Anda di halaman 1dari 12

PERPUSTAKAAN ERA ISLAM KLASIK DAN PERKEMBANGANNYA DI

LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM INDONESIA SAAT INI

Afrizal
Pustakawan IAIN Imam Bonjol Padang
e-mail : afrizalsangir@gmail.com

Abstract : This paper discusses the glory of Islamic civilization in the past through the
development of science. Besides that, it also discussed about the condition of the library
in Islamic educational institutions in general, which was so concerned and seemed not to
get the attention of various parties concerned. In fact, the library is a window of science
and information because that is where the user will be able to discover new things

Keywords : Islamic Library, Islamic Education

Abstrak :Tulisan ini membahas tentang kejayaan peradaban Islam di masa lampau
melalui perkembangan ilmu pengetahuan. Selain itu juga dibahas tentang bagaimana
kondisi perpustakaan di lembaga pendidikan Islam secara garis besar yang begitu
memperihatinkan dan seakan tidak mendapatkan perhatian dari berbagai pihak terkait.
Padahal, perpustakaan adalah jendela ilmu pengetahuan dan informasi karena di sanalah
tempat di mana pemustaka akan mampu menemukan berbagai hal baru

Kata kunci : Perpustakaan Islam, Pendidikan Islam

A. PENDAHULUAN sekali ilmu pengetahuan serta


Pada masa kejayaan Islam, informasi yang tersedia di
perpustakaan menjadi sarana belajar perpustakaan yang bisa dimanfaatkan
sehingga membuat umat Islam di masa untuk mencerdaskan umat. Banyak
itu mampu membangun sebuah pula literatur yang mengungkap peran
peradaban besar di Jazirah Arab yang perpustakaan sebagai pusat belajar.
bertahan hingga berabad – abad Fungsi serta peran perpustakaan
lamanya. Namun demikian, akibat tersebut kemudian diadopsi oleh
tidak terdokumentasikannya ilmu perpustakaan - perpustakaan yang ada
pengetahuan tersebut berdampak pada di belahan Dunia Barat. Mereka
tatanan umat Islam, baik dari aspek mengubah perpustakaan menjadi
sosial, politik, ekonomi, maupun sebuah “learning center”, yang
budaya yang mengalami stagnasi. menunjukkan bagaimana perpustakaan
Akhirnya umat Islam hanya menjadi mampu menjadi sebuah gerbang
semacam “pengikut” bagi bangsa yang pembuka cakrawala ilmu pengetahuan,
dianggap lebih maju, dalam hal ini termasuk bagi umat Islam yang
adalah dunia Barat. notabene merupakan agama terbesar di
dunia.
Paparan atas kenyataan tersebut
memberi bukti pentingnya B. PEMBAHASAN
perpustakaan di dalam pengembangan 1. Definisi Perpustakaan
suatu peradaban dan bangsa. Banyak

1
2Jurnal Imam Bonjol : Kajian Ilmu Informasi dan Perpustakaan
, Vol. 1, No. 1, Maret 2017

Istilah “Perpustakaan” yang informasi dalam komputer, yang


kita kenal selama ini berasal dari kata disusun secara sistematik untuk
dasar “pustaka”. Secara harfiah bisa digunakan pemakai (International
diartikan sebagai kitab atau buku. Federation of Library Associations
Perpustakaan adalah kumpulan buku - and Institutions/IFLA)
buku (Balai Pustaka, 1989: 713). Di 5. Unit Perpustakaan, dokumentasi
dalam bahasa Inggris, perpustakaan dan informasi adalah unit kerja yang
dikenal dengan istilah Library yang memiliki sumberdaya manusia,
berasal dari bahasa Latin “Liber” atau ruangan khusus dan koleksi bahan
“Libri”. Dalam perkembangannya, pustaka, sekurang-kurangnya 1000
istilah tersebut berkembang menjadi judul dari berbagai disiplin ilmu
“Librarius” yang maknanya juga yang sesuai dengan jenis
Buku. perpustakaan yang bersangkutan,
dan dikelola menurut sistem tertentu
Dalam berbagai bahasa, (Keputusan Menteri Negara
perpustakaan dikenal dengan Pendayagunaan Aparatur Negara
Bibliotheek (Belanda), Bibliotheque Republik Indonesia No.
(Perancis), Bibliothek (Jerman), 132/KEP/M.PAN/12/2002).
Bibliotheca (Portugis/Spanyol). Semua 6. Perpustakaan adalah institusi
istilah tersebut berakar dari bahasa pengelola koleksi karya tulis, karya
Yunani “Biblia” (Basuki, 1993:3). cetak, dan/atau karya rekam secara
profesional, dengan sistem yang
Terdapat beberapa definisi baku guna memenuhi kebutuhan
tentang perpustakaan, yakni: pendidikan, penelitian, pelestarian,
1. A room or building where a informasi dan rekreasi para
collection of books and newspapers, pemustaka (Undang-Undang
or things such as films or records is Republik Indonesia No. 43 Tahun
kept to be used by members 2007 tentang Perpustakaan)
(Chambers Essential English 7. Perpustakaan adalah kumpulan
Dictionary, 1995) buku yang tersimpan di suatu
2. Kumpulan buku, manuskrip dan tempat tertentu, milik suatu
bahan pustaka lainnya yang instansi/lembaga tertentu. Di dalam
digunakan untuk keperluan studi perpustakaan terdapat buku-buku
atau bacaan, kenyamanan atau yang bisa dipinjam selama beberapa
kesenangan (Webster’s Third hari atau minggu, tetapi ada juga
Edition International Dictionary, yang hanya boleh dibaca di
1961) perpustakaan seperti buku-buku
3. A collection of books, or a similar referensi (Tedjasudhana, 1990:12).
collection of things such as films or
records (suatu koleksi dari buku- Dengan berbagai definisi di atas,
buku atau semacam koleksi dari maka bisa ditarik kesimpulan bahwa
benda-benda seperti film atau Perpustakaan adalah koleksi yang
rekaman-rekaman) (Chambers terdiri atas berbagai materi cetak, baik
Essential English Dictionary, 1995) buku, surat kabar, majalah dan media
4. Kumpulan materi cetak dan media non-cetak berupa disket, Compac Disc,
non cetak dan atau sumber Foto, film dan lain sebagainya, yang
Afrizal, Perpustakaan Era IslamKlasik… 3

