Anda di halaman 1dari 36

PENGGUNAAN TURUNAN

Pada bab ini kita akan membahas penggunaan konsep-konsep yang telah dibahas di bab
sebelumnya. Pengertian nilai maksimum atau nilai minimum dari suatu fungsi dalam interval tertutup
dan hubungannya dengan turunan dari fungsi itu sendiri, akan dibahas pada awal dari bab ini.
Sedangkan pada sub bab berikut akan membahas komponen-komponen yang diperlukan dalam
mensketsa grafik fungsi, seperti naik-turunnya grafik dan kecekungan (cekung ke atas atau cekung ke
bawah) dari grafik, dan bagaimanakah hubungan antara komponen-komponen ini dengan turunan
fungsi itu.
Untuk lebih memahami konsep konsep penggunaan turunan akan diberikan beberapa contoh
masalah terapan, baik terapan dalam kehidupan sehari-hari maupun terapan dalam matematika itu
sendiri atau bidang ilmu lainnya. Untuk dapat menyelesaikan masalah terapan ini diperlukan
kemampan dalam memodelkan masalah kedalam pernyataan atau kalimat matematika.
3.1.1 Maksimum dan Minimum Fungsi pada Interval Tertutup
Di dalam terapan, kita sering berhadapan dengan masalah mencari nilai maksimum (terbesar)
atau nilai minimum dari suatu besaran. Sebagai contoh mari perhatikan berikut ini.
Seorang peternak ingin membangun kandang hewan berbentuk persegi panjang pada suatu lahan tanah
yang salah satu sisinya dibatasi oleh dinding tembok belakang (yang sudah ada) pada pekarangannya.
Sementara bahan kandang yang dia miliki hanya mampu untuk membuat kandang sepanjang 40 m.
Tentukan ukuran kandang hewan agar memperoleh luas daerah kandang yang sebesar mungkin.
Gambar 3.1 merupakan sketsa dari masalah di bawah.

y y

Gambar 3.1

Seorang peternak ingin membangun kandang hewan berbentuk persegi panjang pada suatu lahan tanah
Luas daerah kandang hewan, A=f (x ) diberikan sebagai fungsi dari panjang x oleh:

92
1
f ( x )= x ( 40−x ) , 0 ≤ x ≤ 40(1)
2
Dari sini pertanyaan luas daerah terbesar yang mungkin dari kandang hewan itu ekuivalen dengan

1
masalah matematika mencari nilai maksimum yang dicapai oleh fungsi f ( x )= x ( 40−x ) pada
2
interval tertutup [0,40]. Untuk memahami konsep nilai maksimum atau nilai minimum dari suatu
fungsi pada interval tertutup, perhatikan definisi berikut ini.
Definisi 3.1.1 (Nilai Minimum dan Maksimum):
Misalkan f(x) fungsi yang terdefinisi pada interval tutup [a,b] serta c dan d termuat pada [a,b].
f ( c ) dikatakan nilai minimum dari f (x) pada [a , b] jika f (c )≤ f ( x ) untuk semua x dalam [a , b]
f ( d ) dikatakan nilai maksimum dari f (x) pada [a , b] jika f (x) ≤ f (d ) untuk semua x dalam [a , b] .
Berdasarkan definisi di atas, maka f (c )≤ f ( x )≤ f (d ) untuk semua x dalam [ a , b ] .
Secara geometri (c , f ( c ) ) merupakan titik terendah dan (d , f ( d ) ) titik tertinggi pada kurva y=f ( x ) ,
seperti yang diilustrasikan dalam gambar berikut.

y
y

f(x) f(x)

a c x a x
d b b
(i) (ii)
Gambar 3.2

Gb. 3.2.i Gb. 3.2.ii


f(c) merupakan nilai minimum dan f(d) Nilai maksimum dan minimum dari f(x)
nilai maksimum dari f(x) pada [a, b] terjadi di titik ujung interval [a, b]

Perhatikan!
Dari kedua illustrasi di atas khususnya pada fungsi seperti yang digambarkan pada (ii) tampak
bahwa fungsi yang diamati perlu terdefinisi pada interval tutup. Sebab jika seandainya pada
illustrasi (ii) fungsi itu tak terdefinisi pada titik ujung interval a dan b, maka nilai minimum dan
nilai maksimum pada fungsi yang illustrasinya seperti (ii) tentu tidak ada bukan? Mengapa?

93
Padahal tampak secara grafis bahwa nilai terendah dan tertinggi dari fungsi tersebut masing-
masing sepertinya berada di ujung interval yakni untuk x yang sangat dekat dengan a dan b.
Teorema 3.1.2 berikut memberikan suatu jaminan keberadaan nilai minimum dan maksimum suatu
fungsi f yang kontinu pada interval tertutup [a, b].
Teorema 3.1.2 (Sifat Nilai Minimum dan Maksimum):
Jika fungsi f kontinu pada interval tertutup [a, b], maka terdapat nilai c dan d pada [a, b] sehingga
f(c) adalah nilai minimum dan f(d) nilai maksimum dari f pada [a,b].

Sekarang misalkan fungsi f terdefinisi pada interval I. Contoh 1 dan 2 di bawah ini
menunjukkan bahwa jika f tidak kontinu atau I tidak tertutup, maka f bisa gagal mencapai nilai
maksimum dan minimum di titik pada I. Oleh karena itu kedua syarat dalam teorema 1 merupakan
syarat perlu.
Contoh 1 : Misalkan fungsi kontinu f(x) = 2x terdefinisi hanya untuk setengah interval buka
0≤x<1 . Dari grafik yang ditunjukkan dalam Gb. 3.3, jelas bahwa f mencapai nilai minimum 0 di x
= 0. Tetapi f(x)=2x tidak mencapai nilai maksimum di titik pada [0,1). Calon nilai maksimum yang
mungkin adalah 2 yakni di x = 1, tetapi f(1) tidak terdefinisi.

f(x)

Gambar 3.3

Contoh 2.
Misalkan f(x) = 1/x, x ∈¿4]. Fungsi ini mempunyai nilai minimum di x = 4 dan nilai minimumnya
adalah ¼, tetapi tak memiliki nilai maksimum bukan? Coba gambarkan grafiknya.

94
3.1.2 Maksimum dan Minimum Lokal
Kita telah mengetahui bahwa fungsi kontinu f benar – benar mencapai nilai minimum dan
maksimum pada interval tertutup [a,b], pertanyaannya sekarang adalah: di mana tepatnya letak dari
nilai – nilai ini?.
Definisi 3.2.1 :
(a) Nilai f (c ) adalah nilai maksimum lokal dari fungsi f jika f ( x ) ≤ f (c ) untuk semua x yang cukup
dekat ke c.
(b) Nilai f (c ) adalah nilai minimum lokal dari fungsi f jika f ( x ) ≥ f (c ) untuk semua x yang cukup
dekat ke c. Nilai maksimum lokal atau nilai minimum lokal dari f biasanya disebut ekstrim lokal
dari f .

Teorema 3.2.2 (Maksimum dan Minimum Lokal) :


Jika f terdiferensialkan di c dan terdefinisi pada suatu interval buka yang memuat c dan jika f (c )
nilai maksimum lokal atau nilai minimum lokal dari f , maka f ' ( c )=0.

Dengan demikian esktrim lokal dari fungsi terdiferensialkan pada interval buka dapat terjadi hanya di
suatu titik di mana turunannya adalah nol, sehingga garis singgung dari grafik di titik itu adalah
horizontal.

f(x) = x3

Gambar 3.4
untuk x = 0 bukan ekstrim meskipun nilai
dari turunannya nol

HATI-HATI

95
Konvers dari Teorema 3.2.2 adalah salah. Fakta bahwa f ' ( c ) =0 tidak cukup untuk menyatakan
bahwa f ( c ) merupakan suatu ekstrim lokal. Untuk contoh, perhatikan fungsi f ( x )=x 3. Turunannya
adalah nol di x = 0. Tetapi dari grafik 3.5 menunjukkan f (0) bukan merupakan ekstrim lokal dari f .

