Anda di halaman 1dari 9

Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

BAB III. TURUNAN FUNGSI

Kompetensi Dasar:
Mahasiswa mampu menurunkan berbagai macam fungsi dengan berbagai
macam aturan pencarian turunan.

Indikator Pencapaian:
Mahasiswa dapat:
 Memahami pengertian dan sifat turunan;
 Menghitung turunan suatu fungsi dengan menggunakan Aturan Rantai.
 Menghitung turunan Fungsi Implisit dan Fungsi Parametrik
 Menghitung turunan Fungsi Trigonometri
 Menghitung turunan tingkat tinggi.

3.1 Pengertian dan Sifat Turunan


Perhatikan gambar berikut.

L
f(x+h)
y = f(x)
L1

x x+ h

f(x)

Gambar 3.1.

Pada gambar di atas, garis L menyinggung kurva y  f(x) di titik (x, f(x)),
sedangkan garis L1 melalui titik (x, f(x)) dan titik (x+h, f(x+h)). Jika h mendekati nol,
maka garis L1 akan mendekati garis L, sehingga gradien garis L1 akan mendekati
gradien garis L. Hal ini dapat dinyatakan dalam bentuk limit sebagai berikut:

45
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

f ( x  h)  f ( x )
mL  lim mL1  lim .
h 0 h 0 h
f ( x  h)  f ( x )
Bentuk lim dikenal sebagi turunan fungsi y = f(x), yang
h 0 h
dinotasikan dengan
dy df
, y’, , atau f’’(x).
dx dx
Dengan demikian secara geometri, turunan fungsi merupakan gradien dari garis
singgung kurva fungsi tersebut.

Contoh:

Tentukan garis singgung kurva y  x 2 di titik (2,4)


Penyelesaian:

Gradien garis singgung kurva y  x 2 di titik (2,4) adalah

f (2  h)  f (2) ( 2  h) 2  2 2
m = f ' (2)  lim  lim  lim (4  h)  4 .
h 0 h h 0 h h 0

Oleh karena itu persamaan garis singgungnya adalah


y  y0  m( x  x0 )  y  4  4( x  2)  y  4 x  4

Jika kita menentukan turunan secara langsung dengan menggunakan definisi


turunan, maka kita akan mendapatkan banyak kesulitan dan memakan waktu lama.
Untuk itu, diperlukan cara lain di samping dengan menggunakan definisi secara
langsung, yaitu dengan menggunakan sifat dan rumus turunan.
Beberapa sifat penting dalam pencarian turunan suatu fungsi, adalah sebagai
berikut:
1. Aturan perkalian dengan konstanta
Jika c konstanta dan f fungsi yang dapat diturunkan, maka
d
cf ( x) c d f ( x)
dx dx
2. Aturan jumlah.
Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka
d
 f ( x )  g ( x )  d f ( x )  d g ( x )
dx dx dx

46
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

3. Aturan selisih
Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka
d
 f ( x )  g ( x )  d f ( x )  d g ( x )
dx dx dx
4. Aturan hasil kali
Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka
d
 f ( x ) g ( x )  f ( x ) d g ( x )  g ( x ) d f ( x )
dx dx dx
5. Aturan hasil bagi
Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka
d d
g ( x) f ( x)  f ( x) g ( x)
d  f ( x)  dx dx

dx  g ( x)  g ( x)2

Bukti:
1. Aturan perkalian dengan konstanta
Jika c konstanta dan f fungsi yang dapat diturunkan, maka
d
cf ( x) lim cf ( x  h)  cf ( x)  lim c( f ( x  h)  f ( x))
dx h 0 h h 0 h
f ( x  h)  f ( x )
 c  f ( x)
d
 c lim
h 0 h dx
2. Aturan jumlah
Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka
d
 f ( x)  g ( x) lim [ f ( x  h)  g ( x  h)]   f ( x)  g ( x)
dx h 0 h
[ f ( x  h)  f ( x)]  g ( x  h)  g ( x)
 lim
h0 h
[ f ( x  h)  f ( x)] [ g ( x  h)  g ( x)]
 lim  lim
h0 h h 0 h
d d
 f ( x)  g ( x)
dx dx
3. Aturan selisih
Untuk latihan

