Anda di halaman 1dari 19

MINI RISET

“Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Teorema Phytagoras”

Dosen Pengampu : Ade Andriani, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok

Nama : 1. Dewi Jelitaria Situmeang (4203111051)

2. Royana Periyanti Lbn Tobing (4203111126)

3. Susi Lestari Sembiring (4203311012)

4. Tiara Afriana (4203111131)

5. Vikka Fatimatuz Zahro (210210101125)

Kelas : PSPM B 2020

Mata Kuliah : Kapita Selekta Matematika Menengah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

1|P a ge
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan Hidayah- Nya
kami dapat menyelesaikan tugas Mini Riset mengenai Analisis Kesulitan Siswa Dalam
Memahami Materi Teorema Phytagoras.
Adapun tujuan dari penulisan Mini Riset ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Ade
Andriani, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pengampu pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika
Menengah. Selain itu, Mini Riset ini berisi ide yang telah kami simpulkan dari kendala yang
kami dapatkan sewaktu melaksanakan Mini Riset, juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi penulis dan pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ade Andriani, S.Pd., M.Pd., selaku
dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Matematika Menengah yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Beliau juga ikut berkontribusi dalam membantu kami dalam
menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari, Mini Riset yang kami lakukan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan
Mini Riset ini.

Medan, 12 November 2022

Kelompok 3

2|P a ge
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 4

I.A Latar Belakang ......................................................................................................... 4

I.B Rumusan Masalah Penelitian .................................................................................... 4

I.C Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................................. 6

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 9

BAB V IDE BARU ........................................................................................................ 14

BAB VI KESIMPULAN .............................................................................................. 16

VI.A Kesimpulan ............................................................................................................ 16

VI.B Saran ...................................................................................................................... 17

LAMPIRAN ................................................................................................................. 18

3|P a ge
BAB I

PENDAHULUAN

I.A. Latar Belakang

Mini riset merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menerka atau
menguji suatu hal dengan teliti dan kritis, yang didalamnya menggunakan fakta atau
bukti untuk memastikan hal tersebut. Dari pengertian riset tersebut, dapat dikatakan
bahwa mini riset merupakan penyusunan mengenai suatu hal dalam ruang lingkup
yang kecil. Dalam hal ini, mini riset dilakukan dengan topik “Analisis Kesulitan
Siswa Dalam Memahami Materi Teorema Phytagoras”.

Matematika merupakan dasar ilmu dari berbagai cabang ilmu pengetahuan


baik ilmu eksak maupun ilmu non-eksak. Keberhasilan belajar matematika dapat
diukur dari sejauh mana mahasiswa dapat mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan
belajar juga dapat ditinjau dari tingkat pemahaman dan penguasaan materi mahasiswa
dalam belajar. Namun, kenyataannya dapat dilihat bahwa pemahaman dan
penguasaan dalam matematika mahasiswa belum maksimal. Pentingnya peranan
matematika membuat mata pelajaran ini selalu diajarkan di setiap satuan pendidikan
dan di setiap tingkatan kelas dengan porsi jam pelajaran jauh lebih banyak daripada
mata pelajaran lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa para ahli pendidikan dan
para perancang kurikulum menyadari bahwa mata pelajaran matematika dapat
memenuhi harapan dalam penyediaan potensi sumber daya manusia yang handal –
yakni manusia yang memiliki kemampuan bernalar secara logis, kritis, sistematis,
rasional, dan cermat; mempunyai kemampuan bersikap jujur, objektif, kreatif dan
terbuka; memiliki kemampuan bertindak secara efektif dan efisien; serta memiliki
kemampuan bekerja sama – sehingga memiliki kesanggupan untuk menjawab
tantangan era globalisasi serta pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi saat ini dan masa yang akan dating.

I.B. Rumusan Masalah Penelitian

1. Bagaimana tingkat pemahaman siswa dalam materi Teorema Phytagoras?

2. Apa saja kendala yang dihadapi siswa dalam mempelajari materi Teorema

Phytagoras?

3. Apa solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan dalam pemahaman siswa?

4|P a ge
I.C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam materi Teorema Phytagoras.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi siswa dalam mempelajari materi


Teorema Phytagoras.

3. Untuk menemukan solusi inovasi untuk mempermudah pemahaman siswa dalam


materi Teorema Phytagoras.

5|P a ge
BAB II

KAJIAN TEORI

Pythagoras berasal dari nama seorang filsuf dan ilmuan matematika yang berasal dari
Yunani Kuno pada masa 570-495 SM di kepulauan Samos. Sebenarnya, Bapak Pythagoras
ini bukan merupakan penemu pertama dari teorema ini. Karena teorema ini sudah digunakan
sejak 1900 – 1600 SM oleh bangsa Mesir, Babilonia, dan Cina Kuno mengenai relasi antar
sisi pada segitiga siku-siku.

Pythagoras dari Samos (lahir sekitar tahun 570 SM – meninggal sekitar tahun 495
SM) adalah seorang filsuf Yunani Ionia kuno dan perintis aliran pythagoreanisme. Ajaran
politik dan keagamaannya dikenal di kawasan Magna Graecia pada masanya dan telah
memengaruhi pemikiran Plato dan Aristoteles, sehingga secara tidak langsung dia juga telah
berdampak terhadap perkembangan filsafat Barat. Pemilihan nama Pythagoras sebagai teori
perhitungan tersebut tak lepas dari peranannya yang berhasil membuktikan rumus itu secara
matematis. Perlu diketahui bahwa rumus Pythagoras dapat diterapkan untuk mengukur jarak
dan ruang, misalnya dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebuah gedung.
Walaupun Pythagoras saat ini paling dikenal akan “temuan matematika”nya, pakar sejarah
klasik mempertentangkan klaim bahwa dia telah memberikan sumbangsih besar bagi bidang
matematika. Paling tidak dari abad pertama SM, nama Pythagoras sudah digadang-gadang
sebagai penemu “teorema Pythagoras”, yaitu sebuah teorema dalam bidang geometri yang
menyatakan bahwa jumlah luas bujur sangkar pada kaki sebuah segitiga siku-siku sama
dengan luas bujur sangkar di hipotenusa; dalam kata lain, 𝑎2 + 𝑏2 = 𝑐 2 .

Teorema Pythagoras secara umum menyatakan jumlah kuadrat sisi-sisi siku-siku


sebuah segitiga siku-siku yang besarnya sama dengan kuadrat sisi miringnya. Dalil teorema
Pythagoras mengatakan bahwa kuadrat panjang sisi miring suatu segitiga siku-siku (salah
satu sudutnya 90°) adalah sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi-sisi lainnya. Dalil dari
teorema Pythagoras berbunyi: “Kuadrat panjang hipotenusa (sisi miring) pada suatu segitiga
siku-siku sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi-sisi yang lainnya”. Secara sistematis,
dapat dituliskan :

6|P a ge
Keterangan :

- c adalah hipotenusa atau sisi miring (sisi yang berada dihadapan sudut siku-siku)

- a dan b adalah sisi-sisi tegak segitiga siku-siku

Jika c menunjukkan panjang sisi miring dan a dan b menunjukkan panjang dari dua
sisi lainnya, teorema Pythagoras dapat dinyatakan sebagai persamaan Pythagoras:

𝑎2 + 𝑏2 = 𝑐 2

Jika panjang a dan b diketahui, maka c dapatdihitungsebagaiberikut.

𝑐 = √𝑎2 + 𝑏2

Jika panjangsisi miring c dan satusisi (aatau b) diketahui, maka panjang sisi lainnya
dapat dihitung sebagai berikut.