terpelihara dengan baik serta untuk membukukan sabda –


dimanfaatkan untuk keperluan studi sabda Rasulullah. Meski
atau belajar mapun sebagai sumber mendapat tentangan dari
informasi bagi yang membutuhkannya. sebagian yang lain, yang
berpedoman pada Hadits yang
Perpustakaan juga bisa diartikan mengatakan untuk melakukan
sebagai sebuah ruangan yang penulisan terhadap segala hal
merupakan bagian dari gedung atau yang bersumber dari Rasul
gedung itu sendiri yang secara khusus selain wahyu Al Qur’an, namun
dikelola untuk menyimpan, Umar bin Abdul Aziz (wafat
memelihara serta menggunakan 675 M) memerintahkan
berbagai koleksi yang dimiliki, baik Muhammad bin Muslim bin
yang berupa materi cetak maupun non- Syihab az-Zuhri al-Madani
cetak yang diorganisir secara (wafat 695 M) agar
profesional dengan sistem yang telah mengumpulkan hadits untuk
dibakukan. kemudian menuliskannya ke
sebuah buku. Dirinya beralasan
Undang - undang Republik bahwa Rasul melarang
Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 penulisan hadits karena merasa
menyebut perpustakaan sebagai khawatir akan tercampur
institusi pengeloa koleksi karya tulis, dengan wahyu yang ada di
cetak maupun karya rekam yang dalam Al Qur’an. Padahal,
dikelola secara profesional dengan pada masa itu, Al Qur’an sudah
menggunakan sebuah sistem baku terkodifikasi ke dalam bentuk
untuk memenuhi kebutuhan mushaf sehingga kekhawatiran
pendidikan, pelestarian, penelitian, akan tercampur dengan hadits
informasi dan rekreasi para pemustaka. sudah tidak ada lagi. Setelah
dihimpun, hadits – hadits
Latar Belakang Munculnya tersebut disebarluaskan ke
Perpustakaan Pada Masa Kejayaan seluruh penjuru negeri dan
Islam dijadikan sebagai referensi.
Pada masa kejayaan Islam, ada
beberapa hal melatarbelakangi 2. Pada masa Ibn Syihab az-Zuhri,
pembuatan dan pengelolaan banyak sekali ahli hadits yang
perpustakaan, antara lain: rela untuk bepergian jauh
1. Setelah pengkodifikasian Al hanya untuk mendapatkan
Qur’an ke dalam bentuk sebuah hadits untuk kemudian
mushaf, muncul keinginan mereka himpun ke dalam
umat muslim pada masa itu, koleksi mereka masing –
khususnya yang hidup jauh dari masing. Koleksi – koleksi
Rasulullah SAW untuk tersebut kemudian dikenal oleh
mempelajari dan memahami Al umat Islam sebagai koleksi
Qur’an serta ajan Islam sesuai Sahih Bukhari, Sahih Muslim,
dengan apa yang dipahami dan Sunah Abu Daud, Sunnah at-
dilakukan oleh rasul sendiri. hal Turmudzi dan berbagai koleksi
itu membuat sebagian ulama lain. Setiap koleksi hadits
4Jurnal Imam Bonjol : Kajian Ilmu Informasi dan Perpustakaan
, Vol. 1, No. 1, Maret 2017

terdiri atas 3 jilid bahkan lebih diakses oleh masyarakat luas adalah
hingga mencapai belasan jilid Baitul Hikmah yang bukan hanya
dan keberadaannya kemudian berfungsi untuk menyimpan berbagai
menjadi bahan rujukan bagi bahan pustaka, namun juga sekaligus
umat Islam. menjadi pusat pengembangan ilmu
pengetahuan.
3. Munculnya gerakan
penerjemahan yang dipelopori Pada masa kepemimpinan
oleh Khalifa al Mansyur pada khalifah Harun Al-Rasyid, didirikan
masa dinasti Abbasiyah yang sebuah perpustakaan bernama
kemudian menambah jumlah Khizanah al Hikmah yang
koleksi pustaka pada masa dimanfaatkan sebagai tempat
tersebut. Sang Khalifah menyimpan berbagai bahan pustaka
mempekerjakan orang – orang sekaligus sebagai pusat penelitian bagi
Parsi (Persia) yang baru saja para pemikir Islam. Berdasarkan atas
memeluk Islam untuk sejarah, Khalifah Al-Makmun, sejak
melakukan penerjemahan tahun 815 M mengembangkan
terhadap karya – karya lembaga tersebut, salah satunya adalah
berbahasa Persia, terutama dengan mengubah namanya menjadi
yang membahas bidang Bait al-Hikmah. Lembaga tersebut juga
ketatanegaraan, politik, dimanfaatkan lebih baik, salah satunya
astrologi dan moral. Pada masa adalah untuk menyimpan berbagai
itu, banyak pula karya – karya koleksi bahan pustaka kuno yang
penulisan berbahasa Yunani berasal dari Persia, Etiopia, Bizantium
yang diterjemahkan ke dalam serta India. Tokoh yang ditunjuk untuk
bahasa Arab, misalnya karya – menjadi kepala perpustakaan bait al-
karya Aristoteles, Ptolemy, Hikmah adalah seorang nasionalis
Nicomashus dan Euclid. serta ahli Pahlevi, yaitu Sahl ibn
Gerakan penerjemahan terus Harun.
berlanjut hingga ke masa
kekhalifahan selanjutnya, yakni Pada masa al-Makmun, Bait al-
pada masa Al-Makmun. Hikmah ditingkatkan lagi fungsinya
Bahkan, Al-Makmun rela menjadi pusat kegiatan studi, riset
membayar mahal jasa para astronomi dan matematika. (Hitty,
penterjemah yang bekerja 2006:410)
untuk dirinya.
Disatu sisi perpustakaan Bait al
Dengan adanya gerakan – Hikmah ini juga merupakan bagian
gerakan tersebut, bahan pustaka yang dari bangunan istana khalifah, yang
dihasilkan menjadi sangat berlimpah dilengkapi dengan ruang tersendiri
sehingga mendorong didirikannya untuk para penyalin, penjilid dan
sebuah tempat khusus untuk pustakawan.( Terj. Priyono dan
menyimpannya atau yang saat ini kita Hassan, 1991:49)
kenal dengan istilah perpustakaan.
Umat Islam mengenal perpustakaan Jenis – Jenis Perpustakaan Era
yang berdiri pertama kali dan bisa Kejayaan Islam
Afrizal, Perpustakaan Era IslamKlasik… 5

Untuk lebih mengetahui seluk dilakukan diperpustakaan Umum.


beluk perpustakaan yang berdiri dan (Yunus, 1996:78)
beroperasi pada masa kejayaan Islam,
perlu kita tinjau sekilas apa saja jenis b. Perpustakaan Semi Umum
perpustakaan yang ada, yaitu: yakni perpustakaan yang
a. Perpustakaan Umum, yang didirikan oleh para Khalifah
merupakan perpustakaan yang serta para pemimpin kerajaan
biasa didirikan di masjid – yang dimaksudkan untuk
masjid agar umat Islam dapat menimba ilmu pengetahuan.
melakukan kegiatan belajar di Beberapa perpustakaan pada
masjid. Beberapa perpustakaan masa itu yang termasuk ke
umum didirikan dengan dalam Perpustakaan Semi
maksud agar bisa menampung Umum antara lain Al-
pelajar yang datang untuk Muzta’sim Billah, An-Nashir
menimba ilmu pengetahuan. Li Dinillah dan Perpustakaan
Yang termasuk ke dalam jenis Khalifah– Khalifah Fathimiyah.
perpustakaan umum antara lain
Baitul Hikmah, Ibnu Sawwar di Seperti halnya perpustakaan
Basrah, Al-Haidariyah di An- khalifah-khalifah di Cordova, biasanya
Najaf, Darul Hikmah di Kairo koleksi pada perpustakaan semi umum
serta berbagai perpustakaan ini terdiri dari kitab-kitab fiqih,
yang ada di lembaga nahwu, bahasa, hadits, sejarah,
pendidikan pada masa itu. hikayat rajaraja, ilmu perbintangan,
Koleksi yang dipunyai oleh kerohanian dan ilmu kimia. (Yunus,
perpustakaan umum rata – rata 1996:80)
adalah berbagai buku agama
Islam serta berbagai buku ilmu Pada saat Arab berhasil
pengetahuan yang berkembang menaklukkan tanah Spanyol, mereka
pada masa itu yang merupakan kemudian menjadikan Cordova sebagai
hasil terjemahan dari berbagai ibu kota. Kota tersebut kemudian
bahasa. Terdapat pula dijadikan sebagai pusat pengembangan
perpustakaan yang menyimpan kebudayaan serta peradaban. Bahkan,
terjemahan karya penulis dan kota Cordova menjelma menjadi kota
pemikir besar seperti terbesar kedua di dataran Eropa setelah
Hipocrates dan Aristoteles. Konstantinopel.

Koleksi yang ada pada Karena berada di bawah kendali


perpustakaan Umum ini berupa buku- Islam, berbagai buku berbahasa
buku ilmu agama Islam dan Bahasa Yunani yang ada di sana diterjemahkan
Arab, bermacam-macam ilmu ke dalam bahasa Arab untuk kemudian
pengetahuan yang berkembang pada dimanfaatkan untuk mengemangkan
masa itu,buku-buku terjemah bahasa ilmu pengetahuan di perguruan –
Yunani, Persia, Qibty dan Arami, perguruan tinggi, sekolah – sekolah
menerjemahkan karya-karya umum serta menjadi koleksi perpustakaan
termasuk literasi humaniora, buku- Islam. Hasilnya, banyak orang,
buku Aristoteles dan Hipocrates juga terutama umat Islam menjadi
6Jurnal Imam Bonjol : Kajian Ilmu Informasi dan Perpustakaan
, Vol. 1, No. 1, Maret 2017

terpelajar. Mereka dididik oleh para kemudian terjadi dengan perpustakaan


sarjana maupun sejarawan yang ada di Khalifah yang ada di Kairo, Mesir. Di
Andalusia. Bahkan, hampir semua ibukota Mesir, perpustakaan yang
orang bisa membaca maupun menulis. pertama dibangun oleh Khalifah Al
Puncak kejayaan kekhalifahan ini Aziz (975 – 996 M). Perpustakaan
adalah saat berada di bawah komando tersebut diawali dengan adanya
khalifah Al-Hakam II (961-976M). perkumpulan orang – orang terpelajar.
Mereka kemudian mengumpulkan
Khalifah Al-Hakam sendiri modal untuk mendirikan sebuah
dikenal sebagai salah satu sarjana universitas serta sebuah masjid yang
terbaik. Dirinya juga membangun sangat terkenal, yakni Al-Azhar.
sebuah perpustakaan yang sangat Perpustakaan Kairo memiliki lebih dari
bagus kemudian mengumpulkan 600 ribu buku serta 2.400 koran. Oleh
berbagai buku dari segala cabang ilmu Al Aziz yang dikenal sangat mencintai
pengetahuan. Perpustakaan tersebut buku, perpustakaan tersebut dibangun
dikenal sebagai salah satu yang dengan berhiaskan emas dan perak.
terbesar pada masanya. Konon, ada Setiap koleksi disimpan dengan sangat
lebih dari 400.000 buku di dalam teratur di bagian atas. Al Aziz bahkan
perpustakaan tersebut. Untuk meminta Khalil Ibn Ahmad agar
membantu pengguna yang ingin dibuatkan sebuah naskah dari kitab Al
membaca atau menemukan buku yang Ain sekaligus memintanya untuk
dicari, perpustakaan tersebut menjadi pustakawan.
menggunakan katalog yang dibuat
dengan sangat detail. Pada masa c. Perpustakaan Pribadi,
kepemimpinan Al-Hakam ini pula, Perpustakaan jenis ini biasanya
berbagai khazanah buku yang belum didirikan oleh para ulama dan
pernah dimiliki berhasil dikumpulkan. sastrawan untuk kepentingan mereka
sendiri. jumlahnya sangat banyak
Hubungan antara kota Cordova karena hampir setiap sastrawan dan
dengan Dunia Timur, khususnya Iraq ulama pasti memilikinya. Mereka
dan Syiria di Jazirah Arab terbangun menggunAkan perpustakaan tersebut
dengan sangat baik. Pada saat itu, sebagai sumber referensi bagi
pemerintah Bani Umayyah banyak penelitian dan hasil karya mereka.
mengambil buku dan para ilmuwan Beberapa perpustakaan pribadi yang
dan begitu pula sebaliknya. Bahkan, terkenal di masa lampau antara lain
banyak pencari ilmu dari Syiria, Arab Perpustakaan Ibnul Harsyab, Al-Fathu
dan Iraq yang kemudian berhijrah ke Ibnu Haqam, Al Muwaffaq Ibnul
Cordova dan Andalusia hanya demi Mathran, Hunain Ibnu Ishaq, Al-
menemukan sumber ilmu pengetahuan Mubasysir Ibnu Fatik dan Jamaluddin
yang mereka cari. Al Qifthi.

Pada masa Bani Umayyah II, Salah satu perpustakaan pribadi


kepustakaan bukan hanya menjadi yang terkenal ada di Bukhara yang
milik keluarga kerajaan atau daulah, dimiliki oleh seorang bangsawan. Pada
namun juga telah menjadi konsumsi saat itu, Dinasti Samanid berhasil
masyarakat luas. Hal itu pulalah yang memajukan kebudayaan serta
Afrizal, Perpustakaan Era IslamKlasik… 7

pendidikan di propinsi Tran-Oxana umat Islam terhadap perpustakaan


yang saat ini termasuk ke dalam sangat tinggi. Banyak ulama yang
wilayah negara Rusia. Salah satu raja membangun perpustakaan, baik yang
paling terkenal di sana adalah Sultan bersifat umum, maupun semi umum
Nuh ibn Mansur yang memimpin pada dan pribadi. Hampir setiap masjid
sekitar abad ke 10 M. Di antara sekian kemudian memiliki perpustakaan.
banyak hal hebat yang dimiliki, Umat Islam yang hidup pada masa itu
Bukhara dikenal memiliki menganggap perpustakaan sebagai
perpustakaan bangsawan yang sesuatu hal yang sangat penting,
menyimpan berbagai koleksi pustaka sehingga kadang fungsinya sulit
yang dikumpulkan oleh para leluhur dibedakan dengan fungsi lembaga
mereka. pengajaran atau pendidikan.

Perpustakaan tersebut mendapat PUSAT PENELITIAN


tempat istimewa, para sarjana Peran perpustakaan sebagai pusat
menimba ilmu pengetahuan mereka di penelitian lebih dirasakan pada masa
sana, salah satunya adalah Avicenna awal peradaban Islam. Hal tersebut
atau oleh umat Islam dikenal dengan bisa dilihat dari banyaknya peristiwa –
nama Abu Ali ibn Sina. Avicenna lahir peristiwa penting, misalnya saat utusan
pada sekitar tahun 980 M atau 370 H atau orang kepercayaan raja dan
di sebuah desa kecil bernama khalifah membahas bidang keilmuan
Afshinah, di dekat Bukhara. tertentu di perpustakaan –
perpustakaan terkenal, seperti Baitul
Berbagai perpustakaan yang Hikmal dan Darul Hikmah. Banyak
dikelola oleh umat Islam bukan hanya pula peneliti maupun cendekiawan
memperhatikan ilmu – ilmu muslim yang mencoba untuk
keagamaan, namun juga mengelola mengembangkan ilmu pengetahuan di
disiplin ilmu yang lain, misalnya perpustakaan. Tidak sedikit dari
sosial, kedokteran, politik, mereka yang rela berpindah dari satu
kebudayaan, filsafat dan lain perpustakaan ke perpustakaan lain
sebagainya. hanya untuk menemukan rujukan atas
penemuan – penemuan baru.
FUNGSI PERPUSTAKAAN PADA
MASA KEJAYAAN ISLAM  Pusat Penerjemahan
Ada banyak sekali peran Perpustakaan pada masa
perpustakaan pada masa peradaban kejayaan Islam menjadi jembatan bagi
Islam, antara lain sebagai: kebudyaaan yang berbeda. Salah satu
wujud peran tersebut adalah ketika
 Pusat belajar atau learning banyak buku – buku atau karya
center. penulisan berbahasa Yunani, Persia,
Setelah masa Khulafaur dan yang lainnya dialihbahasakan ke
Rasyidin, peradaban Islam dengan dalam bahasa Arab. Pada masa
cepat berkembang, salah satunya pada tersebut, penerjemah mendapat tempat
bidang pendidikan yang mencapai istimewa dan sangat dihormati oleh
puncaknya pada masa Umayyah dan masyarakat. Kurd Ali mengungkapkan
Abbasiyah. Pada saat itu, apresiasi bahwa orang yang pertama kali
8Jurnal Imam Bonjol : Kajian Ilmu Informasi dan Perpustakaan
, Vol. 1, No. 1, Maret 2017

