Anda di halaman 1dari 28

Bab IV

Kala Tiga & Kala Empat


Kala III persalinan ( kala
Uri )
Lanjutan dari kala I & II
Sangat berkaitan dengan
apa yang dikerjakan pada
tahap sebelumnya
Tujuan
umum
Untuk menguraikan pisiologis kala III dan Kala

IV persalinan, pencegahan perdarahan pasca

persalinan

Identifikasi dan penanganan penyulit lainnya

Rujukan optimal
TUJUAN KHUSUS

Menjelaskan tentang :
1. Fisiologi kala III & kala IV
2. Tatalaksana M.A.K.III
3. Penanganan Atonia Uteri
4. Penanganan perdarahan pasca persalinan dini
5. Tingkatan laserasi jalan lahir
6. Pemantauan dan Asuhan kala IV
7. Mengenali penyulit lain selama kala IV
Batasan

Persalinan kala III dinilai


setelah lahirnya bayi dan berakhir
dengan lahirnya plasenta serta
selaputnya.
Persalinan kala IV mulai setelah
lahirnya plasenta dan berakhir 2
jam setelah itu.
FISIOLOGIS PERSALINAN KALA III
1.Otot uterus ( miometrium ) berkontraksi
mengikuti penyusutan volume rongga
uterus setelah lahir bayi
2.Menyebabkan berkurangnyaukuran
tempat perlekatan plasenta karena
semakin kecil sedangkan ukuran plasenta
tetap.
3.Plasenta akan terlipat dan lepas dari
dinding rahim.
TANDA-TANDA TERLEPASNYA

PLASENTA

1. PERUBAHAN BENTUK TFU

2. TaLI PUSAT BERTAMBAH PANJANG

3. SEMBURAN DARAH TIBA-TIBA


1. Perasat kustner, tangan kanan menegangkan
tali pusat/ menarik sedikit tapi tangan kiri
menahan diatas symfisis, bila tali pusat tidak
tertahan, maka plasenta telah lepas.

2. Perasat stass mann, tangan kiri mengetok-


ngetok fundus utri bila tersa getaran pada tali
pusat yang diregangkan , plasenta lepas
1. Perasat klein, ibu di minta mengedan , jika tali
pusat tampak keluar dan tidak kembali ke
dalam maka plasenta telah lepas.

2. Perasat crede, memijat uterus agar plasenta


terlepas, ( dilakukan dalam keadaan darurat,
jika terjadi perdarahan)
M.A.K. III
TUJUAN :
Untuk Menghasilkan Kontraksi Uterus
Yang Lebih Efektif, Mencegah
Perdarahan Dan Menangani kehilangan
Darah Pada Kala III Persalinan
1. Pemeriksaan Plasenta , Selaput Ketuban
Dan Tali Pusat
2. Pemantauan Kontraksi Uterus ( Massase
Uterus & Jika (-) Maka Suntik Oxy 1 Amp.
PLASENTA 3. Cek Laserasi Jalan Lahir
LAHIR 4. Tanda-tanda Vital & Hygiene

Pada Keadaan Normal Menurut Calderyo


Barcia Plasenta Akan Lahir Spontan Dala
Waktu 6 Menit Setelah Anak Lahir
Lengkap.
Mendeteksi Adanya Komplikasi Di Kala III
1. Perdarahan Kala III
- Atoni Uteri : KAA, KBI, & KBE
- Retensio Plasenta : Plasenta
Manual .....( Rujuk )
- Jahit Laserasi : TNGKT I, II, III
Penanganan Atonia Uteri :