𝑎 = √𝑐 2 − 𝑏2

Adapun cara cepat untuk mengetahui sisis dari segitiga siku-siku yaitu dengan
menggunakan Tripel Phytagoras. Tripel Pythagoras adalah bilangan bulat positif yang
kuadrat bilangan terbesarnya sama dengan jumlah kuadrat bilangan lainnya. Lebih dari itu,
tripel Pythagoras juga dapat dipahami sebagai tiga bilangan asli yang tepat menyatakan sisi-
sisi suatu segitiga siku-siku. Bunyi dari Tripel Phytagoras “Kuadrat bilangan terbesar sama
dengan jumlah kuadrat kedua bilangan yang lain“. Misalnya, diketahui segitiga dengan
panjang sisi-sisinya, yaitu 6, 8, dan 10. Apakah ketiga sisi tersebut merupakan triple
Pythagoras? Jawabannya, iya. Karena 6, 8, dan 10 merupakan kelipatan dari 3, 4, dan 5.
Alhasil segitiga tersebut pasti merupakan segitiga siku-siku.

7|P a ge
BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian


kuantitatif menurut Sugiyono, merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, Teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Kuantitatif merupakan metode penelitian yang
bersifat induktif, objektif, dan ilmiah dimana data yang diperoleh nantinya dalam berbentuk
angka (skor atau nilai) atau pernyataan yang dinilai, dianalisis dengan analisis statistik.

Tujuan mini riset ini untuk mengetahui kendala siswa dalam mempelajari dan
memahami materi Teorema Phytagoras serta mencari solusinya untuk memudahkan
pemahaman siswa. Dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey.
Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan
buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data misalnya dengan
mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.

Pada mini riset ini dapat diamati tanggapan-tanggapan siswa mengenai Teorema
Phytagoras melalui kuesioner secara online.

 Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa SMP/MTS dan SMA/MA/SMK yang telah mengisi
kuesioner.

 Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah pendapat siswa mengenai kendalanya dalam memahami
Teorema Phytagoras.

 Waktu penelitian
Kuesioner mulai diedarkan pada tanggal 7 November 2022.

 Metode pengumpulan data


Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengedarkan kuesioner lalu menganalisa
tanggapan dari responden.

8|P a ge
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kajian pertama mini riset ini dalam memahami konsep yaitu mengetahui teorema
phytagoras, diawali dengan apakah siswa pernah belajar teorema phytagoras. Berdasarkan 30
responden mini riset yang telah peneliti peroleh menyatakan bahwa 100% siswa/i sudah
pernah belajar mengenai teorema phytagoras. Ketercapaian dari indicator pengetahuan siswa
dalam materi teorema phytagoras sudah tercapai 100% sebagai berikut:

Ketercapaian dari indicator bagaimana siswa dapat memberikan pengertian tentang


konsep teorema pythagoras. Berdasarkan mini riset yang mengacu pada indicator ini peneliti
memperoleh data hasil pekerjaan siswa dari jawaban yang diberikan dapat disimpulkan
bahwa responden tahu dasar pengertian dari teorema phytagoras yaitu salah satu rumus yang
digunakan untuk membuktikan kuadrat panjang sisi miring (hipotenusa) dengan penjelasan
bahasa mereka masing-masing sebagai berikut;
Sisi miring
Teorema phytagoras adalah teorema yang mengkaji tentang segitiga, lebih tepatnya
mencari panjang sisi segitiga jika diketahui panjang 2 sisi lainnya
Perhitungan segitiga
Mengukur garis miring
Kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi – sisinya
Teorema yang membahas segitiga siku siku
Hubungan antara panjang sisi-sisi pada segitiga siku-siku.
Teorema phytagoras adalah hubungan panjang antara sisi-sisi pada suatu segitiga siku
siku.

9|P a ge
Teori yang menjelaskan tentang hubungan atau relasi antara panjang sisi-sisi pada
segitiga siku-siku.
Pytagoras adalah sebuah persamaan matematika yang berfungsi untuk mencari nilai dari
bidang segitiga siku-siku
Teorema yang menyatakan setiap segitiga siku-siku berla kukuadrat panjang sisi miring
samadenganjumlahkuadratpanjang siku-sikunya.
Kuadratsisi miring pada segitiga siku sikusamapanjangdengankeduasisilainnya
Sisi miring darisegitiga siku siku
Menentukansisi miring darisegitiga siku siku
Mencarihipotenusa
Yaitu salah saturumus yang digunakanuntukmembuktikankuadratpanjangsisi miring
(hipotenusa)
Teorema phytagorasa dalah rumus untuk mencari sisi segitiga siku siku
Theorema phytagiras adalah rumus untuk mencari panjang dari sisi segitiga siku siku
Sesuatu ilmu yang mempelajari mengenai segitiga siku siku
Mengenai segitiga siku siku
Pelajaran mengenai segitiga siku siku
Ilmu yang mempelajarisisi segitiga siku - siku
Peajaran mengenai segitiga siku siku
Ilmu yang mempelajari sisi-sisi segitiga siku siku
Sesuatu ilmu yang mempelajari mengenai segi tiha siku siku
Ilmu yang mempelajari tentangsegitiga siku siku
Rumus mencaris isi-sisi segitiga
Perbandingan sisi segitiga

