Anda di halaman 1dari 17

UJI KORELASI

Uji Korelasi
Uji Korelasi adalah uji statistik yang digunakan untuk
mengetahui :

q Uji Hipotesis antara 2 variabel numerik


q Kekuatan hubungan
q Arah hubungan
q Positif : kenaikan x diikuti oleh kenaikan y
q Negatif : kenaikan x tidak diikuti oleh kenaikan y
3

Diagram Tebar (Scatter Plot)

Y (Var. Dependen)

Titik sampel

X (Var. Independen)
4

1. Uji Hipotesis 2 Variabel Numerik


Untuk mengetahui korelasi antar dua variabel, maka digunakan koefisien korelasi
pearson (pearson correlation coefficient). Korelasi pada sampel dilambangkan
dengan (r) dan pada populasi dilambangkan dengan (ρ).

Ʃ𝑥 . Ʃ𝑦
Rumus : 𝑟=
Ʃ𝑥𝑦 −
!
𝑛
!
Ʃ𝑥 Ʃ𝑦
Ʃ𝑥 ! − 𝑛 Ʃ𝑦 ! − 𝑛

Keterangan :
r = nilai korelasi
n = jumlah sampel
x = var. independen
y = var. dependen
5
Langkah-Langkah Melakukan
Uji Hipotesis Dengan Korelasi :
1. Menentukan rumusan hipotesis penelitian Ho dan Ha
• Ho:r = 0 à Tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara variabel
• Ha:r ≠ 0 à Terdapat hubungan yang signifikan
antara variabel

2. Hitung nilai statistik t dengan rumus :

𝑛– 2
𝑡=𝑟 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ∶ 𝑛 − 2 = 𝐷𝑓
1 − 𝑟!
6

3. Tentukan area kritis kurva (tingkat kemaknaan).


Misal CI 95% dengan α = 5%.
4. Tentukan derajat kebebasan (degree of freedom).
Rumus Df = n – 2
5. Bandingkan nilai t hitung dengan t tabel *(terlampir)
Ada 2 cara yang dapat dilakukan sebagai dasar
pengambilan keputusan, yaitu :
Jika nilai t hitung > t tabel, maka ada korelasi antar
variabel. Sebaliknya, jika nilai t hitung < t tabel, maka
tidak ada korelasi antar variabel.
Jika nilai sig.(2-tiled) < 0,05, maka ada korelasi antar
variabel. Sebaliknya, jika nilai sig.(2-tiled) > 0,05, maka
tidak ada korelasi anatar variabel.
6. Buat keputusan
7. Tarik kesimpulan
7

2. Kekuatan Hubungan
Berkisar antara 0 – 1, dengan ketetapan :

q Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan antara variabel X (Independen)


dengan variabel Y (Dependen)

q Jika nilai r = 1, artinya ada hubungan antara variabel X (Independen) dengan


variabel Y (Dependen), yang mana hubungan antar kedua variabel ini sangat
sempurna.

q Nilai r dikelompokkan dan diinterpretasikan sebagai berikut (Colton) :

• r = 0,00 – 0,25 à korelasi lemah


• r = 0,26 – 0,50 à korelasi sedang
• r = 0,51 – 0,75 à korelasi kuat
• r = 0,76 – 1,00 à korelasi sangat kuat
8

3. Arah Hubungan
Arah hubungan dalam uji korelasi ada 2, yaitu arah POSITIF dan arah
NEGATIF. Oleh karena itu, nilai r berkisar antara -1 sampai dengan +1.

-1 +1

Semakin mendekati +1, maka hubungannya positif. Semakin


mendekati -1, maka hubungannya negatif.

Y Y Y

X X X

r = 0,0 *Cth : r = 0,8 dan hub (+) *Cth : r = 0,5 dan hub (-)
9

Koefisien Korelasi (R2)


Dari koefisien Korelasi Pearson r, dapat dihitung lebih
lanjut nilai kuadrat r, disebut sebagai koefisien
determinasi. Lambang : R-Square (R2)

Koeifisien determinasi berguna untuk mengetahui


seberapa besar variasi variabel dependen (Y) dapat
dijelaskan oleh variabel independen (X) atau koefisien
determinasi menunjukkan seberapa jauh variabel
independen dapat memprediksi variabel dependen.