Dengan demikian, persamaan f ' ( c ) =0 merupakan syarat perlu untuk f ( c ) menjadi nilai
maksimum atau nilai minimum lokal untuk fungsi f yang terdiferensialkan pada suatu interval. Ini
bukan merupakan syarat cukup. Kita memberikan syarat-syarat cukup untuk maksimum dan minimum
lokal dalam subbab 3.3.

3.1.3 Maksimum dan Minimum Mutlak (Global)


Dalam kebanyakan masalah-masalah optimasi, kita lebih tertarik pada nilai-nilai maksimum
dan minimum mutlak atau global dari suatu fungsi kontinu yang diberikan, dibandingkan dengan
esktim lokal.
Definisi 3.3.1 :
Misalkan f suatu fungsi dengan domain D. Nilaif (c ) dikatakan nilai maksimum mutlak atau nilai
maksimum global dari f pada D jika f ( c ) ≥ f (x ) untuk semua x dalam D. Secara singkat, f ( c )
merupakan nilai terbesar dari f pada D.

Ini seharusnya jelas bagaimana minimum global dari f didefinisikan. Gambar 3.5 mengilustrasikan
esktrim lokal dan ekstrim global. Di satu pihak, setiap esktrim global tentu saja merupakan lokal.
Sedangkan dipihak lain, grafik pada Gambar 3.5 menunjukkan bahwa esktrim lokal bukan merupakan
esktrim global.

G
a
m
b
a
r
3.
5 96
B
M
M e
ak
in b
sii er
uak p
uin a
m
m sii e
L m
Lm ks
ok
ok uu ytri
x
m
al,
al,m m
Gl
B a
B
Gl d
ob
uk
ukob al
an
anal
al a
Gl
Gl h
ob
ob gl
al o
al b
al
,
la
in
n
y
a
lo
Teorema 3.3.2 berikut mengatakan
k pada kita bahwa nilai maksimum mutlak dan minimum mutlak dari
al
fungsi kontinu f pada interval tutup [a,b] terjadi di salah satu dari titik-titik ujung a atau b atau di titik
kritis dari f . Bilangan c dalam domain dari f disebut titik kritis dari f jika salah satu dari:
 f ' ( c ) =¿0, atau
 f ' ( c ) =¿tidak ada
Teorema 3.3.2 (Maksimum dan Minimum Mutlak)
Misalkan bahwa f ( c ) adalah nilai maksimum mutlak (atau minimum mutlak) dari fungsi kontinu f
pada interval tertutup [a,b]. Maka c adalah titik kritis dari f atau salah satu dari titik-titik ujung a
dan b.

Bukti :
Hasil ini mengikuti dari Teorema 3.2.2. jika c bukan titik ujung dari [a,b], maka f ( c ) adalah suatu
ekstrim lokal dari f pada interval buka (a,b). Dalam kasus ini, Teorema 3.2.2 mengakibatkan f ' ( c ) =0,
asalkan bahwaf terdiferensialkan di c.
Sebagai akibat dari teorema 3.3.2, kita dapat mencari nilai maksimum dan minimum (mutlak)
dari fungsi f pada interval tertutup [a,b] sebagai berikut.
1. Mencari titik-titik kritis dari f : titik-titik itu diperoleh dari f ' ( x )=0 dan f ' ( x ) tidak ada.
2. Daftarkan nilai-nilai dari x yang menghasilkan esktrim dari f yang mungkin : kedua titik ujung a
dan b dan titik-titik kritis yang terletak dalam [a,b].
3. Evaluasi f (x) di masing-masing titik dalam daftar yang diperoleh (2).
4. Tentukan nilai f yang terkecil dan yang terbesar.

97
Nilai terbesar dalam langkah 4 merupakan nilai maksimum mutlak dari f , sedangkan nilai
terkecil adalah minimum mutlak. Prosedur ini kita namakan metoda maksimum minimum interval
tertutup.

Contoh 1 : Untuk pembahasan terakhir dari masalah kandang hewan, mari kita terapkan metoda
maksimum-minimum interval tertutup ini untuk mencari nilai maksimum dan minimum
dari fungsi terdiferensialkan
1 1
f ( x )= x ( 40−x ) = ( 40 x−x 2 )pada interval tertutup [0,40].
2 2

98
Penyelesaian :
1
Turunan dari f adalah f ( x )= ( 40−2 x ), yang sama dengan nol hanya di titik x = 20 dalam [0,40].
2
Masukkan kedua titik-titik ujung ke dalam daftar nilai-nilai x yang hanya dapat menghasilkan esktrim
dari f , di 0, 20 dan 40. Kita evaluasi nilai fungsi f untuk masing-masing nilai x :
f ( 0 )=0 ← minimum mutlak
f ( 20 )=200 ←maksimum mutlak
f ( 40 )=0 ← minimum mutlak
Dengan demikian, nilai maksimum dari f ( x ) pada [0,40] adalah 200 (dicapai di x = 20), dan nilai
minimum adalah 0 (dicapai di x = 0 dan x = 40).

Contoh 2 : Carilah nilai maksimum dan minimum dari f ( x )=2 x 3−3 x 2−12 x +15 pada interval
tertutup [0,3].
Penyelesaian :
Turunan dari f adalah f ' ( x )=6 x 2−6 x +12=6 ( x −2 ) ( x+1)
Titik-titik kritis dari f adalah penyelesaian dari persamaan
x−2 ) ( x+1 )=0
dan mencari bilangan c sehingga nilai f ' ( c ) tidak ada. Ternyata tidak kita temukan bilangan c yang

mengakibatkan nilai f ' ( c ) tidak ada. Oleh karena itu, titik-titik kritis dari f hanya terjadi di x = −1

dan di x = 2. Karena x = −1 di luar domain dari f , maka titik kritis dari f hanya di x = 2. Masukkan
kedua titik-titik ujung ke dalam daftar nilai-nilai x yang hanya dapat menghasilkan esktrim dari f ; 0, 2
dan 3. Kita evaluasi nilai fungsi f untuk masing-masing nilai x
f ( 0 )=15 ← maksimum mutlak
f (−5 )=−5 ← minimum mutlak
f ( 3 )=6
Dengan demikian, nilai maksimum dari f pada [0,3] adalah f ( 0 )=15, dan nilai minimumnya adalah
f ( 2 ) =−5.
Dalam contoh 4, fungsi f terdiferensialkan di mana-mana. Contoh 5 dan 6 di bawah ini
mengilustrasikan kasus suatu ekstrim di titik kritis di mana fungsi tidak terdiferensialkan di titik itu.

99
Contoh 3 : Carilah nilai maksimum dan minimum dari fungsif ( x )=3−|x−2| pada interval [1,4].
Penyelesaian :
Jika x ≤ 2 maka x−2 ≤ 0, sehingga f ( x )=3−( 2−x )=x +1
Jika x ≥ 2 maka x−2 ≥ 0, sehingga f ( x )=3−( x−2 )=5−x
Grafik dari fungsi f ditunjukkan pada Gambar 3.7. Titik kritis dari f pada [1,4] terjadi hanya di x = 2,
sebab nilai f ' ( x ) adalah +1 dan -1 (dan tidak pernah nol) untuk setiap x dalam interval itu, sehingga
f ' ( 2 ) tidak ada. (Mengapa?). Dengan mengevaluasi f di titik kritis ini dan di kedua titik ujung
menghasilkan

f(x) = 3-

Gambar 3.6

f ( 1 ) =2,
f ( 2 ) =3← maksimummutlak
f ( 4 ) =1← minimummutlak

Latihan 3.1 :
Untuk soal nomor 1 sampai dengan nomor 10, nyatakan apakah fungsi yang diberikan mencapai nilai
maksimum atau nilai minimum (atau keduanya) pada interval yang diberikan.
[Saran : Mulailah dengan mensketsa grafik fungsi.]
1. f ( x )=1−x ; [-1,1] 5. f ( x )=5−x 2 ; [-1,2]

