Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN MINI RISET (MR)

MK. KEPEMIMPINAN
PRODI PENDIDIKAN
MATEMATIKA -FMIPA

Skor Nilai:

Survei Pemahaman Mahasiswa Mengenai Gaya Kepemimpinan Dan Gaya


Kepemimpinan Mahasiswa

ANDRE EDWARD EVA TIARA

NAMA MAHASISWA (KELOMPOK 10)

ANDRE K. TAMPUBOLON NIM : 4202111018

EDWARD HAMONANGAN NIM : 4203111045

EVA AGUSTINA NIM : 4202111019

TIARA AFRIANA NIM : 4203111131

DOSEN PENGAMPU : Nurhasanah Siregar, S.Pd, M.Pd

MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Desember 2020

1|Page
EXCECUTIVE SUMMARY

Pemimpin (leader) adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-


sifatkepemimpinan personality atau authority (berwibawa). Ia disegani dan
berwibawaterhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan
kemampuan sertadidukung perilakunnya yang baik. Pemimpin (leader) dapat
memimpin organisasiformal maupun informal, dan menjadi panutan bagi bawahan
(pengikut)nya.Biasanya tipe kepemimpinannya adalah “partisipatif leader” dan
falsafahkepemimpinannya adalah “pimpinan untuk bawahan”.
Sedangkan manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang
dalampraktek kepemimpinannya hanya berdasarkan “kekuasaan atau authority
formalnya” saja. Bawahan atau karyawan atau staf menuruti perintah-perintahnya
karena takut dikenakan hukuman oleh manajer tersebut. Manajer biasanya
hanyadapat memimpin organisasi formal saja dan tipe kepemimpinannya ialah“
autocratis leader” dengan falsafahnya ialah bahwa “bawahan adalah
untukpemimpin”.
Pemimpin menentukan keberhasilan lembaga atau organisasinya.
Sebab pemimpin yang sukses itu mampu mengelola organisasi, bisa
mempengaruhi secara konstruktif orang lain, dan menunjukkan jalan serta perilaku
benar yang harus dikerjakan bersama – sama.
Pemimpin harus mampu mengantisipasi perubahan yang tiba – tiba,
dapat mengoreksi kelemahan – kelemahan, dan sanggup membawa organisasi
kepada sasaran dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan.
Seorang pemimpin adalah inspirator perubahan dan visioner, yaitu
memiliki visi yang jelas tentangarah yang akan dituju dalam organisasinya. Secara
sederhana, kepemimpinan adalah proses untuk membawa orang – orang atau
organisasi yang dipimpinnya menuju tujuan yang jelas. Tanpa visi, kepemimpinan
tidak ada artinya. Visi inilah yang mendorong sebuah organisasi untuk senantiasa
tumbuh dan belajar serta berkembang dalam mempertahankan keberhasilannya,
sehingga dapat bertahan hingga beberapa generasi.

2|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Mini Riset (MR) yang berjudul
Survei Pemahaman Mahasiswa Mengenai Gaya Kepemimpinan Dan Gaya
Kepemimpinan Para Mahasiswa. Adapun tujuan dari penulisan laporan MR ini
adalah untuk memenuhi tugas ibu Nurhasanah Siregar, S.Pd, M.Pd selaku
dosen pengampu pada mata kuliah Kepemimpinan. Selain itu, MR ini juga
bertujuan untuk mengetahui seberapa paham para Mahasiswa mengenai apa itu
kepemimpinan danapa gaya kepemimpinan yang dimiliki mereka.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Nurhasanah Siregar, S.Pd,


M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Kepemimpinan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Beliau juga ikut berkontribusi dalam
membantu kami menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari, MR yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaan MR ini.

Sidikalang, 22 Desember 2020

Kelompok 10

3|Page
DAFTAR ISI

EXCECUTIVE SUMMARY ............................................................................... 2

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 3

DAFTAR ISI ..................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 6

I.A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 6

I.B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 7

I.C. Batasan Masalah ............................................................................ 7

I.D. Rumusan Masalah .......................................................................... 8

I.E. Tujuan Survey ................................................................................ 8

I.F. Manfaat survey ................................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................. 9

II.A Teori Kepemimpinan ...................................................................... 9

1. Defenisi Kepemimpinan ......................................................... 9

2. Karakteristik Kepemimpinan ................................................. 16

3. Perbedaan Pemimpin dan Manajer ...................................... 18

4. Kepemimpinan Formal dan Informal ..................................... 20

II.B Konsep Dan Nilai-Nilai Kepemimpinan .......................................... 23

II.C Kerangka Berpikir ........................................................................... 23

4|Page
BAB III METODE SURVEY ............................................................................. 25

III.A Tempat dan Waktu Survey ........................................................... 25

III.B Subject Survey ............................................................................. 25

III.C Teknik Pengambilan Data ............................................................ 25

III.D Instrumen Survey .......................................................................... 26

III.E Teknik Analisis Data ..................................................................... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 29

IV.A. Gambaran hasil Survey ................................................................. 29

IV.B. Pembahasan ............................................................................. 34

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 36

V.A Kesimpulan ................................................................................... 36

V.B Saran .............................................................................................. 36

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 37

5|Page
BAB I

PENDAHULUAN

I.A.Latar Belakang Masalah

Gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja merupakan faktor


sentral dalam suatu organisasi dan hasil sejumlah penelitian menjadi acuan
terhadap temuan tersebut (Sari, 2014; Suranto dan Lestari, 2014; Fitriawati,
2015; Nisyak dan Trijonowati, 2016). Hasil penelitian menujukan bahwa
gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja menarik diteliti (Roscahyo
dan Prijati, 2013; Yazid, dkk, 2013; Sari, 2014; Suranto dan Lestari, 2014;
Suyono, 2014; Tampi, 2014; Susitianingrum, dkk, 2015; Fitriawati, 2015;
Suleman, 2016; Nisyak dan Trijonowati, 2016).

