Anda di halaman 1dari 10

STATISTIKA NON PARAMETRIK

UJI TANDA

Anggota:
1. Murtantina Dyahayu Mawarni 16305141010
2. Nurul Wahyuningsih 16305141031
3. Tri Rahmadi 16305141090

PRODI MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


DUA SAMPEL YANG BERHUBUNGAN
UJI TANDA

A. Fungsi
Digunakan untuk penelitian dimana pengukuran kuantitatif tidak mungkin atau
tidak dapat dijalankan, tetapi masih mungkin menentukan tingkatan bagi kedua
anggota setiap pasang berdasarkan hubungan antara keduanya.

B. Untuk kasus sampel kecil 𝑁 ≤ 25


Hipotesis Statistik Uji Kriteria Keputusan
𝐻0 ditolak jika
𝐻0 : 𝑝(+) = 𝑝(−) 𝑃(𝑋 ≤ 𝑥)
𝐻1 : 𝑝(+) ≠ 𝑝(−) dengan 2𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 ≤ 𝛼
𝑁
𝑃(𝑋 = 𝑥) = ( ) 𝑝 𝑥 𝑞 𝑁−𝑥
𝑥
𝐻0 ditolak jika
𝐻0 : 𝑝(+) = 𝑝(−) Catatan:
𝐻1 : 𝑝(+) > 𝑝(−) Nilai 𝑝 dapat juga diperoleh dengan 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 ≤ 𝛼
menggunakan Tabel D (Hal 302) jika
𝑝(+) = 𝑝(−). Nilai 𝑝 dalam Tabel D 𝐻0 ditolak jika
𝐻0 : 𝑝(+) = 𝑝(−) untuk satu sisi. Untuk kasus dua sisi,
𝐻1 : 𝑝(+) < 𝑝(−) nilai 𝑝 dari Tabel D dikali 2. 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 ≤ 𝛼

C. Untuk kasus sampel besar 𝑁 ≥ 25


Hipotesis Statistik Uji Kriteria Keputusan

(𝑥 ± 0,5) − 1/2𝑁 𝐻0 ditolak jika


𝐻0 : 𝑝(+) = 𝑝(−) 𝑧=
𝐻1 : 𝑝(+) ≠ 𝑝(−) 1/2√𝑁 2𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 ≤ 𝛼

𝑋 = variable kontinu
1
𝑥 + 0,5 jika 𝑥 < 2 𝑁 𝐻0 ditolak jika
𝐻0 : 𝑝(+) = 𝑝(−) 1
𝐻1 : 𝑝(+) > 𝑝(−) 𝑥 − 0,5 jika 𝑥 > 2 𝑁 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 ≤ 𝛼

Catatan:
Nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 yang bersesuaian denagn
𝑥 + 0,5 jika 𝑧 dapat diperoleh dengan 𝐻0 ditolak jika
𝐻0 : 𝑝(+) = 𝑝(−) menggunakan Tabel A (Hal 299) Nilai
𝐻1 : 𝑝(+) < 𝑝(−) 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 dalam Tabel A untuk satu sisi. 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 ≤ 𝛼
Untuk kasus dua sisi, nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 dari
Tabel A dikali 2.
D. Contoh Soal
Dalam suatu studi tentang akibat-akibat ketiadaan ayah terhadap perkembangan
anak-anak, 17 pasang suami-istri yang telah terpisah karena perang, dan anak pertama
dilahirkan sewaktu ayah mereka tidak ada. Secara terpisah suami dan istri diwawancara
mengenai berbagai topik yang berkaitan dengan si anak yang tahun pertama
kehidupannnya dilewatkan dalam rumah tangga tanpa ayah. Masing-masing orang tua
diajak membicarakan hubungan disipliner ayah-anak dalam tahun-tahun setelah sang
ayah pulang dari medan perang. Seorang psikolog yang mengenal masing-masing
keluarga diminta untuk meneliti pertanyaan-pertanyaan menurut menurut tingkat
pemahaman yang ditujukan setiap orang tua dalam memperbincangkan disiplin
paternal. Dugaannya ialah, bahwa ibu akan mempunyai kesadaran dan pemahaman
lebih luas mengenai hubungan-hubungan disipliner antara anak dengan suaminya,
dibandingkan pemahaman dengan suami. Alasannya adalah karena ibu lebih lama dan
lebih akrab berhubungan dengan anak, dan karena terpisahnya ayah karena peperangan.
(𝛼 = 0,05)