100
2. f ( x )=2 x +1; [-1,1] 6. f ( x )=x 3 +1 ; [-1,1]
1 1
3. f ( x )= ; [0,1] 7. f ( x )= ; [2,3]
√x x (1−x )
1
4. f ( x )=| x−2|; [1,4] 8. f ( x )= ; [0,1]
x (1−x )
Untuk soal nomor 9 sd 30. Carilah nilai maksimum dan nilai minimum yang dicapai oleh fungsi yang
diberikan pada interval tertutup.
9. . f ( x )=3 x−2 ; [-2,3] 18. f ( x )=|2 x−3|; [1,2]
10. h ( x )=4−x 2 ;[1,3] 19. f ( x )=| x+1|+|x−1|; [-2,2]
x
11. f ( x )=x 2 +3 ; [0,5] 20. f ( x )= ; [0,3]
x +1
12. g ( x )=( x−1)2 ; [-1,4] 21. f ( x )=x 1 /2−x 3 /2 ; [0,4]
1−x
13. h ( x )=x 2+ 4 x +7 ; [-3,0] 22. f ( x )= ; [-2,5]
x 2+ 3
14. f ( x )=x 3−3 x ; [-2,4] 23. f ( x )=2−√3 x ; [-1,8]
x
15. g ( x )=2 x 3−9 x2 +12 x ; [0,4] 24. f ( x )= 2
; [0,3]
x +1
4
16. h ( x )=x + ; [1,4] 25. f ( x )=x √1−x 2 ; [-1,1]
x
2 16
17. f ( x )=x + ; 26. f ( x )=x ¿ [1,3]
x2
27. Carilah dua bilangan tak negatif yang jumlahnya 10 dan hasil kalinya maksimum.
28. Misalkan f ( x )= Ax+ B. Terangkan mengapa nilai maksimum dan minimum dari f pada interval
tertutup [a,b] terjadi di titik ujung dari interval itu.

3.2 Fungsi Naik dan Fungsi Turun


Definisi 3.2.1 (Fungsi naik dan Turun)
Fungsi f disebut naik pada interval I = (a,b) jika f ( x 1 ) > f (x 2) untuk semua pasangan bilangan x 1 dan
x 2 dalam I dengan x 1> x2.
Fungsi f disebut turun pada interval I = (a,b) jika f ( x 1 ) < f (x 2) untuk semua pasangan bilangan x 1
dan x 2 dalam I dengan x 1< x2.

101
Gambar 3.7. di bawah ini mengilustrasikan definisi di atas. Secara singkat, kita dapat mengatakan
bahwa fungsi f naik pada I = (a,b) jika nilai f (x) bertambah besar dengan bertambahnya nilai x;
f turun pada interval I jika nilai f berkurang dengan bertambahnya nilai x

y y

f(x)

f(x)
f(x1)
f(x2)

f(x1) f(x2)
( ) x x
a x1 x2
b
(
a x1 x2 b)
Gambar 3.7.a. Fungsi Naik Gambar 3.7.b. Fungsi Turun

Kita berbicara naik turunnya suatu fungsi pada suatu interval, bukan di suatu titik. Akan tetapi
kita memandang tanda turunan f , di suatu titik f ' ( x ) merupakan gradien garis singgung di titik (x,f (x))
pada grafik dari f . Jika f ' (x )>0 maka garis singgung mempunyai gradien positif, sehingga garis ini
naik dalam peninjauan dari kiri ke kanan. Secara intuitif, naiknya garis singgung berkorespondensi
dengan naiknya grafik, dan dengan demikian fungsi itu naik. Intuisi yang sama dapat dilakukan pada
fungsi di mana f ' ( x ) negatif. Oleh karena itu, agar kita dapat menentukan apakah sutau fungsi naik
atau turun, kita harus menguji tanda dari f ', di seluruh titik pada interval, tidak hanya di satu titik.
Teorema 3.2.2 (Teorema Fungsi Naik dan Fungsi Turun) :
Jika f ' (x )>0 untuk semua x dalam (a,b), maka f merupakan fungsi naik pada [a,b].
Jika f ' (x )<0 untuk semua x dalam (a,b), maka f merupakan fungsi turun pada [a,b].

Contoh 1 :Dimanakah fungsi f ( x )=x 2−4 x +5 naik, dan dimanakah turun?


Penyelesaian :
Turunan dari f adalah f ' (x )=2 x−4 , jelaslah bahwa f ' ( x ) >0 jika x >2, sedangkan f ' ( x ) <0 jika x <2.
Dengan demikian, f turun pada (-∞ , 2¿ dan naik pada (2,+∞ ¿, seperti yang terlihat pada Gambar
3.10.

102
y f(x)

f ‘(x)

Gambar 3.8

Contoh 2: Tentukan interval-interval buka di mana fungsi f ( x )=3 x 4 −4 x 3−12 x + 5 naik dan di
mana fungsi itu turun.
Penyelesaian :
Turunan dari f adalah

f ' ( x )=12 x3 −12 x 2−24 x ¿ 12 x ( x ¿¿ 2−x−2)=12 x ( x +1 ) (x−2) ¿


Titik-titik kritis (pembuat nol dari f ' ( x ) ¿ adalah x = -1, x = 0, x = 2 yang memisahkan sumbu-x ke
dalam empat sub interval terbuka (-∞ ,−1 ¿, (-1,0), (0,2), dan (2,∞). Selanjutnya untuk menentukan
untuk interval mana f ' ( x ) = 12 x ( x+ 1 ) (x−2) bernilai negatif atau positif, sebagaimana yang sudah
dijelaskan tentang materi pertidaksamaan di bab I terdahulu, cukup kita coba satu bilangan pada
masing-masing sub interval di atas, kemudian kita cek nilainya pada f ' ( x )apakah bernilai positif atau
negatif. Berikut cara untuk menentukan tanda dari f ' ( x ) untuk masing-masing sub interval (-∞ ,−1 ¿, (-
1,0), (0,2), dan (2,∞).
Dalam interval (-∞ ,−1 ¿ :untuk x=−2 , nilai f ' (−2 ) =−96<0 ; berarti f turun,
Dalam interval (-1,0): untuk x=−0,5 ,nilai f ' (−0,5 )=7,5> 0 ; berarti f naik
Dalam interval (0,2) : untuk x = 1, nilai f ' ( 1 )=−24 <0 ; berarti f turun

103
Dalam interval (2,+ ∞) : untuk x=3 , nilai f ' ( 3 )=144> 0; berarti f naik
Hasil yang diperoleh ini diperhatikan dalam Gambar 3.11.

y
h’(x)

h(x)

Gambar 3.9

Latihan 3.2
Untuk soal 1 sd 10, tentukan interval buka 1 3 1
6. f ( x )= x − x 2−2 x+ 1
dimana fungsi itu naik dan di mana turun. 3 2
x
1. f ( x )=x 2 +4 x+1 7. f ( x )=
x +1
2. f ( x )=x 3−12 x +17
8. f ( x )=x √ x 2 +1
4
3. f ( x )=x −2 x+1
9. f ( x )=8 x 1 /3−x 4 / 3
4 3
4. f ( x )=3 x + 4 x −12
2 16
3 2 10. f ( x )=x +
5. f ( x )=2 x + 3 x −12 x +5 x2

104
3.3 Uji Turunan Pertama untuk titik Ekstrim
Dalam subbab 3.1 kita telah membahas nilai maksimum dan minimum mutlak dari suatu fungsi
yang terdefinisi pada suatu interval tertutup [a,b]. Sekarang, kita akan memandang nilai-nilai ekstrim
dari suatu fungsi yang terdefinisi pada domain yang lebih umum, tidak hanya interval tertutup tetapi
juga interval terbuka atau interval tak terbatas.
Apa yang kita perlukan sekarang adalah cara menguji apakah di titik kritis x = c, nilai f ¿)
merupakan nilai maksimum atau nilai minimum dari f ( x ) , apakah lokal atau global. Gambar 3.10
menunjukkan bagaimana uji yang demikian mungkin dapat dikembangkan.