Gaya kepemimpinan menggambarkan kombinasi yang konsisten


dari ketrampilan, sifat dan sikap yang mendasari perilaku seseoran
(Roscahyo dan Prijati, 2013; Yazid, Musnadi dan Chan, 2013; Suleman,
2016; Nisyak dan Trijonowati, 2016). Gaya kepemimpinan yang tepat akan
memacu semangat dan kegairahan karyawan dalam bekerja sehingga
dapat meningkatkan kinerjanya. Roscahyo dan Prijati (2013) telah meneliti
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan yang
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang 2
signifikan terhadap kinerja karyawan, selain gaya kepemimpinan terdapat
variabel lain yaitu motivasi.

Dengan demikian, sumber daya manusia merupakan aset


organisasi yang paling penting sehingga harus di kelola dengan baik,
karena mereka memegang peranan penting dalam membentuk dan
mencapai setiap tujuan organisasi. Perusahaan harus memiliki sumber
daya manusia yang kompeten dengan mutu dan kualitas kinerja yang tinggi

6|Page
untuk memajukan bisnisnya, berhasil tidaknya perusahaan dalam bisnisnya
akan diketahui dari kemampuan perusahaan bagaimana mengelola sumber
daya manusianya (Tampi, 2014).

Maka itu disini kami ingin mensurvei bagaimana pengetahuan


para mahasiswa tentang beberapa gaya kepemimpinan kemudia kami juga
ingin mensurvei gaya kepemimpinan apa yang paling dominan pada para
Mahasiswa sehingga kita akan mengetahui bagaimana organisasi yang
akan dipimpin para mahasiswa sekarang ini.

I.B.Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat disimpulkan permasalahan


yang dapat diidentifikasi pada penelitian ini adalah :

Permasalahan yang muncul pada Mahasiswa mengenai beberapa gaya


kepemimpinan adalah kurangnya pengetahuan Mahasiswa mengenai
beberapa gaya kepemimpinan, dan kurangnya rasa ingin menjadi suatu
pemimpin disebuah orgaisasi. Semua itu merupakan sebab kurang
terlaksananya sebuah organisasi. Faktor-faktor yang dapat digunakan
untuk meningkatkan keingin tahuan Mahasiswa mengenai gaya
kepemimpinan adalah pengenalan gaya kepemimpinan dan diberi motivasi
bahwasannya semua orang memiliki jiwa pemimpin.

I.C.Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang umum pada gaya kepemimpinan


yaitu pertanyaan mengenai pemahaman mahasiswa mengenai beberapa
gaya kepemimpinan guna mengentahui seberapa dalam pemahaman
mahasiswa mengenai gaya kepemimpinan dan pertanyaan mengenai gaya
kepemimpinan para mahasiswa guna mengetahui gaya kepemimpinan
yang sesuai dengan para mahasiswa.

7|Page
I.D.Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemahaman mahasiswa mengenai gaya


kepemimpinan?

2. Apakah mahasiswa dapat membedakan macam macam gaya


kepemimpinan?

3. Apakah gaya kepemimpinan yang sesuai dengan mahasiswa?

I.E. Tujuan Survey

1. Untuk memenuhi tugas ibu Nurhasanah Siregar, S.Pd, M.Pd selaku


dosen pengampu pada mata kuliah Kepemimpinan.

2. Untuk mengetahui pemahaman materi gaya kepemimpinan


mahasiswa.

3. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai dengan


mahasiswa.

I.F. Manfaat Survey

Adapun manfaat dari survei ini adalah membantu para mahasiswa


untuk memahami materi tentang gaya kepemimpinan dan membantu
mahasiswa untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai dengan diri
mahasiswa tersebut, sehingga nantinya mahasiswa dapat menjadi seorang
pemimpin yang baik dan benar dalam sebuah organisasi.

8|Page
BAB II

LANDASAN TEORI

II.A Teori Kepemimpinan

1. Definisi Kepemimpinan

Berikut ini beberapa definisi kepemimpinan yang


dikemukakan oleh para ahli dunia.

George R. Terry (dikutip dari Sutarto, 1998:17)

Definisi Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri


seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja
secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.

Ordway Tead (1929)

Definisi Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang


memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain
menyelesaikan tugasnya.

Rauch & Behling (1984)

Definisi Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-


aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian
tujuan.

Katz & Kahn (1978)

Definisi Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi


sedikit pada dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap
pengarahan-pengarahan rutin organisasi.

9|Page
Hemhill & Coon (1995)

Definisi Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang


memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang
ingin dicapai bersama (shared goal).

William G. Scott (1962)

Definisi Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi


kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya
mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. #7 Stephen J. Carrol &

Henry L. Tosj (1977)

Definisi Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang-orang


lain untuk melakukan apa yang kamu inginkan dari mereka untuk
mengerjakannya.

