Anda di halaman 1dari 4

Nama:Naldy Satiagraha

Nim:050422154

1. a. Hipotesis dari Penelitian:

 Hipotesis Nol (H0): Tidak ada hubungan antara kepemilikan kendaraan Honda dan
profesi guru. Dalam hal ini, proporsi guru yang memiliki kendaraan Honda sama
dengan proporsi guru yang memiliki kendaraan selain Honda.
 Hipotesis Alternatif (H1): Ada hubungan antara kepemilikan kendaraan Honda dan
profesi guru. Dalam hal ini, proporsi guru yang memiliki kendaraan Honda tidak sama
dengan proporsi guru yang memiliki kendaraan selain Honda.

b. Nilai Run Table Dua Sampel:

Kendaraan Honda (H) Bukan Honda (B) Total


Guru 1 H H
Guru 2 B B
Guru 3 H H
... ... ...
Guru 24 H B
Total 8 16 24

c. Daerah Penolakan H0:

 Menggunakan uji statistik yang sesuai, seperti uji chi-square, dapat menentukan nilai
kritis atau p-value untuk menentukan daerah penolakan H0. Jika p-value rendah
(biasanya kurang dari 0,05), kit dapat menolak H0.

d. Kesimpulan:

 Jika p-value kurang dari tingkat signifikansi yang telah ditentukan (biasanya 0,05),
maka dapat menolak hipotesis nol. Ini akan menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara kepemilikan kendaraan Honda dan profesi guru. Jika p-value lebih besar dari
tingkat signifikansi, tidak dapat menolak hipotesis nol, dan tidak memiliki cukup
bukti untuk menyatakan adanya hubungan.

2. a. Nilai Chi-Square:

 Formula Chi-Square (χ2χ2) adalah χ2=∑(Oi−Ei)2Eiχ2=∑Ei(Oi−Ei)2, di mana OiOi


adalah frekuensi observasi, dan EiEi adalah frekuensi yang diharapkan.
b. Nilai χ2χ2 Tabel:

 Tingkat signifikansi α=0.05α=0.05.


 Derajat kebebasan (dfdf) dapat dihitung sebagai
(Jumlah Kolom−1)×(Jumlah Baris−1)(Jumlah Kolom−1)×(Jumlah Baris−1).

c. Kesimpulan:

 Jika nilai χ2χ2 yang dihitung lebih besar dari nilai χ2χ2 tabel, maka dapat menolak
hipotesis nol dan menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pendidikan di
kampung "Grestenan" pada tingkat signifikansi αα.
 Jika nilai χ2χ2 yang dihitung lebih kecil atau sama dengan nilai χ2χ2 tabel, maka
tidak dapat menolak hipotesis nol dan tidak memiliki cukup bukti untuk menyatakan
adanya perbedaan signifikan.

3. a. Hipotesis Penelitian:

 Hipotesis Nol (H0): Tidak ada perbedaan signifikan antara anak dengan orang tua
lengkap dan anak dengan orang tua single parent dalam hal keinginan berinteraksi
dengan orang lain.
o μ1μ1 = rata-rata nilai tes anak dengan orang tua lengkap
o μ2μ2 = rata-rata nilai tes anak dengan orang tua single parent
 H0:μ1=μ2H0:μ1=μ2
 Hipotesis Alternatif (H1): Ada perbedaan signifikan antara anak dengan orang tua
lengkap dan anak dengan orang tua single parent dalam hal keinginan berinteraksi
dengan orang lain.
 H1:μ1≠μ2H1:μ1=μ2

b. Daerah Penolakan H0:

 Menggunakan uji t dua sampel (two-sample t-test) dengan tingkat signifikansi


α=0.05α=0.05, akan mencari nilai t-kritis pada derajat kebebasan df=n1+n2−2df=n1
+n2−2, di mana n1n1 dan n2n2 adalah jumlah pengamatan pada setiap kelompok.

c. Perhitungan dan Kesimpulan:

 Perhitungan t dilakukan dengan rumus:


di mana xˉ1xˉ1 dan xˉ2xˉ2 adalah rata-rata, s12s12 dan s22s22 adalah varians, dan n1n1 dan
n2n2 adalah jumlah pengamatan pada masing-masing kelompok.

