Selain itu, ada hal yang harus kita tahu juga nih tentang derajat kebebasan (degree of
freedom). Nah buat Uji Kai Kuadrat ternyata juga memakai df nih. Tapi ada
perbedaan rumus yang dipakai untuk mencari df nya. Dulu dalam uji “t” derajat
2
kebebasan adalah banyaknya kategori dikurang satu (df = n – 1). Sedangkan dalam
Chi Kuadrat karena dia pake yang namanya tabel kontengensi (tabel silang), derajat
kebebasannya adalah baris dikurangi satu di kali kolom di kurangi satu. df = (b – 1)(k
– 1).
• Tidak boleh lebih 20% sel nilai expectednya kecildari lima (5)
2
(O−E )
X 2 =∑
E
Contoh soal: Sebuah coin dilambungkan 50 kali dan Gambar keluar 28 kali, maka
berarti nilai O=28. Nilai expected kalau coin itu seimbang (peluangnya masing-
masing 0.5) maka seharusnya antara gambar dan angka nilai E=25. (α = 0,05)
Jawaban:
B. Korelasi Regresi
Korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan variabel numerik dengan variabel
numerik. Korelasi merupakan derajat atau keeratan hubungan. Fungsinya sebagai
berikut.
1. Mengetahui derajat atau keeratan hubungan.
2. Mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua variabel
3
3. Mengetahui arah hubungan dua variable numerik, apakah berpola positif atau
negative
Derajat keeratan hubungan (kuat lemahnya hubungan ) dapat dilihat dari tebaran
datanya. Semakin rapat tebarannya, semakin kuat hubungannya dan sebaliknya
semakin melebar tebarannya menunjukkan hubungan yang semakin lemah.
a. Koefisien relasi
Merupakan langkah pertama untuk menjelaskan derajat hubungan linier antara
dua variabel. Nilai korelasi (r) dari 0 s.d 1 atau jika disertai dengan arahnya
nilainya antara -1 sampai dengan +1
r = 0 tidak ada hubungan linier
r = -1 hubungan linier negatif sempurna
r = + 1 hubungan linier positif sempurna
Hubungan positif kenaikan satu variable diikuti dengan kenaikan variable yang
lain. Hubungan negativekenaikan satu variable diikuti dengan penurunan
variable yang lain.
Menurut Colton, kekuatan hubungan dua varibel dapat dibagi dalam empat
kelompok:
r = 0,00 – 0,25 tidak ada hubungan / hubungan lemah
r = 0,26 – 0,50 hubungan sedang
r = 0,51 – 0,75 hubungan kuat
r = 0,76 – 1,00 hubungan sangat kuat/sempurna
b. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui apakah hubungan antara dua variabel terjadi secara signifikan
atau hanya karena faktor kebetulan dari random sample (by chance). Uji hipotesis
dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan
menggunakan pengujian dengan pendekatan distribusi t
Regresi linier sederhana bertujuan untuk membuat prediksi nilai suatu variabel
(variabel dependen) melalui variabel yang lain (variabel independen). Untuk
melakukan prediksi digunakan persamaan garis dengan menggunakan metode kuadrat
terkecil (least Kuadrat).
4
Karena hubungan X dan Y pada ilmu sosial atau kesmas tidak eksak, persamaan garis
yang dibentuk menjadi : Y = a + bx + e, dimana :
Y = Variabel Dependen
X = Variabel Independen
b = Slope, perkiraan besarnya perubahan nilai variabel Y bila nilai variabel X berubah
satu unit pengukuran
e = nilai kesalahan (error) yaitu selisih antara nilai Y individual yang teramati dengan
nilai Y yang sesungguhnya pada titik X tertentu.
50
μ=210±2 .064 x =210±20 .64
√25
μ= 210 ± 20,64
μ= { 189.36 ; 231.64} gr/dl………CI 95%