Dr. Thomas Gordon “Group Centered Leadership”

Definisi Kepemimpinan dapat dikonseptualisasikan sebagai suatu


interaksi antara seseorang dengan suatu kelompok, tepatnya antara
seorang dengan anggota-anggota kelompok. Setiap peserta di
dalam interaksi tersebut memainkan peranan masing-masing dan
dengan cara-cara tertentu dimana peranan itu harus dipilah-pilah
dari yang suatu dengan yang lain.

Tannenbaum, Weschler & Massarik (1961)

Definisi Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang


dijalankan dalam situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses
komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.

P. Pigors (1935)

Definisi Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong


melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan perbedaan individu,
mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama.

10 | P a g e
Kartini Kartono (1994:48)

Definisi Kepemimpinan itu sifatnya spesifik, khas, diperlukan bagi


satu situasi khusus. Sebab dalam suatu kelompok akan melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu dan mempunyai suatu tujuan serta
peralatan-peralatan yang khusus. Pemimpin kelompok dengan ciri-
ciri karakteristik tertentu perlu melakukan fungsi secara situasi
khusus.

G. U. Cleeton dan C. W. Mason (1934)

Kepemimpinan menunjukkan kemampuan mempengaruhi orang-


orang dan mencapai hasil melalui himbauan emosional dan ini lebih
baik dibandingkan dengan penggunaan kekuasaan.

Locke & Associates (1997)

Definisi Kepemimpinan adalah proses membujuk (inducing) orang-


orang lain untuk mengambil langkah menuju sasaran bersama.

John W. Gardner (1990)

Kepimpinan sebagai proses pembujukan dimana individu-individu


merangsang anggotanya meneruskan objektif yang ditetapkan oleh
pemimpin dan dikongsi bersama oleh pemimpin dan pengikutnya.

Theo Haiman & William G. Scott (1974)

Definisi Kepemimpinan adalah proses orang-orang diarahkan,


dipimpin dan dipengaruhi dalam pemilihan dan pencapaian tujuan.

Duben (1954)

Definisi Kepemimpinan adalah aktivitas para pemegang kekuasaan


dalam membuat keputusan.

F. A. Nigro(1965)

Definisi kepemimpinan adalah mempengaruhi kegiatan orang-orang


lain.

11 | P a g e
Reed (1976)

Definisi Kepemimpinan adalah cara mempengaruhi tingkah laku


manusia supaya perjuangan itu dapat dilaksanakan mengikut
kehendak pemimpin.

G. L. Feman & E. K. Aylor (1950)

Definisi Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan


kegiatan kelompok mencapai tujuan organisasi dengan efektivitas
maksimum dan kerjasama dari tiap-tiap individu.

James M. Black (1961)

Definisi Kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup


meyakinkan orang lain supaya bekerja sama dibawah pimpinannya
sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu.

Harold Koontz (1989)

Definisi kepemimpinan adalah Pengaruh, seni atau proses


mempengaruhi orang-orang sehingga mereka akan berusaha
mencapai tujuan kelompok dengan kemauan dan antusiasme.

R. K. Merton “The Social Nature of Leadership”, American Journal of


Nuns, 1969

Kepemimpinan sebagai suatu hubungan antar pribadi dimana pihak


lain mengadakan penyesuaian karena mereka berkeinginan untuk
itu, bukannya karena mereka harus berbuat demikian.

Keth Davis “Human Relations at Work”

Kepemimpinan sebagai faktor manusiawi yang mengikat suatu


kelompok menjadi satu dengan memotivasinya kearah tujuan-tujuan.

12 | P a g e
Ordway Tead “The Technique of Creative Leadership in Human
Nature and Management”

Kepemimpinan sebagai kombinasi perangai-perangai yang


memungkinkan seseorang mampu mendorong orang-orang lain
untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu.

E. S. Bogardus “Leader and Leadership”

Kepemimpinan sebagai kepribadian yang beraksi dalam kondisi-


kondisi kelompok. Kepemimpinan bukan saja suatu kepribadian dan
suatu gejala kelompok; ia juga merupakan suatu proses sosial yang
melibatkan sejumlah orang dalam kontak mental dimana seseorang
mendominasi orang-orang lain.

F. I. Munson “The Management of Man”

Kepemimpinan sebagai kemampuan/kesanggupan untuk menangani


atau menggarap orang-orang sedemikian rupa untuk mencapai hasil
yang sebesar-besarnya dengan sekecil mungkin pergesekan dan
sebesar mungkin kerja sama.

C. M. Bundel “Is Leadership losing its importance?”

Definisi Kepemimpinan adalah seni mendorong/mempengaruhi


orang-orang lain untuk mengerjakan apa yang dikehendaki
seseorang pemimpin untuk dikerjakannya.

W. G. Bennis “Leadership Theory and Administration Behavior”

Kepemimpinan sebagai proses dimana pemimpin mendorong,


mempengaruhi bawahan untuk berprilaku seperti yang dikehendaki.

J. B. NASH “Leadership”

Kepemimpinan mencakup kegiatan mempengaruhi perubahan


dalam perbuatan orang-orang.

13 | P a g e
Ordway Tead “The Art of Leadership”

Kepemimpinan sebagai kegiatan mempengaruhi orang-orang untuk


bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan yang dikehendaki.

