Anda di halaman 1dari 12

1

MODUL PERKULIAHAN

W042100009 -
STATISTIKA
SOSIAL
Uji Beda Dalam
Statistika Induktif
(Uji-t)

Membahas pengolahan data, Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan,


analisis data Uji Beda dalam mengolah data, menganalisis Uji Z dan Uji-t
statistika induktif yaitu Uji Z dan
Uji-t
Sampel dan Distribusi t student

Pengertian Sampel Kecil

Sampel kecil yang jumlah sample ¿ 30, untuk sebaran distribusi nya dikembangkan
suatu distribusi khusus yang dikenal sebagai distribusi t atau t-Student. Nilai-nilai
distribusi t dinyat akan sebagai berikut:

( x̄−μ)
t=
s
√n =
( x̄−μ) √ n
s , dimana
s=
√1
n−1
∑ ( x i− x̄ )2

Di mana:

t : Nilai distribusi t
μ : Nilai rata-rata populasi
x̄ : Nilai rata-rata sampel
s : Standar deviasi sampel
n : Jumlah sampel

CIRI-CIRI DISTRIBUSI t-STUDENT

a.Distribusi t-student seperti distribusi Z merupakan sebuah distribusi

kontinu, di mana nilainya dapat menempati semua titik pengamatan.

b.Distribusi t-student seperti distribusi Z berbentuk genta atau

lonceng dan simetris dengan nilai rata-rata sama dengan 0.

c.Distribusi t-student bukan merupakan satu kurva seperti kurva Z, tetapi keluarga dari
distribusi t. Setiap distribusi t mempunyai rata-rata hitung sama dengan nol, tetapi
dengan standar deviasi yang berbeda-beda, sesuai dengan besarnya sampel (n). Ada
distribusi t untuk sampel berukuran 2, yang berbeda dengan distribusi untuk sampel

2022 STATISTIKA SOSIAL


2 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
sebanyak 15, 25 dan sebagainya. Apabila sampel semakin besar maka distribusi t akan
mendekati normal.

d.Distribusi t > mendatar dan melebar dibandingkan distribusi Z.

Maka untuk taraf nyata ( α ) tertentu akan mempunyai nilai kritis yang lebih besar

dibandingkan dengan nilai kritis pada distribusi Z. Untuk taraf nyata ( α ) 5% dengan
uji satu arah, maka nilai kritis pada distribusi Z adalah 0,5 - 0,05 = 0,45. Probabilitas
mempunyai nilai kritis 1,65. sedang untuk mencari nilai kritis distribusi t diperlukan
taraf nyata dan derajat bebas (df), dimana df = n-1

Pada gambar di atas terlihat bahwa kurve distribusi t semuanya mempunyai nilai rata-rata
= 0, namun standar deviasi berbeda. Standar deviasi dengan derajat bebas (df) = n-1,
semakin tinggi df maka akan mendekati normal. Pada df = 2 mempunyai puncak yang
datar serta > lebar dibandingkan dengan df =15 dan df = 25. Apabila df mendekati 30,
maka kurve distribusi t akan mendekati kurve normal yaitu distribusi Z. Apabila digunakan
α = 5% dan df = 29 (n = 30 ) mk nilai kritis = 1,6991.

Dampak dari nilai kritis pd. distribusi t dibandingkan distribusi Z

t t
a. Interval keyakinan distribusi t, P(- α <T< α ) lebih besar disbanding kan distribusi

Z Z
Z, P(- α <Z< + α ).
b. Daerah Ho tidak ditolak pd. Distribusi t > distribusi Z

2022 STATISTIKA SOSIAL


3 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
c. Nilai t hitung harus bernilai lebih besar untuk menolak Ho dibandingkan nilai Z
pada distribusi Z.

PERBEDAAN ANTARA SKALA Z DAN SKALA t

PENGUJIAN HIPOTESIS RATA-RATA

DEFINISI

Hipotesa adalah suatu pernyataan mengenai nilai suatu parameter populasi yang
dimaksudkan untuk pengujian dan berguna untuk pengambilan keputusan.

Pengujian hipotesa adalah prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai
untuk menentukan apakah hipotesa merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh
karenanya tidak ditolak, atau hipotesa tersebut tidak wajar dan oleh karena itu harus
ditolak.

PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESA

Langkah 1. Merumuskan Hipotesa

(Hipotesa nol (H0) dan Hipotesa Alternatif (H1))

Langkah 2. Menentukan Taraf Nyata ( alpha : 5% atau alpha : 10% )

2022 STATISTIKA SOSIAL


4 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
(Probabilitas menolak hipotesa)

Langkah 3. Menentukan Uji statistik

(Alat uji statistik, uji Z, t, F, X2 dan lain-lain)

Langkah 4. Menentukan Daerah Keputusan

(Daerah di mana hipotesa nol diterima atau ditolak))

Langkah 5. Mengambil Keputusan

Menerima H0, menolak H1

Menolak H0, Menerima H1

Contoh soal :

Direktur keuangan suatu perusahaan berpendapat bahwa rata-rata pengeluaran untuk


biaya hidup perhari bagi karyawan perusahaan adalah Rp 1760,-dengan alternative tidak
sama dengan itu. Untuk pengujian pendapatnya dilakukan wawancara terhadap 25 orang
karyawan yang dipilih secara acak sebagai sample dan ternyata rata-rata pengeluaran
per hari adalah Rp 1700,- dengan simpangan baku sebesar Rp 100,-. Dengan

menggunakan alpha ( α =5% ), ujilah pendapat tersebut.

jawab :

n=25, x̄ = 1700, S = 100, μ=1760

Ho : μ =1760

H1 : μ≠1760

x̄−μ 1700−1760 −60


t= =
s/ √n = 100/ √ 25 20 = -3.00

α = 0,05 dan df = n-1 = 25-1 = 24

2022 STATISTIKA SOSIAL


5 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
t α /2(n−1)=t0 .025(24 )=2,064

karena
t 0 <−t α/2 = -3 < -2,064, maka Ho ditolak. Berarti rata-rata pengeluaran perhari
karyawan perusahaan tersebut tidak sama dengan Rp 1760,-

MENGUJI RATA-RATA HITUNG POPULASI DALAM SAMPEL KECIL

Tahap menguji rata-rata hitung populasi dalam sampel kecil:

(a) Merumuskan hipotesa nol dan hipotesa alternatif (H0 dan H1),

(b) Menentukan taraf nyata ( α ) apakah 10%, 5%, 1% atau lainnya serta mengetahui titik
kritis berdasarkan pada tabel t-student,

(c) Menentukan uji statistik dengan menggunakan rumus uji-t

x̄−μ
t=
s/ √n
(d) Menentukan daerah keputusan yaitu daerah tidak menolak H0 dan daerah menolak
H0

(e) Mengambil keputusan untuk menolak dan menerima dengan membandingkan nilai
kritis taraf nyata dengan nilai uji-t.

Contoh Soal :

Soal I.

Dalam bulan Juni 2004, harga saham perusahaan pertanian di BEJ Rp 354,-/lembar.
Untuk melihat kinerja saham perusahaan pertanian di pasar modal, diambil 4 sample
perusahaan yang rata-rata sahamnya mencapai Rp 272,-/lembar dengan standar deviasi
260. Pada taraf 1%, apakah harga saham perusahaan pertanian mengalami penurunan ?

Jawab :

1). Ho : μ≥ 354

H1 : μ<¿ ¿ 354

2022 STATISTIKA SOSIAL


6 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tanda < Pada H1 menunjukkann uji satu arah dengan daerah penolakan Ho di ekor
sebelah kiri

2). Taraf nyata 1% ( 0,01) dan uji satu arah, df : n-1 = 4 – 1 = 3 =

4,541

3). Uji Statistik t dengan rumus :

X̄−μ 272−354
t= =
S / √ n 260 / √ 4 = - 0,63

Jadi : t : -0,63 > t0.01(3) : -4,541 ---------- Ho diterima

Artinya : rata-rata harga sahamnya lebih besar sama dengan Rp 354,-/lembar

Soal II.