y y y
f(x) f(x) f(x)

f naik
f naik f f ’ (x) > 0
f ’ (x) > 0 f ’ (x) < 0
turun
f f naik
fturun
’ (x) < 0 f ’ (x) > 0 f naik
f ’ (x) > 0

( c ) x ( c ) x ( c ) x
a b a b a b
Gambar 3.10

Fungsi f kontinu di c dan bahwa c merupakan titik interior dari domain f ,di mana f terdefinisi
pada interval buka yang memuat c. Jika f turun di sebelah kiri dari c dan naik di sebelah kanan c, maka
f (c ) seharusnya merupakan nilai minimum lokal dari f ( x ) . Tetapi jika f naik di sebelah kiri c dan
turun di sebelah kanan c, maka f (c ) seharusnya merupakan nilai maksimum lokal. Sedangkan jika f
naik atau turun di kedua sisi dari c, maka f (c ) bukan merupakan salah satu dari nilai maksimum atau
minimum dari f ( x ) .
Lebih jauh lagi, kita mengetahui dari akibat 3 dalam subbab 3.2 bahwa tanda dari turunan f ' ( x )
menentukan di mana f (x) turun dan di mana f (x) naik :
 f (x) turun di mana f ' ( x ) <0 ;
 f (x) naik di mana f ' ( x ) >0.

105
Teorema 1 berikut mengatakan bagaimana menggunakan tanda dari f ' ( x ) di sebelah kiri dan di sebelah
kanan dari titik cuntuk menentukan apakah f (x) mempunyai nilai maksimum local atau nilai
minimum lokal di x=c
Teorema 3.3.1 (Uji Turunan Pertama untuk Ekstrim Lokal):
Misalkan fungsi f kontinu pada interval Idan terdiferensialkan di sana kecuali mungkin di titik
interior c dari I
1. Jika f ' ( x ) <0 disebelah kiri dari c dan f ' ( x ) >0 di sebelah kanan dari c, maka f (c ) merupakan nilai
minimum lokal dari f (x) pada I
2. Jika f ' ( x ) >0 disebelah kiri dari c dan f ' ( x ) <0 di sebelah kanan dari c, maka f (c ) merupakan nilai
maksimum lokal dari f (x) pada I
3. Jika f ' ( x ) >0 disebelah kiri dan kanan dari c atau f ' ( x ) <0 di sebelah kiri dan kanan dari c, maka
f (c ) bukan merupakan nilai minimum atau nilai maksimum dari f (x) pada I

Komentar: f (c ) merupakan ekstrim lokal jika turunan pertama ¿ berubah tanda jika x naik melewati
c, dan arah dari perubahan tanda ini menentukan apakah f (c ) maksimum lokal atau minimum lokal.
Cara yang baik untuk mengingat uji turunan pertama untuk ekstrim lokal ini adalah sederhana seperti
yang dilukiskan dalam gambar 3.11

y y y
f(x) f(x) f(x)

f naik
f naik f f ’ (x) > 0
f ’ (x) > 0 f ’ (x) < 0
turun
f f naik
fturun
’ (x) < 0 f ’ (x) > 0 f naik
f ’ (x) > 0

x c x c x
c
Gambar 3.11

Bukti Teorema 3.3.1 :


Kita akan membuktikan hanya bagian 1 ; dua bagian lainnya pembuktiannya serupa. Misalkan
bahwa hipotesis dari teorema I itu berlaku: bahwa f kontinu pada interval I, c titik interior dari I, dan f
terdiferensialkan pada I kecuali mungkin di x = c. Misalkan juga bahwa f ' ( x ) <0 di sebelah kiri dari c
dan f ' ( x ) >0 di sebelah kanan dari c. Maka ada dua interval (a,c) dan (c,b), yang dimuat dalam I,
sehingga f ' ( x ) <0 pada (a,c) dan f ' ( x ) >0 pada (c,b).

106
Misalkan x didalam (a,b). Kemudian kita perhatikan tiga kasus yang mungkin letak dari x.
Pertama, jika x <c , maka x didalam (a,c) dan f turun pada (a,c), sehing(x-3)ga f ( x ) > f (c ). Kedua, jika
x >c, maka x di dalam (c.b) dan f naik pada (c,b), sehingga f ( x ) > f ( c ) . Terakhir, jika x = c, maka
f ( x ) ≥ f (c ). Dengan demikian, untuk setiap x didalam (a,b), f ( x ) ≥ f (c ). Berdasarkan definisi, f (c )
merupakan nilai minimum lokal dari f (x).
Gagasan dari pembuktian ini diilustrasikan dalam Gambar 3.12. Bagian (a) menunjukkan f turun di
sebelah kiri c dan naik di sebelah kanan c, sehingga di x = c harus merupakan nilai minimum lokal.
Bagian (b) menunjukkan f naik di sebelah kiri c dan turun di sebelah kanan c, sehingga f (c )
merupakan nilai maksimum lokal dari f (x). Dalam bagian (c), turunan mempunyai tanda yang sama di
masing-masing sisi dari c, sehingga dari x = c bukan nilai ekstrim.

y y y
f(x) f(x) f(x)

f naik
f naik f
turun
f f naik
turun f naik

x c x c x
c
Gambar 3.12

Apabila kita menemukan titik kritis dari suatu fungsi, berdasarkan teorema I di atas, kita dapat
menentukan apakah nilai fungsi di titik kritis itu sebagai nilai minimum lokal, maksimum lokal, atau
bukan keduanya. Contoh 1 berikut ini mengilustrasikan prosedur yang dapat digunakan.

Contoh 1: Carilah nilai ekstrim lokal dari fungsi f ( x )=2 x 3−3 x 2−36 x+ 7
Penyelesaian:
Turunan dari fungsi ini adalah
f ' ( x )=6 x 2−6 x−36=6(x +2)(x−3)
Sehingga titik-titik kritisnya [dimana f ' ( x )=0 ] adalah x = -2 dan x = 3. Kedua titik kritis ini
memisahkan sumbu-x ke dalam tiga interval buka (−∞ ,−2 ) , (−2,3 ) , dan(3 ,+ ∞). Turunan f ' (x) tidak

107
berubah tanda di dalam masing-masing interval, sehingga kita perlu menghitung hanya nilai f di satu
titik dalam masing-masing interval.
Dalam interval (−∞ ,−2 ) : f ' ( 3 ) =36>0 positif
Dalam interval (−2,3 ) :f ' ( 0 ) =−36<0 negatif
Dalam interval ( 3 ,+∞ ) :f ' ( 4 )=36> 0 positif
f ’ (x) > 0 f ’ (x) < 0 f ’ (x) > 0
f naik x = -2 f turun x=3 f naik
Gambar 3.13

Gambar 3.13. meringkas informasi kita tentang tanda dari f ' (x). Karena f ' ( x) positif di sebelah kiri
dan negatif di sebelah kanan dari titik kritis x = -2, berdasarkan uji turunan pertama f (−2 )=51
merupakan nilai maksimum lokal. Sedangkan f ( 3 )=−74 merupakan nilai minimum lokal, sebab f ' ( x)
negatif di sebelah kiri dan positif di sebelah kanan dari x = 3.
Grafik dari y=f (x ) diperlihatkan dalam gambar 3.14 halaman berikut.

y f ‘ (x) f(x)

Gambar 3.14

108
Contoh 2: Carilah nilai minimum mutlak dari fungsi
4
f ( x )=x + untuk 0< x <+ ∞
x
Penyelesaian :
Turunan dari fungsi itu adalah
' 4 x 2−4
f ( x )=1− 2 = 2
x x
' x2 −4
Akar-akar (pembuat nol) dari persamaan f ( x )= 2 = 0.
x
Adalah x = -2 dan x = 2, sedangkan nilai x agar f ' ( x) tidak ada adalah x = 0. Tetapi x = -2 dan x = 0
bukan di dalam interval buka (0 ,+ ∞) , sehingga kita hanya memperhatikan titik kritis x = 2
o f ' ( x ) <0di sebelah kiri dari x = 2 sedangkan
o f ' ( x ) >0di sebelah kanan dari x = 2
Tanda dari f ' (x) ini diperlihatkan dalam garis bilangan pada gambar 3.15

f’(x) < 0 f’(x) < 0

f turun x =2 f naik

Gambar 3.15

Dengan demikian, uji turunan pertama mengakibatkan bahwa f ( 2 ) =4 merupakan nilai


minimum lokal. Kita mencatat pula bahwa f ( x ) →+ ∞ jika x → 0+¿ ¿ atau ( x ) →+ ∞.
Gambarkan grafik dari f