 Setelah menghitung nilai t, dibandingkan dengan nilai t-kritis. Jika nilai t berada di dalam
daerah penolakan H0, maka dapat menolak H0 dan menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan dalam keinginan berinteraksi antara anak dengan orang tua lengkap dan anak
dengan orang tua single parent. Jika tidak, tidak dapat menolak H0.

4. a. Hipotesis Penelitian:

 Hipotesis Nol (H0): Tidak ada perbedaan signifikan dalam prestasi belajar antara
siswa laki-laki dan siswa perempuan.
o μ1μ1 = rata-rata prestasi belajar siswa laki-laki
o μ2μ2 = rata-rata prestasi belajar siswa perempuan
 H0:μ1=μ2H0:μ1=μ2
 Hipotesis Alternatif (H1): Terdapat perbedaan signifikan dalam prestasi belajar
antara siswa laki-laki dan siswa perempuan.
 H1:μ1≠μ2H1:μ1=μ2

b. Perhitungan Nilai Z menggunakan Uji U Mann-Whitney:

 n1n1 = jumlah pengamatan siswa laki-laki = 10


 n2n2 = jumlah pengamatan siswa perempuan = 10
 R1R1 = jumlah peringkat prestasi belajar siswa laki-laki
 R2R2 = jumlah peringkat prestasi belajar siswa perempuan
 UU = nilai uji U Mann-Whitney
 R1=Total peringkat siswa laki-laki=1+6+3+7+4+2+5+8+9+10=55R1=Total peringkat
siswa laki-laki=1+6+3+7+4+2+5+8+9+10=55
 R2=Total peringkat siswa perempuan=5+2+1+3+8+1+4+6+3+2=35R2=Total peringk
at siswa perempuan=5+2+1+3+8+1+4+6+3+2=35
 U=n1×n2+n1×(n1+1)2−R1U=n1×n2+2n1×(n1+1)−R1
 U=10×10+10×(10+1)2−55=100+55−55=100U=10×10+210×(10+1)
−55=100+55−55=100

c. Analisis dan Kesimpulan:

 Menggunakan tabel nilai kritis U Mann-Whitney pada tingkat signifikansi


α=0.05α=0.05 untuk ukuran sampel 10 dan 10, dapat membandingkan nilai U dengan
nilai kritis.
 Jika UU lebih kecil atau sama dengan nilai kritis, maka tidak dapat menolak hipotesis
nol dan menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam prestasi belajar
antara siswa laki-laki dan siswa perempuan.
 Jika UU lebih besar dari nilai kritis, dapat menolak hipotesis nol dan menyimpulkan
bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam prestasi belajar antara siswa laki-laki dan
siswa perempuan.

5. Hipotesis Penelitian:

 Hipotesis Nol (H0): Tidak ada perbedaan signifikan antara ASN guru dan bukan guru
dalam hal gemar membaca buku.
o μ1μ1 = proporsi ASN guru yang gemar membaca buku
o μ2μ2 = proporsi ASN bukan guru yang gemar membaca buku
o H0:μ1=μ2H0:μ1=μ2
 Hipotesis Alternatif (H1): Terdapat perbedaan signifikan antara ASN guru dan
bukan guru dalam hal gemar membaca buku.
o H1:μ1≠μ2H1:μ1=μ2

Analisis dan Kesimpulan:

 Menggunakan uji chi-square untuk uji independensi tabel kontingensi, dapat


menyusun tabel harapan untuk mendapatkan nilai chi-square (χ2χ2).
 Derajat kebebasan (dfdf) dapat dihitung sebagai (JumlahBaris−1)×(JumlahKolom−1)
(JumlahBaris−1)×(JumlahKolom−1).
 Menggunakan nilai chi-square tersebut, dapat dicari nilai kritis atau p-value untuk
tingkat signifikansi α=0.05α=0.05.
 Jika nilai chi-square yang dihitung lebih besar dari nilai kritis atau p-value kurang dari
αα, dapat menolak hipotesis nol dan menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan
signifikan antara ASN guru dan bukan guru dalam hal gemar membaca buku.

Anda mungkin juga menyukai