2022
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah
mata kuliah Studi Agama tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah
kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak. Sebelumnya,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Buyung Surrahman, M.Pd.
Selaku guru Mata Kuliah Statistika Pendidikan yang telah membimbing kami.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipotesis bertitik tolak pada eksistensi hubungan antar variabel dimana
terdapat dugaan atau kesimpulan sementara yang perlu dibuktikan
kebenarannya. Hipotesis seperti yang kita ketahui yakni dugaan yang mungkin
benar, atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan
akan diterima jika faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan
hipotesis, dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan
terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan. Hipotesis dapat juga dipandang
sebagai konklusi yang sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi sudah tentu
hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas dasar
pengetahuan-pengetahuan tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil
dari hasil-hasil serta problematika-problematika yang timbul dari penyelidikan-
penyelidikan yang mendahului, dari renungan-renungan atas dasar
pertimbangan yang masuk akal, ataupun dari hasil-hasil penyelidikan yang
dilakukan sendiri. Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah
peneliti melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah
rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian
pustaka.Pengujian hipotesis penelitian secara perhitungan statistik memerlukan
perubahan rumusan hipotesis ke dalam rumusan hipotesis statistik yang mana
memasangkan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho) sehingga dapat
memutuskan dengan tegas menolak atau menerima salah satu dari kedua
hipotesis tersebut. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengujian
hipotesis menggunakan uji t, uji z dan uji
4
B. Rumusan Masalah
a. apa Pengertian Uji T dan Z …?
b. apa saja Macam macam Uji T . ?
c. apa Persyaratan untuk uji T dan Z . ?
d. Bagaimana Penggunaan Uji Z dan T….. ?
e. Cara Menggunaan Uji Z dan T dalam SPSS . ?
B. Tujuan
a. Mangetahui apa itu komperasi antara dua populasi
b. Untuk mengetahui apa it uji t dan z
b. Mengetahui agaimana cara menghitung komparasi dua populasi
menggunakan uji –t dan uj
5
BAB II
PEMBAHASAN
B. Macam-Macam Uji t
1. One Sample t-Test
One sample t-test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu
variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu
berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Pada uji
hipotesis ini, diambil satu sampel yang kemudian dianalisis apakah ada
perbedaan rata-rata dari sampel tersebut.
2. Paired-Samples t-Test
Paired-sample t-Test merupakan prosedur yang digunakan untuk
membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group. Artinya analisis ini
berguna untuk melakukan pengujian terhadap satu sampel yang mendapatkan
suatu treatment yang kemudian akan dibandingkan rata-rata dari sampel
tersebut antara sebelum dan sesudah treatment.
3. Independent-Samples T-Test
Independent sample t-Test adalah uji yang digunakan untuk menentukan
apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda.
Jadi tujuan metode statistik ini adalah membandingkan rata-rata dua grup
yang tidak berhubungan satu sama lain.
6
C. Persyaratan yang Perlu dipenuhi Masing-Masing Uji
1. Uji Z
a. Data berdistribusi normal
b. Variance (σ) diketahui
c. Ukuran sampel (n) besar(n ≥30)
2.Uji t
a. Data berdistribusi normal
b. Variance (σ) tidak diketahui
c. Untuk uji t’ variansi data tidak homogen
d. Ukuran sampel (n) kecil(n <30)
Untuk lebih jelas, berikut disajikan perbedaan Uji Z, Uji t, dan Uji t’.
2. 0 x 0 0
t
s / n 0
sampel kecil
n<30 tidak diketahui 0
3. x1 x2 d 0 1 2 d 0
1 2 d0 z
(12 / n1 ) ( 22 / n2 )
1 2 d 0
sampel-
Jika 1 dan 2 tidak
2 2
sampel besar
n1 30 1 2 d0
diketahui gunakan
n2 30 s12 dan s2 2
4. x1 x 2 d 0 1 2 d 0
t
1 2 d0 s (1 / n1 ) (1 / n2 )
( ) ( )
1 2 d 0
sampel - √
sampel kecil
n1 < 30 1 = 2 1 2 d0
tetapi tidak
n2 < 30 diketahui
7
5. x1 x 2 d 0 1 2 d 0
t'
1 2 d0 ( s / n1 ) ( s / n2 )
2 2
1 2
1 2 d 0
sampel - ( )
sampel kecil
1 2 d0
( ) ( )
n1 < 30
n2 < 30 1 2 dan tidak
diketahui
Sumber: modifikasi Walpole, 1995.
Keterangan:
1. Rata-rata dari Sampel Besar
2. Rata-rata dari Sampel Kecil
3. Beda 2 Rata-rata dari Sampel Besar
4. Beda 2 Rata-rata dari Sampel Kecil
5. Beda 2 Rata-rata dari Sampel Kecil (untuk data mempunyai variansi yang tidak
homogen)
Catatan: beberapa nilai z yang penting, z5% z0.05 =1.645, z2.5% z0.025 =1.96,
z1% z0.01 = 2.33, z0.5% z0.005 = 2.575
8
a. H0 : = 800
H1 : < 800
statistik uji : z karena sampel besar
arah pengujian : 1 arah
Taraf Nyata Pengujian: = 1% = 0,01
Titik kritis : z < - z 0.01 z < - 2,33
Statistik hitung:
x 0 795 800 5
z = = = -2,577
/ n 255 / 200 1,94
Kesimpulan: z hitung = -2,577 ada di daerah penolakan H0 . H0 ditolak, rata-
rata pengambilan uang di ATM tidaksama = $ 800
Daerah penolakan H0 =
luas daerah terarsir
ini = = 1%
Daerah penerimaan H0
-2.33 0
t < -t(19; 2.5%) t < -2,093dan t > t(19; 2.5%) t > 2,093
Statistik hitung:
x 0 22 20 2
t = = = 2,5
s / n 4 / 25 0.8
9
Kesimpulan : t hitung = 2,5 ada di daerah penolakan H0 . H0 ditolak, H1
diterima, rata-rata penguasaan pekerjaan kesekretarisan 5 bulan
Daerah penerimaan H0
-2,093 0 2,093
H1 : > 0
1 2
10
4. Uji Hipotesis Beda 2 Rata-Rata Sampel Kecil
Berikut adalah data kualitas layanan yang diberikan oleh karyawan mol shift
malam dan siang.
t < -t(23; 0.5%) t < -2,807 dant > t(23; 0.5%) t > 2,807
Statistik hitung:
x1 x2 d 0 20 -12 10 8 10 2 2
t =
( s12 / n1 ) (s22 / n2 ) (3.9 / 13) (0.72 / 12) 0.30 0.06 0.36 0.60
= -3,3
Kesimpulan: t hitung = -3,3 ada di daerah penolakan H0 .
H0 ditolak, H1 diterima, rata-rata kerusakan 10.
11
f. Pada jendela Output akan muncul hasil perhitungan, silahkan di
interpretasikan hasil tersebut.
Contoh kasus:
Berikut data Tinggi badan kelas 3 SMA yang telah direkap.
Berat_Siswa
165 160 165 155 165 160 170 170 160 173 171 160
150 168 177 160 152 141 166 180 156 169 167 170
155 170 175 165
Ujilah, Apakah berat rata-rata kelas 3 SMA tersebuttidak sama dengan 160
cm?
Jawab:
a. Masukkan data tersebut pada SPSS.
12
c. Masukkan variabel berat_siswa pada kotak Test variable.
d. Pada kotak Test value masukkan angka 160 (nilai yang akan diuji).Klik
OK untuk melakukan perhitungan.
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
13
menunjukkan rata – rata dari nilai data dan kolom Std Deviation
menunjukkan nilai standar deviasi.
Output 2
One-Sample Test
Test Value = 160
Lower Upper
2. Independent-Samples T-Test
Adapun langkah-langkah yang ditempuh pada tahap ini dalam SPSS adalah
sebagai berikut.
a. Buka menu SPSS
b. Pada Data View, masukkan data yang akan di analisis
c. Pada Variable View, ketiklah nama variabel di kolom label
d. Pada kolom Value, untuk VAR0002 klik none
e. Isi Value Labels dengan Value sebagai simbol 1, label nama simbol 1,
begitu juga seterusnya. Kemudian klik Add dan OK
f. Klik menu Analyze > pilih sub menu Compare Means, kemudian klik
Independent-Samples T test
g. Pada Independent-Samples T test, pindahkan Nama Label Data (1) yang
telah diberi nama ke kotak Test Variables dan Nama Label Data (2) ke
kotak Grouping Variable dengan mengklik tanda panah
h. Pada Define Group, Klik Specified Values, masukkan (1) pada group 1
dan (2) pada group 2. Kemudian klik Continue, SETELAH itu klik OK
i. Pada jendela Output akan muncul hasil perhitungan, silahkan di
interpretasikan hasil tersebut.
14
Contoh kasus:
Berikut diberikan data Kemampuan Pemahaman belajar Siswa pada dua kelas
(Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol).
Kontrol eksperimen
No. Kode Siswa
(x) (y)
1. S-01 40 61
2. S-02 90 48
3. S-03 10 90
4. S-04 30 54
5. S-05 50 75
6. S-06 60 89
7. S-07 40 80
8. S-08 50 80
9. S-09 90 70
10. S-10 70 50
11. S-11 40 80
12. S-12 76 50
13. S-13 67 56
14. S-14 89 93
15. S-15 60 45
16. S-16 40 55
17. S-17 20 48
18. S-18 70 67
19. S-19 78 92
20. S-20 82 57
Ujilah, apakah kemampuan pemahaman belajar siswa kelas eksperimen lebih
baik dari kemampuan pemahaman belajar siswa kelas kontrol?
Jawab:
a. Buka SPSS
b. Copy data tersebut ke dalam lembar kerja SPSS, letakkan dalam satu kolom
dan perlu diingat no urutnya 1-20 adalah “kelas eksperimen” dan 21-40
adalah “kelas kontrol”, kemudian pada kolom kedua isi dengan “1” untuk
kelas Ekontroldan “2” untuk kelas eksperimen
15
c. Buatlah nama variabel dengan cara Variabel View, kemudian pada kolom
Label beri nama “Kemampuan Pemahaman belajar” pada VAR000001 dan
“Kelas” pada VAR000002
16
d. Kemudian pada kolom value pada VAR000002 klik nonehingga muncul
kotak dialog seperti di bawah ini:
e. Isi kolom Value dengan “1”, Label dengan “kontrol” kemudian klik Add,
kemudian lanjutkan isi kolom Value dengan “2”, Label dengan
“experimen” kemudian klik Add dan klik OK.
17
f. Setelah diberi label kembalikan posisi pada Data View untuk melakukan
Uji-t dengan cara Pilih menu berikut: Analyze–> Compare Mean –>
Independet-Samples T Test –> OK
h. Pilih Define Groupuntuk mendefinisikan grup yang telah kita buat. Pada
Group 1 masukkan “1” dan pada Group 2 masukkan “2”, kemudian klik
Continue.
18
i. Kemudian klik Ok untuk melihat hasil perhitungannya.
j. Untuk hasil uji-t dapat dilihat pada tabel Independen Sample Test
Lower Upper
Equal
-
variances 2,782 ,104 -1,454 38 ,154 -9,40000 6,46586 3,68945
22,48945
assumed
Kema
Equal
mpuan
variances 34, -
-1,454 ,155 -9,40000 6,46586 3,73913
not 076 22,53913
assumed
19
H0 : x = y
H1 : x>y
Syarat H0 diterima atau tidak berdasarkan nilai probabilitas sebagai
berikut:
Apabila probabilitas > 0.05 maka H0 diterima
Apabila probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak
Dari hasil di atas pada kolom Sig (2.tailed) terlihat bahwa nilai
probabilitas 0.154, Maka H0 diterima (0.154> 0.05), tolak H1.
Dengan demikian keputusan yang diambil adalah tidak ada perbedaan
rata-rata antara dua sampel tersebut artiya kemampuan belajar siswa kelas
eksperimen tidak lebih baik dari kelas kontrol.
3. Paired-Samples T-Test
Adapun langkah-langkah yang ditempuh pada tahap ini dalam SPSS adalah
sebagai berikut.
a. Buka menu SPSS
b. Pada Data View, masukkan data yang akan di analisis
c. Pada Variable View, ketiklah nama variabel di kolom name
d. Klik menu Analyze > pilih sub menu Compare Means, kemudian klik Paired-
Samples T test
e. Pada Paired-Samples T test, pindahkan Nama variabel(2) yang telah diberi
nama pada kolom name tadi ke kotak Variable 1 dan Nama Variabel (2) ke
kotak Variable 2 dengan mengklik tanda panah, SETELAH itu klik OK
f. Pada jendela Output akan muncul hasil perhitungan, silahkan di interpretasikan
hasil tersebut.
Contoh kasus:
Diberikan data perbedaan hasil belajar fisika siswa sebelum dan sesudah diberi
media pembelajaran
Sebelum Setelah
No. Kode Siswa
(x) (y)
1. S-01 60 80
2. S-02 70 70
3. S-03 50 80
4. S-04 80 90
5. S-05 70 90
6. S-06 60 80
7. S-07 60 80
8. S-08 60 90
9. S-09 80 100
10. S-10 50 70
Ujilah, apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar fisika siswa sebelum dan
setelah diberi media?
20
Jawab:
a. Buka SPSS
b. Pada Data View, masukkan data hasil belajar “sebelum” diberi tiga dimensi
pada “kolom pertama” dan data hasil “setelah” diberi tiga dimensi pada
“kolom kedua”. Pada Variabel View, ubah nama pada kolom name, data
VAR001 diganti “sebelum” dan data VAR002 diganti “setelah”
c. Klik menu Analyze > pilih sub menu Compare Means, kemudian klik
Paired-Samples T test
d. Pada Paired-Samples T test, lihat kotak paired variables, isikan variabel 1
dengan variabel “sebelum” dan variabel 2 dengan variabel “setelah”,
kemudian klik OK
21
e. Hasil Output yang diberikan seperti dibawah ini
Lower Upper
sebelum -
Pair 1 -19,00000 8,75595 2,76887 -25,26363 -12,73637 -6,862 9 ,000
sesudah
22
3. Uji Z dengan SPSS
Ujilah, Apakah berat rata-rata kelas 3 SMA tersebuttidak sama dengan 160
cm?
Jawab:
f. Masukkan data tersebut pada SPSS.
23
g. Klik menu Analyze>Compare Means>One-Sample T test…
i. Pada kotak Test value masukkan angka 160 (nilai yang akan diuji).Klik
OK untuk melakukan perhitungan.
24
j. Pada jendela output akan muncul hasil perhitunganOutput 1
One-Sample Statistics
One-Sample Test
Lower Upper
25
TABEL Z
α 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009
0.00 3.090 2.878 2.748 2.652 2.576 2.512 2.457 2.409 2.366
0.01 2.326 2.290 2.257 2.226 2.197 2.170 2.144 2.120 2.097 2.075
0.02 2.054 2.034 2.014 1.995 1.977 1.960 1.943 1.927 1.911 1.896
0.03 1.881 1.866 1.852 1.838 1.825 1.812 1.799 1.787 1.774 1.762
0.04 1.751 1.739 1.728 1.717 1.706 1.695 1.685 1.675 1.665 1.655
0.05 1.645 1.635 1.626 1.616 1.607 1.598 1.589 1.580 1.572 1.563
0.06 1.555 1.546 1.538 1.530 1.522 1.514 1.506 1.499 1.491 1.483
0.07 1.476 1.468 1.461 1.454 1.447 1.440 1.433 1.426 1.419 1.412
0.08 1.405 1.398 1.392 1.385 1.379 1.372 1.366 1.359 1.353 1.347
0.09 1.341 1.335 1.329 1.323 1.317 1.311 1.305 1.299 1.293 1.287
0.10 1.282 1.276 1.270 1.265 1.259 1.254 1.248 1.243 1.237 1.232
26
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
27
DAFTAR PUSTAKA
28