Latihan 3.3
Terapkan teorema uji turunan pertama untuk menentukan jenis-jenis titik kritiss dari fungsi-fungsi
pada soal nomor 1 sampai dengan 10 (lokal atau global, maksimum atau minimum, atau bukan
ekstrim).
1
1. f ( x )=x 2−4 x +5 6. f ( x )=x +
x
2 2
2. f ( x )=x 3−3 x 2+5 7. f ( x )=x +
x

109
3. f ( x )=x 3−3 x 2 +3 x+5 8. f ( x )=3−x 2/ 3
x−1
4. f ( x )=x 4 −2 x2 9. f ( x )=
x +2
1 1
5. f ( x )=3 x 5−5 x 3 10. f ( x )= + 2
x x
11. Carilah nilai-nilai maksimum dan minimum (global) dari F ( x )=6 √ x−3 x pada [0,9]
12. Perhatikan f ( x )= A x 2 +Bx +C dengan A>0. Buktikan bahwa f ( x ) ≥0 untuk semua x jika dan
hanya jika B2−4 AC ≤ 0.
13. Tentukan dua bilangan real yang bedanya 20 dan hasil kalinya minimum.

3.4 Terapan Masalah Maksimum dan Minimum


Dalam subbab ini, kita akan mencurahkan perhatian pada penerapan masalah maksimum
minimum. Ketika kita menghadapi masalah seperrti ini, ada langkah yang sangat penting yaitu kita
harus menentukan besaran yang dimaksimumkan atau diminimumkan. Besaran ini akan menjadi
variable tak bebas dalam menyelesaikan masalah itu.
Variabel tak bebas ini harus dinyatakan sebagai fungsi dari variable bebas, yang mengontrol
nilai-nilai variable tak bebasnya. Jika domain dari nilai-nilai variable tak bebasnya adalah interval
tertutup, maka kita bias mrmprosesnya dengan menggunakan metode maksimum-minimum interval
tertutup. Langkah-langkah menyelesaikan masalah terapan ini adalah sebagai berikut.
1. Carilah besaran yang dimaksimumkan atau diminimumkan. Besaran ini seharusnya dinyatakan
dengan suatu kata atau prase dan label (huruf) yang merupakan variable tak bebas. Variabel ini
bergantung pada sesuatu yang akan menjadi variable tak bebas. Kita menotasikan variable
bebas dengan x
2. Menyatakan variable tak bebas sebagai fungsi dari variabel bebas. Gunakan informasi dalam
masalah untuk menuliskan variabel tak bebas sebagai fungsi dari x. Untuk mencari hubungan
antara variabel bebas dan variabel tak bebas, kita selalu menggambarkan dan memberi label
variabel-variabel. Jika perlu gunakan variabel bantu, tetapi jangan terlalu banyak, sebab kita
harus mengeliminasinya. Kita harus menyatakan variabel tak bebas sebagai fungsi dari satu
variabel bebas x, sebelum menghitung turunan-turunannya. Carilah domain dari fungsi ini. Jika
memungkinkan, paksakan domainnya menjadi interval tertutup dan terbatas.

110
3. Menerapkan kalkulus untuk mencari titik kritis. Menghitung turunan f’ dari fungsi f yang
diperoleh dalam langkah 2. Gunakan turunan untuk mendapatkan titik kritis,
f ' ( x )=0 dan f ' ( x) tidak ada
4. Identifikasi titik ekstrim. Evaluasi nilai f di setiap titik kritis dalam domainnya dan kedua titik
ujungnya. Nilai-nilai yang diperoleh menentukan maksimum mutlak dan minimum mutlak
5. Menjawab pertanyaan dalam masalah. Dengan kata lain, interpretasikan hasil-hasil yang
diperoleh. Jawaban dari masalah semula bias merupakan sesuatu yang lain dari nilai terbesar
(terkecil) dari f. Berikan jawaban yang tepat untuk pertanyaan yang ditanyakan sebelumnya.

Amati bagaimana kita mengikuti kelima langkah diatas dalam Contoh 1 berikut.
Contoh 1 :
Seorang petani mempunyai 20 m kawat duri yang direncanakan untuk memagari kandang hewan yang
berbentuk persegi panjang dengan satu sisinya tembok gudang, seperti yang diperlihatkan dalam
Gambar 3.16. Tentukan ukuran kandang, yang akan memaksimumkan luas daerah kandang hewan
tersebut?

x Luas = xy x

Tembok
Gambar 3.16

Penyelesaian :
Kita ingin memaksimumkan luas daerah kandang hewan A seperti yang ditunjukkan dalam gambar
3.16. Untuk mendapatkan formula dari variabel tak bebas A, kita amati bahwa luas persegi panjang
adalah hasil kali panjang dan lebar. Oleh karena itu, kita misalkan x panjang sisi yang tegak lurus
dengan tembok gudang. Kita juga misalkan y panjang sisi yang sejajar dengan tembok. Maka luas
daerah persegi panjang itu adalah A=xy

111
Sekarang kita perlu menuliskan A sebagai fungsi dari x atau y saja. Karena panjang dari semuanya ada
20 m, maka kita peroleh hubungan antar x dan y.
2 x+ y =20 , atau y=20−2 x (1)
(Kita menyatakan y dalam suku-suku x karena pernyataannya lebih sederhana).
Selanjutnya, kita substitusikan nilai y ini ke dalam formula A = xy dan diperoleh
A ( x )=x ( 20−2 x ) =20 x −2 x 2
Domain dari fungsi A(x) adalah 0 ≤ x ≤ 10
Tampak jika nilai x = 0 dan x = 10 (sebagai titik ujung interval), maka luas kandang nol.
Sekarang kita hitung turunan dari fungsi A dalam persamaan:
dA
=20−4 x
dx
Karena A(x) terdiferensialkan, titik kritisnya hanya terjadi apabila
dA
=0 atau 20−4 x=0
dx
Sehingga x = 5 satu-satunya titik kriitis yang terletak di interior (0,10). Dengan memasukkan titik-titik
ujung, ekstrim dari A dapat terjadi hanya di x yang bernilai 0, 5, atau 10.
Kita evaluasi A(x) di titik-titik itu:
A(0) = 0
A(5) = 50 ← maksimum mutlak
A(10) = 0
Dengan demikian luas daerah maksimumnya adalah A(5) = 50m2. Akhirnya kita menemukan
bahwa y = 10 untuk x = 5. Oleh karena itu, untuk mendapatkan luas kandang hewan yang maksimum,
dengan panjang kawat duri yang ada, panjang dua sisi yang tegak lurus dengan tembok gudang
haruslah 5 m dan sisi yang sejajar dengan tembok harus 10 m.