menekuni bidang penerjemahan adalah perang. Misalnya saja terjadinya


Chalid ibn Jazid. Banyak sumber lain Perang Salib yang kemudian membuat
yang juga menyebut bahwa Chalid ibn kehancuran perpustakaan Tripoli.
Jazid memiliki ketertarikan yang Selain Al Qur’an, penghancuran
sangat besar terhadap buku – buku perpustakaan tripoli juga menyasar
lama, khususnys buku – buku yang karya – karya cendekiawan muslim
membahas bidang kimia, kedokteran terkenal.
serta ilmu perbintangan atau
astronomi. PERAN PERPUSTAKAAN DALAM
PENDIDIKAN ISLAM MASA KINI
Dalam bidang penerjemahan, Pendidikan harus diakui
aktivitas penerjemahan mencapai merupapakan sesuatu yang teramat
puncaknya pada masa al-Makmun, sangat penting karena merupakan akar
khalifah ini juga seorang cendekiawan peradaban sebuah bangsa. Pendidikan
yang sangat besar perhatiannya adalah kebutuhan pokok setiap orang
kepada ilmu pengetahuan. (Munthoha agar dapat menjawab berbagai
dkk, 2002:40) tantangan di dalam kehidupannya.
Untuk bisa menimba ilmu atau
Perpustakaan sebagai pusat mendapatkan pendidikan, ada banyak
penelitian bisa kita lihat salah satunya cara yang bisa dilakukan, salah satunya
dengan munculnya Avicenna sebagai adalah dengan melalui perpustakaan.
salah satu tokoh penting di dunia
kedokteran modern. Dirinya dikenal Sejarah Islam mencatat bahwa
banyak melakukan penelitian maupun perpustakaan memegang peranan yang
pengumpulan bahan di perpustakaan sangat penting di dalam
yang dia kunjungi, terutama di perkembangannya. Hal itu terjadi tidak
Bukhara. Perpustakaan sebagai pusat lain karena perpustakaan menyimpan
penelitian masih dilakukan hingga saat berbagai informasi dan referensi ilmu
ini, terbukti dengan banyaknya pelajar pengetahuan. Hal ini sesuai dengan
yang memanfaatkannya untuk mencari perpustakaan itu sendiri yaitu hasil
sumber referensi untuk karya yang budaya dan catatan (record) perjalanan
akan mereka hasilkan. ummat manusia. (Junaedi, 2005; 40)

Pada masa kejayaaan Islam, alat Seiring dengan perkembangan


atau mesin pencetak buku belum jaman, kini koleksi atau bahan pustaka
ditemukan. Hal itu membuat proses yang ada di perpustakaan bukan hanya
seleksi penyalinan dilakukan oleh terbatas pada produk hasil cetakan
hampir setiap perpustakaan besar. saja, namun juga telah berkembang
Pekerjaan penyalinan buku dilakukan kepada berbagai bentuk media non-
oleh para penyalin yang memiliki cetak. Masuknya komputer kemudian
tulisan tangan baik dan memiliki etos membuat wajah perpustakaan berubah
kerja tinggi. Oleh karena itulah, drastis, sehingga saat ini perpustakaan
kehancuran perpustakaan Islam mampu memberikan pelayanan yang
dimulai ketika terjadi banyak perang lebih efektif dan efisien. Masuknya
yang mengakibatkan tidak sedikit para computer ke perpustakaan merubah
penyalin buku yang gugur di medan drastis wajah perpustakaan dari
Afrizal, Perpustakaan Era IslamKlasik… 9

perpustakaan yang memberikan keinginan dan kebutuhan para


pelayanan secara manual menjadi peserta didik.
perpustakaan yang terotomasi, dari 5. Perpustakaan dapat berperan
perpustakaan yang dibatasi dengan aktif sebagai fasilitator,
dinding dan ruangan menjadi mediator, dan motivator bagi
perpustakaan tanpa batas yang mereka-mereka yang ingin
dilengkapi dengan sarana prasarana mencari, memanfaatkan, dan
elektronik untuk mengakses informasi mengembangkan ilmu
dalam berbagai format dari berbagai pengetahuan dan
sumber di seluruh dunia. pengalamannya.Perpustakaan
(Rahayuningsih, 2007; 2). merupakan agen perubahan
(center of changes), agen
Menurut Perpustakaan Nasional pembangunan, dan agen
(2006;75), perpustakaan memiliki kebudayaan ummat manusia.
beberapa peran, yaitu: Sebab berbagai penemuan,
1. Secara umum perpustakaan sejarah, pemikiran dan ilmu
merupakan sumber informasi, pengetahuan yang telah
pendidikan, penelitian, ditemuka dimasa lalu, yang
preservasi dan pelestarian direkam dalam bentuk tulisan
khasanah budaya bangsa serta atau bentuk tertentu yang di
tempat rekreasi yang sehat, simpan di perpustakaan.
murah dan bermanfaat. Koleksi tersebut dapat
2. Perpustakaan merupakan dipelajari, diteliti, dikaji, dan
media atau jembatan yang dikembangkan oleh generasi
berfungsi menghubungkan sekarang dan akan datang.
antara sumber informasi dan 6. Perpustakaan berperan sebagai
ilmu pengetahuan yang lembaga pendidikan nonformal
terkandung di dalam koleksi bagi anggota masyarakat dan
perpustakaan dengan para pengunjung perpustakaan.
pemakainya. Mereka dapat belajar secara
3. Perpustakaan mempunyai mandiri (otodidak), melakukan
peranan sebagai sarana untuk penelitian, menggali,
menjalin dan mengembangkan emanfaatkan dan
komunikasi antara sesama mengembangkan sumber
pemakai, dan antara informasi dan ilmu
penyelenggara perpustakaan pengetahuan.
dengan masyarakat sekitar. 7. Petugas perpustakaan dapat
4. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai pembimbing
berperan sebagai lembaga dan memberikan konsultasi
untuk mengembangkan minat kepada pemakai atau
baca, kegemaran membaca, melakukan pendidikan pemakai
kebiasaan membaca, dan (user’s education), dan
budaya membaca, melalui pembinaan serta menanamkan
penyediaan beerbagai bahan pemahaman tentang pentingnya
bacaan yang sesuai dengan perpustakaan bagi orang
banyak.
10Jurnal Imam Bonjol : Kajian Ilmu Informasi dan Perpustakaan
, Vol. 1, No. 1, Maret 2017