Tingkat pemahaman
Pasangan Arah
tentang disiplin paternal Tanda
(Tn. & Ny.) perbedaaan
A I
Arnold 4 2 𝑋𝐴 > 𝑋𝐼 +
Brown 4 3 𝑋𝐴 > 𝑋𝐼 +
Burgman 5 3 𝑋𝐴 > 𝑋𝐼 +
Ford 5 3 𝑋𝐴 > 𝑋𝐼 +
Harlow 3 3 𝑋𝐴 = 𝑋𝐼 0
Holman 2 3 𝑋𝐴 < 𝑋𝐼 -
Irwin 5 3 𝑋𝐴 > 𝑋𝐼 +
Marston 3 3 𝑋𝐴 = 𝑋𝐼 0
Mathews 1 2 𝑋𝐴 < 𝑋𝐼 -
Moore 5 3 𝑋𝐴 > 𝑋𝐼 +
Osborne 5 2 𝑋𝐴 > 𝑋𝐼 +
Snyder 5 2 𝑋𝐴 > 𝑋𝐼 +
Soule 4 5 𝑋𝐴 < 𝑋𝐼 -
Statler 5 2 𝑋𝐴 > 𝑋𝐼 +
Wagner 5 5 𝑋𝐴 = 𝑋𝐼 0
Wolf 5 3 𝑋𝐴 > 𝑋𝐼 +
Wycoff 5 1 𝑋𝐴 > 𝑋𝐼 +
a. Keterangan tabel:
Tingkat i menunjukkan pemahaman yang besar; 5 menunjukkan pemahaman yang
kecil atau tidak ada sama sekali. Untuk arah perbedaan menurut besar frekuensinya.
Jika tingkat pemahaman ibu lebih besar, maka tandanya positif (+). Jika tingkat
pemahaman ibu kurang dari ayah, maka tandanya negative (-). Dan untuk tingkat
pemahamannya sama, maka tandanya sama dengan (=).

b. Penyelesaian:

1. 𝐻0 : 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢 𝑛𝑜𝑙


𝐻1 : 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓
2. Taraf signifikansi: 𝛼 = 0,05
3. Statistik Uji
𝑁
𝑃(𝑋 ≤ 𝑥) dengan 𝑃(𝑋 = 𝑥) = ( ) 𝑝 𝑥 𝑞 𝑁−𝑥
𝑥
4. Kriteria keputusan
𝐻0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 ≤ 0,05

5. Perhitungan
𝑁 = 14, dengan N = banyaknya tanda yang menunjukkan perbedaan
jenis tanda yang memiliki nilai terkecil adalah negatif sebanyak 𝑥 = 3, peluang
yang diujikan sebesar 𝑝 = 0,5.
𝑥
14 1 1 14−𝑥 14 1
14
𝑃(𝑋 = 𝑥) = ( ) ( ) ( ) = ( )( )
𝑥 2 2 𝑥 2
𝑚𝑎𝑘𝑎, 𝑃(𝑋 ≤ 3)
𝑝 = 𝑃(𝑋 = 0) + 𝑃(𝑋 = 1) + 𝑃(𝑋 = 2) + 𝑃(𝑋 = 3)
14 1 14 14 1 14 14 1 14 14 1 14
= ( ) (2) + ( ) (2) +( ) (2) + ( ) (2)
0 1 2 3
14 14 14 14
( )+( )+( )+( )
0 1 2 3
=
214
1+14+91+364
=
16284
=0,029
Dengan menggunakan Tabel D (Hal 302) diperoleh nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,029.
6. Kesimpulan
Karena 𝑃(𝑋 ≤ 3) = 0,029 ≤ 0,05 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘. dapat disimpulakan bahwa
istri yang terpisah dari suami karena peperangan menunjukkan kesadaran dan
pemahaman yang lebih luas mengenai hubungan disipliner antara suami mereka
dengan anak-anak mereka yang dilahirkan dalam masa perang, daripada suami-
suami itu sendiri.
c. Hasil Output SPSS

Frequencies
Test Statisticsa
N
A-I
Negative Differencesa 3
Exact Sig. (2-tailed) .057b
Positive Differencesb 11
A-I a. Sign Test
Tiesc 3
b. Binomial distribution used.
Total 17

a. A < I
b. A > I
c. A = I

d. Cara membaca hasil output SPSS:


i. Dari tabel Frequencies menunjukkan bahwa data dengan tanda negatif (-)
sebanyak 3 dan tanda positif (+) sebanyak 11. Untuk tanda 0 sebanyak 3.
Sehingga 𝑁 = 17.
ii. Dari tabel Test Statistic diperoleh 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 sebesar 0,057. Karena uji tersebut
merupakan uji tanda dua sisi, maka besar 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 dibagi dua yaitu 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 =
0,057
= 0,0285 ≈ 0,029.
2
e. Kesimpulan:
Karena 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,029 ≤ 0,05 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘. dapat disimpulakan bahwa istri
yang terpisah dari suami karena peperangan menunjukkan kesadaran dan pemahaman
yang lebih luas mengenai hubungan disipliner antara suami mereka dengan anak-anak
mereka yang dilahirkan dalam masa perang, daripada suami-suami itu sendiri.

E. Penyelesaian Uji Tanda dengan SPSS


Langkah-langkah:
a. Buka file SPSS
b. Klik variable view, isi nama variable yang akan diuji, sesuaikan dengan kasus,
masukkan variable A dan I.
c. Klik DATA VIEW, maka akan kembali ke menu utama. Kemudian masukkan
data sesuai dengan kasus.
d. MENU, Analyze →Nonparametrik test → Regacy Dialogs → 2-Ralated
Samples… akan tampak dilayar
Pengisian
i. TEST PAIR(S) LIST atau dua nama variable yang akan diuji sesuai
dengan kasus.
ii. Masukkan 2 variable dengan cara:
• Klik pada variable sebelum
• Tekan tombol shift, kemudian klik pada variable sesudah. Terlihat
kedua variable berubah warna (telah terblok). Masukkan ke kotak
TEST PAIR(S) LIST.
iii. TEST TYPE, karena akan diuji dengan prosedur SIGN TEST, maka non
aktifkan Wilcoxon dan aktifkan pilihan SOGN.
iv. Abaikan bagian lain dan tekan OK. Maka akan tampak output hasilnya.

F. Latihan Soal
➢ Untuk Sampel-sampel Kecil

Perusahaan garmen “MAJU” ingin mengukur peningkatan prestasi kerja karyawan


di perusahaan setelah diberikan pelatihan. Untuk itu diambil sampel sebanyak 10
karyawan, berikut data yang diperoleh

Karyawan Nilai 𝑋2 − 𝑋1
Sebelum (𝑋1) Sesuadah (𝑋2 )
1 72 76 +
2 67 90 +
3 71 75 +
4 86 75 -
5 83 67 -
6 60 88 +
7 91 88 -
8 70 82 +
9 65 67 +
10 80 72 -

Ujilah apakah terdapat peningkatan prestasi kerja karyawan di perusahaan


setelah diberikan pelatihan. Gunakan taraf signifikansi sebesar 5%.

a. Cara membaca tabel:


Pada tabel 𝑋2 − 𝑋1 menunjukkan selisih antara nilai sesudah dan nilai sebelum.
Jika nilai 𝑋2 − 𝑋1 bernilai positif, maka diberi tanda +, dan jika bernilai negatif, maka
diberi tanda -.
b. Penyelesaian:
1. Hipotesis
𝐻0 : 𝑝 = 0,5 (tidak ada peningkatan prestasi kerja karyawan)
𝐻1 : 𝑝 ≠ 0,5 (ada peningkatan prestasi kerja karyawan)
2. Taraf Signifikansi: 𝛼 = 0,05
3. Statistik Uji
𝑁
𝑃(𝑋 ≤ 𝑥) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃(𝑋 = 𝑥) = ( ) 𝑝 𝑥 𝑞 𝑁−𝑥
𝑥
4. Kriteria Keputusan
𝐻0 ditolak jika 2𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 ≤ 0,05
5. Perhitungan
𝑁 = 10 , jenis tanda yang memiliki nilai terkecil adalah negatif sebanyak 𝑥 = 4,
peluang yang diujikan sebesar 𝑝 = 0,5.
𝑥
10 1 1 10−𝑥 10 1
10
𝑃(𝑋 = 𝑥) = ( ) ( ) ( ) = ( )( )
𝑥 2 2 𝑥 2
𝑚𝑎𝑘𝑎, 𝑃(𝑋 ≤ 4)
𝑝 = 𝑃(𝑋 = 0) + 𝑃(𝑋 = 1) + 𝑃(𝑋 = 2) + 𝑃(𝑋 = 3) + 𝑃(𝑋 = 4)
10 1 10 10 1 10 10 1 10 10 1 10 10 1 10
= ( ) (2) + ( ) (2) +( ) (2) + ( ) (2) + ( ) (2)
0 1 2 3 4
10 10 10 10 10
( )+( )+( )+( )+( )
0 1 2 3 4
=
210
1+10+45+120+210
= 1024
=0,377
Dengan menggunakan Tabel D (Hal 302) diperoleh nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,377,
karena merupakan uji dua sisi maka 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 2 . 0,377 = 0,754.
Karena 𝑃(𝑋 ≤ 4) = 0,754 ≥ 0,05 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 .
6. Kesimpulan
Tidak ada peningkatan prestasi kerja karyawan di perusahaan setelah diberikan
pelatihan.