Contoh 2: Sebuah kertas karton berbentuk persegi panjang dengan panjang 8 dm dan lebar 5 dm. Di
keempat titik sudutnya dipotong sebuah persegi yang identik, kemudian sisi-sisinya dilipat
ke atas dan membentuk kotak tanpa tutup. Bagaimana seharusnya ini dilakukan untuk
mendapatkan volume kotak sebesar mungkin?
Penyelesaian: (coba gambarkan illustrasi permasalahan di atas)

112
Kita akan memaksimumkan besaran volume kotak. Volume ini ditentukan oleh panjang sisi persegi x
yang dipotong di setiap titik sudut karton.
Untuk menuliskan volume V sebagai fungsi dari x, perlu dicatat bahwa kotak yang dihasilkan

mempunyai tinggi x, dan ukuran alasnya adalah 8−2 x dm dan 5−2 x dm. Sehingga volumenya
adalah V ( x )=x ( 5−2 x ) ( 8−2 x )=4 x 3−26 x 2+ 40 xProsedur yang dilakukan dalam contoh ini akan
menghasilkan kotak yang sebenarnya hanya jika
0< x <2,5. Tetapi kita harus membuat domain interval tutup [0, 2,5] untuk menjamin keberadaan nilai
maksimum V(x). Bila nilai x = 0 dan x = 2,5 maka volume kotak adalah nol.
Sekarang kita hitung turunan dari V:
V ' ( x )=12 x 2−52 x + 40=4(3 x−10)( x−1)
Titik kritis diperoleh bila V’(x) = 0 atau 4 (3 x−10)(x−1) = 0
Penyelesaian dari persamaan ini yang terletak dalam domain [0, 2,5] adalah x = 1
Evaluasi nilai V untuk titik kritis ini dan kedua titik ujungnya:
V(0) = 0
V(1) = 18 ← maksimum mutlak
V(2,5) = 0
Dengan demikian, nilai maksimum dari V(x) pada [0, 2,5] adalah V(1) = 18, dengan ukuran panjang 6
dm, lebar 3 dm, dan tinggi 1 dm.

Contoh 3:
Kita ingin mendesain sebuah tabung dengan jari-jari r dan tinggi h. Alas dan tutupnya terbuat dari
tembaga yang harganya Rp 200/dm2, sedangkan sisi selimutnya terbuat dari aluminium, yang harganya
Rp 100/dm2. Apabila harga total bahan dalam pembuatan satu tabung itu Rp 30.000 π, tentukan ukuran
tabung yang akan memaksimumkan volumenya?
Penyelesaian:
Kita ingin memaksimumkan vulume V dari tabung yang berjari-jari r dan tinggi h.

Kita peroleh: V=π r 2 h (1)


tetapi kita perlu menyatakan V sebagai fungsi dari r saja (atau fungsi dari h saja).

113
Alas dan tutupnya mempunyai masing-masing π r2 , sehingga harga bahan tembaga untuk

pembuatan alas dan tutup adalah Rp 400 π r2 .


Sedangkan luas selimut tabung adalah 2 π r h , sehingga harga bahan aluminium untuk pembuatan

selimut tabung adalah Rp 200 π r h .


Kita memperoleh total harga pembuatan tabung, yaitu jumlah harga tutup dan alas tabung serta selimut
dari alumunim. Jumlah ini harus sama dengan RP 30.000 π . Oleh karena itu, maka:

400 π r 2+200 π r h=30.000 π (2)


Dari persamaan (2) diperoleh:
2
300 π −4 π r 1
h= = ( 150−2r 2 )
2π r r (3)
1
V =V ( r )= ( π r 2 ) ( 150−2 r 2 ) =2 π ( 75 r −r 2 )
Sehingga r
2
Domain dari V diperoleh dari persamaan (2), yaitu 0 < 400 π r <30.000π , sehingga 0 < r <5 √ 3 .

Untuk r =5 √3 kita mendapatkan tabung dengan tinggi h = 0. Sedangkan untuk r = 0 kita tidak
mendapatkan nilai h dari persamaan (3) dan dengan demikian kita tidak memiliki tabung untuk kedua
nilai r tersebut, meskipun V( r ) merupakan fungsi kontinu di r = 0. Akibatnya, kita dapat mengambil
interval tertutup [0 ,5 √ 3] menjadi domain dari V.
Turunan dari V menghasilkan V ' ( r )=2 π ( 75−3 r 2 )=6 π (25−r 2 )
Karena V ( r ) merupakan polynomial, maka V’( r ) ada untuk semua nilai r, sehingga kita peroleh
semua titik kritisnya dengan menyelesaikan
V ' ( r )=0 atau 6 π ( 25−r 2) =0 atau 6 π ( 25−r 2) =0
Titik kritis yang terletak dalam domain ¿ hanyalah r = 5. Sekarang evaluasi nilai V,
V(0) = 0
V(5) = 500 π, ← maksimum mutlak
V (5 √ 3) = 0
Dengan demikian, volume tabung maksimum mempunyai ukuran jari-jari r = 5 dm dan tingginya
h = 20 dm.

114
Latihan 3.4.:
1. Carilah dua bilangan real positif x dan y sehingga jumlahnya 50 dan hasil kalinya sebesar
mungkin
2. Carilah luas daerah persegi panjang terbesar yang mempunyai keliling 200 m
3. Suatu persegi panjang dengan keliling 36 diputar terhadap salah satu sisinya, sehingga benda
putar yang diperoleh membentuk sebuah tabung tegak. Berapa volume maksimum yang
mungkin dari tabung itu?
4. Berapa luas daerah maksimum dari persegi panjang yang alasnya terletak pada sumbu-x dan
dua titik sudut lainnya pada grafik dengan persamaan y=4−x 2?
5. Carilah ukuran tabung tegak dengan volume terbesar yang dapat digambar dalam kerucut tegak
berjari-jari R dan tinggi H (lihat gambar 3.18)

R
Ga
m
ba
r
3.
6. Suatu trapezium yang dilukis di dalam lingkaran dengan jari-jari 1. Sisi terpanjang dari dua sisi
18
yang sejajar trapezium berimpit dengan diameter lingkaran. Berapa luas daerah maksimum
yang mungkin dari trapezium itu?
7. Berapa jarak terpendek dari suatu titik pada parabola y=x 2 ke titik (0, 1)?
8. Tentukan ukuran persegi panjang yang luasnya maksimum yang dapat diletakkan di dalam
setengah lingkaran dengan jari-jari r (lihat gambar 3.19).

115
r
Gambar 3.19

3.5 Kecekungan dan Uji Turunan Kedua untuk Titik Ekstrim


Sekarang kita akan menyelidiki makna dari tanda turunan kedua. Jika f (x > 0 pada
interval I, maka turunan pertama f’ adalah fungsi naik pada I, sebab turunannya f ’’(x) adalah
positif. Dengan demikian, jika kita menggambar grafik y = f(x) dari kiri ke kanan, kita lihat
bahwa garis singgung di titik-titik kurva itu akan bergerak berlawanan arah dengan perputaran
jarum jam (Gambar 3.20.a). Kita menggambarkan situasi ini dengan mengatakan bahwa kurva
y = f(x) cekung ke atas.

y y

x x
(b)
(a)
Gambar 3.20

Jika f (x)< pada interval I, maka turunan pertama f’ turun pada I, sehingga garis
singgung akan bergerak searah dengan perputaran jarum jam jika x bertambah besar. Kita

116
katakan hal ini bahwa kurva y = f(x) cekung ke bawah. Gambar 3.20.b memperlihatkan
bagaimana posisi garis singgung pada kurva dengan f”(x) < 0.
Kedua kasus di atas dirangkum secara singkat dalam table 3.1.
Tabel 3.1. Pentingnya pada f”(x) Interval
f”(x) y = f(x)
Positif Cekung ke atas
Negati
Cekung ke bawah
f

Contoh 1:
Perhatikan fungsi f(x) = x3 – 3x2 + 3.
Tentukan di interval apa fungsi itu cekung ke atas dan cekung ke bawah.
Penylesaian:
Gambar 3.21 menunjukkan Grafik f(x) = x3 – 3x2 + 3.
Karena f’(x) = 3x2 – 6x + 3 dan f”(x) = 6x – 6, maka dapat diketahui bahwa:
f (x)< untuk x < 1
f ' ' ( x ) > 0 untuk x > 1
Apabila kita amati gambar dari fungsi itu, kurva cekung ke bawah pada (−∞ , 1) tetapi cekung ke atas
pada (1 ,+∞ ¿. Hal ini sesuai dengan apa yang telah diringkas pada tabel 3.1.

y f(x)

x=1
Gambar 3.21

117
Kita telah mengetahui sub bab 3.1 bahwa suatu ekstrim lokal dari fungsi yang dapat diturunkan f dapat
terjadi hanya di titik kritis di mana f ' ( c )=0 , sehingga garis singgung di titik (c,f(c)) pada kurva
y=f (x ) adalah horizontal.

y f(x) = x3

Gambar 3.22

Akan tetapi, contoh fungsi f ( x )=x 3 dimana x=0 merupakan titik kritis tetapi bukan ekstrim (lihat
gambar 3.22), menunjukkan bahwa syarat perlu f ' ( c )=0 bukan merupakan syarat cukup untuk
menyimpulkan bahwa f’(c) = 0 bukan merupakan syarat cukup untuk menyimpulkan bahwa f (c) nilai
ekstrim dari fungsi f.

Contoh 2:
x
Perhatikan fungsi g ( x )=
1+ x 2
Tentukan di interval apa fungsi itu cekung ke atas dan cekung ke bawah.
Penyelesaian:
Gambar 3.23 merupakan grafik dari fungsi g(x).

118
y

g(x)
x

Gambar 3.23

Untuk menentukan kecekungan dari fungsi g, kita hitung turunan kedua g”(x)
1−x 2
g ' x ¿= ¿ ¿ ¿ ¿

g (x) = {{{(1+x} ^ {2} )} ^ {2} left (-2x right ) -(1- {x} ^ {2} )(2x)} over {{{(1+x} ^ {2} )} ^ {4}
(1+ x ¿¿ 2)2 (−2 x )−(1−x 2 )(2)(1+ x 2)( 2 x )
¿ ¿
(1+ x ¿¿ 2)4 ¿
( 1+ x2 ) ( 1+ x 2 ) (−2 x )−(1−x 2)( 4 x)
¿
(1+ x ¿¿ 2)4 ¿
2 x 3−6 x
¿
2 x ( x2 −3)
(1+ x ¿¿ 2)3= ¿
(1+ x ¿¿ 2)3 ¿
Penyelesaian dari persamaan g”(x) = 0 adalah x = 0, x = √ 3 dan x = -√ 3. Ketiga titik ini memisahkan
sumbu-x ke dalam interval-interval seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.23. Kita periksa tanda dari
g”(x) pada masing-masing interval
Pada (−∞,−√ 3 ) : g (-2)=-4/125<0; adalah cekung ke bawah
Pada (−√ 3 , 0 ) :g (-1)=4/8>0; adalah cekung ke atas
Pada ( 0 , √ 3 ) : g (1) = -4/8<0; adalah cekung ke bawah
Pada ( √ 3 ,+∞ ) :g (2) = 4/125>0: adalah cekung ke atas.

sqrt ( 3 ) x=0 x=

g”(x) < 0 g”(x) > 0 g”(x) < 0 g”(x) > 0


Gambar 3.24

119
Sekarang kita misalkan bahwa syarat perlu f (c ) adalah nilai minimum tidak hanya f ' ( c )=0 ,
tetapi juga kurva y=f (x ) cekung ke atas pada suatu interval buka yang memuat titik kritis x=c. Dari
gambar 3.25.a Nampak bahwa f (c ) adalah suatu nilai minimum lokal. Serupa dengan itu, f ¿c)
merupakan nilai maksimum lokal jika f ' ( c )=0 sementara y=f (x ) cekung ke bawah pada suatu
interval buka yang memuat c (lihat gambar 3.25.b). Tetapi tanda dari turunan kedua f (x mengatakan
bahwa y=f (x ) cekung ke atas atau ke bawah, oleh karena itu tanda ini memberikan syarat cukup
untuk suatu ekstrim lokal seperti yang dinyatakan dalam teorema 1 di bawah ini.

y y
f(x)

f(x)

c x c x

(a) (b)
Gambar 3.25

Teorema 3.5.1 (Uji Turunan Kedua):


Misalkan bahwa fungsi f dapat diturunkan dua kali pada interval buka I yang memuat titik kritis c
dimana f’ ( c ) = 0. Maka :
(1)Jika f”(x) >0 pada I, maka f ( c ) merupakan nilai minimum dari f ( x ) pada I
(2)Jika f”(x) < 0 pada I, maka f ( c ) merupakan nilai maksimum dari f (x) pada I
Bukti :
Kita akan membuktikan hanya bagian 1. Jika f (x)> pada I, maka turunan pertama f’ merupakan fungsi
naik pada I. Kemudian, karena f ' (c ) = 0 kita dapat menyimpulkan bahwa f ' ( x ) <0 untuk x< c dalam I
dan bahwa f ' ( x ) >0 untuk x> c dalam I. Akibatnya, berdasarkan teorema uji turunan pertama f(c) adalah
nilai minimum dari f(x) pada I.

Catatan 1: Teorema 1 mangakibatkan fungsi f mempunyai nilai minimum lokal di titik kritis c jika
f”(c)> 0 pada suatu interval buka yang memuat c, dan mempunyai maksimum lokal jika f”(c) < 0
disekitar c. Tetapi hipotesis pada f”(x) dalam Teorema 1 adalah global di mana f”(x) diasumsikan
mempunyai tanda yang sama di setiap titik dari interval buka I yang memuat titik kritis c. Ada uji
turunan kedua versi lokal yang hanya melibatkan tanda dari f”(c) di titik kritis c (dari pada seluruh

120
interval buka), yaitu jika f’(c) = 0, maka f(c) adalah nilai minimum lokal dari f jika f”(c) > 0 dan
maksimum lokal dari f”(c) < 0.
Catatan 2: Uji turunan kedua tidak mengatakan apa yang terjadi jika f”(c) = 0 di titik kritis c.
Perhatikan tiga fungsi f(x) = x 4 , f(x) = −x 4 , f(x) = x 3 . Untuk ketiga fungsi itu, f’(0) = 0 dan f”(0) = 0.
Tetapi grafiknya menunjukkan bahwa sesuatu dapat terjadi di titik yang demikian (lihat gambar 3.26)

y f(x) = x3
y
y f(x) = x4
x

f(x) = -x4

x
Gambar 3.26

Contoh 3: perhatikan lagi fungsi f(x)= x 3−3 x 2+ ¿3 dengan turunan-turunannya


Penyelesaian:
f’(x) =3x(x2) dan f”(x)= 6(x1).
f mempunyai dua titik kritis, x = 0 dan x = 2. Karena f”(x) < 0 untuk x di sekitar nol, berdasarkan
teorema uji turunan kedua f’(0) = 3 merupakan nilai maksimum lokal dari f. Dan karena f”(x) > 0
untuk x di sekitar 2, maka f(2) =1 adalah nilai minimum lokal.

Teorema 3.5.2 (Uji Titik Belok)


Misalkan fungsi f(x) kontinu pada interval terbuka yang memuat a. Jika f ”(x) < 0 pada satu sisi dari
a dan f ”(x) > 0 pada sisi yang lain, maka dikatakan bahwa (a,f(a)) adalah titik belok dari f(x).

Catatan: Di titik belok sendiri berlaku salah satu dari:


f”(a) = 0 atau
f”(a) tidak ada

121
Titik Belok
y Titik Belok

Cekung ke Cekung ke Cekung ke Cekung ke Cekung ke Cekung ke


bawah atas bawah bawah atas atas
x

Gambar 3.27

Oleh karena itu kita dapat menemukan titik belok dari f dengan memeriksa titik kritis dari f ‘. Beberapa
kemungkinan ditunjukkan pada gambar 3.27.

Contoh 4: Gambar 3.28 menunjukkan grafik dari f(x) = sin 2 x pada [0,). Dua buah titik belok
ditandai dengan noktah. Carilah koordinat dari titik belok itu.
Penyelesaian:
Kita hitung f ' ( x )=2 sin x cos x dan f (x)= {2 cos} ^ {2} x-2 {sin} ^ {2} x=
Maka f (x)=2 cos⁡ 2x=
❑ 3π
di x= 4  dan x= dalam interval [0,], sekarang
4
π π
f left (x right ) =2 cos {2x} > jika 0< x < , sehingga 0<2 x < ;
4 2
π 3π π 3π
f left (x right ) =2 cos {2x<0 jika <x< , sehingga <2 x< ;
4 4 2 2
3π 3π
f left (x right ) =2 cos {2x} > jika < x <π , sehingga <2 x<2 π .
4 2
π 3π
Dengan demikian f ( x )=sin2 x sehingga titik belok di x= dan x= . Koordinat titik beloknya
4 4

π 1 3π 1
adalah ( , ) dan ( , ).
4 2 4 2

122
y

Gambar 3.28

Latihan 3.5
Gunakan uji turunan kedua untuk mencari maksimum lokal dan minimum lokal dari fungsi yang
diberikan dalam soal-soal nomor 1 sampai dengan nomor 10, dan gunakan uji titik belok untuk
mencari semua titik belok.
1. f ( x )=x 2−4 x +3
2. f ( x )=x 3−3 x +1
6. f ( x )=cos x pada ( −π2 , 32π )
π 3π
f ( x )=cos x pada ( – ,
2 2 )
3. f ( x )=x 2 ( x−1 )2 7. 2

4. f ( x )=8 x 3−5 x 4 −20 x3


8. f ( x )=sin 2 pada ¿)
1 4
5. f ( x )=4 x 3 + 20 x 3 9. f ( x )=sin x +cos x pada (0 , π)
10. f ( x )=3 sin x−4 cos x pada ¿
Dalam soal-soal 11 sampai dengan 20, tentukan di mana fungsi yang diberikan cekung ke atas dan di
mana fungsi cekung ke bawah. Cari juga semua titik baliknya.

11. f ( x )=( x−3 )2


12. f ( x )=( x−3 )2+4
2 1
13. f ( x )=x −
x2
14. f ( x )=x 4 −6 x 3−24 x 2 + x+ 2
15. f ( x )=5 x 5 +5 x3 +1
x2
16. f ( x )=
x 2+ 1
1
17. f ( x )=x 3 ( 1−x )
1 4
18. f ( x )=8 x 3 + x 3

123
19. Buktikan bahwa grafik fungsi kuadrat tidak memiliki titik belok
20. Buktikan bahwa grafik fungsi kubik mempunyai tepat satu titik balik

3.6 Menggambar Sketsa Grafik suatu Fungsi


Pada sub bab ini kita akan mensketsa grafik suatu fungsi berdasarkan informasi-informasi yang
diketahui pada sub bab sebelumnya. Secara garis besar, langkah-langkah dalam mensketsa grafik suatu
fungsi adalah sebagai berikut:
1. Menentukan perpotongan grafik dengan sumbu koordinat.
2. Menentukan interval di mana grafik itu naik dan di mana grafik itu turun. Interval ini diperoleh
dengan menyelesaikan pertidaksamaan f ’ >0 untuk grafik naik, dan f ’ <0 untuk grafik turun.
Perubahan naik turunnya grafik dapat menentukan titik ekstrim yang diberikan.
3. Menentukan interval di mana grafik cekung ke atas, dan di mana grafik itu cekung ke bawah.
Interval ini diperoleh dengan menyelesaikan pertidaksamaan f ”>0 untuk grafik cekung ke atas,
dan f ' ' <0 untuk grafik cekung ke bawah. Titik belok dari grafik ditentukan dari perubahan
kecekungan di suatu titik.
4. Membuat sketsa grafik berdasarkan data-data yang diperoleh pada langkah 1 sampai dengan
langkah 3.
Contoh 1: Sketsalah grafik fungsi f ( x )=x 3−27 x .
Penyelesaian:
Nilai x pada perpotongan grafik dengan sumbu – x adalah penyelesaian dari persamaan
x 3−27 x=0. Sehingga titik potongnya adalah (3 √ 3 , 0), (0,0) dan (−3 √ 3 , 0).Sekarang kita perhatikan
turunan pertama dari fungsi f .
f ' ( x )=3 x 3−27=3 ( x +3 ) ( x−3 )
Titik kritis dari f di mana f’(x) = 0 adalah x = -3 dan x = 3. Titik kritis itu memisahkan sumbu–x ke
dalam tiga interval buka (- ∞ ,-3), (-3,3), dan (3, ∞ ) (lihat gambar 3.29). Untuk menentukan
interval di mana f naik dan di mana f turun, kita substitusikan suatu bilangan dalam masing-masing
interval ke dalam turunan dalam Persamaan (1):
Pada (−∞−3): f ’ (−4)=(3)(−1)(−7)=21>0 ;f naik
Pada (−3,3):f ’ (0)=( 3)(3)(−3)=−27<0 ; f turun
Pada (3 ,+∞): f ’( 4)=(3)(7)(1)=21>0 ; f naik

124
x = -3 x=3
f ‘ (x) > 0 f ‘ (x) < 0 f ‘ (x) > 0
f (x) naik f (x) turun f naik

Gambar 3.29
Karena Pada f naik pada interval (−∞ −3 ) dan turun pada interval (−3,3) maka titik (-3,54)
merupakan titik maksimum dari f. Titik minimum dari f adalah (3,54), sebab di sekitar x=3 terjadi
perubahan kemonotonan, dari turun pada interval (−3,3) menjadi naik pada (3 ,+∞ ). Kecekungan
grafik f ditentukan dari turunan kedua dari f.
f ’ ( x)=6 x (2)

Gambar 3.30

Nilaix sehingga f ”(x )=0 adalah x=0. Titik ini memisahkan sumbu – x ke dalam dua interval buka,
(−∞ , 0) dan (0 ,+ ∞ ¿ . Untuk menentukan interval di mana f cekung ke atas dan di mana f cekung ke
bawah, kita substitusikan suatu bilangan dalam masing-masing interval itu ke dalam persamaan (2).
Pada (−∞, 0): f (-1)=(6)(-1)=-6<0f cekung ke bawah
Pada (0 ,+ ∞) :f (1)=(6)=6<0f cekung ke atas
f”(x)<0 x=0 f”(x)>0
f(x) cekung ke bawah f(x) cekung ke atas

125
Gambar 3.31

Karena di x=0terjadi perubahan kecekungan, maka titik ( 0,0 ) merupakan titik belok dari f.
Berdasarkan informasi yang diperoleh di atas, maka sketsa dari grafik fungsi f (x)= x3 −27 x seperti
tampak pada gambar 3.30.

126
Latihan 3.6:
Untuk soal nomor 1 sampai dengan nomor 20, gunakan pedoman dalam subbab ini untuk menggambar
sketsa grafik fungsi di bawah ini
1. y=x 3 + x 10. y=x 2|x|
2. y=2−15 x+19 x 2−x 3 11. y=x √ 5−x
3. y=x 4 + 4 x 3 12. y= √ 4−x+1
4. y=x 3 +6 x 2+ 9 x 13. y= √ x 2 +1−x
5. y=8 x 4 −x 4 14. y= 4√ x 2−25
x 15. y= √ x− √ x−1
6. y=
x−1
x
7. y=
x
( x−1 )2
16. y=
√ x−5
5 2
17. y=x 3 −5 x 3
x
8. y= 2
x −9 18. y=¿ sin x
9. y=x |x| 19. y= √ sin x
20. y=sin x +cos x
21. Sketsalah sebuah grafik yang mungkin dari fungsi f yang mempunyai semua sifat berikut:
(a) f kontinu di mana-mana;
f(2)=−3 , f (6)=1 ;

(b) f(2)=0 , f ’ (x)>0untuk x ≠ 2, f’(6)=3;


(c) f” ( 6 )=0. f ’ ( x ) >0 untuk 2< x <6 , f ”(x)<0 untuk x >6.
22. Sketsalah sebuah grafik yang mungkin dari fungsi f yang mempunyai semua sifat berikut:
(a) f kontinu di mana-mana;
(b) f (−3)=1 ;
(c) f ’ ( x)< 0untuk x ←3 ;
f’ (x)>0 untuk x >−3 ;
f ” ( x )< 0untuk x ≠−3

127

Anda mungkin juga menyukai