test
g. Pada Independent-Samples T test, pindahkan Nama Label Data (1) yang
telah diberi nama ke kotak Test Variables dan Nama Label Data (2) ke
kotak Grouping Variable dengan mengklik tanda panah
h. Pada Define Group, Klik Specified Values, masukkan (1) pada group 1
dan (2) pada group 2. Kemudian klik Continue, SETELAH itu klik OK
i. Pada jendela Output akan muncul hasil perhitungan, silahkan di
interpretasikan hasil tersebut.

14
Contoh kasus:
Berikut diberikan data Kemampuan Pemahaman belajar Siswa pada dua kelas
(Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol).

Kontrol eksperimen
No. Kode Siswa
(x) (y)

1. S-01 40 61
2. S-02 90 48
3. S-03 10 90
4. S-04 30 54
5. S-05 50 75
6. S-06 60 89
7. S-07 40 80
8. S-08 50 80
9. S-09 90 70
10. S-10 70 50
11. S-11 40 80
12. S-12 76 50
13. S-13 67 56
14. S-14 89 93
15. S-15 60 45
16. S-16 40 55
17. S-17 20 48
18. S-18 70 67
19. S-19 78 92
20. S-20 82 57
Ujilah, apakah kemampuan pemahaman belajar siswa kelas eksperimen lebih
baik dari kemampuan pemahaman belajar siswa kelas kontrol?
Jawab:
a. Buka SPSS
b. Copy data tersebut ke dalam lembar kerja SPSS, letakkan dalam satu kolom
dan perlu diingat no urutnya 1-20 adalah “kelas eksperimen” dan 21-40
adalah “kelas kontrol”, kemudian pada kolom kedua isi dengan “1” untuk
kelas Ekontroldan “2” untuk kelas eksperimen

15
c. Buatlah nama variabel dengan cara Variabel View, kemudian pada kolom
Label beri nama “Kemampuan Pemahaman belajar” pada VAR000001 dan
“Kelas” pada VAR000002

16
d. Kemudian pada kolom value pada VAR000002 klik nonehingga muncul
kotak dialog seperti di bawah ini:

e. Isi kolom Value dengan “1”, Label dengan “kontrol” kemudian klik Add,
kemudian lanjutkan isi kolom Value dengan “2”, Label dengan
“experimen” kemudian klik Add dan klik OK.

17
f. Setelah diberi label kembalikan posisi pada Data View untuk melakukan
Uji-t dengan cara Pilih menu berikut: Analyze–> Compare Mean –>
Independet-Samples T Test –> OK

g. Masukkan “Kemampuan Pemahaman Matematis” ke kotak Test Variables


dan “Kelas” ke kotak Grouping Variable

h. Pilih Define Groupuntuk mendefinisikan grup yang telah kita buat. Pada
Group 1 masukkan “1” dan pada Group 2 masukkan “2”, kemudian klik
Continue.

18
i. Kemudian klik Ok untuk melihat hasil perhitungannya.

j. Untuk hasil uji-t dapat dilihat pada tabel Independen Sample Test

Independent Samples Test


Levene's Test for t-test for Equality of Means
Equality of
Variances

F Sig. t df Sig. (2- Mean Std. Error 95% Confidence


tailed) Difference Differenc Interval of the
e Difference

Lower Upper
Equal
-
variances 2,782 ,104 -1,454 38 ,154 -9,40000 6,46586 3,68945
22,48945
assumed
Kema
Equal
mpuan
variances 34, -
-1,454 ,155 -9,40000 6,46586 3,73913
not 076 22,53913
assumed

Pada output diatas, ini memberikan nilai informasi untuk mengambil


keputusan. Sebelum mengambil keputusan, pertama-tama kita membuat
perumusan hipotesis sebagai berikut:
H0= rerata skor siswa kelas eksperimen tidak lebih baik dari kelas kontrol
H1 = rerata skor siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol

19
H0 : x = y
H1 : x>y
Syarat H0 diterima atau tidak berdasarkan nilai probabilitas sebagai
berikut:
Apabila probabilitas > 0.05 maka H0 diterima
Apabila probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak
Dari hasil di atas pada kolom Sig (2.tailed) terlihat bahwa nilai
probabilitas 0.154, Maka H0 diterima (0.154> 0.05), tolak H1.
Dengan demikian keputusan yang diambil adalah tidak ada perbedaan
rata-rata antara dua sampel tersebut artiya kemampuan belajar siswa kelas
eksperimen tidak lebih baik dari kelas kontrol.