H. H. Jennings “Leadership – A Dynamic Redefinition”, Journal


Education School, 1944

Kepemimpinan muncul sebagai suatu hasil interaksi yang melibatkan


perilaku yang memuat seseorang terangkat keperanan sebagai
pemimpin oleh individu-individu lain.

J. K. Hemphill “The Leader and his Group”

Kepemimpinan adalah perilaku seorang individu sementara ia


terlibat dalam pengerahan kegiatan-kegiatan kelompok.

J. K. Hemphill “A Propossed Theory of leadership in small groups;


Technical report”.

Memimpin berarti terlibat dalam suatu tindakan memulai


pembentukan struktur dalam interaksi sebagai bagian dari proses
pemecahan masalah-masalah bersama.

R. C. Davis “The Fundamentals of Top Management”

Kepemimpinan sebagai kekuatan dinamika yang pokok yang


mendorong memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam
pencapaian tujuan-tujuannya.

C. Schenk “Leadership”: Infantry Journal. 1928

Kepemimpinan adalah manajemen mengenal manusia dengan jalan


persuasi dan inspirasi dan bukannya dengan pengarahan atau
semacamnya atau ancaman, paksaan yang terselubung.

14 | P a g e
C. V. Cleeton & C. W. Mason “Executive Ability its Discovery and
Development”

Kepemimpinan menunjukkan kemampuan mempengaruhi orang-


orang dalam mencapai hasil-hasil melalui himbauan emosional dan
bukannya melalui penggunaan kekerasan/wewenang.

N. Copeland “Psychology and the Soldier”

Kepemimpinan adalah seni perlakuan terhadap manusia. Ini adalah


seni mempengaruhi sejumlah orang dengan persuasi atau dengan
teladan untuk mengikuti serangkaian tindakan.

H. Kootz & O’ Donnel “Principles of Management”

Kepemimpinan adalah kegiatan mempersuasi orang-orang untuk


bekerja sama dalam pencapaian suatu tujuan bersama.

C. K. Warriner “Leadership in the small Group”, American Journal


Soc, 1955

Kepemimpinan sebagai suatu bentuk hubungan diantara orang-


orang, dimana mengharuskan seseorang atau lebih bertindak sesuai
dengan permintaan pihak lain.

H. Gerth & C. W. Mills “Character and Social Structure”

Kepemimpinan dalam arti luas adalah suatu hubungan antara


pemimpin dan yang dipimpin dimana pemimpin lebih banyak
mempengaruhi daripada dipengaruhi; disebabkan karena pemimpin
menghendaki para anggota berbuat seperti yang diinginkan oleh
pemimpin.

R. M. Bellows “Creative Leadership”

Kepemimpinan sebagai proses pengaturan suatu situasi sedemikian


rupa, sehingga anggota-anggota kelompok termasuk si pemimpin,
dapat mencapai tujuan bersama dengan hasil maksimum dan
dengan waktu dan kerja minimum.

15 | P a g e
Ralp M. Stogdill (1950)

Proses mempengaruhi kegiatan kelompok, menuju kearah


penentuan tujuan dan mencapai tujuan.

Definisi Kepemimpinan Adalah

Definisi kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari


ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan
dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia.

2. Karakteristik Kepemimpinan

Karakteristik pemimpin dapat dimaknai sebagai ciri-ciri


atau sifat yang dimiliki oleh setiap pemimpin dalam melaksanakan
tugas-tugas kepemimpinannya. Ada empat karakteristik atau syarat
pokok yang mutlak harus dimiliki oleh seorang pemimpin (Hakiem,
2003):

• Pemimpin harus peka terhadap lingkungannya, harus


mendengarkan saran-saran dan nasehat dari orang-orang di
sekitarnya.

• Pemimpin harus menjadi teladan dalam lingkungannya.

• Pemimpin harus bersikap dan bersifat setia kepada janjinya,


kepada organisasinya.

• Pemimpin harus mampu mengambil keputusan, harus pandai,


cakap dan berani setelah semua faktor yang relevan
diperhitungkan.

Karakteristik Pemimpin Menurut Para AhliTeori


kepemimpinan berdasarkan ciri (traits theory) memberi petunjuk
tentang ciri-ciri pemimpin yaitu (Siagian, 2003):

a. Pengetahuan umum yang luas.

16 | P a g e
b. Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang.

c. Kemampuan analitik.

d. Sifat inkuisitif atau rasa ingin tahu.

e. Keterampilan berkomunikasi secara efektif.

f. Kemampuan menentukan skala prioritas.

g. Rasionalitas.

h. Keteladanan.

i. Ketegasan.

j. Orientasi masa depan.

Berdasarkan karakteristik tersebut di atas, dapat


dinyatakan bahwa pemimpin harus memiliki keahlian dan
kemampuan yang lebih baik dibandingkan orang-orang yang
dipimpin. Keahlian ini terlihat dari sifat, watak dan perilaku yang
tercermin dalam setiap tindakan.