Atonia Uteri Terjadi Setelah 15 Menit


Setelah Dilakukan Taktil Uterus Tidak
Berkontraksi.
1. SEGERA LAKUKAN KBI

a. Pakai sarung tangan panjang, kemudian satukan


jari-jari dan masukkan jari secara obstetri
melalui introitus kedalam vagina.
b.Bila ada selaput ketuban / gumpalan darah,
penyebab uterus tak berkontraksi secara
penuh.
c.Kepal atangan dalam pada Forniks anterior,
tekan dinding anterior uterus. Uterus kearah
tangan.
d.Tekan kuat-kuat diantara kedua tangan.
2. Beri 0,2 mg ergometrin IM. Atau
misoprostol 600-1000 mcg per rektal,
ergometrin tidak diberikan pada ibu
hypetensi.
3. Pasang infus dgn jarum diameter besar,
RL 500 cc yang menngandung oxytocin 2
ampul.
4. Pakai sarung tangan steril dan ulangi KBI
5. Jika uterus tidak berkontraksi dalam
waktu 1-2 menit maka rujuksambil di
rujuk tindakan KBI diteruskan.
Kompresi Bimanual Eksterna
1. Letakkan satu tangan pada dinding abdomen ,
depan dinding korpus uteri, dan di atas symfisis
pubis.
2. Letakkan tangan lain pada dinding abdomen dan
dinding belakang korpus uteri.
3. Lakukan kompresi uteri dengan saling
mendekatkan tangan depan dan belakang agar
pembuluh darah darah di dalam anyaman
miometrium dapat dijepit secara manual.
Plasenta Manual
Tindakan untuk melepaskan
plasenta secara manual dari
tempat implantasinya dan
melahirkanya keluar dari cavum
uteri.
tem
Prosedur Plasenta Manual
Pasang set dan cairan infus.
Jelaskan pada ibu prosedur dan
tujuan tindakan.
Lakukan anastesi verbal atau analgeia
per rektal.
Siapkan dan jalankan prosedur
pencegahan infeksi.
Tindakan Penetrasi Kedalam Kavum Uteri
Melepaskan p,
1. Pastikan kandung kemih kosong
2. Jepit tali pusat dengan klem pada jarak 5-10 cm dari vulva,
tegangkan dengan satu tangan sejajar lantai
3. Secara obstetrik, masukkan tangan lainnya ( punggung
tangan menghadap kebawah ) kedalam vagina dengan
menelusuri sisi bawah tali pusat.
4. Setelah mencapai bukaan serviks, minta seorang asisten/
penolong lain untuk memegangkan klem tali pusat kemudian
pindahkan tangan luar untuk menahan fundus uteri.
5. Sambil menahan fundus uteri, masukkan tangan kedalam
hingga ke kavum uteri sehingga mencapai tempat implantasi
plasenta.
6. Bentangkan tangan obstetrik menjadi datar seperti
memberi salam.
Melepaskan Plasenta Dari Dinding Uterus
7. Tentukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta
paling bawah .
8. Setelah jari-jari masuk diantara plasenta dan
dinding uterus maka perluas pelepasan plasenta .
9. Sementara satu tangan masih berada di dalam
uterus , lakukan eksplorasi untuk menilai tidak ada
sisa plasenta yang tertinggal.
10.Pindahkan tangan luar dari fundus ke supra
symfisis , tangan kanan membawa plasenta keluar.
11.Lakukan penekanan uterus kearah dorso kranial
setelah plasenta dilahirkan dan tempatkan pada
wadah yang disediakan .
12.PI : dekontaminasi sarung tangan
setelah dilepaskan
13.Lepaskan dan rendam kedalam
larutan clorin 0,5 % selama 10
menit
14.Cuci tangan dengan sabun dan air
bersih mengalir
15.Keringkan tangan dengan handuk
bersih
16. Periksa kembali tanda-tanda vital
ibu
17. Catat kondisi ibu dan buat laporan
tindakan
18. Tuliskan rencana pengobatan,
tindakan yang masih diperlukan dan
asuhan lanjutan
19. Lanjutan pemantauan ibu hinga 2
jam pasca tindakan sebelum
dipindahkan kerawat gabung
Rangangn Taktil
1. Letakkan telapak tangan pada fundus
uteri
2. Jelaskan tindakan kepada ibu, katakan
bahwa mungkin ia merasa agak tidak
nyaman karena tindakan yang diberikan,
anjurkan ibu untuk menarik nafas dan
rileks.
3. Dengan lembut gerakan tangan dengn
arah memutar pada fundus uteri supaya
uterus berkontraksi.
4. Cek kelengkapan plasenta.
Terima kasih
Penjahitan Laserasi

Tujuan :
Untuk menyatukan jaringan tubuh
Mencegah kehilangan darah
Gunakan benang panjang
Keuntungan Tekhnik Penjahitan

Mudah dipelajari
Tidak terlalu nyeri
Menggunakan lebih sedikit jahitan
Mempersipkan Penjahitan

Bantu ibu dalam posisi litotomi


Tempatkan handuk di bokong
Jika mungkin pakai sorot, sorot perineum.
Gunakan tekhnik asepsis
Cuci tangan pakai sabun dan iar mengalir
Pakai sarung tangan
Dengan tekhnik aseptik, persiapkan alat epnjahitan
Duduk dengan posisis santai dan nyaman

Periksa vagina serviks dan perineum serta

anus .

Berikan anastesi lokal.

Siapkan jarum dan benang.

Tempatkan jarum pada nalpuder.

Anda mungkin juga menyukai