Oleh:
Kelompok 4
1. Ni Wayan Yantiari NIM. 1607532029 / 03 (…………)
2. Ade Surya Indrawan NIM. 1607532031 / 04 (…………)
3. Clara Yunneke Tanadi NIM. 1607532037 / 05 (…………)
4. Ni Wayan Ardyanti NIM. 1607532101 / 29 (…………)
5. Ni Putu Lia Sumertiasih NIM. 1607532108 / 35 (…………)
0
Deposito merupakan Merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang
penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara
penyimpanan dengan bank yang bersangkutan.
1
Penarikan 5 Dr. Bunga DB Harus 750.000
Bunga Juni Dibayar
Cr. Hutang PPh
Cr. Kas/Giro 112.500
637.500
Pelimpahan 10 Dr. Hutang PPh 112.500
Pajak Juni Cr. Giro Kantor
Kas Negara
112.500
50.000.000
Penarikan 5 Agustus Dr. Bunga DB Harus 750.000
Bunga dan Dibayar
Deposito Dr. DB Berjangka Tlh Jth
Tempo 50.000.000
Cr. Hutang PPh
Cr. Kas 112.500
50.367.500
Pelimpahan 10 Dr. Hutang PPh 112.500
Pajak Agustus Cr. Giro Kantor
Kas Negara
112.500
Pencatatan Deposito Jatuh Tempo. Pada contoh di atas dinyatakan bahwa
penarikan bunga dilakukan setiap tanggal 5 dengan demikian bank akan
memberikan bunga dua kali yaitu saat jatuh tempo dan saat penarikan bunga. Hal
ini sampai dengan jatuh tempo deposito. Pada kasus ini bank juga harus
membukukan dua kali yaitu saat jatuh tempo dan saat deposito ditarik.
2
Keterangan Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Penarikan 31/8- Dr. Deposito Berjangka 50.000.000
Bunga dan 2017 Dr. Biaya Bunga 750.000
Deposito Cr. Kas 50.637.500
Cr. Hiutang PPh 112.500
Asumsi bunga pada bulan ke-1 dan ke-2 telah ditarik nasabah.
3
Perbedaannya adalah sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk (pembawa),
sedangkan deposito berjangka diterbitkan atas tunjuk (nama). Sebagai deposito
yang diterbitkan atas pembawa berarti siapa saja boleh menarik sertifikat deposito
selama bisa menunjukkan sertifikat deposito tersebut kepada bank penerbit.
Perbedaan yang lain dengan deposito berjangka adalah bahwa bunga sertifikat
deposito pada saat membuka deposit tersebut hanya membayar sebesar nilai tunai
sertifikat deposito ditambah sejumlah pajak bunga yang diperhitungkan di muka.
Walaupun demikian pencatatan serifikat deposito tetap sebesar nilai nominalnya.
Nilai tunai sertifikat deposito ditentukan dengan rumus:
Keterangan:
NilaiPTunai Sertifikat
= nilai nominalDeposito
sertifikat=deposito
i = tingkat suku bunga sertifikat deposito
t = jangka waktu (dalam hari)
Contoh:
Tanggal 1 Mei 2017 Diana membeli sertifikat Deposito seri A sebanyak 10 lembar @
Rp. 10.000.000 secara tunai pada Bank Mitra Niaga Semarang. Jangk waktu 3 bulan
dengan suku bunga 20% pa. Pajak bunga 15%
4
Amortisasi 1/8/2017 Dr. Biaya Bunga 1.587.302
Dr. Sertifikat Deposito 100.000.000
Bunga dan
Cr. Biaya Bunga Dibaya
Penarikan 1.587.302
di Muka
Sertifikat
Cr. Kas/Giro Diana 100.000.000
Deposito
3.3. PENCATATAN TRANSAKSI TABUNGAN
Setiap setoran tabungan akan dicatat sebesar nilai nominal setoran dan
selanjutnya disajikan sebesar nilai kewajiban. Nilai kewajiban adalah saldo
tambahan bunga yang diperhitungkan dikurangi pajak. Setiap bunga yang
diperhitungkan dikreditkan ke rekening tabungan. Untuk setor tabungan, seorang
penabung bisa menggunakan uang tunai, warkat, transfer masuk, dan sebagainya
yang disetujui bank. Setoran menggunakan warkat atau surat berharga lain bisa
dikreditkan ke tabungan kalau warkat itu sudah efektif. Artinya bisa diungkapkan
saat itu.
Contoh:
Tanggal 1 Mei 2017 Mas Rangga membuka tabungan prima pada Bank
Duta Prima Semarang dengan setoran berupa uang tunai Rp 1.000.000,
wesel yang telah jatuh tempo dan telah diendos oleh Bank Maxi Cabang
Cilacap sebesar Rp5000.000, cek BNI Semarang Rp 10.000.000. Inkaso dan
kliring terhadap warkat tersebut dinyatakan berhasil pada tanggal 1 Mei
2017. Biaya ingkaso Rp 50.000, biaya mateai untuk surat kuasa Rp 10.000.
Maka jurnal pada tanggal 1 Mei 2017 adalah:
5
Di Cab. Cirebon Dr. Kas 10.000.000
Cr. RAK Cabang Semarang 10.000.000
3.4. PENARIKAN TABUNGAN
Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan secara tunai di setiap couter-
counter cabang bank yang bersangkutan atau dengan menggunakan alat tertentu
berupa kartu ATM. Penarikan di cabang lain umumnya dibatasii maksimum
plafond penarikannya, sedangkan di cabang tempat membuka tabungan bahwa
penarikan diijinkan sampai tabungan bersaldo minimal. Kartu ATM merupakan
kartu tunai (cash card) yang hanya bisa digunakan untuk penarikan tunai di setiap
tempat yang tersedia Automatic Teller Machine (ATM). Penarikan di cabang lain
akan dicatat pada Rekening Antar Kantor (RAK).