Pendapat lain, secara umum seorang pemimpin yang baik


harus memiliki lima karakteristik atau cirri-ciri yakni:

Memiliki tanggung jawab seimbang, keseimbangan disini


adalah antara tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan
dan tanggung jawab terhadap orang yang melaksanakan pekerjaan
tersebut;

Model peranan yang positif, peranan disini adalah


tanggung jawab, perilaku, atau prestasi yang diharapkan dari
seseorang yang memiliki posisi khusus tertentu;

17 | P a g e
Mempunyai keterampilan komunikasi yang baik, pemimpin
yang baik harus bisa menyampaikan ide-idenya secara ringkas dan
jelas, serta dengan cara yang tepat;

Memiliki pengaruh positif, pemimpin yang baik memiliki


pengaruh dan menggunakan pengaruh tersebut untuk hal-hal yang
positif;

Memiliki kemampuan untuk meyakinkan orang lain,


pemimpin sukses adalah pemimpin yang dapat menggunakan
keterampilan komunikasi dan pengaruhnya untuk meyakinkan orang
lain terhadap sudut pandangnya serta mengarahkan mereka pada
tanggung jawab total terhadap sudut pandang tersebut (Pulungan,
2001).

3. Perbedaan Pemimpin Dan Manajer

1. Pemimpin Membangun Visi, Manajer Membangun Tujuan

Seorang pemimpin umumnya memiliki gambaran


mengenai capaiannya di kemudian hari serta menginspirasi orang
lain untuk mengubahnya menjadi realita. Pemimpin berpikir lebih
jauh kedepan dibandingkan dengan orang biasa. Mereka mengajak
orang lain untuk menjadi bagian dari sebuah rencana. Pemimpin
tahu pasti bahwa tim yang bekerja sama dengan baik akan
memberikan hasil yang lebih daripada individual yang bekerja
sendiri-sendiri. Sebaliknya, manajer fokus terhadap bagaimana dia
mengatur, mengukur, serta mencapai suatu tujuan. Manajer
bertugas memastikan bagaimana tujuan tersebut tercapai.

2. Pemimpin Berani Berinovasi, Manajer Tetap Mempertahankan


Budaya

Pemimpin sering kali mengubah kondisi dengan


berinovasi. Meskipun mereka paham bahwa melakukan inovasi
bakal mengubah sistem, mereka masih tetap melakukannya bila
percaya bahwa hal tersebut memberikan pengaruh bagi kemajuan
18 | P a g e
perusahaan. Manajer justru tetap mempertahankan pekerjaannya
seperti biasa, memperbaiki sistem apabila ada kekurangan serta
mendukung struktur serta proses untuk jadi lebih baik lagi tanpa
melakukan perubahan besar.

3. Pemimpin Itu Unik, Manajer Meniru Orang Lain

Pemimpin kerap kali suka menjadi dirinya sendiri. Mereka


sadar dengan kemampuan serta bekerja sesuai dengan ideologi
yang mereka anut. Pemimpin sangat nyaman menjadi dirinya sendiri
dan ingin tetap selalu menonjol di tengah-tengah tim. Pemimpin
tampil apa adanya. Manajer meniru setiap keahlian serta kepribadian
yang mereka pelajari dari orang lain dan mengadopsi gaya
kepemimpinan, bukan membangun hal tersebut dengan sendirinya.

4. Pemimpin Berani Mengambil Risiko, Manajer Mengontrol Risiko

Seorang pemimpin selalu ingin mencoba hal yang baru


meskipun hal tersebut akan sangat merugikan ketika gagal
dilakukan. Mereka tahu dan paham bahwa kegagalan adalah salah
satu langkah untuk menuju kesuksesan. Manajer bekerja untuk
meminimalisir risiko yang terjadi. Mereka lebih memilih untuk
menghindari atau setidaknya mengontrol risiko ketimbang harus
menghadapi risiko itu sendiri.

5. Pemimpin Berpikir Panjang, Manajer Berpikir Pendek

Perbedaan pemimpin dan manajer selanjutnya terlihat dari


tujuan. Pemimpin punya tujuan jangka panjang. Mereka melakukan
apa yang memang mereka rencanakan untuk dilakukan dan tetap
termotivasi oleh rencana besar di masa yang akan datang. Mereka
tetap dapat termotivasi meskipun tidak mendapatkan keuntungan
rutin. Manajer bekerja untuk tujuan jangka pendek. Manajer lebih
suka untuk mencari keuntungan jangka pendek ketimbang harus
berpikir terlalu panjang.

19 | P a g e
4. Kepemimpinan Formal Dan Informal

Kepemimpinan adalah sebuah objek kajian yang telah


lama menarik perhatian banyak orang. Istilah kepemimpinan sering
digunakan dalam mengkonotasikan sebuah citra individu yang kuat
dan dinamis bagi orang – orang yang berhasil memimpin di sebuah
bidang, baik bidang kemiliteran, perusahaan atau memimpin sebuah
negara. Jika kita meninjau perjalanan sejarah, Indonesia misalnya
maka akan banyak kita temui peran – peran pemimpin dalam
perjalanan sejarahnya. Baik itu peran sebagai orang yang dianggap
berjasa, maupun perannya sebagai orang yang dipersalahkan dalam
sebuah peristiwa penting dalam sejarah.