c. Hasil Output SPSS


Sign Test
Frequencies

N
Test Statisticsa
Negative Differencesa 4
(X2) - (X1)
Positive Differencesb 6
(X2) - (X1) Exact Sig. (2-tailed) .754b
Tiesc 0
a. Sign Test
Total 10
b. Binomial distribution used.
a. (X2) < (X1)
b. (X2) > (X1)
c. (X2) = (X1)

d. Cara membaca hasil output SPSS:


• Dari tabel Frequencies menunjukkan bahwa data dengan tanda negatif (-)
sebanyak 4 dan tanda positif (+) sebanyak 6. Untuk tanda 0 tidak ada.
Sehingga 𝑁 = 10.
• Dari tabel Test Statistic diperoleh 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 sebesar 0,754. Karena uji tersebut
merupakan uji tanda dua sisi, maka besar 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,754.
e. Kesimpulan
Karena 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,754 ≥ 0,05 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 . Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak ada peningkatan prestasi kerja karyawan di perusahaan setelah diberikan
pelatihan.

➢ Untuk Sampel-sampel Besar


Misalkan seorang pembuat eksperimen ingin menetapkan apakah suatu film
tentang kenakalan remaja akan mengubah pendapat anggota-anggota masyarakat tertentu
mengenai seberapa berat kenakalan remaja harus mendapatkan hukuman. Dia mengambil
suatu sampel random terdiri dari 100 orang dewasa dari masyarakat itu, dan melaksanakan
studi “sebelum dan sesudah” dengan masing-masing subyek bertindak selaku pengontrol
diri sendiri Dia meminta setiap subyek untuk mengemukakan pandangan apakah harus
dilakukan tindakan penghukuman yang lebih keras atau lebih luna terhadap kenakalan
remaja dibandingkan dengan yang telah dilakukan saat ini. Kemudian dia
mempertontonkan filmnya kepada ke-100 orang dewasa tadi, lalu pertanyaanya diulangi.

Banyak Hukuman yang


diinginkan sesudah menonton
film
Kurang Lebih
Banyak Lebih 59 7
Hukuman yang
diinginkan
Kurang 8 26
sebelum
menonton film

Penyelesaian
1. 𝐻0 : 𝐹𝑖𝑙𝑚 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑎𝑘𝑖𝑏𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑠.
𝐻1 : 𝐹𝑖𝑙𝑚 𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑢𝑛𝑦𝑎𝑖 𝑎𝑘𝑖𝑏𝑎𝑡 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑎𝑘𝑖𝑏𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑠.
2. Taraf signifikansi:  = 0,05
3. Statistik Uji

1
(𝑥 ± 0,5) − 𝑁
𝑧= 2 ,
1
2 √𝑁
1
𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑥 + 0,5 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑥 < 𝑁 𝑑𝑎𝑛 𝑥 − 0,5 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑥
2
1
> 𝑁
2
4. Kriteria Keputusan
Karena H1 tidak menyatakan arah perbedaan yang diperkirakan, maka daerah
penolakannya dua sisi.
Tolah 𝐻0 ketika probabilitas hasil sampel 𝑝 ≤ , yaitu probabilitas hasil sampel
𝑝 ≤ 0,05
5. Perhitungan

Arah perbedaan Tanda Jumlah


XA=XB 0 15
XA>XB + 59
XA<XB - 26

N= banyak pasangan yang menunujukkan perbedaan = 59 + 26 = 85


1
Kita pilih 𝑥 = 59 sehingga x < 2 𝑁 → 59 < 42,5, maka kita gunakan
1
(𝑥+0,5)− 𝑁
2
𝑧 = 1
2
√𝑁
1
(59+0,5)− .85
2
= 1
2
√85
= 3,47
Cek nilai p di tabel z (tabel A) untuk 𝑧 ≥ 3,47, sehingga diperoleh nilai 𝑝 =
0,0003.
Karena daerah penolakannya dua sisi, sedangkan nilai 𝑝 yang disajikan dalam
tabel hanya untuk tes satu sisi maka nilai 𝑝 kita kalikan dengan 2, sehingga
diperoleh 𝑝 = 2 (0,0003) = 0,0006
6. Kesimpulan
Karena diperoleh 𝑝 = 0,0006 ≤  = 0,05 maka 𝐻0 ditolak. Sehingga
kita dapat menyimpulkan bahwa film itu memiliki akibat sistematis yang
signifikan terhadap pendapat orang dewasa mengenai beratnya hukuman yang
diinginkan untuk para pelaku kenakalan remaja.

Anda mungkin juga menyukai