8. Perpustakaan berperan dalam sangat terbatas. Di sisi lain, minat baca


menghimpun dan melestarikan pelajar juga terbilang masih sangat
koleksi bahan pustaka agar rendah.
tetap dalam keadaan baik
semua hasil karya ummat Menurut Arief Furchan (2004;
manusia yang tidak ternilai 51) yang paling bertanggung jawab
harganya. atas hal ini adalah pertama, kepala
9. Perpustakaan dapat berperan lembaga pendidikan dan pengurus
sebagai ukuran (barometer) atas yayasan, kedua, guru, karyawan, siswa
kemajuan masyarakat dilihat serta orang tua siswa.
dari intensitas kunjungan dan
pemakaian perpustakaan. Sebab Dengan kondisi semacam itu,
masyarakat yang sudah maju bukan tidak mungkin umat Islam akan
dapat ditandai dengan adanya terus mengalami kemunduran dan cap
perpustakaan yang sudah maju atau stigma bahwa umat Islam adalah
pula, sebaliknya masyarakat “umat pengikut” akan semakin lekat.
yang sedang berkembang
belum memiliki perpustakaan Ada beberapa langkah yang
yang memadai dan dapat dilakukan untuk mengatasi
representative. keterpurukan perpustakaan masa kini,
10. Secara tidak langsung, khususnya di lembaga pendidikan
perpustakaan yang berfungsi Islam, di antaranya:
dan telah dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya, dapat ikut  Semua pihak terlibat
berperan dalam mengurangi mengetahui segala persoalan yang
dan mencegah kenakalan dihadapi oleh perpustakaan untuk
remaja, dan tindak disipliner. kemudian membuat rencana
pengembangan perpustakaan.
Yang menjadi pertanyaan
sekarang adalah apakah perpustakaan  Menyepakati sasaran yang
yang ada di lembaga pendidikan Islam ingin dicapai, di dalam penetapan
sudah mampu mengemban tugasnya? sasaran ini haruslah didasarkan pada
kondisi sebenarnya dengan
Harus diakui bahwa sebagian memanfaatkan segala potensi yang
besar perpustakaan yang ada di ada. Setelah sasaran tersebut jelas bagi
lembaga pendidikan Islam kondisinya semua pihak, tugas selanjutnya bagi
cukup memperihatinkan. Kita bisa para stakeholder adalah menggerakkan
melihat bahwa perpustakaan seakan semua sumber daya manusia yang ada
menjadi satu tempat yang sangat untuk mencapainya.
terisolir, bukan hanya karena letaknya
yang biasanya berada di sudut terpencil  Pihak lembaga pendidikan
lembaga pendidikan namun juga harus mengadakan kerjasama dengan
karena masih dianggap sebagai suatu pihak luar yang diharapkan mampu
ruangan yang kurang nyaman. Banyak memberikan jalan keluar, misalnya
pula perpustakaan di lembaga saja pihak pustakawan (librarian) yang
pendidikan yang koleksinya masih dapat memberikan pembinaan dan
Afrizal, Perpustakaan Era IslamKlasik… 11

pelatihan guru yang bekerja di stakeholder di lembaga pendidikan


perpustakaan sebagai guru Islam meningkatkan minat baca
pustakawan. kepada para peserta didik.