Ada banyak defenisi mengenai kepemimpinan yang


dikemukakan oleh para pakar kepemimpinan. Misalnya saja Gardner
(1990) mendefenisikan “leadership is the process of persuasion or
example by which an individual (or leadership team) induces a group
to pursue objectives held by the leader or shared by the leader and
his followers”. Dalam hal ini gardner menjadikan proses persuasive
dan keteladanan menjadi kunci dari sebuah kepemimpinan.
Sementara Gary Yukl (2010) mengemukakan defenisi
kepemimpinan sebagai berikut “ leadership is the process of
influencing others to understand and agree about what needs to be
done and how to do it, and the process of facilitating individual and
collective effortsto accomplish share objectives” . Defenisi
mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan adalah proses yang
disengaja dari seseorang untuk menekankan pengaruhnya yang
kuat terhadap orang lain.

Ilmu kepemimpinan membedakan antara kepemimpinan


formal dan kepemimpinan informal. Kepemimpinan formal ialah
kepemimpinan yang memimpin organisasi formal seperti
perusahaan, lembaga pemerintahan (eksekutif, legislative, yudikatif),
organisasi militer, dan sebagainya. Pemimpin formal ialah seseorang
yang oleh organisasi tertentu dipilih sebagai pemimpin, berdasarkan
20 | P a g e
keputusan dan pengangkatan resmi untuk memegang suatu jabatan
dalam struktur organisasi, dengan segala hak dan kewajiban yang
berkaitan dengannya, untuk mencapai sasaran organisasi yang telah
ditetapkan. Pemimpin formal memiliki ciri – ciri sebagai berikut :

• Berstatus sebagai pemimpin formal atau resmi (disahkan dan


diangkat) selama masa jabatan tertentu, atas dasar legalitas
formal oleh penunjukan pihak yang berwenang, ada
legitimitas.

• Sebelum pengangkatan , harus memenuhi beberapa


persyaratan formal terlebih dahulu.

• Diberi dukungan oleh organisasi formal untuk menjalankan


tugas kewajibannya.

• Bisa mencapai promosi atau kenaikan pangkat formal, dan


dapat dimutasikan.

• Bila melakukan kesalahan-kesalahan, akan dikenai sanksi


dan hukuman.

Pemimpin formal pada dasarnya harus menempatkan,


jiwa dan perilakunya untuk menjaga citra kepemimpinannya dalam
meningkatkan kepercayaan masyarakat yang dipimpinnya.
Efektifitas dan efisiensinya seorang pemimpin formal adalah dengan
mengedepankan kepentingan masyarakat di atas kepentingan
pribadi dan golongannya dalam rangka mencapai tujuan yang di cita-
citakan bersama. Pemimpin formal setiap saat dapat dihindari atau
tidak dipercaya oleh masyarakat karena arah kebijakan dan
keputusan serta program kerjanya selalu merugikan masyarakat
yang dipimpinnya.

Kepemimpinan informal adalah kepemimpinan yang


dasarnya tidak dipilih atau diangkat secara formal. Seseorang

21 | P a g e
menjadi pemimpin informal kalau ia diakui mempunyai keunggulan
fisik, keunggulan psikologi, ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
diakui oleh para anggota organisasi. karena memiliki sejumlah
kualitas unggul, dia mencapai kedudukan sebagai orang yang
mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok.
Dalam organisasi formal, pemimpin informal tidak mempunyai
wewenang untuk memberi perintah dan menghukum para anggota
organisasi. Akan tetapi, ia mampu mempengaruhi para anggota
organisasi melalui visinya, memberi contoh, perilaku dan praktik
membuat atau menyelesaikan sesuatu. Ciri-ciri pemimpin informal
yaitu :

• Tidak memiliki penunjukan formal atau legitimitas sebagai


pemimpin.

• Masyarakat menunjuk dirinya, dan mengakuinya sebagai


pemimpin.

• Status kepemimpinannya berlangsung selama kelompok yang


bersangkutan masih mau mengakui dan menerima dirinya.

• Tidak dapat dimutasikan.

• Tidak pernah mencapai promosi.

• Tidak memiliki atasan.

Pendekatan yang dilakukan pemimpin formal dan


pemimpin informal terhadap pengikutnya berbeda. Pemimpin formal
biasanya melakukan pendekatan yang sifatnya instruksi. Sementara
pemimpin informal lebih sering melakukan pendekatan terhadap
pengikutnya dengan pendekatan yang sifatnya persuasive.

22 | P a g e
II.B Konsep Dan Nilai-Nilai Kepemimpinan

Didalam buku Richard et al.,(2012) mengatakan bahwa nilai


kepemimpinan adalah konstruksi yang mewakili perilaku umum atau
keadaan yang dianggap penting bagi individu. Brown dan Treviño (2006)
mendefinisikan bahwa nilainilai kepemimpinan adalah pemimpin yang
dapat menggambarkan perilaku dan sifat dasar dari etika dan moral agar
dapat mencapai tujuan organisasi. Nilai dalam diri pemimpin yang menjadi
pembeda seorang pemimpin dengan orang lain merupakan (Peter, 2013) :

1. Kecerdasan

2. Keyakinan diri

3. Ketekunan

4. Integritas

5. Kemampuan bersosialisasi

6. Kecerdasan emosional

II.C Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran merupakan rancangan atau garis besar yang


telah digagas oleh peneliti dalam merancang proses penelitian. Kerangka
pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi
objek permasalahan. Kerangka ini disusun dengan berdasarkan pada
tinjauan pustaka hasil penelitain yang relevan atau terikat. Kriteria utama
agar suatu kerangka pemikiran bisa menyakinkan adalah alur-alur
pemikiran yang logis dalam membangun suatu berpikir yang membuahkan
kesimpulan berupa hipotesis. Masalah-masalah yang telah diidentifikasi
dihubungkan dengan teori sehingga ditemukan pula pemecahan atas
permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut. Hal ini ditunjukan agar
dapat menjawab atau menerangkan masalah yang telah diidentifikasi itu.