Contoh:
10/5-2017 Mas Rangga mencairkan tabungan di cabang Semarang Rp
10.000.000
25/5-2017 Mas Rangga mencairkan tabungan di cabang Surabaya sebesar Rp
15.000.000
Pencatatan transaksi ini dapat ditunjukkan baik di cabang Semarang maupun
di cabang Surabaya sebagai berikut:
6
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
01/06/2016 Saldo Awal 10.000.000 10.000.000
06/06/2016 Setoran Tunai 7.000.000 17.000.000
10/06/2016 Setoran Tunai 5.000.000 22.000.000
15/06/2016 Penarikan 10.000.000 12.000.000
Tunai
21/06/2016 Penarikan 1.000.000 11.000.000
Tunai
29/06/2016 Setoran Tunai 5.000.000 16.000.000
Umpamanya Bunga tabungan yang berlaku adalah 5% per tahun.
Maka perhitungan bunga = (Saldo rata-rata harian x suku bunga x jumlah hari
pada bulan berjalan) / Jumlah hari dalam 1 tahun
7
12.000.000 x 7 hari (tgl 15-21) = 84.000.000
11.000.000 x 7 hari (tgl 22-28) = 77.000.000
16.000.000 x 2 hari (tgl 29-30) = 32.000.000
Jumlah = 421.000.000
Saldo rata-rata harian : 421.000.000 / 30 = 14.033.333
Bunga : (14.033.333 x 5% x 30) / 365 = Rp 57.671,-
(pendapatan bunga sebelum Pajak).
Pajak bunga tabungan: 20% x Rp 57.671,- = Rp 11.534,-
Maka bunga tabungan yang diterima oleh nasabah: Rp 57.671 – Rp
11.534 = Rp 46.137,
3. Berdasarkan saldo harian
Perhitungan bunga dengan menggunakan metode ini akan didasarkan pada
besarnya saldo harian pada bulan berjalan, sehingga dasar perhitungannya
mempertimbangkan saldo tabungan setiap harinya.
Contoh:
Maka perhitungan bunga = (Saldo harian x suku bunga x jumlah hari pada
bulan berjalan) / Jumlah hari dalam 1 tahun.
Bunga yang diterima:
Tanggal Saldo Jumlah Hari Bunga Harian
1-5 10.000.000 5 10.000.000 x 5% x (5 /
365) = 6.849
6-9 15.000.000 4 17.000.000 x 5% x (4 /
365) = 9.315
10-14 22.000.000 5 22.000.000 x 5% x (5 /
365) = 15.068
15-21 12.000.000 7 12.000.000 x 5% x (7 /
365) = 11.507
22-28 11.000.000 7 11.000.000 x 5% x (7 /
365) = 10.548
29-30 14.000.000 2 16.000.000 x 5% x (2 /
365) = 4.384
Jumlah bunga selama bulan Juni adalah sebesar: Rp 57.671
(Pendapatan bunga sebelum Pajak)
8
Pajak bunga tabungan: 20% x Rp 57.671 = Rp 11.534,-
Jadi bunga tabungan yang diterima oleh nasabah: Rp 57.671 – Rp
11.534 = Rp 46.137,-
3.6. HADIAH UNTUK PENABUNG
Bank sering menyelenggarakan tabungan berhadiah. Hadiah yang diberikan
ini dalam pandangan akuntansi dicatat sebagai biaya. Biaya ini umumnya
diperhitungkan proporsional dengan kemampuan suatu cabang dalam
menghimpun dana melalui tabungan. Kemampuan itu tercermin dari posisi saldo
tabungan di neraca bank. Total biaya hadiah ditentukan sekian persen dari total
dana tabungan yang dihimpun dari seluruh cabang (termasuk kantor pusat)
ditambah sumbangan untuk sosial melalui pemerintah dan pajak undian. Pajak
undian ini adalah pajak yang ditanggung bank. Nilai hadiah undian sebelum
sumbangan sosial berkisar antara 0,1% hingga 0,5% dari posisi saldo tabungan
bank yang bersangkutan. Sumbangan sosial sekitar 10% dan pajak undian sekitar
25%. Bila dalam undian terdapat penabung yang memenangkan hadiah, maka
cabang akan mendebet Rekening Antar Kantor (RAK) kantor pusat dan
mengkredit rekening tabungan nasabah yang bersangkutan.
3.7. TABUNGAN ONGKOS NAIK HAJI
Tabungan ONH diselenggarakan baik oleh Bank Konvensional maupun Bank
Syariah. Pada Bank Konvensional tabungan ONH tidak diberikan bunga, namun
jasa tabungan diberikan dalam bentuk lain misalnya bingkisan tertentu pada setiap
bulan selama saldo tabungan masih mengendap. Sedangkan pada Bank Syariah,
tabungan ONH mendapatkan bagi hasil. Biaya untuk membeli souvernir tertentu
dibukukan sebagai biaya promosi.
DAFTAR PUSTAKA
9
Taswan. 2008. Akuntansi Perbankan Transaksi dalam Valuta Rupiah. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
10