Afrizal
Pustakawan IAIN Imam Bonjol Padang
e-mail : afrizalsangir@gmail.com
Abstract : This paper discusses the glory of Islamic civilization in the past through the
development of science. Besides that, it also discussed about the condition of the library
in Islamic educational institutions in general, which was so concerned and seemed not to
get the attention of various parties concerned. In fact, the library is a window of science
and information because that is where the user will be able to discover new things
Abstrak :Tulisan ini membahas tentang kejayaan peradaban Islam di masa lampau
melalui perkembangan ilmu pengetahuan. Selain itu juga dibahas tentang bagaimana
kondisi perpustakaan di lembaga pendidikan Islam secara garis besar yang begitu
memperihatinkan dan seakan tidak mendapatkan perhatian dari berbagai pihak terkait.
Padahal, perpustakaan adalah jendela ilmu pengetahuan dan informasi karena di sanalah
tempat di mana pemustaka akan mampu menemukan berbagai hal baru
1
2Jurnal Imam Bonjol : Kajian Ilmu Informasi dan Perpustakaan
, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
terdiri atas 3 jilid bahkan lebih diakses oleh masyarakat luas adalah
hingga mencapai belasan jilid Baitul Hikmah yang bukan hanya
dan keberadaannya kemudian berfungsi untuk menyimpan berbagai
menjadi bahan rujukan bagi bahan pustaka, namun juga sekaligus
umat Islam. menjadi pusat pengembangan ilmu
pengetahuan.
3. Munculnya gerakan
penerjemahan yang dipelopori Pada masa kepemimpinan
oleh Khalifa al Mansyur pada khalifah Harun Al-Rasyid, didirikan
masa dinasti Abbasiyah yang sebuah perpustakaan bernama
kemudian menambah jumlah Khizanah al Hikmah yang
koleksi pustaka pada masa dimanfaatkan sebagai tempat
tersebut. Sang Khalifah menyimpan berbagai bahan pustaka
mempekerjakan orang – orang sekaligus sebagai pusat penelitian bagi
Parsi (Persia) yang baru saja para pemikir Islam. Berdasarkan atas
memeluk Islam untuk sejarah, Khalifah Al-Makmun, sejak
melakukan penerjemahan tahun 815 M mengembangkan
terhadap karya – karya lembaga tersebut, salah satunya adalah
berbahasa Persia, terutama dengan mengubah namanya menjadi
yang membahas bidang Bait al-Hikmah. Lembaga tersebut juga
ketatanegaraan, politik, dimanfaatkan lebih baik, salah satunya
astrologi dan moral. Pada masa adalah untuk menyimpan berbagai
itu, banyak pula karya – karya koleksi bahan pustaka kuno yang
penulisan berbahasa Yunani berasal dari Persia, Etiopia, Bizantium
yang diterjemahkan ke dalam serta India. Tokoh yang ditunjuk untuk
bahasa Arab, misalnya karya – menjadi kepala perpustakaan bait al-
karya Aristoteles, Ptolemy, Hikmah adalah seorang nasionalis
Nicomashus dan Euclid. serta ahli Pahlevi, yaitu Sahl ibn
Gerakan penerjemahan terus Harun.
berlanjut hingga ke masa
kekhalifahan selanjutnya, yakni Pada masa al-Makmun, Bait al-
pada masa Al-Makmun. Hikmah ditingkatkan lagi fungsinya
Bahkan, Al-Makmun rela menjadi pusat kegiatan studi, riset
membayar mahal jasa para astronomi dan matematika. (Hitty,
penterjemah yang bekerja 2006:410)
untuk dirinya.
Disatu sisi perpustakaan Bait al
Dengan adanya gerakan – Hikmah ini juga merupakan bagian
gerakan tersebut, bahan pustaka yang dari bangunan istana khalifah, yang
dihasilkan menjadi sangat berlimpah dilengkapi dengan ruang tersendiri
sehingga mendorong didirikannya untuk para penyalin, penjilid dan
sebuah tempat khusus untuk pustakawan.( Terj. Priyono dan
menyimpannya atau yang saat ini kita Hassan, 1991:49)
kenal dengan istilah perpustakaan.
Umat Islam mengenal perpustakaan Jenis – Jenis Perpustakaan Era
yang berdiri pertama kali dan bisa Kejayaan Islam
Afrizal, Perpustakaan Era IslamKlasik… 5