23 | P a g e
Uma Sekaran dalam Sugiyono (2016, hlm. 60) mengemukakan
bahwa, kerangka berpikir merupakan model konseptua tentang bagaimana
teori 32 berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting. Sedangkan menurut Suriasumantri dalam
Sugiyono (2016, hlm. 60) yang mengatakan bahwa, kerangka pemikiran ini
merupakan penjelasan sementara terhadapa gejala-gelaja yang menjadi
obyek permasalahan.

Maka, dapat disimpulkan bahawa kerangkan pemikiran


merupakan rancangan atau pola pikir yang menjelaskan hubungan antara
variabel atau permasalahan yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan untuk dianalisis dan dipecahkan sehingga dapat dirumuskan
sebuah hipotesis. Sebagaimana dirumuskan dalam bagan berikut.

PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI GAYA


KEPEMIMPINAN DAN MENGETAHUI GAYA
KEPEMIMPINAN YANG SESUAI DENGAN MAHASISWA

MEMBERI
T

U
Pertanyaan Pertanyaan mengenai
mengenai beberapa J gaya kepemimpinan
yang sesuai dengan
gaya kepemimpinan
U mahasiswa

Sehingga para mahasiswa akan memahami dan dapat


membedakan macam macam gaya kepemimpinan, serta
mahasiswa mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai
dengan diri mahasiswa tersebut. Akhirnya mahasiswa dapat
menjadi seorang pemimpin yang baik dan benar dalam
sebuah organisasi.

24 | P a g e
BAB III

METODE SURVEI

III.A Tempat dan Waktu Survey

Hari : Minggu - Rabu

Tanggal : 20 Desember 2020 – 23 Desember 2020

Tempat : Dilakukan secara online ditempat tinggal mahasiswa

III.B Subject Survey

Subjek penelitian dalam survei ini adalah mahasiswa dari berbagai


universitas dan objek dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan,
alasan dipilihnya subjek ini adalah sebagai berikut :

• Data mahasiswa yang diteliti dalam survei ini relatif mudah


diperoleh.

• Kelak yang menjadi seorang pemimpin adalah mahasiswa sekarang


jadi perlunya untuk mensurvei gaya kepemimpinan mereka.

III.C Teknik Pengambilan Data

Dalam suatu karya ilmiah metode penelitian merupakan suatu


cara untuk memperoleh pemecahan terhadap berbagai masalah. Metode
penelitian diperlukan Agar diharapkan tujuan dan kegunaan penelitian
dapat dicapai dan dalam melakukan penelitian, metode yang digunakan
harus Lah tepat sehingga bisa memperoleh hasil yang baik.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian


deskriptif, yaitu :

25 | P a g e
Penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2011:147) digunakan untuk


menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi. Data
yang diperoleh akan dianalisis dan diinterprestasikan sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu :

• Gambaran pemahaman mahasiswa mengenai gaya kepemimpinan

• Gambaran gaya kepemmpinan yang sesuai dengan mahasiswa

III.D Instrumen Survey

Survei yang kami lakukan menggunakan google form dikarenakan


tidak bisa langsung mensurvei mahasiswa karena keadaan sekarang tidak
memungkinkan sebab adanya COVID-19. Berikut kami paparkan
pertanyaan yang ada di google form:

1. Data Diri Mahasiswa

• Alamat email

• Nama Lengkap

• Jenis Kelamin

• Umur

• Universitas

• Fakultas/ Jurusan

• Semester

26 | P a g e
2. Pemahaman Mahasiswa Mengenai Gaya Kepemimpinan

• Gaya Kepemimpinan apakah yang pernah kalian dengar


sebelumnya dan coba jelaskan.

• Apa pengertian gaya kepemimpinan demokratis?

• Sebuah tim yang dipandu menerima pesanan pertama dengan


beban kerja standar dan tenggat waktu yang panjang untuk
pekerjaan itu. Jika merasa bahwa tim dapat mulai mengerjakan
target, seorang pemimpin tersebut mulai menetapkan waktu yang
lebih cepat. Defenisi tersebut adalah defenisi gaya kepemimpinan...

• Dampak negatif penggunaan gaya kepemimpinan otoriter pada


kehidupan organisasi, antara lain...

• Gaya kepemimpinan eksekutif memiliki karakteristik antara lain...

3. Gaya Kepemimpinan Mahasiswa

• Menurut kamu gaya kepemimpinan apa yang cocok untukmu

• Jika kamu menjadi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi,


jika dalam suatu organisasi tersebut sedang membutuhkan
sebuah keputusan apakah kamu akan mengambil keputusan
sendiri atau kamu akan mendiskusikan terlebih dahulu?

• Apakah kamu menyukai suatu perubahan dalam sebuah


organisasi?

