(t-test)
Nurhalina, SKM,M.Epid
1 11 12
2 21 22
3 31 32
Mean d = ..
SD d = ..
Prosedur Uji-t Berpasangan (Paired t-test)
1. Ho 1 - 2 = 0 atau d = 0
(Rata-rata perbedaan sama dengan nol)
2. Ha 1 - 2 0 atau d 0 (2-tailed)
1 - 2 > 0 atau d > 0 (1-tailed)
1 - 2 < 0 atau d < 0 (1-tailed)
3. Uji statistik t-test
4. Ho ditolak, jika:
Ha Critical Region nilai-p
(2-tailed) 1 - 2 0 | t | hitung > t tabel (/2; df=n-1) atau p-value < /2
(1-tailed) 1 - 2 > 0 t hitung > t tabel (; df=n-1) atau p-value <
(1-tailed) 1 - 2 < 0 t hitung < t tabel (; df=n-1) atau p-value <
Prosedur Uji-t Berpasangan (Paired t-test)
5. Perhitungan:
a. Hitung perbedaan masing-masing pasangan (di = xi2 – xi1)
b. Hitung Mean (d) dan Standar Deviasi (Sd) dari perbedaan tersebut
d
n
i (d i d )2
d i 1 Sd i 1
c. Hitung nilai t-test n n 1
d
t
Sd
6. Keputusan: a. Bandingkan t hitung dg t tabel
n
b. Bandingkan p-value dg atau /2
Ho ditolak atau gagal ditolak?
7. Kesimpulan: Ada penurunan? Ada perbedaan atau tidak?
Aplikasi Uji-t Berpasangan (Paired t-test)
Contoh kasus: Dilakukan penelitian untuk melihat apakah ada perbedaan
tekanan darah sistolik pada mahasiswa sebelum dan sesudah ujian
biostatistik
Kelompok-I Kelompok-II
11 12
21 22
31 32
Mean1 = … Mean2 = …
SD1 = … SD2 = …
Uji-t independen (Independent t-test)
Prosedur:
1. Uji kesamaan varian
2. Uji-t independen
2.1. Jika variannya sama, maka:
Lakukan Uji-t independen dengan asumsi
varian sama
2.2. Jika variannya tidak sama,
Lakukan Uji-t independen dengan asumsi
varian tidak sama
Ha Critical Region
(2-tailed) 1 2 | t | hitung > t tabel (/2; df=v) atau p-value < /2
(1-tailed) 1 > 2 t hitung > t tabel (; df=v) atau p-value <
(1-tailed) 1 < 2 t hitung < t tabel (; df=v) atau p-value <
Dimana df adalah:
df v
( S 1
2
/ n1 ) ( S 2
2
/ n )
2 .
2
2 2 2 2
( S1 / n1 ). ( S 2 / n2 ).
(n1 1) (n2 1)
Aplikasi Uji-t Independen
Contoh kasus: Sebuah penelitian bertujuan melihat apakah rata-rata kadar nikotin
rokok jarum lebih tinggi dibandingkan rokok wismilak. Dari ambil sampel
secara random, 10 batang rokok jarum dan 8 batang wismilak. Dilaporkan
rata-rata kadar nikotin rokok jarum 23,1 mg dengan standar deviasi 1,5 mg
sedangkan rokok wismilak 20,0 mg dengan standar deviasi 1,7 mg. Ujilah
pernyataan tsb, dengan alpha 5%.
A. Uji kesamaan varian
Diketahui: n1 = 10 n2 = 8
x1 = 23,1 x2 = 20,0
s1 = 1,5 s2 = 1.7
Nomerator adalah varians yg lebih besar, dan n mengikuti
• Ho 12 = 22 (varian kadar nikotin rokok jarum sama dengan
rokok wismilak)
• Ha 12 22 (varian kadar nikotin rokok jarum sama dengan rokok
wismila)
• Derajat kemaknaan dengan =0.05
Aplikasi Uji-t Independen
4. Uji statistik F-test
F = s12 / s22 , dimana s1 > s2
= (1,7)2 / (1,5)2 = 1,28
5. Critical region: Ho ditolak, jika F hitung > F, (n1 – 1, n2 – 1 ; ) tabel
F tabel numerator (8 – 1) = 7
denominator (10-1) = 9
=0.05
F tabel = 2.51, p = 0,10, p > Alpha,
6. Keputusan: Ho gagal ditolak (artinya tdk ada perbedaan
varian), maka uji t yg dilakukan ad uji t dgn varian sama.
7. Kesimpulan: Varian ke dua populasi adalah sama
2 2
> 1,746
2 (n1 1) S1 (n2 1) S 2
4. Perhitungan: Sp
n1 n2 2
( x1 x2 )
t
2
S p [(1 / n1 ) (1 / n2 )]
Aplikasi Uji-t independen
B. Uji-t independen dengam asumsi varian sama
5. Perhitungan: 2 2
2 (10 1)1.5. (8 1)1.7.
Sp 2,53
10 8 2
(23,1 20)
t 4,1
2,53[(1 / 10) (1 / 8)]
6. Keputusan: Ho ditolak, karena t hitung (4,1) > t tabel (1,746)
atau karena nilai-p < 0,005
7. Kesimpulan: Rata-rata kadar nikotin rokok jarum lebih tinggi dari rokok
wismilak
Aplikasi Paired t-test*
Contoh kasus: Suatu penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh dari
chlormethiazole terhadap kadar serum prolaktin pada pria peminum
alkohol. 15 orang subjek diukur kadar serum prolaktinnya sebelum
intervensi dan 7 hari sesudahnya. Apakah ada pengaruh
chlormethiazole dalam menurunkan kadar serum prolaktin?
4. Perhitungan:
2 2
2 (15 1)0.48. (10 1)0.45.
5. Keputusan: Ho ditolak
Sp 0.219
15 10 2
6. Kesimpulan: Rata FEV perokok berbeda(dg
2
2perokok
bukan
3.42 .81) (0)
t 3.19
0.219.[(1 / 15) (1 / 10)]
• Untuk uji 2 mean, independennya kategori
dan dependenya numerik..
• Independent t tes, uji independennya 2 kali,
uji homogenitas dulu trus uji independen t
tes