Besarnya nialai R2 adalah antara 0 - 1 atau antara 0% -


100%.
10

Contoh Soal :
Sebuah penelitian ingin
menguji apakah berat badan
ibu saat hamil mempengaruhi
berat badan bayi ketika lahir.
Berikut adalah data yang
diperoleh dari hasil
pengukuran.

Apakah terdapat hubungan antara


BB ibu saat hamil dengan BB bayi
saat lahir? Bagaimana kuat
hubungan dan arah hubungannya?
Lakukan dengan langkah-langkah
uji hipotesis dengan nilai CI = 95%
dan α = 0,05.
11
Pembahasan :
1. Rumusan hipotesis penelitian
Ho : r = 0, à Tidak terdapat hubungan antara BB ibu saat
hamil dengan BB bayi saat lahir
Ha : r ≠ 0, à Terdapat hubungan antara BB ibu saat hamil
dengan BB bayi saat lahir

2. Hitung nilai statitik :

Untuk menghitung nilai r, maka kita harus mencari terlebih dahulu


nilai ∑ X, ∑Y, ∑XY, ∑ X2, ∑Y2, dan ∑XY. Maka dari itu kita lengkapi
tabel pada soal tersebut terlebih dahulu untuk mempermudah dalam
menggunakan rumus.
12

Pembahasan :
Lengkapi tabel !
13
Pembahasan :

2. Hitung nilai statitik (Lanj...)

Ʃ𝒙 . Ʃ𝒚
Ʃ𝒙𝒚 − 𝒏 𝟕𝟔, 𝟖𝟏𝟗
𝒓= 𝒓=
Ʃ𝒙 𝟐 Ʃ𝒚 𝟐 𝟑𝟒𝟏𝟏𝟎, 𝟐𝟔𝟔𝟔
Ʃ𝒙𝟐 − 𝒏 Ʃ𝒚𝟐 − 𝒏
𝟕𝟔, 𝟖𝟏𝟗
𝒓=
𝟏𝟖𝟒, 𝟔𝟖𝟗𝟔𝟒𝟗
𝟏𝟔𝟔𝟓, 𝟖 . 𝟖𝟐, 𝟑𝟓
𝟒𝟔𝟒𝟗, 𝟒𝟒 −
𝒓= 𝟑𝟎
𝟐𝟕𝟕𝟒𝟖𝟗𝟎 𝟔𝟕𝟖𝟏, 𝟓𝟐𝟑
𝒓 = 𝟎, 𝟒𝟏𝟓
𝟗𝟕𝟐𝟎𝟖 − 𝟑𝟎 𝟐𝟑𝟑, 𝟐𝟗𝟎𝟑 − 𝟑𝟎
𝒓 = 𝟎, 𝟒 à hubungan
/ korelasi sedang
dan arah (+)
14
Pembahasan :

Nilai t :
456
⊸ 𝑡=𝑟 7 5 8"

9: 5 6
⊸ 𝑡 = 0,4 7 5(:,<)"

⊸ 𝑡 = 0,4 𝑥 5,77
⊸ 𝑡 = 2,3 à nilai t hitung

3. Nilai Confident Interval (CI) = 95%, α = 0,05

4. Nilai Degree of Freedom (Df) = n - 2 = 30 – 2 = 28

5. Perbandingan nilai t hitung dan t tabel


15
Pembahasan :

α = 5% = 0,05
dengan Confiden
Interval (CI) 95%

Df / Dk = Nilai t tabel
n-2 = 28
16
Pembahasan :
t hitung = (2,3) > t tabel = (2,04)
Area penerimaan Ho

95%CI
Area penolakan Ho

-2,3 -2,04 2,04 2,3

6. Keputusan : Ho ditolak, Ha diterima

7. Kesimpulan : “Terdapat hubungan / korelasi antara antara


BB ibu saat hamil dengan BB bayi saat lahir” dengan kuat
hubungan sedang dan arah hubungan positif.
17

Terimakasih...

Anda mungkin juga menyukai