 Pihak lembaga pendidikan KESIMPULAN


harus mengalokasikan budget untuk Peradaban Islam pernah
menambah koleksi perpustakaan yang mencapai masa kejayaan di masa lalu.
meliputi: buku teks, fiksi, non fiksi, Salah satu faktor yang
majalah dan lain sebagainya sekaligus menyebabkannya adalah keberadaan
mencari dana dari donator untuk perpustakaan yang dibangun oleh para
mengembangkan perpustakaan. penguasa dan berbagai kebijakan yang
 Orang tua, guru dan masyarakat dibuat yang berpihak pada ilmu
harus bisa memotivasi serta pengetahuan. Sejarah mencatat bahwa
menanamkan pada anak pentingnya peradaban Islam adalah salah satu yang
membaca dan melestarikan budaya paling maju dan paling disegani, bukan
membaca, dan mendorong mereka hanya karena keberhasilannya
untuk meramaikan perpustakaan. menaklukkan belahan dunia berbeda,
namun juga karena kemajuan di bidang
Lembaga pendidikan Islam ilmu pengetahuan.
mempunyai tiga fungsi, yaitu: satu.
Sebagai media penyampai Di sisi lain, sejak kehancuran
pengetahuan agama (transfer of perpustakaan – perpustakaan Islam
Islamic knowledge); dua. sebagai akibat perang, peradaban Islam bisa
media pemelihara tradisi Islam dikatakan terus mengalami
(maintenance of Islamic tradition); kemunduran. Bahkan, lembaga
tiga. Sebagai media pencentak ulama pendidikan Islam, terutama yang ada di
(reproduction of ulama).(Ramayulis, Indonesia memiliki perpustakaan yang
2009; 92). kondisinya cukup memperihatinkan.
Sebagai salah satu tonggak kemajuan
Ketiga fungsi lembaga umat Islam, lembaga pendidikan
pendidikan Islam di atas akan bisa hendaknya menaruh kepedulian
diraih salah satunya apabil memiliki terhadap kondisi perpustakaan mereka
perpustakaan yang memadai serta dengan merangkul seluruh pihak
minat membaca peserta didik tinggi. terkait sekaligus meningkatkan minat
Seperti halnya di masa lampau, ketika baca, terutama kepada peserta didik
peradaban Islam mencapai masa agar umat Islam tidak semakin
keemasannya, berbagai bidang ilmu terbelakang.
pengetahuan dan teknologi
berkembang begitu pesat, hanya karena DAFTAR KEPUSTAKAAN
adanya perpustakaan yang menyimpan
berbagai jenis bahan pustaka. Dan, Abuddin Nata, Al-Qur’an dan Hadits,
belumlah terlambat untuk memperbaiki (Raja Grafindo, Jakarta, 2000)
kemunduran tersebut mengingat saat
ini bahan pustaka sudah semakin Al-‘Ulum; Vol. 2, Tahun 2013 41
beragam dan lebih mudah diakses. Ramayulis dan Samsul Nizar,
Kini, hanya tinggal bagaimana para Filsafat Pendidikan Islam,
12Jurnal Imam Bonjol : Kajian Ilmu Informasi dan Perpustakaan
, Vol. 1, No. 1, Maret 2017

(Kalam Mulia, Jakarta, 2009), h Perpustakaan Nasional RI, Pedoman


92 Penyelenggaraan Umum,
(Jakarta, 2006)
Arif Furchan, Transformasi Pendidikan
Islam Di Indonesia, (Gama Philip K. Hitty¸History of The Arabs;
Media, Jogyakarta, 2004) froms the earliest time to
thepresent, Terj.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi
Terjemahannya (Yayasan Slamet RiyadiJakarta: Serambi
Penyelenggara Penterjemah al- Ilmu Semesta, 2006
Qur’an, Jakarta, 1971)
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu
Departemen Pendidikan dan Perpustakaan, Jakarta; PT.
Kebudayaan, Kamus Umum Gramedia,1993
BesarBahasa Indonesia, Jakarta;
Balai Pustaka, 1989 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,
(Kalam Mulia, Jakarta, 2008)
Litian DTedjasudhana, Ensiklopedi
Nasional Indonesia, Jakarta; Rahayuningsih, Pengelolaan
PTCipta Adi Pustaka, 1990 Perpustakaan, (Graha Ilmu,
Yogjakarta, 2007)
Mahfud Junaedi, Rekonstruksi Sejarah
Pendidikan Islam, (Direktorat Zarnuji, Ta’lim al-Muta’allim Thariq
Kelembagaan Agama Islam, al-Ta’allum, (Toha Putra,
Departemen Agama RI, 2005) Semarang, tt)

Mahmud Yunus,Sedjarah Pendidikan Zianuddin Sartar, Tantangan Dunia


Islam, Jakarta: Mutiara, 1996 Islam Abad 21, Terj. AE Priyono
dan Ilyas Hassan, Bandung:
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Mizan, 1991
Pesantren, (INIS, Jakarta, 1994)

Muhammad Athiyah al-Abrasi, Al-


Tarbiyah al-Islamiyah wa-
Falasafatuha, (Isa al-Babi al-
Halabi, Mesir, 1975)

Mukhtar Yahya dan Fatchurrahman,


Dasar-Dasar Pembinaan Hukum
Islam, (AlMa’arif, Bandung,
1986)

Munthoha dkk, Pemikiran dan


Peradaban Islam, Yogyakarta;
UIIPress, 2002

Anda mungkin juga menyukai