3. Paired-Samples T-Test
Adapun langkah-langkah yang ditempuh pada tahap ini dalam SPSS adalah
sebagai berikut.
a. Buka menu SPSS
b. Pada Data View, masukkan data yang akan di analisis
c. Pada Variable View, ketiklah nama variabel di kolom name
d. Klik menu Analyze > pilih sub menu Compare Means, kemudian klik Paired-
Samples T test
e. Pada Paired-Samples T test, pindahkan Nama variabel(2) yang telah diberi
nama pada kolom name tadi ke kotak Variable 1 dan Nama Variabel (2) ke
kotak Variable 2 dengan mengklik tanda panah, SETELAH itu klik OK
f. Pada jendela Output akan muncul hasil perhitungan, silahkan di interpretasikan
hasil tersebut.
Contoh kasus:
Diberikan data perbedaan hasil belajar fisika siswa sebelum dan sesudah diberi
media pembelajaran

Sebelum Setelah
No. Kode Siswa
(x) (y)

1. S-01 60 80
2. S-02 70 70
3. S-03 50 80
4. S-04 80 90
5. S-05 70 90
6. S-06 60 80
7. S-07 60 80
8. S-08 60 90
9. S-09 80 100
10. S-10 50 70
Ujilah, apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar fisika siswa sebelum dan
setelah diberi media?

20
Jawab:
a. Buka SPSS
b. Pada Data View, masukkan data hasil belajar “sebelum” diberi tiga dimensi
pada “kolom pertama” dan data hasil “setelah” diberi tiga dimensi pada
“kolom kedua”. Pada Variabel View, ubah nama pada kolom name, data
VAR001 diganti “sebelum” dan data VAR002 diganti “setelah”

c. Klik menu Analyze > pilih sub menu Compare Means, kemudian klik
Paired-Samples T test
d. Pada Paired-Samples T test, lihat kotak paired variables, isikan variabel 1
dengan variabel “sebelum” dan variabel 2 dengan variabel “setelah”,
kemudian klik OK

21
e. Hasil Output yang diberikan seperti dibawah ini

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

sebelum 64,0000 10 10,74968 3,39935


Pair 1
sesudah 83,0000 10 9,48683 3,00000

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.

Pair 1 sebelum&sesudah 10 ,632 ,050

Paired Samples Test


Paired Differences t df Sig. (2-

Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval tailed)

Mean of the Difference

Lower Upper

sebelum -
Pair 1 -19,00000 8,75595 2,76887 -25,26363 -12,73637 -6,862 9 ,000
sesudah

Pada output diatas, ini memberikan nilai informasi untuk mengambil


keputusan. Sebelum mengambil keputusan, pertama-tama kita membuat
perumusan hipotesis sebagai berikut:
H0= Tidak terdapat perbedaan hasil belajarfisika siswa antara sebelum dan
setelah diberi media pembelajaran
H1 = terdapat perbedaan hasil belajar fisikasiswa antara sebelum dan
setelah diberi media pembelajaran
H0 : x = y
H1 : x ≠ y
Syarat H0 diterima atau tidak berdasarkan nilai probabilitas sebagai
berikut:
Apabila probabilitas > 0.05 maka H0 diterima
Apabila probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak
Dari hasil di atas pada kolom Sig (2.tailed) terlihat bahwa nilai
probabilitas 0.000, Maka H0 ditolak (0.000 < 0.05), terima H1.
Dengan demikian keputusan yang diambil adalah terdapat perbedaan hasil
belajar fisika siswa yang signifikan antara sebelum dan setelah diberi
media pembelajaran

22
3. Uji Z dengan SPSS

Padadasarnyauji z samadenganuji t. hanyauji z ditujukan untuk jumlah


data yang relative besar .>30. Sebagai contoh :

Adapun langkah-langkah yang ditempuh pada tahap ini dalam SPSS


adalah sebagai berikut.
g. Buka menu SPSS
h. Pada Data View, masukkan data yang akan di analisis
i. Klik menu Analyze > pilih sub menu Compare Means, kemudian klik One-
Sample T test
j. Pada One-Sample T test, pindahkan Variable Data yang telah diberi nama ke
kotak Test Variable dengan mengklik tanda panah
k. Pada kotak Test Value masukkan angka nilai yang akan diuji, SETELAH itu
klik OK
l. Pada jendela Output akan muncul hasil perhitungan, silahkan di interpretasikan
hasil tersebut.
Contoh kasus:
Berikut data Tinggi badan kelas 3 SMA yang telah direkap.
Tinggi_Siswa
165 160 165 155 165 160 170 170 160 173 171 160
150 168 177 160 152 141 166 180 156 169 167 170
155 170 175 165 155 157 165 164 156 163 170 166

Ujilah, Apakah berat rata-rata kelas 3 SMA tersebuttidak sama dengan 160
cm?
Jawab:
f. Masukkan data tersebut pada SPSS.

23
g. Klik menu Analyze>Compare Means>One-Sample T test…

h. Masukkan variabel berat_siswa pada kotak Test variable.

i. Pada kotak Test value masukkan angka 160 (nilai yang akan diuji).Klik
OK untuk melakukan perhitungan.

24
j. Pada jendela output akan muncul hasil perhitunganOutput 1

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Tinggi_siswa 47 139,3617 45,95765 6,70361

Output pertama memberikan informasi mengenai jumlah data yang diolah.


Kolom N menunjukkan banyaknya data yang diolah. Kolom Mean
menunjukkan rata – rata dari nilai data dan kolom Std Deviation
menunjukkan nilai standar deviasi.
Output 2

One-Sample Test

Test Value = 160


T df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the
Difference

Lower Upper

Tinggi_siswa -3,079 46 ,004 -20,63830 -34,1320 -7,1446

Pada output ke 2 ini memberikan nilai informasi untuk mengambil keputusan.


Sebelum mengambil keputusan, pertama-tama kita membuat perumusan hipotesis
sebagai berikut:
H0= Tinggibadan rata – rata kelas 3 SMA adalah 160cm
H1 = tinggibadan rata – rata kelas 3 SMA tidak sama dengan 160cm
H0 :  = 160
H1 : 160
Syarat H0 diterima atau tidak berdasarkan nilai probabilitas sebagai
berikut:
Apabila probabilitas > 0.05 maka H0 diterima
Apabila probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak
Dari hasil di atas pada kolom Sig terlihat bahwa nilai probabilitas 0.019,
Maka H0 ditolak (0.004< 0.05), terima H1.
Dengan demikian keputusan yang diambil adalah tinggi rata – rata kelas 3
SMA tidak sama dengan 160 cm.

25
TABEL Z
α 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009
0.00 3.090 2.878 2.748 2.652 2.576 2.512 2.457 2.409 2.366
0.01 2.326 2.290 2.257 2.226 2.197 2.170 2.144 2.120 2.097 2.075
0.02 2.054 2.034 2.014 1.995 1.977 1.960 1.943 1.927 1.911 1.896
0.03 1.881 1.866 1.852 1.838 1.825 1.812 1.799 1.787 1.774 1.762
0.04 1.751 1.739 1.728 1.717 1.706 1.695 1.685 1.675 1.665 1.655
0.05 1.645 1.635 1.626 1.616 1.607 1.598 1.589 1.580 1.572 1.563
0.06 1.555 1.546 1.538 1.530 1.522 1.514 1.506 1.499 1.491 1.483
0.07 1.476 1.468 1.461 1.454 1.447 1.440 1.433 1.426 1.419 1.412
0.08 1.405 1.398 1.392 1.385 1.379 1.372 1.366 1.359 1.353 1.347
0.09 1.341 1.335 1.329 1.323 1.317 1.311 1.305 1.299 1.293 1.287
0.10 1.282 1.276 1.270 1.265 1.259 1.254 1.248 1.243 1.237 1.232

26
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Uji Z adalah salah satu uji statistika yang pengujian hipotesisnya


didekati dengan distribusi normal. Menurut teori limit terpusat, data dengan
ukuran sampel yang besar akan berdistribusi normal. Oleh karena itu, uji Z
dapat digunakan utuk menguji data yang sampelnya berukuran besar. Jumlah
sampel 30 atau lebih dianggap sampel berukuran besar. Selain itu, uji Z ini
dipakai untuk menganalisis data yang varians populasinya diketahui. Namun,
bila varians populasi tidak diketahui, maka varians dari sampel dapat
digunakan sebagai penggantinya.
Uji t adalah salah satu tes yang digunakan untuk menguji kebenaran
atau penolakan hipotesis nol yang menyatakan bahwa diantara dua buah Mean
sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat
perbedaan yang signifikan. Uji t’ adalah uji hipotesis yang membandingkan
dua kelompok sampel yang berdistribusi normal dan variansi tidak homogen.
Perbedaan penerapan antara uji t dan uji z hanya terletak pada jumlah
sampel yang digunakan. Untuk uji z, sampel besar dari 30, sedangkan untuk uji
t samplenya kecil dari 30.
One sample t-test merupakan teknik analisis untuk membandingkan
satu variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu
berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Pada uji
hipotesis ini, diambil satu sampel yang kemudian dianalisis apakah ada
perbedaan rata-rata dari sampel tersebut.
Paired-sample t-Test merupakan prosedur yang digunakan untuk
membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group. Artinya analisis ini
berguna untuk melakukan pengujian terhadap satu sampel yang mendapatkan
suatu treatment yang kemudian akan dibandingkan rata-rata dari sampel
tersebut antara sebelum dan sesudah treatment.
Independent sample t-Test adalah uji yang digunakan untuk
menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki rata-rata
yang berbeda. Jadi tujuan metode statistik ini adalah membandingkan rata-rata
dua grup yang tidak berhubungan satu sama lain.

27
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara.


Irianto, Agus. 2010. Statistik, Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya.
Jakarta: Prenada Media Grup.
Kadir. 2015. Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan
Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Santoso, Singgih. 2012. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Siregar, Sofyan. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

28

Anda mungkin juga menyukai