Anda di halaman 1dari 6

METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI

METODE ANALISIS DATA

SAP 11

Oleh:

Kelompok 1

1. Putu Hendra Putra Wahyudi (1515351116) / 1


2. Ni Wayan Yantiari (1607532029) / 2
3. Ade Surya Indrawan (1607532031) / 3
4. Ni Putu Ayu Ista Satiari (1607532034) / 4
5. Clara Yunneke Tanadi (1607532037) / 5

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

2018

11.1. MACAM-MACAM METODE ANALISIS DATA

0
Ada dua metode secara umum yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu analisis data
secara kualitatif yang digunakan pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif.
Pada analisis ini tidak menggunakan alat statistik, akan tetapi dilakukan dengan menbaca
tabel-tabel, grafik-grafik, atau angka-angka yang tersedia kemudian melakukan uraian dan
penafsiran.
Analisis data secara kuantitatif digunakan pada penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
Pada pendekatan seperti ini menggunakan alat statistik. Bila pendekatan menggunakan alat
statistik berarti analisis data dilakukan menurut dasar-dasar statistik. Ada dua macam alat
statistik yang digunakan yaitu: Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial.
Jika dilihat dari jumlah variabel yang dianalisis ada 3 jenis analisis data yaitu:
1. Analisis Univariat, analisis yang menggunakan 1 variabel.
2. Analisis Bivariat, analisis yang menggunakan 2 variabel.
3. Analisis Multivariat, analisis yang menggunakan 3 atau lebih variabel
Jika dengan menganalisis data kualitatif diperoleh gambaran yang teratur tentang suatu
peristiwa atau kejadian maka statistik ini disebut “Deskriftif” misalnya pengukuran nilai
sentral (Rata-rata, Median, Modus), deviasi, perhitungan angka indeks, ukuran korelasi, dan
trend. Metode lebih lanjut dimana dalam analisis tersebut memberikan cara bagaimana
menarik kesimpulan mengenai ciri-ciri populasi tertentu berdasarkan hasil dari analisis
serangkaian sampel yang diambil dari populasi tersebut dinamakan “Metode Statistik
Inferensial”.
11.2. PEMILIHAN METODE ANALISIS DATA
Pemilihan metode analisis data menggunakan pendekatan kualitatif atau kuantitatif.
Dalam pendekatan kuantitatif persyaratan pertama yang harus terpenuhi adalah alat uji
statistik yang akan digunakan harus sesuai. Pertimbangan utama dalam memilih alat uji
statistic ditentukan oleh pertanyaan untuk apa penelitian tersebut dilakukan dan ditentukan
oleh tingkat/skala, distribusi dan penyebaran data. Pertimbangan kedua dalam memilih alat
uji statistik ini adalah luasnya pengetahuan statistik yang dimiliki serta ketersediaan sumber-
sumber dalam hubungannya dengan perhitungan dan penafsiran data.
Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif berbeda dengan pendekatan kuantitatif,
dalam pendekatan kualitatif perhatian dipusatkan kepada prinsip umum yang mendasari
perwujudan dan satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia atau pola yang ada.
Analisis yang dilakukan adalah gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan
masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh pola yang berlaku, dan pola tersebut
dianalisis dengan teori yang objektif.
Penelitian kualitatif mampu mengungkapkan gejala yang ada di masyarakat secara
sistematis. Oleh karena itu urutan atau sistimatika yang ada dalam penelitian memberikan

1
urutan serta pola berfikir secara sistematis dan komplek. Penelitian dengan pendekatan
kualitatif ini mampu mengungkap gejala yang ada di masyarakat secara sistematis secara
mampu mengungkapkan kejadian yang sebenarnya sehingga akan sulit ditolak kebenarannya.
Dalam memilih metode analisis perlu dipertimbangkan:

 Kecocokan/kesesuaian metode.
 Kehandalan/ketangguhan.
 Kepekaan
 Kecepatan/kemudahan.
 Kepraktisan / fleksibel.
 Keamanan.
Cara menentukan metode analisis yang akan digunakan:
 Menetapkan tujuan.
 Jenis metode.
 Kemungkinan penggunaan metode.
 Macam atribut metode yang digunakan.
 Pemilihan metode alternative.
Faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam memilih metode analisis adalah:
 Apakah analisis dilakukan untuk 1 sampel, jarang atau sering dengan contoh yang
sama.
 Pereaksi apa saja yang harus tersedia.
 Berapa lama waktu yang diperlukan.
 Apa jenis matriks sampel yang dianalisis.
 Berapa tingkat ketelitian yang diharapkan.
 Apa ada zat pengganggu.
 Apa ada badan khusus atau persyaratan peraturan, batas tindakan, atau batas
pelaporan.
 Apakah diperlukan prosedur yang mampu menseleksi,mendeteksi, dan identifikasi
untuk campuran.
 Berapa biaya yang harus dibayar pelanggan.
Jika menggunakan metode yang dikembangkan sendiri harus:
 Merupakan kegiatan yang direncanakan
 Ditugaskan kepada personil yang memenuhi persyaratan
 Dilengkapi dengan sumber daya laboratorium yang memadai.
Apabila menggunakan metode non standar, maka harus:
- Mendapat persetujuan pemilik sampel
- Memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan oleh pemilik sampel
- Sesuai dengan tujuan analisis.
11.3. PEMILIHAN METODE STATISTIK MENURUT SKALA PENGUKURAN
Pemilihan terhadap alat statistika dalam penelitian kuantitatif sangat tergantung pada
skala pengukuran dari variabel yang digubakan. Pemilihan metode statistik dipengaruhi oleh

2
tipe skala pengukuran yang digunakan: 1) skala nominal; 2) skala ordinal; 3) skala interval;
4) skala rasio. Tipe skala pengukuran menjadi pertimbangan peneliti untuk menentukan
pemilihan metode parametrik dan non parametrik dalam statistik inferensial. Jika suatu
penelitian menggunakan skala interval dan skala rasio dengan pengukuran dengan ukuran
sampel relatif besar, dapat digunakan metode statistik parametrik dengan asumsi bahwa
distribusi populasi datanya normal. Walaupun demikian untuk skala interval atau rasio dapat
juga menggunakan alat statistik non parametrik namun banyak sekali kehilangan informasi
yang dimiliki oleh data dengan skala interval dan rasio tersebut. Sedangkan statistik non
parametrik merupakan metode yang relevan untuk skala nominal dan ordinal.
Penggunaan statistik parametrik dan non parametrik untuk menganalisis data khususnya
menguji hipotesis yang diajukan. Contoh statistik parametrik antara lain korelasi product
moment, korelasi parsial, korelasi ganda, regresi, analisis varian dan sebagainya. Contoh
statistik non parametrik adalah Chi kuadrat, Mann Whitney, Mc Memar, Cochran, Coefisien
contingency, korelasi Rank Spearman, Kruskal Wallis, dan sebagainya.
Menurut Sugiono, hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan statistik parametrik
merupakan dugaan terhadap nilai dalam satu sampel dibandingkan dengan standar, sedangkan
hipotesis deskriftif yang akan diuji dengan statistik non parametrik merupakan dugaan ada
tidaknya perbedaan secara signifikan nilai antar kelompok dalam satu sampel. Hipotesis
komparatif merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan antara dua kelompok
atau lebih.

11.4. INTEPRETASI HASIL ANALISIS DATA


Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil analisis dengan
pernyataan, kriteria, atau standar tertentu untuk menemukan makna dari data yang
dikumpulkan untuk menjawab permasalahan pembelajaran yang sedang diperbaiki.
Interpretasi data adalah upaya peneliti memaknai data yang dapat ditempuh dengan cara
meninjau kembali gejala-gejala berdasarkan sudut pandangnya, perbandingan dengan
penelitian yang pernah dilakukan (misanya oleh peneliti lain). Interpretasi adalah proses
memberi arti dan signifikansi terhadap analisis yang dilakukan, menjelaskan pola-pola
deskriptif, mencari hubungan dan keterkaitan antar deskripsi-deskripsi data yang ada.

Untuk interpretasi yang didasarkan atas statistik deskriptif khususnya tabulasi silang, ada
ketentuan atau aturan yang perlu diperhatikan. Jika diasumsikan ada satu variabel yang
bertindak sebagai variabel pengaruh dan satunya lagi sebagai variabel terpengaruh, maka arah
perhitungan untuk tabulasi silang selalu dihitung searah dengan variabel pengaruhnya. Dalam
menginterpretasikan tabulasi silang tersebut dengan membandingkan angka persen pada set

3
tabel searah dengan variabel pengaruhnya. Interpretasi hasil penelitian dilakukan untuk
mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil-hasil penelitian. Interpretasi hasil
analisis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut:
1) Interpretasi secara terbatas karena peneliti hanya melakukan interpretasi atas
data dan hubungan yang ada dalam penelitiannya.
2) Peneliti mencoba mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil yang
telah didapatkannya dari analisis.

Interpretasi secara terbatas karena penelitian hanya melakukan interpretasi atas data dari
hubungan yang ada dalam penelitiannya. Interpretasi ini dalam pengertian sempit, tetapi
paling sering dilakukan. Pada waktu menganalisis data penelitian secara otomatis peneliti
membuat interpretasi dimana analisis dan interpretasi yang dilakukan sangat erat
hubungannya karena keduanya dilakukan hampir bersamaan. Menginterprestasikan berarti
menggunakan hasil analisis untuk memperoleh arti atau makna. Interprestasi mempunyai 2
bentuk, yaitu :
1) Interprestasi dalam arti sempit (deskriptif) : interprestasi data yang dilakukan
hanya sebatas pada masalah penelitian yang diteliti berdasarkan data yang
dikumpulkan dan diolah untuk keperluan penelitian tersebut.
2) Interprestasi dalam arti luas (analik) : Interprestasi guna mencari makna dan hasil
penelitian dengan jalan tidak hanya menjelaskan/menganalisis data hasil
penelitian tersebut, tetapi juga melakukan intervensi (geeralisasi) dari data yang
diperoleh dengan teori-teori yang relevan dengan hasil penelitian tersebut.

Apabila peneliti mencoba mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil yang
telah didapatkannya dari analisis. Hal ini dilakukan oleh peneliti dengan cara
membandingkan hasil analisis dengan kesimpulan peneliti lain dan dengan menghubungkan
kembali interpretasinya dengan teori. Tahap ini sangat penting dilakukan, namun sering tidak
dilakukan oleh peneliti sosial.
Pada garis besarnya analisis dalam penelitian sosial dapat dibagi ke dalam 2 kelompok,
yaitu analisis untuk katagorikal dan analisis untuk data bersambungan. Metode analisis
dengan data katagorikal ini menggunakan metode tabulasi silang. Sedangkan data yang
berkesinambungan biasanya menggunakan alat statistik seperti distribusi frekuensi, ukuran
kecenderungan sentral, analisis perbedaan, analisis varians, analisis multivarians, dan
sebagainya. Selain itu, teknik interpretasi data dapat dilakukan sebagai berikut:

4
1) Perluaslah hasil analisis dengan mengajukan pertanyaan berkenaan dengan
hubungan, perbedaan antara hasil analisis, penyebab, implikasi dari hasil analisis
sebelumnya;
2) Hubungkan temuan dengan pengelaman pribadi;
3) Berilah pandangan kritis dari hasil analisis yang dilakukan;
4) Hubungkan hasil-hasil analisis dengan teori-teori pada bab sebelumnya;
5) Hubungkan atau tinjaulah dari teori yang relevan

DAFTAR PUSTAKA

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE

Moh, Nazir. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).
Bandung: Alfabeta

http://razak-berbagi-sesama.blogspot.com

http://meweks.blogspot.com/2012/05/macam-macam-metode-analisis.html.

Anda mungkin juga menyukai