47
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

4. Aturan hasil kali


Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka
d
 f ( x) g ( x) lim f ( x  h) g ( x  h)  f ( x) g ( x)
dx h 0 h
f ( x  h)[ g ( x  h)  g ( x)]  g ( x)[ f ( x  h)  f ( x)]
 lim
h 0 h
f ( x  h)[ g ( x  h)  g ( x)] g ( x)[ f ( x  h)  f ( x)]
 lim  lim
h 0 h h 0 h
[ g ( x  h)  g ( x)] [ f ( x  h)  f ( x)]
 lim f ( x  h) lim  g ( x) lim
h 0 h 0 h h 0 h
d d
 f ( x) g ( x)  g ( x) f ( x)
dx dx
5. Aturan hasil bagi
Untuk latihan.
Beberapa rumus dasar turunan, disajikan pada tabel berikut.
Nomor Fungsi Turunan fungsi
1 y = k, k konstanta y’ = 0
2 y = xn y’ = nxn-1
1
3 y = ln x y’ =
x
Bukti:
f ( x  h)  f ( x ) k k
1. y  k  y'  lim  lim 0
h 0 h h 0 h

f ( x  h)  f ( x ) ( x  h) n  x n
2. y  x n  y '  lim  lim
h 0 h h 0 h
n( n 1) n  2 2
x n  nx n 1h  x h  ...  h n  x n
 lim 2
h 0 h
n ( n 1) n  2
h[nx n 1  x h  ...  h n 1 ]
 lim 2
h 0 h
n( n 1) n  2
 lim [nx n 1  x h  ...  h n 1 ]
h 0 2
n 1
 nx
f ( x  h)  f ( x ) ln( x  h)  ln x
3. y  ln x  y'  lim  lim
h 0 h h 0 h

48
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

xh
ln
 lim x
h0 h
h
ln[1  ] 1
 lim x  lim ln(1  h ) h
h0 h h 0 x

 x 1
 ln  lim [(1  h ) h ] x 
x
h  0 
1 1
 ln e x 
x
3.2 Aturan Rantai
Jika f dan g keduanya mempunyai turunan, dan h = f o g adalah fungsi
komposisi yang didefinisikan oleh h(x) = f(g(x)), maka h mempunyai turunan, yaitu
h’ yang dinyatakan oleh
h ’(x) = f ’(g(x)). g ’(x)
Dalam notasi Leibniz, jika y = f(u) dan u = g(x) keduanya fungsi yang mempunyai
turunan, maka
dy dy du
 .
dx du dx
Bukti:
h( x  t )  h(t ) f ( g ( x  t ))  f ( g ( x))
h' ( x)  lim  lim
t 0 t t 0 t
 f ( g ( x  t ))  f ( g ( x)) g ( x  t )  g ( x) 
 lim  . 
t  0 g ( x  t )  g ( x) t 
f ( g ( x  t ))  f ( g ( x)) g ( x  t )  g ( x)
 lim . lim
t 0 g ( x  t )  g ( x) t 0 t
f ( g ( x)  p )  f ( g ( x)) g ( x  t )  g ( x)
 lim . lim
p 0 p t 0 t
 f ' ( g ( x)) g ' ( x)

Dengan menggunakan aturan rantai dan dengan menggunakan rumus


sebelumnya kita akan dapatkan rumus-rumus di bawah ini.
Fungsi Turunan fungsi
y= ex y’ = ex
y = ax, a  1 y’ = ax ln a
1
y = alog x, a >0, a  1 y’ =
x ln a

49
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

3.3 Turunan Fungsi Implisit dan Fungsi Parametrik


Pada pembahasan sebelumnya, dibahas tentang turunan fungsi eksplisit.
Pada bagian ini akan dibahas turunan fungsi implisit dan fungsi parametrik.
Metode yang digunakan serupa dengan turunan fungsi eksplisit.
Contoh :
dy
a. Jika x2 + y2 = 25, carilah
dx
b. Jika x = 2t +1
y = t2 + t
dy
tentukan .
dx
Penyelesaian:
a. Jika kita turunkan kedua ruas persamaan x2 + y2 = 25 terhadap x, maka akan kita
peroleh:
d 2
dx
 d
dx

x  y 2  25

d 2
dx
 
x 
d 2
dx
y 0  
Mengingat y adalah fungsi dari x dan dengan menggunakan aturan rantai,
diperoleh
d 2
dx
 
y 
d 2 dy
dy
y
dx
 2y  
dy
dx
dy dy x
Oleh karena itu 2x + 2y = 0, sehingga 
dx dx y
b. Jika variabel x dan y kita turunkan terhadap parameter t, maka akan kita
peroleh
dx dy
 2 sedangkan  2t  1 .
dt dt
dy
Karena yang akan kita cari adalah maka
dx
dy
dy dy dt 2t  1
 .  dt = .
dx dt dx dx 2
dt

50
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

3.4 Turunan Fungsi Trigonometri


Rumus dasar dari turunan trigonometri adalah turunan fungsi sinus dan
cosinus, sedangkan turunan fungsi trigonometri yang lainnya dan turunan fungsi
siklometri dapat ditentukan dengan rumus turunan sinus dan cosinus, sifat turunan,
dan aturan rantai. Turunan rumus sinus dan cosinus diberikan di bawah ini.
Fungsi Turunan fungsi
y = sin x y’ = cos x
y = cos x y’ = - sin x

Bukti:
f ( x  h)  f ( x ) sin( x  h)  sin x
1. y  sin x  y'  lim  lim
h 0 h h 0 h
2x  h h
2 cos sin
 lim 2 2
h0 h
h
sin
2x  h 2 . 1  2 cos x.1. 1
 2 lim cos lim
h 0 2 h 0 h 2 2
2
 cos x
f ( x  h)  f ( x ) cos( x  h)  cos x
2. y  cos x  y'  lim  lim
h 0 h h 0 h
2x  h h
 2 sin sin
 lim 2 2
h 0 h
h
sin
2x  h 2 . 1  2 sin x.1. 1
 2 lim sin lim
h 0 2 h  0 h 2 2
2
  sin x
3.5 Turunan Tingkat Tinggi
Jika f fungsi yang dapat diturunkan, maka turunannya (f ’) juga berupa
fungsi. Jika f ‘ mempunyai turunan, maka turunan f’ kita notasikan dengan f ’’.
Notasi lain untuk turunan kedua dari y = f(x) adalah
d  dy  d 2 y
   2  D f ( x) .
2

dx  dx  dx

51
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

Umumnya turunan ke-n dari y = f(x) dinyatakan dengan


dny
y ( n)
  D n  f ( x) .
dx n
Contoh:

d2y
a. Carilah dari :
dx 2
a. x2 + y2 = 25
b. y = ln t, x = et
2
c. y = e t  t , x = ln (et +1)
2. Carilah turunan ke n dari fungsi di bawah ini:

a. y  e kx
b. y  ln x
Penyelesaian :
dy dy x
1. Dari contoh sub bab 4.3 telah diperoleh dari x2 + y2 = 25, yaitu  .
dx dx y

d2y d  dy  d  x 
Karena      
dx 2 dx  dx  dx  y 
Dan mengingat y adalah fungsi dari x, dengan aturan pembagian dan aturan
rantai, diperoleh

y. dx  x. dy y.1  x.  x
d  x dx dx y y.2  x 2
      
dx  y  y2 y2 y3

d2y y.2  x 2
Jadi 
dx 2 y3
2.a. y = ln t, x = et
dy 1
dy dy dt 1
 .  dt = t =
t
dx dt dx dx
dt e te t

 dy  d  dy 
d  dx 
d 2 y d  dy   dx  dt dt =
   . 
dx 2 dx  
dx dt dx dx
dt

52
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

d  dy  d  1  e t  te t 1 t dx
Oleh karena  dx        dan  e t maka
dt   t
dt  te  2
t e 2t 2
t e t dt

1 t
2 
d y
 t 2et   1  t .
dx 2 et t 2 e 2t

b. y = et  t , x = ln (et +1)
2

dy 2
dy dt (2t  1)e t  t 2
 = = (2t  1)(e t  1)e t
dx dx
dt et
(e t  1)

 dy  d dy 
d  dx 
d2y  dx  dt
 
2 dx dx
dx dt
2 2 2
2(e t  1)e t  (2t  1)e t  t  2t (2t  1)(e t  1)e t
=
et
(e t 1)

2 2 2
= 2(e t  1) 2 e t  t  (2t  1)(e t  1)e t  2t (2t  1)(e t  1) 2 e t  t

3. a. y  e kx  y'  kekx  y' '  k 2 e kx  y' ' '  k 3e kx  ...  y (n)  k n e kx

1 1 (1) 2 (1) 2 (1) n1


b. y  ln x  y'   y' '  (1) 2  y' ' '    ...  y ( n)

x x 1.2 x 3 2! x 3 (n  1)!x n

53

Anda mungkin juga menyukai