DUA SAMPEL
Pengantar
• dua kelompok data tersebut berasal dari
dua kelompok yang independen
• berasal dari dua kelompok yang
dependen/pasangan.
• Berdasarkan karakteristik data tersebut
maka uji beda dua mean dibagi dalam dua
kelopok, yaitu:
– uji beda mean independen
– uji beda mean dependen
UJI BEDA DUA MEAN INDEPENDEN
• Tujuan : untuk mengetahui
perbedaan mean dua kelompok data
independen
• Syarat/asumsi yang harus dipenuhi:
– Data berdistribusi normal/simetris
– Kedua kelompok data indenpenden
– Variabel yang dihubungkan berbentuk
numerik dan katagori (dengan hanya
dua kelompok)
• Dikatakan kedua kelompok data independen
bila data kelompok yang satu tidak
tergantung dari data kelompok kedua,
– misalnya membandingkan mean tekanan darah sistolik
orang desa dengan orang kota. Tekanan darah orang
kota independen (tidak tergantung) dengan orang desa.
Dilain pihak, kedua kelompok data dikatakan
dependen/pasangan bila kelompok data yang
dibandingkan datanya saling mempunyai
ketergantungan, misalnya data berat badan sebelum
dan sesudah mengikuti program diet berasal dari orang
yang sama (data sesudah dependen/tergantung dengan
data sebelum).
UJI BEDA DUA MEAN
INDEPENDEN
UJI VARIAN/ UJI F
• Tujuan dari uji ini adalah untuk
mengetahui varian antara kelompok data
satu apakah sama dengan kelompok data
yang kedua.
• apakah data tersebut mempunyai varian
yang homogen atau heterogen.
• Jika Fhit > Ftab maka Varian Heterogen
• Jika Fhit < Ftab maka Varian Homogen
F tabel
Langkah
1. Perhitungan nilai F
F =S12 / S22 Penyebut
• Perhitungan Uji F :
• F = (1,7) 2/ (1,5) 2 = 1,28
• 9 0.100 …… …… … … 2.51 .. ..
• 0.050 ......F=1.28 .. 3.29 .. ..
• 0.025 ...... .. .. 4.20 .. ..
• 0.010 ........ .. .. 5.61 .. ..
• 0.005 ........ .. .. 6.88 .. ..
• 0.001 ........ .. .. 10.70 .. ..
Sp 2
=
(n1 − 1)S12 + (n2 − 1)S 2 2
(n1 + n2 ) − 2
• df = n1 + n2 -2
• Ket ;
• n1 atau n2 = jumlah sampel kelompok 1 atau 2
• S1 atau S2 = standar deviasi sampel kelompok 1 dan 2
Uji untuk Varian berbeda
2
S12 S22
+
n n
df = 1 2
S 2
2
S 2
2
1
n
2
n
1 + 2
(n1 − 1) (n2 − 1)
X1 − X 2
T =
S12 S 2 2
n + n
1 2
Langkah selanjutnya adalah menguji perbedaan
mean kedua kelompok data tersebut dengan
menggunakan uji t untuk varian yang sama:
• Hipotesis :
• Ho : 1= 2 (mean Sp =2 (
10 − 1 1)
,5 2
+ 8( − 1 )
1, 7 2
= 2,53
kadar nikotin jarum 10 + 8 − 2
sama dengan mean
kadar nikotin wismilak) Sp = 1,59
• Ha : 1 >2 (mean
kadar nikotin jarum 23,1 − 20
lebih tinggi t = = 4,1
dibandingkan wismilak) 1 1
• Dengan Ha seperti 1,59 +
diatas berarti ujinya 10 8
dengan one tail (satu df = 10 + 8 − 2 = 16
arah/satu sisi)
• Perhitungan Uji t :
Kemudian dicari nilai p dengan menggunakan Tabel
distribusi t (lampiran tabel iv). Adapun cara
mencarinya adalah sbb:
.10 .05 .025 .01 .005 - nilai p
1 … … … … …
d =
deviasi = 18,6 = 1,86
n 10
( x − x ) 2
SD _ d = = 0,598 = 0,60
n −1
1,86
t= = 9,80
0,60
10