10 | P a g e
Ketercapaian dari indicator bagaimana siswa dapat memberikan rumus teorema
phytagoras tentang konsep Pythagoras. Berdasarkan mini riset yang mengacu pada indicator
ini peneliti memperoleh data hasil pekerjaan siswa sudah benar tapi masih ada siswa yang
salah dalam mengartikan rumus teorema phytagoras tersebut.
Dimana rumus yang benar adalah𝐶 2 = 𝐴2 + 𝐵2 sebagai berikut;

Ketercapaian indicator siswa dalam memahami teorema phytagoras ini belum


terpenuhi secara maksimal, bagaimana siswa masih belum mampu mengoperasikan soal
teorema phytagoras dengan tepat. Diperoleh hasil mini riset dari google form bahwa 70%
responden menjawab tidak memahami teorema phytagoras itu dengan benar.

11 | P a g e
Ketercapaian indicator siswa mampu mengemukakan satu kalimat yang
mempresentasikan informasi yang dipelajari. Berdasarkan mini riset yang telah peneliti
himpun kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal Pythagoras, dibuktikan dengan
kemampuan siswa dalam berbahasa dan bagaimana siswa mampu menyatakan apa yang
dimaksud dari soal. Mini riset menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam
mengungkapkan alas an secara lisan. Faktor ketidak mampuan siswa dalam menceritakan
kembali maksud soal diantaranya ; tidak biasa mengerjakan soal. Kesulitan-kesulitan siswa
sebagai berikut:
Jika teorema phytagoras sudah digunakan di dalam bangun ruang, sehingga pengerjaan
jauh lebih panjang dan banyak yang dicari
Kurang mengerti mengartikan soal
Jika dalam angka desimal dan pecahan
Penggunaan pythagoras pada segitiga dengan sudut-sudut tertentu diluar sudut-sudut
istimewa
Jika sudah digabungkan dengan bangun ruang dan memuat persamaan trigonometri
Mencari salah satu sisi segitiga siku siku yang mana pada soal diketahui panjang salah
satu sisi segitiga dan sudut salah satu dari segitiga tersebut.
Ketika segitiganya tidak siku siku
Terkadang salah menentukan sisi miringnya apabila bentuk segitiganya sedikit berbeda
dengan gambar teori, kemudian apabila sudah ada kompilasi soal dengan teori
matematika lainnya atau missal soal cerita yang dimodifikasi.
Sulit memahami variasi soal yang lebih hots
Banyak variasi rumusnya
Beda mencari sisi beda rumus
Tidak hafal rumusnya
Yaitu saya tidak memahami secara benar bagaimana menentukan rumus yang
menekankan konsep dan prinsip dasar dari materi pythagoras
Kesulitan saya dalam mengenali mana segitiga yang bias dipakai untuk teorema
phytagoas
Kesulitannya adaah di menentukan mana yang menjadi sisi miring
Menentukan segitiganya mana yang bias dipakai menjadi teorema phytagoras
Saat hasil akhir untuk mencari akarnya
Saat hasil akhir pengkaran
Menentukan siku sikunya

12 | P a g e
Menurut saya cukup mudah untuk dipahami
Menurut saya mudah untuk dipahami
Tidak begitu sulit untuk dipahami
Saat menentukan hasil akhir yaitu pengakaran
Semuanya susah
Harus hafal rumus
Banyak rumus
Saya kadang bingung membedakan sisi miring dsn sisilainnya
Menghitung teorema phytagoras

13 | P a g e
BAB V
IDE BARU

Pada masa kini, pengembangan media pembelajaran sudah mengalami kemajuan yang
signifikan. Penggunaan suatu software dalam kegiatan pembelajaran dikenal dengan
pembelajaran berbasis komputer (Computer Based Instruction). Menurut Rusman (2015:188),
pembelajaran berbasis komputer memiliki peranan dalam memecahkan masalah
pembelajaran, hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran berbasis komputer
memiliki kelebihan dibandingkan pembelajaran konvensional. Kelebihan mengenai
pembelajaran berbasis komputer ini juga dikemukakan Rusman (2015:190), diantaranya:
membangkitkan motivasi siswa dalam belajar, menambah kesan realisme dan menuntun
latihan, penguatan pada siswa lebih tinggi, akan berbekas dalam ingatan siswa, membuat
guru menjadi sabar dan mudah untuk menjelaskan suatu konsep kepada siswa yang lamban.
Pembelajaran menggunakan media komputer dapat merangsang siswa untuk
mengerjakan latihan, melakukan kegiatan simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna,
dan musik. Komputer juga dapat mengakomodasi peserta didik yang lamban dalam menerima
pelajaran karena dapat mempengaruhi karakteristik afektif peserta didik, sehingga peserta
didik tidak mudah lupa dan tidak mudah bosan (Farida, 2016:136).
Pada hasil survey yang telah ditemukan yaitu kesulitan siswa dalam memahami
materi Teorema Phytagoras, maka ide baru kami berdasarkan media pembelajaran yang
sudah ada yaitu PPT (Powe Point), namun dimodifikasi kembali menjadi sebuah “Video
Pembelajaran PPT Animasi”.
Microsoft Powerpoint adalahsebuah program aplikasimicrosoft office yang
bergunasebagai media presentasidenganmenggunakanbeberapa slide. Aplikasi ini sangat
digemari dan banyak digunakan dari berbagai kalangan, baik itu pelajar, perkantoran dan
bisnis, pendidik, dan trainer. Kehadiran powerpoint membuat sebuah presentasi berjalan lebih
mudah dengan dukungan fitur yang sangat menarik dan canggih. Fitur template/desain juga
akan mempecantik sebuah presentasi powerpoint.
Kemudian setelah PPT untuk materi Phytagoras diselesaikan akan kami kembangkan
menjadi sebuah Video Pembelajaran. Media Pembelajaran berupa Video Pembelajaran dapat
dibagi menjadi dua bagian diantaranya :

A. Video Pembelajan Manual

14 | P a g e
Media pembelajaran non digital (manual) secara umum bisa diartikan sebagai
alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan.
Pembelajaran Non digital juga bisa diartikan sebagai alat bantu proses belajar mengajar
yang menggunakan alat-alat sederhana (manual) yang tidak melibatkan teknologi (IT).
Contohnya: papan tulis, kartu baca, gambar cetak, papan buletin, iklan media cetak,
poster, dsb.

B. Video Pembelajaran Digital


Pembelajaran yang melibatkan penggunaan alat dan teknologi digital secara
inovatif selama proses belajar mengajar, dan sering juga disebut sebagai Technology
Enhanced Learning (TEL) atau e-Learning. Menjelajahi penggunaan teknologi digital
memberi para pendidik kesempatan untuk merancang kesempatan belajar yang lebih
menarik dalam pembelajaran yang mereka ajarkan, dimana rancangan pembelajarannya
dapat dikombinasikan dengan tatap muka atau bisa juga sepenuhnya secara online.
Menurut Williams (1999), pembelajaran digital dapat dirumuskan sebagai ‘a
large collection of computers in networks that are tied together so that many users can
share their vast resources’. Pengertian pembelajaran digital yang dimaksud oleh
William tersebut adalah meliputi aspek perangkat keras (infrastruktur) berupa
seperangkat computer yang saling berhubungan satu sama lain dan memiliki
kemampuan untuk mengirimkan data, baik berupa teks, pesan, grafis, video maupun
audio. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran digital adalah praktik
pembelajaran yang menggunakan teknologi secara efektif untuk memperkuat
pengalaman belajar peserta didik yang menekankan instruksi berkualitas tinggi dan
menyediakan akses ke konten yang menantang dan menarik, umpan balik melalui
penilaian formatif, peluang untuk belajar kapan saja dan di mana saja, dan instruksi
individual untuk memastikan semua peserta didik mencapai potensi penuh mereka.

Pada ide yang telah ditemukan sebelumnya, rekayasa ide kami akan menggunakan
Video Pembelajaran Digital. Sebelum membuat kedalam video kami akan merancang
beberapa bahan ajar yang akan kami sajikan pada PPT, selanjutnya kami akan menggunakan
beberapa aplikasi yang memang sudah tersedia di google antara lain VideoScribe, Filmora
dan aplikasi pendukung lainnya untuk mengubah PPT menjadi sebuah Video Pembelajaran
PPT Animasi.

15 | P a g e
BAB VI

PENUTUP

VI.A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisis Kesulitan Siswa Dalam


Memahami Materi Teorema Phytagoras. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi
siswa, yaitu :

o Jika teorema phytagoras sudah digunakan di dalam bangun ruang, sehingga


pengerjaan jauh lebih panjang dan banyak yang dicari

o Penggunaan pythagoras pada segitiga dengan sudut-sudut tertentu diluar sudut-


sudut istimewa

o Mencari salah satu sisi segitiga siku siku yang mana pada soal diketahui panjang
salah satu sisi segitiga dan sudut salah satu dari segitiga tersebut.

o Menentukan sisi miringnya apabila bentuk segitiganya sedikit berbeda dengan


gambar teori, kemudian apabila sudah ada kompilasi soal dengan teori matematika
lainnya atau missal soal cerita yang dimodifikasi.

o Tidak memahami secara benar bagaimana menentukan rumus yang menekankan


konsep dan prinsip dasar dari materi pythagoras

o Dalam mengenali mana segitiga yang bias dipakai untuk teorema phytagoas

o Menentukan mana yang menjadi sisi miring mana yang bias dipakai menjadi
teorema phytagoras

Faktor kesulitan yang dihadapi siswa yaitu ketidak mampuan siswa dalam
menceritakan kembali maksud soal diantaranya tidak biasa mengerjakan soal.
Sehingga rekayasa ide kami untuk mengatasi kendala yang dihadapi para siswa yaitu
menggunakan Video Pembelajaran Digital. Sebelum membuat kedalam video kami
akan merancang beberapa bahan ajar yang akan kami sajikan pada PPT, selanjutnya
kami akan menggunakan beberapa aplikasi yang memang sudah tersedia di google

16 | P a g e
antara lain VideoScribe, Filmora dan aplikasi pendukung lainnya untuk mengubah
PPT menjadi sebuah Video Pembelajaran PPT Animasi.

VI.B Saran

Setiap media yang digunakan memilki kelebihan dan kekurangan masing


masing, sehingga dalam menentukan media mana yang lebih baik digunakan perlunya
untuk meninjau secara cermat apa saja keuntungan dan kerugian dari masing – masing
media. Sehingga setiap orang berhak memilih mana media yang menurut mereka
memiliki sedikit kerugiannya dalam arti lain memiliki banyak kelebihan. Jadi menurut
kami dalam mengatasi kendala dalam penelitian kami yang berjudul Analisis Kesulian
Siswa Dalam Memahami Materi Teorema Phytagoras, kami menggunakan Video
Pembelajaran PPT Animasi untuk mengatasi kendala yang dihadapi para siswa. Kami
berharap penelitian kami berguna bagi penulis dan pembaca.

17 | P a g e
LAMPIRAN

Link Google Form:

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScPFc7xdqI6rZ0UJyLbiuGwvsM1-
98UDOLPiHx3V8ZUFK4qcA/viewform

https://docs.google.com/forms/d/19sst0hAoZZ0BWmQCV8J9bmv3JP4T6Sh_R9vr2Qad
h0M/edit?hl=ID

18 | P a g e
19 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai