Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR FUNGSI NAIK, FUNGSI TURUN DAN TEOREMA NILAI

RATA-RATA

A. Capaian Pembelajaran Pertemuan


1. Sikap dan Tata Nilai:
a. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaandalam menjalankan tugas berdasarkan
agama,moral,dan etika;
b. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
c. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
d. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri
2. Pengetahuan:
a. Menguasai prinsip penilaian dalam pembelajaran kalkulus 1
3. Keterampilan Kerja
a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan
bidang keahliannya;
b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur;
c. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian
masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan
data.

B. Kemampuan akhir capaian pembelajaran (Indikator)


Mahasiswa dapat:
 Dapat menentukan limit fungsi di satu titik.
 Dapat menghitung nilai limit menggunakan sifat-sifat limit.
 Mampu menghitung nilai limit fungsi trigonometri.
 Dapat memeriksa kekontinuan fungsi di satu titik.
 Dapat menentukan interval kekontinuan

C. Bahan Kajian Pembelajaran (memerlukan lampiran materi pembelajaran)


 Fungsi naik dan turun
 Teorema nilai rata – rata
 Teorema Rolle
 Bukti Teorema Rolle
 Teorema Fungsi naik dan fungsi turun

D. Metode dan Model Pembelajaran


Penyajian oleh dosen, Diskusi, dan Model Pembelajaran Tipe Snowball Throwing
FUNGSI NAIK DAN TURUN

Definisi :
Suatu fungsi f(x) dikatakan naik di titik x = x0 , jika dapat ditunjukkan bilangan
pos kecil h sedemikian, sehingga untuk setiap titik tertentu x1 < x2 yang terletak dalam
interval (x0-h , x0+h) berlaku : f(x1) < f(x2) .
Suatu fungsi f(x) dikatakan turun di titik x = x0 , jika dapat ditunjukkan bilangan
pos kecil h sedemikian, sehingga untuk setiap titik tertentu x1 > x2 yang terletak dalam
interval (x0-h , x0+h) berlaku : f(x1) > f(x2) .
Untuk pemudahkan pemahamannyad diberikan skema pada gambar 3.1.

Skema :
fs naik

x0-h x1 x0 x2 x0+h

fs turun

x0-h x1 x0 x2 x0+h

Gambar 3.1. Skema Fungsi Naik dan Fungsi Turun

Dalil :
Jika f ' ( x0 )  0  y = f (x) naik di x = x0

f ' ( x0 )  0  y = f (x) turun di x = x0

f ' ( x0 )  0  titik stasioner dari fungsi f tercapai

f " ( x0 )  0  maka titik (x0 , f(x0)) titik maksimum

f " ( x0 )  0  maka titik (x0 , f(x0)) titik minimum


Contoh :
f ( x)  2 x 4  4 x 2  3
Tentukan semua ekstrim relatif dari fungsi f

Jawab :
f (x) = 2x4 – 4x2 + 3
f’ (x) = 8x3 – 8x
= 8x (x2 – 1)
f” (x) = 24x2 – 8

Titik stasioner tercapai jika f’’(x) = 0


f’ (x) = 8x (x2 – 1) = 0
= 8x (x+1) (x-1) = 0
x1 = 0 ; x2 = 1 ; x3 = -1
f(0) = 3 ; f(1) = 1 ; f(-1) = 1

- + - +

-1 0 1

f” (0) = -8 < 0 maka (0, 3) titik maksimum


f” (1) = 16 > 0 maka (1, 1) titik minimum
f” (-1) = 16 > 0 maka (-1, 1) titik minimum

Sebelum mempelajari soal-soal lebih lanjut, akan diberikan terlebih dahulu


teorema-teorema yang mendukung fungsi naik maupun fungsi turun.

Teorema Uji Keturunan Kedua untuk Kecekungan


Misal f fungsi yang mempunyai turunan kedua pada selang I (terbuka)
1. Jika f " ( x)  0  Grafik f cekung ke atas pada I

2. Jika f " ( x)  0  Grafik f cekung ke bawah pada I


Definisi Titik Belok (Ekstrim)
f fungsi kontinu pada selang terbuka I a  I . Titik ( a , f ( a )) dikatakan titik belok jika
dipenuhi 2 syarat berikut :
1. Terdapat perubahan kecekungan dari grafik fungsi f disekitar x = a
2. Terdapat garis singgung pada grafik fs f di ( a , f ( a ))

Contoh :
f ( x)  5 x 3  3 x 5  2

f ' ( x)  15x 4  15x 2  0

x 2 (15  15x 2 )
(a) Tentukan selang f cekung ke atas dan f cekung ke bawah
(b) Tentukan semua titik ekstrimnya

Jawab :
f ( x)  5 x 3  3 x 5  2 , x  R

f ' ( x)  15x 2  15x 4 , x R

f " ( x)  30 x  60 x 3 , x R
1
=  60 x( x 2  )
2
1 1
=  60 x( x  2) (x  2
2 2
1 1
x1  0 x2   2 x3  2
2 2
1 7 1 7
f ( 0)  2 ; f ( 2)  2  2 ; f( 2)  2  2
2 8 2 8

Titik Titik Titik


Ekstrim Ekstrim Ekstrim

++ -- ++ --
0
1 1
 2 2
2 2
1 1 1
x 2  2x0 x 2
2 2 2

(a) f cekung ke atas :


 1   1 
 n ,  2 ; 0 , 2
 2   2 
f cekung ke bawah :
 1  1 
 2 , 0 ;  2 , n
 2  2 

1 1
(b) Karena f”(x) ada di x  R dan disekitar x   2 , x0 , x 2 ada
2 2
perubahan kecekungan, maka titik ekstrimnya
 1  1 
2  ; 0 , 2  ; 
7 7
 2 ,2 2 ,2 2
 2 8  2 8 

Garis singgung dan Garis Normal

Untuk menentukan garis singgung suatu kurva, dapat menggunakan teorema-teorema


berikut ini :
a. Teorema Rolle
Misalkan f memenuhi syarat :
a) Kontinu pada selang tertutup (a, b)
b) Mempunyai turunan pada selang terbuka (a, b)
c) f (a) = f (b)
Maka terdapat suatu c  ( a , b) Э f’ (c) = 0
(Teorema ini menjamin adanya titik-titik pada grafik f(x) dimana f’ (x) = 0 atau garis
singgung mendatar).
Skema :
f’(c) = 0
f (c)
f

f (a) = f (b)

a c b
Gambar 3.2. Skema Teorema Rolle.

b. Teorema Nilai Rata-rata


Misalkan f memenuhi syarat :
d) Kontinu pada selang tertutup (a, b)
e) Mempunyai turunan pada selang terbuka (a, b)
f (b)  f (a )
Maka terdapat suatu c  ( a , b) sehingga f ' (c) 
ba
(Teorema ini menjamin adanya titik pada f yang garis singgung // dengan ruas garis
yang menghubungkan titik (a, f(a)) dengan (b, f(b)).

Skema :

f’(c)
f (c)
(b, f (b))
f (b)
f (a)
a c b
b–a
Gambar 3.3 Skema Teorema
Nilai Rata-rata.
c. Teorema, Rumus Tayor
Misal fungsi f mempunyai turunan ke-(n+1) pada selang terbuka I yang memuat
titik x dan x0 , maka f(x) dapat diuraikan dalam bentuk :
f ' ( x0 ) f " ( x0 )
f(x) = f ( x0 )  ( x  x0 )  ( x  x0 ) 2   
1! 2!
f ( n) ( x0 ) f ( n1) (c)
( x  x0 ) n  ( x  x0 ) n1
n! (n  1)!
c terletak antara x dan x0 .
Dapat ditulis :
f ( x)  Pn ( x)  Rn ( x)
Dimana :
Pn(x) = suku banyak Taylor berderajad n
f ( n1) (c)
Rn(x) = ( x  x0 ) n1
(n  1)!
= suku sisa uraian Taylor

Contoh :
Deretkan dengan R. Talyor f(x) = sin x di x0 = 0
Jawab :
f(x) = sin x f (0) = 0
f’(x) = cos x f’(0) = 1
f”(x) = -sin x f”(0) = 0
f3(x) = -cos x f3(0) = -1
f4(x) = sin x f4(0) = 0
f5(x) = cos x f5(0) = 1

f ' (0) f " (0) 2


f(x) = f (0)  x x  
1! 2!
(1) 3
= 0  1.x  0  x  
3!
x3 x5
= x   
3! 5!

Deret Taylor dimana x0 = 0 dinamakan Deret Mac Laurin.


Contoh :
Diket : f(x)=x3-9x2+15x-5
Tentukan semua titik ekstrimnya.

Jawab:
f'(x) = 3x2-18x+15
Stasioner jika f'(x) = 0, maka 3x2-18x+15 =0 atau x2-6x+5 = 0.

Sehingga (x-5)(x-1)=0, x1 = 5, x2 = 1.

f''(x) = 6x – 18 , maka f''(5) > 0, dan f''(1) < 0.

Jadi ekstrim minimum terjadi di titik (5, 12) dan ekstrim maksimum di titik (1,-12).

Teorema Nilai Rata-Rata


Teorema nilai rataan menytakan bahwa jika grafik sebuah fungsi kontinu
mempunyai garis singgung taktegak pada setiap titik antara 𝐴 dan 𝐵, maka terdapat paling
sedikit satu titik 𝐶 pada grafik diantara 𝐴 dan 𝐵 sehingga garis singgung di titik 𝐶 sejajar
dengan tali busur 𝐴𝐵. Perhatikan ilustrasi pada Gambar 4.10 berikut

Gambar 4.10 Ilustrasi Teorema Nilai Rata-Rata

Teorema Nilai Rata-Rata


Misalkan 𝑓 kontinu pada selang [𝑎, 𝑏] dan mempunyai turunan pada (𝑎, 𝑏), maka
terdapat paling sedikit satu 𝑐 ∈ (𝑎, 𝑏) sehingga
𝑓 (𝑏 ) − 𝑓 (𝑎 )
𝑓 ′ (𝑐 ) = atau setara 𝑓(𝑏) − 𝑓 (𝑎) = 𝑓 ′ (𝑐 )(𝑏 − 𝑎)
𝑏−𝑎
Bukti Purcell & Varberg Ed-9 Jilid 1: halaman 185
Catatan
[𝑓(𝑏) − 𝑓(𝑎)]/[𝑏 − 𝑎] disebut nilai rata-rata 𝑓 pada [𝑎, 𝑏]. Secara fisis, dapat
dibayangkan kecepatan rata‐rata pada suatu selang waktu.
CONTOH 11

Carilah bilangan 𝑐 yang dijamin oleh TNR untuk pada [1,4].


Penyelesaian
Menurut TNR,

Kita perlu menghitung ruas kiri dengan terlebih dahulu menghitung turunan 𝑓

Sehingga

Sementara ruas kanan menghasilkan

Dengan demikian,

CONTOH 12

Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥2 untuk 𝑥 ∈ [0,1]. Hitunglah nilai rata-rata 𝑓 pada [0,1] dan tentukan
𝑐 ∈ (0,1) sehingga 𝑓′(𝑐) sama dengan nilai rata-rata 𝑓 pada [0,1].
Penyelesaian
𝑓(𝑥) = 𝑥2 ⟹ 𝑓′(𝑥) = 2𝑥
sehingga
𝑓′(𝑐) = 2𝑐
Nilai rata-rata 𝑓
pada

Dengan demikian,
CONTOH 13

Misalkan 𝑓(𝑥) = 𝑥2/3 untuk 𝑥 ∈ [−8,27]. Tunjukkan bahwa kesimpulan terhadap TNR
gagal. Jelaskan mengapa demikian?
Penyelesaian

sehingga

Nilai rata-rata 𝑓 pada [−8,27] adalah

Dengan demikian,

Diketahui 𝑐 = 102 tidak berada pada selang (−8,27) sebagaimana yang disyaratkan
TNR, sehingga TNR tidak berlaku.

LATIHAN 4

1) Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥3/3 untuk 𝑥 ∈ [−2,2]. Hitunglah nilai rata-rata 𝑔 pada [−2,2] dan
tentukan 𝑐 ∈ (−2,2) sehingga 𝑔′(𝑐) sama dengan nilai rata-rata 𝑔 pada [−2,2].
2) Tunjukkan bahwa TNR dapat diterapkan pada fungsi-fungsi yang diketahui pada
inteval yang diberikan. Cari nilai 𝑐 yang mungkin.
DAFTAR PUSTAKA

Anton H. 1981. Calculus with Analytic Geometry. Brief Edition


Djohan W, Budi WS. 2007. Kalkulus I. Bandung: Departemen Matematika FMIPA ITB
Gunawan H. 2007. Seri Kuliah Kalkulus. Bandung: Departemen Matematika FMIPA ITB
Stewart J. 1998. Kalkulus Edisi keempat. Jakarta: Erlangga. (Terjemahan)
Varberg D, Purcell EJ, Rigdon SE. 2007. Kalkulus Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta:
Erlangga. (Terjemahan)

Anda mungkin juga menyukai