III.E Teknik analisis data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan


adalah sebagai berikut :

a.Teknik Observasi

Teknik observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dimana


peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

27 | P a g e
terhadap objek yang diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus
diadakan (laboratorium) maupun dalam situasi alamiah atau sebenarnya
(lapangan), sedangkan pelaksanaan observasinya menggunakan cara
observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap
objek peneliti secara langsung (tanpa perantara).

b.Teknik Wawancara

Teknik wawancara menurut merupakan salah satu teknik pengumpulan


data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara
langsung maupun tidak langsung secara bertatap muka (personal face to
face interview) dengan sumber data (responden).

28 | P a g e
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.A Gambaran Hasil Survey

1. Data Diri

29 | P a g e
30 | P a g e
2. Pemahaman Mahasiswa Mengenai Gaya Kepemimpinan

31 | P a g e
32 | P a g e
3. Gaya Kepemimpinan Mahasiswa

33 | P a g e
IV.B Pembahasan

Dari gambaran hasil survei diatas maka hasil survei yang


kami lakukan dapat kami simpulkan sebagai berikut:

1. Data Diri Mahasiswa

• Mahasiswa yang mengisi kuisioner kami lebih dominan perempuan


dengan persentase perempuan : laki-laki yaitu 56,3% : 43,8%.

• Mahasiswa yang mengisi kuisioner kami lebih dominan umur 18


tahun dengan beragam umur dari 17 : 18 : 19 : 20 dengan persetase
18,8% : 50% : 25,1% : 6,3%.

• Mahasiswa yang mengisi kuisioner kami dominan mahasiswa


UNMED dengan berbagai universitas dengan persentase UNIMED :
ITB : UINSU : UB : UPNJ : UNB : UIN SULTAN SYARIF yaitu 56,4%
: 6,3% : 12,6% : 6,3% : 6,3% : 6,3%.

• Mahasiswa yang mengisi kuisioner kami lebih dominan mahasiswa


jurusan Pend. Matematika dengan berbagai jurusan di
universitasnya masing masing dengan persentanse Pend.
Matematika : HTN (Siyasah) : Ilmu Komputer : Kedokteran : Pend.
Biologi : Pertanian : Teknik Industri yaitu 50,3% : 12,6% : 6,3% :
6,3% : 6,3% : 12,6% : 6,3%.

• Mahasiswa yang mengisi kuisioner kami adalah mahasiswa


semester satu.

2. Pemahaman Mahasiswa Mengenai Gaya Kepemimpinan

• Rata-rata mahasiswa telah mengetahui gaya kepemimpinan


demokratis dan benar dalam memaparkan pengertian gaya
kepemimpinan demokratis.

• Mahasiswa telah mengetahui apa itu gaya demokratis dan benar


dalam menjawab pengertian dari gaya kepemimpinan demokratis.

34 | P a g e
• Hanya 37,5% dari mahasiswa yang mengisi kuisioner kami yang
mengetahui pengertian dari gaya kepemimpinan transformasional.

• Hanya 37,5.% dari mahasiswa yang mengisi kuisioner kami yang


mengetahui dampak negatif dari gaya kepemimpinan otoriter.

• 63,5% dari mahasiswa yang mengisi kuisioner kami mengetahui


karakteristik dari gaya kepemimpinan eksekutif.

3. Gaya Kepemimpinan Mahasiswa

• 87,5% mahasiswa yang mengisi kuisioner kami memiliki gaya


kepemimpinan demokratis dalam dirinya.

• 81,3% sifat gaya kepemimpinan mahasiswa yang mengisi kuisioner


kami selalu memusyawarahkan segala keputusan yang akan
diambilnya.

• 75% mahasiswa yang mengisi kuisioner kami menyukai suatu


perubahan yang membuat sebuah organisasi yang dipimpinnya
menjadi lebih baik.

35 | P a g e
BAB V

PENUTUP

V.A Kesimpulan

Kesimpulan hasil survei yang kami lakukan adalah rata rata


mahasiswa yang mengisi kuisioner kami telah mengetahui dan memahami
gaya kepemipinan dan dapat membedakan macam macam gaya
kepemimpinan, serta gaya kepemimpinan yang lebih dominan pada diri
mahasiswa adalah gaya kepemimpinan demokatis.dimana kita ketahui
bahwa gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya kepemimpinan yang
paling baik dari banyaknya gaya kepemimpinan yang ada dan gaya
kepemimpinan yang diharapkan para bawahan atau anggota.

Para mahasiswa telah memahami gaya kepemimpinan dan


mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai dengan dirinya sehigga akan
terciptanya semua pemimpin yang baik dan benar dalam memimpin
anggotanya kelak.

V.B Saran

Pemimpin yang baik adalah orang yang belajar dari kesalahan,


dan tidak pernah berhenti untuk mempelajari hal yang baru berada di
sekitarnya.

Potensi tersebut ada di dalam masing-masing individu,


tergantung bagaimana individu tersebut dapat menggali potensi tersebut
sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, mulai
dari attitude, hingga menjadi inspirasi bagi orang lain.

Jadi marilah kita menjadi pemimpin yang selalu belajar dan


menjadi pemimpin yang baik dan benar dalam memimpin sebuah
organisasi.

36 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Yukl, Gary. 2010. Leadership in organization. San Fransisco, CA: Pearson

Wirawan. 2013. Kepemimpinan ; teori, psikologi, perilaku organisasi, aplikasi


dan penelitian. Jakarta : Rajawali Pers

37 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai