Anda di halaman 1dari 24

Diktat Kuliah TK 301 Matematika

BAB 4
TURUNAN

4.1 Gradien Garis Singgung


Tinjau sebuah kurva y = f(x) seperti diperlihatkan pada Gambar 4.1. Garis yang melalui
titik P(x1, f(x1)) dan Q(x1 + x, f(x1 + x)) disebut tali busur. Gradien tali busur tersebut
adalah
yf (xx)f (x)
mPQ .
xx

Jika titik Q digerakkan menuju P,


x mendekati 0. Pada keadaan ini, y juga mendekati
0. Akan tetapi, y/ x menuju nilai tertentu dan kenyataan ini mengantarkan pada
penggunaan konsep limit.

y
tali busur
Q(x+h, f(x+h))
y
garis singgung
(x, f(x))
Px = h

Gambar 4.1

Gradien garis singgung didifinisikan sebagai limit y/ x ketika x mendekati 0,


yakn
i

y lim f (xh)f (x)


mlim
h 0 x h0 h

CONTOH 1 Tentukan gradien garis singgung pada 2


pada titik
y f (x) x
kurva 1
(1, 2). Tuliskan persamaan garis singgungnya.
Penyelesaian
Gradien garis singgung pada titik (1,2) sebagai berikut.
lim f (1 h)f (1)
m
h0 h
{(1 h)21} 2
lim
h 0 h

Aip Saripudin Turunan - 1


{(1 2hh2 ) 1} 2
lim
h 0 h
2h h2
lim
h 0 h
lim(2 h)
h0

Persamaan garis singgung dengan gradien m = 2 dan melalui titik (1, 2) sebagai berikut.
y m(x
x1 ) y1
2(x 1) 2
2x
Jadi, persamaan garis singgung pada kurva y f (x) x 1 pada titik (1, 2) adalah
2

y 2x .

4.2 Definisi dan Lambang Turunan


Turunan sebuah fungsi f adalah fungsi lain f’ yang memiliki nilai pada suatu bilangan x
didefinisikan sebagai

lim f (xh) f (x)


f '(x)
h0 h

yang menjamin bahwa limit itu ada dan bukan atau .


Jika limit itu ada, dikatakan bahwa fungsi tersebut terdiferensialkan pada x.
Pencarian turunan disebut pendiferensialan.
Lambang turunan dapat dituliskan dalam beberapa bentuk. Lambang-lambang yang
digunakan untuk fungsi yang diturunkan terhadap x sebagai berikut.
d dy
f’(x) Dx [ f (x)]
[f(x)] dx dx
Ketiganya memiliki makna yang sama atau, dengan kata lain,
d
f ' (x) Dx [ f [ f (x)] dy
dx dx .
(x)]
CONTOH 1 Cari turunan dari f(x) = 2x +5.
Penyelesaian
lim f (xh)f (x)
f ' (x)
h0 h
lim [2(xh)5] [2x5]
h0 h
lim 2h
h0h

lim 2
h0

2
Jadi, turunan dari f(x) = 2x +5 adalah f’(x) = 2.

CONTOH 2 Cari turunan dari f(x) = x2.


Penyelesaian
lim f (xh)f (x)
f '(x)
h0 h
(xh)2 x2
lim
h 0 h
x2 2xh h2 x2
lim
h 0 h
lim (2x h)
h 0

2x
Jadi, turunan dari f(x) = x2 adalah f’(x) = 2x.

dy
CONTOH 3 Cari jika y x .
dx
Penyelesaian
Ambil x
f (x) maka

dylim f (xh)f (x)


dx h0 h
xh x
lim
h 0 h

xh xxhx
lim
h 0 h xhx

h
lim
xh x)
h 0 h(
1
lim
h 0 xh x)

1
2 x
dy1
Jadi, y x maka .
dx2 x

4.3 Aturan Pencarian Turunan


Pencarian turunan menggunakan limit merupakan pekerjaan yang sulit dan menjemukan.
Akan tetapi, dari dua contoh di atas, kita mendapatkan metode yang lebih singkat.
Teorema-teorema yang berkaitan dengan aturan pencarian turunan sebagai berikut.

Untuk k konstanta, n real, u = u(x), dan v = v(x):


f(x) = k maka f’(x) = 0.
f(x) = xn maka f’(x) = nxn-1.
g(x) = k f(x) maka g’(x) = k f’(x)
f(x) = uv maka f’(x) = u’v’
f(x) = uv maka f’(x) = u’v + uv’

(6) f (x)u maka f '(x) u'v v'u v2


v

CONTOH 1 Cari turunan dari f (x) 2x


3
x
2
5.
Penyelesaian
Dengan menggunakan aturan (1), (2), (3), dan (4) diperoleh
f '(x) 3 3 1 2
2x 2 6x 2x
x2 1

CONTOH 2 Cari turunan dari f (x) (x


2
2x 6) .
2

Penyelesaian
Fungsi di atas dapat dianggap sebagai hasil kali dua buah fungsi sebagai berikut.
f (x) uv
dengan
2
u v x 2x 6
Gunakan aturan (6),
f '(x)
u'v uv'
,
dip
ero
leh
f ' (x) (2x 2
2x 6) (x 2x 6)(2x 2)
2)(x
2
2(2x 2)(x 2
4x
3
2
x 6)

32x 24
2
12x
Untuk menguji kebenarannya, gunakan cara lain
f (x) 2 2 4 3 2
(x 2x 6) x 4x 16x 24x 36
maka sesuai aturan (1), (2), (3), (4), dan (5) diperoleh
f '(x) 3 2
4x 12x 32x 24

CONTOH 3 Cari turunan dari x


f (x) .
x2 1
Penyelesaian

Misal u = x dan v = x2 + 1 maka xu


f (x)
x2 1 v
sehingga dengan aturan hasil bagi,
u'vv'u v 2 1 (x 2 1)2x x 1 x2
f '(x) .
(x 2 1)2 (x 2 1)2

4.4 Turunan Fungsi Komposisi: Aturan Rantai


Jika f(u) terdiferensialkan pada u = g(x) dan g(x) terdiferensialkan pada x, fungsi
komposisi y ( f  g) f (g(x)) f (u) terdiferensialkan pada x. Turunan fungsi
(x)
komposisi ini dapat dicari menggunakan rumus berikut.

dydy du
dxdu dx

Rumus di atas disebut aturan rantai.

CONTOH 1 Cari dy
jika y (x 2) .
2

dx
Penyelesaian
Dengan metoda biasa, y 2
(x 2) x2 4x maka
dy
4 2(x 2) 4
dx
2x .
Dengan aturan rantai: misal u 2 2
x 2 maka y (x 2) u . Dengan demikian,
dy dy
du 2u 1 2(x 2) 2x 4 .
dx du
dx

CONTOH 2 Cari turunan dari (x


2
1) .
3

y
Penyelesaian
2
Misal u x 1 3 3
maka y (x 1) u . Dengan demikian,
2

dy dy
du 3u 2x
2
3(x
2
1) 2x
2
6x(x
2 2
1) .
dx du
dx

CONTOH 3 Cari dy 1
jika y .
dx (2x5)3
Penyelesaian
1 1 3
Misal 2x 5 maka y u . Dengan demikian,
3
u (2x 5) u3
dy dy 4 6
du 4 (2x5)4
3u 2 6(2x 5) .
dx du
dx

Ketika menerapkan aturan rantai, akan cukup membantu jika kita menggunakan
tahapan berikut: turunkan fungsi” luar” f dan fungsi “dalam” masing-masing, lalu
kalikan satu sama lain. Perhatikan contoh berikut.

dy
CONTOH 4 Cari jika y 2x x2 .
dx
Penyelesaian
Ubah bentuk fungsi di atas menjadi
1
2
y x )
2

maka (2x
2 2
x )1 1
(2x x ) 1
2
(2 2x)
(2x
dy

d
dx 
2
dx 2 
dalam 
turunan"dalam"

luar turunan"luar"

1x
.
2x x2
4.5 Turunan Fungsi Trigonometri
Untuk menurunkan fungsi sinus dan cosinus, kita dapat menggunakan konsep limit dan
identitas penjumlahan sudut:
sin( x h)
sin x cos h cos x sin h

cos( x h) cos x cos h sin x sin h

Turunan fungsi sinus, f (x) sin x , sebagai berikut.

d lim sin(xh) sin x


sin x
dx h0 h
sin x cos h cos xsin h sin x
lim h
h 0
sin x(cos h 1) cos xsin h
lim h
h 0

(cos h 1)
lim sin x sin h
h0 lim cos x
h
hh 0

sin x lim cos h 1 cos x lim sin h


h h
0 h h 0

sin x cosx 1
0
cos x

Turunan fungsi cosinus, f (x) cos x , sebagai berikut.

d lim cos(x h) cosx


cosx
dx h0 h
coscos x(cos
x cos h 1)xsin
h sin sin hxsin
coshx
limlim
h 0 hh
h 0

(cos h 1)
lim cos x sin h
h0 lim sin x
h
hh 0

cos x lim cos h 1 sin x lim sin h


h h
0 h h 0

cosx 0 sin x 1
sin x
Dari penurunan di atas diperoleh teorema sebagai berikut.

d sin xcosxdan d cosxsin x dx


dx

Turunan fungsi trigonometri dasar lainnya dapat diperoleh dengan bantuan teorema di
atas.

CONTOH 1 Cari turunan dari y = tan x.


Penyelesaian
sin x u
y tan x
cosx v
maka, sesuai aturan hasil bagi,
dy 2 2 1
v'u cos cos x ( sin x) sin cos x sin 2
sec x
u'v x x x
2 2 2 2
dx v cos cos cos x
x x

Jadi,

d tan xsec2 x dx
CONTOH 2 Tentukan
d
secx .
Penyelesaian dx
u'v v'u v2
Dengan mengingat bahwa secx 1
dan turunan hasil bagi: y' , diperoleh
cosx
d d
secx 0 cos ( sin x) 1 1 sin
1 secx tan x
x x
2
dx dx cosx cos x cos cosx
Jadi, x

d secxsecx tan x dx
CONTOH 3 Cari turunan dari y = 2 sin 2x.
Penyelesaian
Dengan menggunakan aturan rantai,
dy
(2cos2x)
4cos2x .
2
dx

2
CONTOH 4 Cari turunan dari y cos x
Dengan menggunakan aturan rantai,
dy
(2cosx) (
dx sin 2sin x sin2x
x) cosx

CONTOH 5 Cari turunan dari y = sin3 (2x).


Penyelesaian
Dengan menggunakan aturan rantai,
dy 2
(3(sin2x) 2
(cos2x) (2 6sin 2x cos2x .
) )
dx

4.6 Turunan Fungsi Logaritma dan Eksponen Asli


Turunan fungsi logaritma dan eksponen natural sebagai berikut:

dy
d ln x dx 1 , x0 d ex
CONTOH 1 Cari jika y ln( x 2x) . dan ex
x dx
dx 2

Penyelesaian
2
Misal u x 2x y ln u
du
maka dy1 1
2 dan duu x2 2x
2x
dx
sehingga sesuai aturan rantai diperoleh

dydy du 2x2 .
dxdu dx x 2 2x

dy
CONTOH 2 Cari jika y e 2
x4x
dx .
Penyelesaian
2
Misal u x 4x y eu
du
maka 4 dan 2

dy eu ex 4x

2x dx
du
sehingga diperoleh
dy dy 4x
dx x 4) .
du e
2 (2x
du
dx

dy
CONTOH 3 Cari jika y xe .
x

dx
Penyelesaian
Misal x
u x dan v e y uv sehingga

dy
dv u du x x
v dx xe e1 e (x 1) .
dx x

dx

4.7 Turunan Orde Tinggi


Turunan dari f adalah f’. Jika f’ didiferensialkan lagi, diperoleh f’’. f’ disebut turunan
pertama dan f’’ turunan kedua. Jika didiferensialkan lagi dan lagi, diperoleh turunan
ketiga (f’’’), keempat (f(4)), kelima (f(5)), dan seterusnya. Lambang turunan dari y = f(x)
untuk orde tinggi diberikan pada Tabel 4-1.

Tabel 4-1
Lambang turunan orde tinggi

Lambang
Turunan Lambang f’ Lambang y’ Lambang D
Leibniz
dy
Pertama f’(x) y’ Dx y
dx
2
Dx y
2 d y
Kedua f’’(x) y’’
2
dx
3
Dx y
3 d y
Ketiga f’’’(x) y’’’
3
dx
4
4
Dx y d y
Keempat f(4) (x) y(4) 4
dx
5
5
Dx y d y
Kelima f(5) (x) y (5)
5
dx
6
Keenam f(6) (x) (6)
6
Dx y d y
y 6
dx
    
n
Ke-n f(n) (x)
n
Dx y d y
y(n) n
dx

3
CONTOH 1 Cari turunan kelima dari f (x) x 2x 5x 6x 8.
4 2

Penyelesaian
f ' (x) 3 2 (4)
4x 6x 10x f (x) 24
f ' ' (x)
12x 12 6 f (5) 0
2
f '''(x) x
10
24 12
x

CONTOH 2 Cari f’’’(x) jika f (x) 2


x ln x , x 0.
Penyelesaian
Gunakan aturan turunan hasil kali maka

f ' (x) 2 1 2x ln x x 2x ln x
x x
1
f ' ' (x) 1 2x 2 ln 3 2 ln x
x x
22
f ' ' ' (x) 0
xx

4.8 Pendiferensialan Implisit


Dalam beberapa kasus, y sebagai fungsi x tidak dapat dinyatakan secara eksplisit dalam
bentuk y = f(x), misalnya y = x2. Sebagai contoh, persamaan
2 2
y 3y x
tidak dapat ditulis menjadi y = f(x) secara eksplisit Fungsi seperti ini disebut fungsi
implisit, dengan kata lain y merupakan fungsi implisit dari x. Akan tetapi, turunan dari y
terhadap x dapat dicari. Metode pencarian turunan fungsi implisit disebut
pendiferensialan implisit.
Berikut beberapa contoh pendiferensialan implisit.
dy
CONTOH 1 Cari dari persamaan berikut: y 2 x .
2

dx
Penyelesaian 3y
Diferensialkan setiap suku di semua ruas terhadap x.
d 2
[y d d 2
[3y] [x ]
] dx dx
dx

dy dy
2 y dx 3

2x dx
dy
[2
y dx 3] 2x
sehingga diperoleh
dy2x
dx2 y3

dy 3
CONTOH 2 Cari dari persamaan berikut: y 2xy x
2
8.
dx
Penyelesaian
Diferensialkan setiap suku di setiap ruas terhadap x,
d 3
[y d d 2 d
[2xy]
] dx dx [x ] dx [8]
dx

2 dy d d
3y d 2y [x] 2x [ y] 2x 0
x dx dx

dy dy
3y
2 2x 2x 0
dx dx
2y
2
3y 2[x y]
dy
2x dx
sehingga diperoleh
dy 2[xy]
dx 3y 2 2x

3
CONTOH 3 Tentukan persamaan garis singgung pada kurva y 2xy x
2
8 di titik
(0, 2).
Penyelesaian bah dy 3
dari y
wa dx
Pada CONTOH 2 telah diperoleh
2
2xy x 8 adalah
dy 2[xy]
dx 3y 2 2x
Gradien garis singgung pada kurva tersebut di titik (0, 2) adalah
dy 2(0 2) 4 1.
m
dx x 0, y 2 3 222 0 12 3
Persamaan garis singgungnya di titik (0, 2) adalah
y m(x
x 1 ) y1
1
0) 2
(x
3
1x
3 2

3
Jadi, garis singgung pada kurva y 2
8 di titik (0, 2) adalah y
2xy x 1 x 2 atau
dapat ditulis sebagai x 3y 6 0 . 3

4.9 Laju yang Berkaitan


Jika variabel y bergantung pada waktu t, turunannya, dy/dt, disebut laju perubahan
terhadap waktu. Secara umum, setiap variabel yang bergantung waktu, turunannya
disebut laju.

CONTOH 1 Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu-x dan posisinya sebagai


fungsi waktu berubah menurut persamaan: x = t2 + 5t – 10, dengan x
dalam meter dan t dalam sekon. Cari laju perubahan posisi terhadap
waktu (atau dikenal sebagai kecepatan) pada saat t = 2 sekon.
Penyelesaian
Turunan dari posisi terhadap waktu,
dx
v(t) 2t 5
dt
Pada t = 2 sekon,
v(2) 2
2 5 9m/s.

CONTOH 2 Setiap sisi kubus bertambah dengan laju 3 cm per sekon. Tentukan laju
perubahan volume kubus saat panjang sisinya 12 cm.
Penyelesaian
Misalnya sisi kubus dinyatakan oleh s maka volume kubus V = s3. Laju pertambahan sisi
dt
kubus 3 cm/s, ini berarti
ds
3 cm/s. Laju perubahan volume
terhadap waktu,
dV d 3 ds
dt dt [s ] 3s
2 dt .

Dengan demikian, pada s = 12 cm,


2
dV3 (12)
3 1296 cm3/s.
dt

CONTOH 3 Seorang anak menyedot minuman dari sebuah cangkir berbentuk kerucut
dengan laju 3 cm3/s. Sumbu cangkir vertikal dan tinggi cangkir 10 cm
dengan diameter bagian terbuka 6 cm. Tentukan laju penurunan tinggi
cairan dalam cangkir ketika kedalamannya 5 cm.
Penyelesaian
Kedalaman cairan h dan jari-jari cangkir r
maka volume cangkir (kerucut), 3 cm
1 2
V r h.
3
r
Dari gambar diperoleh hubungan
10 cm
h
r3r3h
h 10 10
maka
13h 2 3 h3
V h
310 100
Laju perubahan volume terhadap waktu,
3
dVd3 h3 dh
100 2
dtdt 100 3h dt
sehingga laju perubahan kedalaman terhadap waktu,

dh100dV
dt9 h 2 dt
Karena cairan berkurang (disedot) dengan laju 3 cm 3/s, ini berarti
dV
3 cm3/s. [tanda negatif menunjukkan berkurang]
dt
Dengan demikian pada h = 5 cm diperoleh

dh100dV 100 4
3 cm/s.
dt9 h 2 dt9 52 3
Jadi, laju penurunan kedalaman cairan 4 cm tiap sekon.
adalah 3
CONTOH 4 Sepeda motor A bergerak lurus dengan kelajuan konstan 60 km/jam
menuju ke Timur dan melintasi perempatan jalan tepat pada pukul 10.00.
Sepeda motor B bergerak lurus ke Utara dengan kelajuan konstan 80
km/jam dan melintasi perempatan jalan yang sama pada pukul 10.15.
Tentukan laju perubahan jarak kedua motor pada pukul 11.00.
Penyelesaian
Misalnya titik O adalah titik yang tepat di perempatan jalan. Pada suatu saat tertentu,
jarak motor A ke O sebut saja x, jarak motor B ke O adalah y, dan jarak A dan B adalah r.
Keadaan ini diilustrasikan pada gambar. Sesuai dengan dalil Phytagoras diperoeh
hubungan

r2 x2 y .
2
Utara
Laju perubahan jarak A dan B (dr/dt) diperoleh
melalui pendiferensialan implisit pada B
persamaan di atas sebagai berikut. r
y
d d 2 2
y )
2 r dt (x Timur
dt O A
x
dr
dr 2x dt 2dyy
2r dt
dt
sehingga diperoleh
dr x dry dy
dt r dt r dt
atau

dr
dr x yd
(*)
y
dt dt
dt x2 y2
dx dy
dengan = 60 km/jam dan = 80 km/jam. Jarak yang ditempuh motor A selama 1
dt dt
jam (dari pukul 10.00 s.d. 11.00) adalah
x d
x
dt t 60 60 km,
1
sedangkan jarak yang ditempuh motor B selama 45 menit atau ¾ jam (dari pukul 10.15
s.d. 11.00) adalah
y d 3
y t 80
dt 60 km.
4
Masukkan nilai-nilai di atas pada (*) diperoleh
dr
dr x dt dy
y dt
dt x2 y2
dr 60 60 60 80 60(60 80)
2 2
70 2 km/jam.
dt 60 60 60 2

Jadi, laju perubahan jarak kedua motor pada pukul 11.00 adalah 70 2 km/jam.

4.10 Diferensial dan Hampiran


Misalnya y = f(x) terdiferensialkan pada setiap x. Dalam notasi Leibniz, turunan fungsi
tersebut dituliskan sebagai
dy
f '(x)
dx
Sejauh ini, kita belum memberikan makna apa pun pada notasi dy/dx, selain sebagai
lambang turunan yang tak terpisahkan. Pada bagian ini, kita akan memberikan makna
pada dy dan dx.
Dari definisi turunan, untuk fungsi y = f(x) yang terdiferensialkan berlaku
y
lim
lim f x) f (x) f '(x) .
(x
x 0 x x 0 x
Jika x kecil,
y f x) f (x)
f '(x)
(x x x
atau
y f (x x)
f (x) f '(x) x .
Karena x = dx, persamaan di atas dapat ditulis
y f (x x)
f (x) f '(x)dx .
Ruas kanan pada persamaan ini didefinisikan sebagai diferensial dari y, dilambangkan
oleh dy, yakni
dy f '(x)dx .
Besaran dx disebut diferensial variabel bebas x dan dy disebut diferensial variabel terikat
y.
Secara grafis, tafsiran diferensial diperlihatkan pada Gambar 4.2. Besaran dy
menyatakan perubahan dalam garis singgung pada P ketika x berubah sebesar x = dx.
Jika x sangat kecil, dy menjadi hampiran yang cukup baik pada y dan mudah untuk
dicari.

Gamba 4.2
CONTOH 1 Cari dy jika (a) y 2x , (b) y 2
x 3x , (c) y sin x .
Penyelesaian
Untuk mendapatkan diferensialnya, terlebih dahulu cari turunannya lalu kalikan dengan
dx.
(a) dy 2dx
(b) d
y (2 3)dx
x
(c) dy cos xdx

CONTOH 2 Gunakan diferensial untuk menghampiri 1,01 .


nilai
Penyelesaian
Nilai yang akan kita cari adalah x
1,01 . Karena itu, ambil fungsi y f (x) dan kita
akan mencari/menghampiri f (1,01) . Turunan f (x)
x
adalah
nilai dari
1
f '(x)
2 x
maka perubahannya dalam y adalah
y f
'(x)dx
atau
f (x) f '(x) x .
(x x) f
Sekarang, ambil x = 1 dan x = 0,01 maka
f (x x)
f (x) f '(x) x

1
xxx x
2 x

1,01 1 0,01
1 2 1

1,0 1 0,005
1
Jadi, 1,0 1,005
1 .

Anda mungkin juga menyukai