Kereta api eksekutif jurusan Cirebon, Yogyakarta dan Surabaya sebanyak 24 kereta.
Harga rata-rata tiket sebesar Rp 253 ribu rupiah. Akibat dari banyaknya perusahaan
penerbangan maka terjadi persaingan tarif antara perusahaan KA dan Penerbangan.
Agar banyaknya penumpang KA tidak berkurang drastis, maka manajemen KA
memberikan kebijakan untuk memberikan diskon terhadap tiket KA eksekutif. Setelah
kebijakan

tsb. diberlakukan selanjutnya diambil sample secara acak terhadap 16 jenis tiket,
ternyata harga rata-ratanya mencapai Rp 212 ribu dan standar deviasi Rp 46 ribu.
Apakah penurunan tarif tersebut berbeda nyata dengan tarif sebelumnya pada taraf 5%
sehingga cukup berarti bagi konsumen.

Jawab :

2022 STATISTIKA SOSIAL


7 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Hipotesis yang akan diuji apakah harga tiket setelah diskon berbeda nyata dengan harga
tiket sebelum diskon.

Ho : μ = 253

H1 : μ≠253

Taraf nyata 5% untuk uji 2 arah, df = 16-1 = 15, didapatkan nilai kritis = 2,131

x̄−μ 212−253 −41


t= = =−3,57
Uji statistic t : s/ √n = 46 / √16 11 ,5

Nilai uji t terletak didaerah penolakan Ho pada taraf nyata 5% artinya cukup bukti bahwa
harga rata-rata tiket KA sesudah diskon berbeda nyata dengan harga sebelum diskon,
maka diharapkan konsumen tertarik untuk menggunakan jasa KA kembali.

Latihan Soal :

1). Seorang pejabat perbankan yang bertanggung jawab terhadap pemberian kredit
mempunyai anggapan bahwa rata-rata modal perusahaan nasional adalah sebesar Rp
100 juta dengan alternatif lebih besar dari itu.Untuk menguji anggapannya itu , dipilih
sample secara acak sebanyak 81 buah perusahaan nasional yang ternyata rata-rata
modalnya sebesar Rp 105 juta dengan simpangan baku Rp 18 juta. Dengan

menggunakan α = 0,01, ujilah anggapan tersebut.

2). Seorang pemilik pabrik rokok mempunyai anggapan bahwa rata-rata nikotin yang
dikandung oleh setiap batang rokok adalah sebesar 20 mg, dengan alternative lebih kecil
dari itu. Dari 10 batang rokok yang dipilih secara acak diperoleh hasil sebagai berikut
( dalam mg ) :

2022 STATISTIKA SOSIAL


8 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
20 23 18 24 25 17 16 17 21 18

Dengan menggunakan α =5% ujilah pendapat tsb.

INTERVAL KEYAKINAN UNTUK RATA-RATA

Apabila sampel kecil , maka kurvenya cenderung datar. Apabila jumlah sampel meningkat
maka kurvenya lebih runcing dan apabila jumlah sampel mendekati 30, maka kurvenya
seperti kurva normal.

Sebagaimana nilai Z, bagaimana mencari nilai t ? Untuk mencari nilai t

digunakan tabel nilai t . Pada kolom merupakan tingkat keyakinan α yang diperoleh dari
1 – C ( tingkat keyakinan ). Pada baris merupakan derajat bebas (df) yang diperoleh dari
( n – 1 ). Perpotongan antara derajat bebas pada baris dan tingkat keyakinan pada
kolom akan menghasilkan nilai t.

Rumus umum untuk pendugaan interval dengan standar deviasi populasi (( σ )


digantikan dengan standar deviasi sampel ( S ) adalah sbb :

( X̄ –t/2 Sx<  < X̄ +t/2 Sx)

Untuk populasi terbatas Untuk populasi tidak terbatas

S
Sx=
√n

X̄ : rata-rata sampel Sx : Standar error X S : Standar deviasi sampel

t/2 : dicari di tabel t N : Jumlah populasi n : Jumlah sampel

Soal :

1. Industri Reksadana semakin berkembang di Indonesia karena mampu memberikan


hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengn suku bunga bank, Survey yang dilakukan
terhadap 9 perusahaan dari 59 perusahaan Reksadana ternyata mampu memberikan
hasil investasi rata-rata 13,17% dengan standar deviasi 1,83%. Dengan tingkat

2022 STATISTIKA SOSIAL


9 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
kepercayaan 95%, buatlah interval keyakinan untuk rata-rata hasil investasi Reksadana
tersebut.

Jawab :

Nilai n/N = 9/59 = 0,15 > 0,05 jadi termasuk populasi yang terbatas.

Standar error :

S x=

S N −n
√ n N−1


1 , 83 59−9
= √ 9 59−1 = 0,57

t
Nilai α/2 = 2,306, diperoleh dari df = 9 -1 = 8 dan tingkat keyakinan α = 1- C = 1 – 0,95
= 0,05 atau Nilai t dari perpotongan 8 dengan 0,05 pada Luas Ekor ( Uji dua arah )
adalah 2,306. ( Tabel t dalam buku Suharyadi dan Purwanto ).

Maka Interval keyakinan :

( X̄ –t/2 Sx<  < X̄ +t/2 Sx)

= 13,17- 2,306( 0,57) <  < 13,17+ 2,306( 0,57)

= 13,17 – 1,31 <  < 13,17 + 1,31

= 11,86 <  < 14,48

Jadi nilai rata-rata investasi di perusahaan Reksadana 95% akan berada pada interval
11,86 % sampai 14,48 %

2. Carilah nilai t, apabila dilakukan survey terhadap inflasi di 6 ibukota propinsi di Jawa
dengan tingkat kepercayaan 95 %.

Jawab :

2022 STATISTIKA SOSIAL


10 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
df = n-1 = 6 – 1 = 5

Tingkat keyakinan : α = 1- C = 1 – 0,95 = 0,05 sehingga α / 2 = 0,025

Nilai t dari perpotongan 5 dengan 0,05 pada Luas Ekor ( Uji dua arah ) adalah 2,571

( Tabel t dalam buku Suharyadi dan Purwanto )

3. Selama pengamatan triwulan pertama 2007, standar deviasi dan suku bunga deposito
untuk waktu 12 bulan adalah 0,73%. Untuk melihat lebih lanjut dari pergerakan suku
bunga, maka diambil sampel 60 bank dari 138 bank yang ada. Hasilnya ternyata rata-
rata suku bunga di 60 bank adalah 7,72. Buatlah selang kepercayaan untuk rata-rata
populasi dengan tingkat kepercayaan 95 %

Jawab :

Selang Kepercayaan (Interval keyakinan ) :


X̄ −Z α /2 S x <μ< X̄ +Z α /2 S x

Standar error :
S x=

σ N −n
√ n N−1
n=60 dan N = 138 jadi n/N = 60/138 = 0,43 > 0,05 (populasi terbatas)

σ = 0,73 X̄ = 7,72 C = 95% α = 1 – 0,95 = 0,05

Nilai
Z α /2 = 0,05/2 = 0,025 dicari pada tabel norma /nilai Z = 0,5 – 0,025

= 0,4750 = 1,96

Standar error :
S x=
σ N −n
√ 0 ,73 138−60

√ n N−1 = √60 138−1 = 0,071

Interval keyakinan :
X̄ −Z α /2 S x <μ< X̄ +Z α /2 S x

7,72 - 1,96 (0,071) < μ < 7,72 + 1,96 (0,071) = 7,59 < μ < 7,86

Jadi interval tingkat suku bunga dengan tingkat keyakinan 95% berkisar

antara 7,59 % sampai 7,86%

2022 STATISTIKA SOSIAL


11 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

1. Spiegel, M.R., Susila, I.N dan Ellen G. 1996. Statistika. Ed 2. Seri Buku Schaum.
Erlangga. Jakarta.

2. Suharyadi dan Purwanto S.K. 2004. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern.

Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.

3. Supranto. J. 2000. Statistik. Teori dan Aplikasi. Jilid 1. Ed.6. Penerbit Erlangga.
Jakarta.

2022 STATISTIKA SOSIAL


12 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai