❖ Penghitungan:
Catatan:
Teknik Chi-Square menganjurkan jika ada sel-sel yang
berfrekuensi kecil (<5 kasus), maka dilakukan koreksi
YATES hanya berlaku untuk tabel 2×2
Dari perhitungan di atas, didapatkan nilai:
Chi-square hitung = 6,79
Df = 1
Chi-Square Tabel pada Df 1 dan Signifikansi 0,05 =
3,841
Kesimpulan Statistik:
Chi-Square Hitung > Chi-Square tabel = Signifikan.
❖ Degree of freedom atau DF rumusnya
adalah: (c-1) x (r-1), dimana c: jumlah
kolom, r: jumlah baris.
❖ Misal variabel bebas ada 3 kategori: baik,
cukup dan kurang. Maka jumlah baris = 3.
Variabel terikat ada 2 kategori,
❖ misal: baik dan tidak baik.
❖ Maka jumlah kolom = 2.
❖ Sehingga DF = (2-1) x (3-1) = 1 x 2 = 2.
Kesimpulannya: DF = 2
Digunakan
❖ Bila sampel 20-40, Jika ada sel yang nilai
ekspektasinya <5
❖ Bila sampel <20, gunakan Fisher Exact
pada kondisi apapun.
❖ Asumsi dari uji ini adalah data yang akan
diuji mempunyai skala pengukuran
nominal
Sebuah studi kasus kontrol ingin melihat
pengaruh merokok malam dengan
kejadian kanker paru, hasil yang
diperoleh tersaji pada tabel silang berikut
❖ Dalam menghitung probailitas Fisher seperti tabel
di atas akan mudah dilakukan, dikarenakan salah
satu sel-nya ada yang bernilai "0 (nol)". Sehingga
kita tdk perlu lagi menghitung nilai deviasi
ekstrimnya.
❖ Penyelesaian :
❖ Perlu diingat bahwa nilai Probabilitas yang
diperoleh dari perhitungan di atas merupakan
perhitungan Uji Satu Sisi /arah dan untuk
melakukan Uji 2 sisi/arah , tinggal mengalikan nilai
di atas dengan 2.
Kesimpulan :
Karena nilai P = 0,114 lebih besar dari nilai alfa
=0,05, maka kita menerima Ho pada Uji Satu sisi.
❖ Sedangkan Pada Uji 2 sisi di peroleh nilai P =
0,114*2 = 0,228, sehingga kita menerima Ho.
❖ Jadi, baik pada Uji satu sisi maupun dua sisi, kita
menyimpulkan tidak ada perbedaan yang bermakna
antara mereka yang merokok maupun tidak
merokok pada malam hari terhadap kanker paru.
❖ Uji Pearson Product Moment adalah salah satu
dari beberapa jenis uji korelasi yang digunakan
untuk mengetahui derajat keeratan hubungan 2
variabel yang berskala interval atau rasio,
❖ Uji ini akan mengembalikan nilai koefisien
korelasi yang nilainya berkisar antara -1, 0 dan
1.
❖ Nilai -1 artinya terdapat korelasi negatif yang
sempurna, 0 artinya tidak ada korelasi dan nilai
1 berarti ada korelasi positif yang sempurna
❖ Rentang dari koefisien korelasi yang
berkisar antara -1, 0 dan 1 tersebut
dapat disimpulkan bahwa apabila
semakin mendekati nilai 1 atau -1
maka hubungan makin erat,
sedangkan jika semakin mendekati 0
maka hubungan semakin lemah
Tabel klasifikasi nilai koefisien
korelasi r pearson
Penjelasan nilai koefisien korelasi uji pearson
product moment dan makna keeratannya dalam
sebuah analisis statistik atau analisis data.
1. Nilai koefisien 0 = Tidak ada hubungan sama sekali
(jarang terjadi),
2. Nilai koefisien 1 = Hubungan sempurna (jarang
terjadi),
3. Nilai koefisien > 0 sd < 0,2 = Hubungan sangat
rendah atau sangat lemah,
4. Nilai koefisien 0,2 sd < 0,4 = Hubungan rendah atau
lemah,
5. Nilai koefisien 0,4 sd < 0,6 = Hubungan cukup besar
atau cukup kuat,
6. Nilai koefisien 0,6 sd < 0,8 = Hubungan besar atau
kuat,
7. Nilai koefisien 0,8 sd < 1 = Hubungan sangat besar
atau sangat kuat.
8. Nilai negatif berarti menentukan arah hubungan,
misal: koefisien korelasi antara penghasilan dan
berat badan bernilai -0,5. Artinya semakin tinggi
nilai penghasilan seseorang maka semakin rendah
berat badannya dengan besarnya keeratan
hubungan sebesar 0,5 atau cukup kuat (lihat tabel
di atas).
Pengujian lanjutan untuk menentukan
apakah koefisien korelasi yang
didapat bisa digunakan untuk
generalisasi atau mewakili populasi,
maka digunakan uji signifikansi dari
uji t. Maka nilai r pearson yang didapat
digunakan untuk menghitung nilai t
hitung.
Nilai t hitung yang di dapat nantinya kita
bandingkan dengan nilai t tabel. Apabila t
hitung > t tabel pada derajat kepercayaan
tertentu, misal 95 % maka berarti signifikan
atau bermakna.
BUATLAH MAKALAH TENTANG MATERI
DARI PERTAMA SAMPAI TERAKHIR
PERTEMUAN KULIAH ( Materi 1 s/d 7) ,
MAKALAH DI KETIK DAN DI JILID WAKTU
PENYERAHAN SETELAH KULIAH NANTI
MEMPELAJARI MELALUI VIDEO TENTANG
MACAM-MACAM UJI STATISTIK DENGAN
PROGRAM SPSS DAN
BUATLAH KESIMPULAN DARI MASING-
MASING VIDEO TERSEBUT
TERIMA KASIH
TERIMA KASIIH
TERIMA KASIH