Anda di halaman 1dari 7

Pembahasan UTS Statistika Matematika I+

Statistics (Mathematics)

0 0
Subject : MIP 4.0: Latihan Soal Dosen : - Mila Kurniawaty, Ph.D.
MK : Statistika Matematika I+ - Evellin Dewi Lusiana, M.Si.
Tutor : Henry Immanuel Sihombing Tanggal : 25 Maret 2022

1. Misal 𝑋 berdistribusi Binomial 𝐵(𝑛, ). Nilai 𝑛 terkecil yang memenuhi


1
3
𝑃(𝑋 ≥ 1) ≥ 0, 8 adalah…
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. Tidak ada jawaban yang benar
Pembahasan:

Fungsi kepadatan peluang bagi 𝑋:

𝑛 1 2 𝑛−𝑥
𝑥
𝑓𝑋 (𝑥) = ( ) ( ) ( )
𝑥 3 3
Nilai 𝑛 terkecil sedemikian sehingga 𝑃(𝑋 ≥ 1) ≥ 0,8 adalah 𝑛 minimum yang memenuhi

𝑃(𝑋 < 1) ≤ 0,2


Artinya, kita harus mencari nilai 𝑛 minimum yang memenuhi:

𝑛 1 0 2 𝑛
( ) ( ) ( ) ≤ 0,2
0 3 3
2
𝑛
2 ln 0,2 −1,60943 …
( ) ≤ 0,2 → 𝑛. ln < ln 0,2 → 𝑛 < = = 3,96936 …
3 3 2 −0,40546 …
ln 3

𝑛 > 3,96936 … → terkecil adalah 4. Perubahan tanda karena perkalian dengan negatif.
Jawaban: c

2. Data dari klinik bersalin Ananda, seorang ibu melahirkan bayi perempuan dua kali lebih
sering dibandingkan dengan kelahiran bayi laki laki. Dapatkan peluang bahwa anak

1 5 2 6
yang ke sepuluh suatu keluarga adalah putra ke-empat atau putra kelima dari mereka.

4 ) (3
a. (10 ) ( 3)
1 5 2 5 1 4 2 6
b. (49) ( ) ( ) × (93) ( ) ( )
3 3 3 3
1 5 2 5 1 4 2 6
c. (49) ( 3) ( 3) + (93) ( 3) ( 3)
1 4 2 6 1 5 2 5
4 ) ( 3) ( 3) × ( 5 ) (3) ( 3)
d. (10 10

e. Semua jawaban salah

Henry Immanuel Sihombing

0 0
Pembahasan:

Peluang kelahiran anak laki-laki =𝑥


Peluang kelahiran anak perempuan =2𝑥

2𝑥 + 𝑥 mestilah = 1, 𝑥 =
1
3

Dengan demikian, jika 𝑌 adalah peubah acak yang menyatakan banyaknya anak laki-laki
dari kesepuluh anak, maka 𝑌~𝐵∗ (10, 3 ) → 𝐵𝑖𝑛𝑜𝑚𝑖𝑎𝑙 𝑁𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓.
1

empat atau putra kelima adalah 𝑃(𝑌 = 4) + 𝑃(𝑌 = 5), yakni:


Dengan demikian, peluang bahwa anak yang ke sepuluh suatu keluarga adalah putra ke-

10 − 1 1 4 2 6 10 − 1 1 5 2 5
( )( ) ( ) +( )( ) ( )
4−1 3 3 5−1 3 3
9 1 4
2 6
9 1 5
2 5
( )( ) ( ) +( )( ) ( )
3 3 3 4 3 3

Jawaban: 𝒄

3. Misalkan 𝑋 peubah acak dengan fungsi distribusi:


0 𝑥 < −2
0,2 −2≤𝑥<0
0,5 0 ≤ 𝑥 < 2,2
𝐹(𝑥) = 0,6 2,2 ≤ 𝑥 < 3
0,6 + 𝑟 3≤𝑥<4
0,6 + 2𝑟 4 ≤ 𝑥 < 5,5
{ 1 𝑥 ≥ 5,5
Dan diketahui bahwa 𝑃(𝑋 > 3,3) = 0,25, maka peluang 𝑋 tidak lebih dari 5 adalah…
a. 0,7
b. 0,75
c. 0,8
d. 0,9
e. Semua jawaban salah
Pembahasan:
𝑃(𝑋 > 3,3) = 0,25 → 1 − (0,6 + 𝑟) = 0,25 → 𝑟 = 0,15

Peluang 𝑋 tidak lebih dari 5 tidak lain adalah adalah


𝑃(𝑋 ≤ 5) = 0,6 + 2𝑟
= 0,6 + 2(0,15) = 0,9

Jawaban: d

2
Program Studi S1 Ilmu Aktuaria - UB

0 0
jumlahnya. Jika 𝑋 suatu peubah acak menyatakan proporsi pengecekan jumlah spesies
4. Dua spesies yang berkompetisi dalam suatu daerah tertentu diamati perubahan

oleh spesies jenis pertama yang berdistribusi seragam (0, 1) dan diketahui bahwa

1
1−𝑥 0≤𝑥<2
ℎ(𝑋) = max(𝑋, 1 − 𝑋) = { 𝑥 1
≤𝑥≤1
2
rata-rata bagi ℎ(𝑋) adalah …
1
a. 4
1
2
b.
3
4
d. 2
c.

e. Semua jawaban salah


Pembahasan:
1
2 1
𝐸(𝑋) = ∫ 1 − 𝑥 𝑑𝑥 + ∫1 𝑥 𝑑𝑥
0
2

𝑥 2 12 𝑥 2 1
=𝑥− | + |1
2 0 2 2
3 1 1 6 3
= + − = =
8 2 8 8 4
Jawaban: c

5. Konstanta 𝑐 yang memenuhi 𝑓(𝑥) sedemikian sehingga


1
𝑓(𝑥) = {𝑐𝑒 2 −∞<𝑥<∞
− |𝑥|

0 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎
Merupakan fungsi kepadatan peluang adalah …
1
4
a.
1
2
c. 1
b.

d. 1
e. Semua jawaban salah
Pembahasan:
Untuk mempermudah, hilangkan nilai mutlak:
1𝑥
𝑐𝑒2 𝑥<0
𝑓(𝑥) = { −21𝑥
𝑐𝑒 𝑥≥0
0 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎
Agar menjadi fkp:

Henry Immanuel Sihombing

0 0
• Karena fkp tak negatif, 𝑐 juga tak negatif (*).
• Integralnya mesti bernilai 1
0 1 𝑥 ∞
∫ 𝑐𝑒 2
𝑑𝑥 + ∫ 𝑐𝑒 −
1 2𝑥
𝑑𝑥 = 1
−∞ 0
0 1 ∞ 1
𝑐 (∫ 𝑒 2𝑥𝑑𝑥 + ∫ 𝑒− 2𝑥 𝑑𝑥) = 1
−∞ 0

1 1
𝑐 (2𝑒 2 |−∞
𝑥 0
+ 2𝑒 −2𝑥 |0∞ ) = 1

𝑐((2) + (2)) = 1
1
𝑐 = (∗∗)
4

Iriskan (*) dan (**), 𝑐 =


1
4

Jawaban: a

6. Modus dari suatu distribusi dari variabel acak X adalah nilai x yang memaksimumkan
fungsi kepadatan peluang. Jika hanya ada satu nilai x maka disebut modus dari

1 2 −𝑥
distribusi. Dapatkan modus dari distribusi berikut!

𝑓(𝑥) = {2 𝑥 𝑒 0<𝑥<∞
0 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎
a. 0

c. 2 − √2
b. 2

d. 2 + √2
e. Semua jawaban salah
Pembahasan:
Dengan menggunakan teorema lokasi titik ekstrim:

• Titik ujung: tidak ada

𝑑 1 2 −𝑥
• Titik stasioner: titik dimana turunan pertama = 0
( 𝑥 𝑒 )=0
𝑑𝑥 2
𝑒 −𝑥 𝑥 2
𝑒 −𝑥 𝑥 − =0
2
𝑒 𝑥
−𝑥 2
𝑒 −𝑥 𝑥 = → 𝑥 = 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 0 (𝑇𝑀)
2
Didapat 𝑥 = 2

Hanya ada 1 titik kritis yakni pada 𝑥 = 2. Mestilah modusnya = 2


• Titik singular: titik dimana turunan-nya bernilai tidak ada: tidak ada

Jawaban: b

4
Program Studi S1 Ilmu Aktuaria - UB

0 0
7. Median dari distribusi suatu variabel acak 𝑋 adalah nilai x sehingga 𝑃(𝑋 < 𝑥) ≤
1
2
dan
𝑃(𝑋 ≥ 𝑥) ≥ Jika hanya ada satu nilai 𝑥 maka disebut median dari distribusi.
1
2
Dapatkan median dari distribusi berikut
1
𝑓(𝑥) = , −∞ < 𝑥 < ∞
𝜋(1 + 𝑥2 )

𝜋
a. 0
b. 2
c. 𝜋
d. 2𝜋
e. Semua jawaban salah
Pembahasan:
Kalimat panjang itu dapat disingkat menjadi: “𝑋 disebut modus jika dan hanya jika
𝐹(𝑥) = 0,5 dan hanya ada satu 𝑋 yang memenuhi”
𝑥 1
𝐹(𝑥) = ∫ 𝑑𝑥
−∞ 𝜋(1 + 𝑥2 )

1 𝑥 1
= ∫ 𝑑𝑥
𝜋 −∞ (1 + 𝑥 2 )
1 arctan 𝑥 1
= (arctan 𝑥)−∞
𝑥
= +
𝜋 𝜋 2
Temukan modus:
arctan 𝑥 1 1
+ =
𝜋 2 2
arctan 𝑥
= 0 → arctan 𝑥 = 0 → tan 𝑥 = 0 → 𝑥 = 0
𝜋
Jawaban: a

8. Mana sajakah pernyataan berikut yang benar?


(i) Variansi dari variabel acak X yang berdistribusi Poisson(2) adalah 2.

(ii) Suatu percobaan Bernoulli yang dilakukan berulang-ulang sehingga diperoleh


sukses yang pertama terjadi disebut dengan distribusi binomial negatif.
(iii). Distribusi eksponensial merupakan distribusi keluarga gamma dengan parameter
skalanya adalah 1.
(iv). Distribusi normal baku mempunyai mempunyai rata-rata 0 dan ragam 1.
a. (iv) saja

Henry Immanuel Sihombing

0 0
b. (i) dan (ii)
c. (i) dan (iv)
d. (ii), (iii), dan (iv)
e. Semua benar
Pembahasan:

• Ragam sebaran 𝑃𝑂𝐼(𝜃) = 𝜃 2

Distribusi 𝐺𝐴𝑀(𝛼, 𝛽 ) → 𝛼 adalah parameter bentuk, 𝛽 adalah parameter skala.


• Percobaan sampai sukses pertama identik dengan distribusi Geometri

Distribusi eksponensial adalah bentuk khusus dari distribusi gamma pada
parameter bentuk (𝛼)=1
• Distribusi normal baku adalah bentuk khusus dari distribusi normal, yakni
distribusi normal pada nilai tengah 0 dan ragam 1.
Jawaban: c

9. Misalkan X adalah variabel acak berdistribusi uniform pada interval (1, 𝑎) dimana 𝑎 >
1. Jika 𝐸(𝑋) = 3𝑉𝑎𝑟(𝑋) maka nilai 𝑎 adalah …

2 + √5
a. 1
b.

3√2
c. 3

4√2
d.
e.
Pembahasan:

𝑋~𝑈𝑁𝐼𝐹(1, 𝑎 ) → 𝐸 (𝑋) = ; 𝑉𝑎𝑟(𝑋) =


𝑎+1 (𝑎−1)2
2 12

𝐸(𝑋) = 3𝑉𝑎𝑟(𝑋) → = 4 → 2𝑎 + 2 = 𝑎 2 − 2𝑎 + 1 → 𝑎 2 − 4𝑎 − 1 = 0
𝑎+1 (𝑎−1)2
2

Dengan rumus abc didapat 𝑎 = 2 + √5 𝑎𝑡𝑎𝑢 2 − √5 (𝑇𝑀)


Jawaban: b

variabel acak 𝑋, dengan fungsi pembangkit momen berikut:


10. Seorang aktuaris menentukan ukuran klaim untuk kelas kecelakaan tertentu adalah

1
𝑀𝑋 (𝑡) =
(1 − 2500𝑡)4
Tentukan deviasi standar (standard deviation) dari ukuran klaim untuk kelas
kecelakaan tersebut.
a. 1340
b. 5000
c. 8600
d. 10.000
e. 11.180
Pembahasan

6
Program Studi S1 Ilmu Aktuaria - UB

0 0

Anda mungkin juga menyukai