Anda di halaman 1dari 19

UJI KORELASI

Karl Pearson
(Product moment)
skala
Oleh: rasio

Samiyawati,S.P
d,M.Pd
Korelasi Pearson
Korelasi
Korelasi Pearson

salah satu ukuran korelasi yang digunakan


Pearson

untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan


linier dari dua variabel

Langkah-langkah
Langkah-
Langkah-

Rumuskan hipotesis H1dan Ho dalam bentuk


kalimat.
Rumuskan hipotesis H1 dan Ho dalam bentuk
statistik.
Buat tabel pembantu.
Tentukan r
Tentukan nilai KP
Lakukan uji signifikansi.
Tentukan , dengan derajat bebas db = n
Eksplarasi Data

Dari Grafik a sampai c, sebaran titik-titik


pasangan data semakin mendekati bentuk garis
lurus yang menunjukkan bahwa keeratan
hubungan antara variabel x dan y semakin kuat
(sinergis).
Eksplarasi Data

Grafik d, e, dan f. Peningkatan nilai y tidak


sejalan dengan peningkatan nilai x
(antagonis).
Eksplarasi Data

Pada Grafik h
(polanya
Pada Grafik g bukan dalam
(tidak ada bentuk
korelasi di hubungan
antara kedua linier,
variabel melainkan
tersebut) dalam bentuk
Karakteris
tik

Nilai r selalu terletak antara -1 dan +1


Nilai r tidak berubah apabila seluruh data baik pada
variabel x, variabel y, atau keduanya dikalikan
dengan suatu nilai konstanta (c) tertentu (asalkan c
0).
Nilai r tidak berubah apabila seluruh data baik pada
variabel x, variabel y, atau keduanya ditambahkan
dengan suatu nilai konstanta (c) tertetu.
Nilai r tidak akan dipengaruhi oleh penentuan mana
variabel x dan mana variabel y. Kedua variabel bisa
saling dipertukarkan.
Nilai r hanya untuk mengukur kekuatan hubungan
linier, dan tidak dirancang untuk mengukur
hubungan non linier
Berikut adalah data usia, berat, dan
tekanan darah.

Individu Usia BB Tekanan Darah


A 34 45 108
B 43 44 129
C 49 56 126
D 58 57 149
E 64 65 168
F 73 63 161

ContohG 78 55 174

Untuk kasus ini, kita ingin melihat


Kasus 1
apakah terdapat hubungan linier antara
usia dengan tekanan darah sistolik?
Taraf nyata yang digunakan adalah 5%.
Metodenya
Hipotesis

H0: = 0
H1: 0

Eksplorasi Data

Berdasarkan diagram pencar (scatterplot), tampak


bahwa sebaran titik-titik mengikuti pola linier
dengan kemiringan positif, yang berarti terdapat
hubungan yang sejalan antara usia dengan
tekanan darah sistolik.
hitungan nilai koefisien korelasi (r)
Systoli
Age c
No X2 Y2 XY
(X) Pressu
re (Y)
1 34 108 1156 11664 3672
2 43 129 1849 16641 5547
3 49 126 2401 15876 6174
4 58 149 3364 22201 8642
5 64 168 4096 28224 10752
6 73 161 5329 25921 11753
7 78 174 6084 30276 13572
Jumla
399 1015 24279 150803 60112
h
Rata-
57 145
rata
Pengujian Hipotesis Metode 1:

Tentukan nilai t-tabel dengan taraf nyata ()= 5% dan


db = n-2.
Dari tabel distribusi t, kita peroleh: t(0.05/2, 5)= 2.57
Bandingkan t-hitung dengan t-tabel:
Dari hasil perhitungan, kita peroleh nilai t-hitung = 7.30
dan t-tabel = 2.57. Jelas bahwa nilai |t-hitung| > t-tabel
sehingga Tolak H0 dan Terima H1. Dengan demikian, kita
bisa menyatakan bahwa terdapat hubungan linier antara
usia dengan tekanan darah sistolik.
Pengujian Hipotesis Metode 2:
SPSS

Korelasi antara usia dengan


tekanan darah sistolik: r(7) = 0.956;
p < 0.01
Pengujian Hipotesis Metode 2:
SPSS
Bandingkan nilai |r| dengan
nilai tabel kritis r untuk n = 7.
Nilai r pada tabel kritis = 0.754.
Dari hasil perhitungan,
diperoleh nilai r = 0.956. Jelas
bahwa |r|> 0.754 sehingga kita
bisa menyimpulkan bahwa
terdapat hubungan linier
antara usia dengan tekanan
darah sistolik.
Contoh Kasus 2

Seorang mahasiswa melakukan penelitian dengan


menggunakan kuisioner untuk mengetahui atau
mengungkap prestasi belajar seseorang. Terdapat 10
butir pertanyaan dengan menggunakan skala Likert
yaitu
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Setuju
4 = Sangat Setuju
Setelah membagikan skala kepada 15 responden
diperoleh tabulasi data-data sebagai berikut :
Rumus
Korelasi Pearson Product Moment

Keterangan:
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf
signifikansi 0,05. dan hasil dibandingkan dengan r-tabel
Product Moment dengan
N=jumlah responden-2. Kriteria pengujian adalah

Jika r-hitung r-tabel, maka instrument atau item-item


pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan valid).

Jika r-hitung < r-tabel, maka instrument atau item-item


pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan tidak valid).

Dalam hal ini diperoleh r-tabel dengan N=15-2=13 dan


signifikansi 5% adalah r-tabel=0,553.
Terdapat tiga item yang tidak valid. yaitu item 1, 9
dan 10. item-item yang tidak valid harus dibuang.
Analisis validitas dapat dilakukan sampai 2 atau 3
kali sampai diperoleh item yang valid setelah
membuang item-item yang tidak valid. Biasanya
dilakukan sampai 1 atau 3 kali saja.
Terima Kasih
Atas Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai