Anda di halaman 1dari 36

TURUNAN

JEFERSON SIAHAAN,S.SI., MM

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI


BANDUNG
Turunan Aljabar
Materi:
 Pengertian Turunan Fungsi Aljabar
 Rumus Turunan Fungsi Aljabar
 Turunan Berantai Fungsi Aljabar
 Turunan Tingkat Tinggi Fungsi Aljabar
 Turunan Implisit
 Turunan multivariabel
Turunan Aljabar
Tujuan Perkuliahan:
Setelah mengikuti pertemuan ini,
mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
konsep turunan, rumus-rumus, dan
menghitung turunan fungsi aljabar.
Pengertian Turunan
Suatu fungsi dikatakan dapat didiferensiasi di x  x 0
bila fungsi itu mempunyai turunan di titik tersebut.

Suatu fungsi dikatakan dapat didiferensiasi pada


suatu selang bila fungsi itu dapat didiferensiasi di
setiap titik pada selang tersebut.

Aplikasi: mencari kecepatan sesaat (fisika), laju


pertumbuhan organisme (biologi), keuntungan
marjinal (ekonomi), dll
Konsep Limit
mengingat konsep limit karena konsep turunan
dijelaskan lewat limit suatu fungsi
Turunan sebuah fungsi f adalah fungsi lain f’ (dibaca
“f aksen”) yang nilainya pada sembarang bilangan c
adalah:
f (c  h )  f ( c )
f ' (c)  lim
h 0 h
Asalkan limit ini ada dan bukan ∞ atau -∞
Jika limit ini ada, dikatakan bahwa f
terdiferensiasikan di c.
Pencarian turunan disebut diferensiasi
Secara Grafis
pengertian turunan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Misal P(a,f(a)) adalah sembarang titik pada sebuah


grafik suatu fungsi f. Titik lain pada gambar
dinotasikan dengan Q(a+h,f(a+h)),dimana h
adalah beda antara absis Q dan P. Kemiringan tali
busur yang melalui titik P dan Q adalah

mPQ  f (a  h)  f (a)
h
Secara Grafis
Secara Grafis
Jika sebuah fungsi f didefinisikan pada sebuah
interval terbuka yang memuat a, maka kemiringan
garis singgung m dari grafik fungsi f pada titik
P(a,f(a)) adalah:
f ( a  h)  f ( a )
m  lim
h 0 h

Dengan catatan limitnya ada.


Contoh
Diketahui fungsi f(x) = x2 dapatkan kemiringan
garis singgung ke grafik f(x) pada titik P(a,a2)
Penyelesaian:
Dengan menggunakan penjelasan di atas maka

Jadi turunan suatu


fungsi adalah kemiringan
garis singgung fungsi
tersebut pada titik tertentu.
Contoh

1. Jika f(x) = 13x – 6, Carilah f’(4)

Penyelesaian:

f ' (4)  lim


f ( 4  h )  f ( 4)
 lim
13( 4  h )  6  [13(4)  6]
h 0 h h 0 h

13h
 lim  lim13  13
h 0 h h 0
Contoh
2. Jika f(x)= x3 + 7x, Carilah f’(c)
Penyelesaian
f (c  h )  f (c)
f ' ( c )  lim
h 0 h

 lim
 
( c  h ) 3  7( c  h )  [ c 3  7 c ]
h 0 h
3c h  3ch  h  7h
2 2 3
 lim
h 0 h
 lim(3c  3ch  h  7)  3c  7
2 2 2
h 0
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (i)

Teorema I (Aturan Fungsi Konstanta)


Jika f(x) = k dengan k adalah suatu konstanta
untuk sembarang x, f’(x)= 0.
Bukti:
f ( x  h)  f ( x ) k k
f ( x)  lim
'
 lim  lim 0  0
h0 h h 0 h h 0

Contoh: f(x) = 2 maka f’(x) = 0


Rumus Turunan Fungsi Aljabar (i)

Teorema II (Aturan Fungsi Identitas)


Jika f(x) = x, maka f’(x) = 1
Bukti:

f ( x  h)  f ( x ) xhx h
f ( x)  lim
'
 lim  lim  1
h 0 h h 0 h h 0 h
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (ii)

Teorema III (Aturan Pangkat)


Jika f(x) = xn, dengan n bilangan-bilangan bulat
positif, maka f’(x) = nxn-1
Bukti:
f ( x  h )  f ( x ) ( x  h ) n
 x n
f ' ( x )  lim  lim
h 0 h h 0 h
n 1 n( n  1) n 2 2
x  nx h 
n
x h  ...  nxh n 1  h n  x n
 lim 2
h 0 h
 n 1 n( n  1) n 2 
h nx  x h  ...  nxh n 2  h n 1 
2
 lim  
h 0 h
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (ii)

Semua suku di dalam tanda kurung siku kecuali


suku pertama mempunyai h sebagai faktor,
sehingga masing-masing suku ini mempunyai
limit nol bila h mendekati nol. Jadi
n 1
f ' ( x)  nx

Contoh:
f(x)=x2 maka f’(x) = 2x
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (iii)

 Teorema IV (Aturan Kelipatan Konstanta)


Jika k suatu konstanta dan f suatu fungsi yang
terdiferensialkan, maka (kf)’ (x). Bukti: Misalkan
F(x) = k. f(x). Maka
f ( x  h)  f ( x) k. f ( x  h)  k . f ( x)
F ( x )  lim  lim
h 0 h h 0 h
f ( x  h)  f ( x) f ( x  h)  f ( x)
 lim k  k . lim
h 0 h h 0 h
 k. f ' ( x)
Contoh:
F(x) =5x2 maka f’(x) =5(2x) =10x
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (iii)
 Teorema V (Aturan Jumlah)
Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang
terdiferensialkan, maka (f+g)’(x) =
f’ (x) + g’ (x). Bukti:
Andaikan F ( x )  f ( x )  g ( x ), maka

F ( x )  lim
 f ( x  h )  g ( x  h )   f ( x )  g ( x )
h 0 h
 f ( x  h)  f ( x) g ( x  h)  g ( x) 
 lim   
h 0
 h h
f ( x  h)  f ( x) g ( x  h)  g ( x)
 lim  lim
Contoh: h 0 h h 0 h
 f ' ( x)  g ' ( x)
F(x)=x2+3x maka f’(x)=2x+3
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (iv)

Teorema VI (Aturan Selisih)


Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang
terdiferensialkan, maka (f-g)’(x) = f’ (x) - g’ (x).
Bukti: (f-g)’(x) = (f+(-1)g)’ (x) = f’(x) – g’(x)

Contoh:
F(x) =3x2-x maka f’(x) = 6x – 1
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (v)
Teorema VII (Aturan Hasil Kali)
Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang
terdiferensialkan, maka (f.g)’(x) = f(x).g’(x)
+f’(x).g(x). Bukti:
Andaikan F ( x )  f ( x ). g ( x ), maka
F ( x  h)  F ( x ) f ( x  h) g ( x  h)  f ( x) g ( x)
F ( x )  lim  lim
h 0 h h 0 h
f ( x  h) g ( x  h)  f ( x  h) g ( x)  f ( x  h) g ( x)  f ( x) g ( x)
 lim
h 0 h
 g ( x  h)  g ( x) f ( x  h)  f ( x) 
 lim  f ( x  h )  g ( x) 
h 0
 h h
g ( x  h)  g ( x) f ( x  h)  f ( x)
 lim f ( x  h ). lim  lim g ( x ). lim
h 0 h 0 h h 0 h 0 h
 f ( x) g ' ( x)  g ( x) f ' ( x)
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (v)

Contoh :
F(x) = (x+2)(x-5)2
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (vi)
 Teorema VIII (Aturan Hasil Bagi)
Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang
terdiferensialkan, dengan g(x) = 0.
Maka '
f  g ( x) f ' ( x)  f ( x) g ' ( x)
  ( x)  2
g g ( x)
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (vi)

MisalkanF ( x )  f ( x ) , maka
g ( x)
f ( x  h) f ( x)

F ( x  h)  F ( x) g ( x  h) g ( x)
F ( x )  lim  lim
h 0 h h 0 h
g ( x ) f ( x  h)  f ( x) g ( x  h) 1
 lim 
h 0 h g ( x) g ( x  h)
 g ( x) f ( x  h)  g ( x) f ( x)  f ( x) g ( x)  f ( x) g ( x  h) 1 
 lim  
h 0
 h g ( x ) g ( x  h ) 
 f ( x  h)  f ( x) g ( x  h)  g ( x)  1 
 lim  g ( x )  f ( x)  
h 0
 h h  g ( x ) g ( x  h ) 
1
  g ( x ) f ' ( x )  f ( x ) g ' ( x )
g ( x) g ( x)
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (vi)

'
f g ( x) f ' ( x)  f ( x) g ' ( x)
  ( x)  2
g
  g ( x)
Bedakan antara Turunan dan Diferensial !
Pada waktu anda menuliskan Dxy atau dy/dx = anda
menuliskan lambang turunan
Jika dy = anda menyatakan lambang diferensial

Contoh:
Cari dy jika y = x3 - 3x+1
Jika kita mengetahui bagaimana menghitung turunan, maka
kita tahu bagaimana menghitung diferensial. Yaitu cukup
menghitung turunan lalu mengalikannya dengan dx
Dy = (3x2-3) dx
Hal ini karena dy = f’ (x) dx
Turunan Berantai Fungsi Aljabar

Jika y  (u) dan u  g(x) maka


dy du
y'  .
du dx
Jika y  f(u), u  g(x), x  h(w), maka
dy du dx
y'  . .
du dx dw
Contoh:
y = (3x+1)10
Turunan Berantai Fungsi Aljabar

Contoh:
1). y = (x2+3x+5)9

2x  1
2). y 
1 x
2
 x  2x 
2
3). y   
 3 x 
Turunan Tingkat Tinggi Aljabar

Turunan tingkat tinggi adalah turunan fungsi yang tidak hanya


sampai turunan pertama, bisa turunan kedua, ketiga, bahkan
sampai turunan ke n. Jika f’ adalah turunan suatu fungsi f,
maka f’ juga merupakan suatu fungsi, f’ adalah turunan
pertama dari f. Jika turunan dari f’ ada, turunan ini dinamakan
turunan kedua dan ditulis f’’. Dengan cara yang sama turunan
ketiga dari f didefinisikan sebagai turunan pertama dari f’’, jika
turunan ini ada. Turunan ketiga, ditulis f’’’. Turunan ke-n dari
fungsi f, di mana n bilangan positif yang lebih besar dari 1,
adalah turunan pertama dari turunan ke (n-1) dari f. Turunan
ke n dinyatakan dengan f(n). Berikut ini adalah tabel cara
penulisan turunan sampai dengan turunan ke-n:
Turunan Tingkat Tinggi Aljabar

Contoh:
Carilah turunan ke-3 dari fungsi berikut ini: f ( x)  x 3  3 x 2  8 x  2
Turunan Trigonometri

Turunan dari:
Sin x = cos x
Cos x = -sin x
Tan x = sec2 x
Sec x = sec x tan x
Cot x = -csc2 x
Csc x = -csc x cot x
Turunan Trigonometri

Contoh:


1) y  sin( x  1)
2
 3


2) y  sin cos x 2

3) y  cos ( x  1)
3 2
Turunan Fungsi Implisit

Andaikan kita menjumpai sebuah persamaan


sebagai berikut :
y 3 + 7y = x3

dan kita menginginkan untuk mencari turunannya,


maka hal seperti ini tentulah tidak dapat secara
gamblang (eksplisit) terselesaikan , akan tetapi kita
harus menggunakan cara tertentu, misalnya aturan
Rantai untuk dapat menyelesaikannya.
Turunan Fungsi Implisit lanjutan

Hal seperti di atas yang kita sebut sebagai Turunan


fungsi Implisit.

Cara untuk mendapatkan turunan fungsi


Implisit, yaitu :
Jika tidak terlalu sulit, atau jika mungkin, y
dinyatakan sebagai bentuk eksplisit dari x, lalu
didiferensialkan terhadap x (sebagai perubah
bebasnya)
Turunan Fungsi Implisit lanjutan

Contoh 1:
Tentukan turunan pertama dari
4x 2 y - 3y = x3 - 1

Fungsi Implisit tersebut diubah terlebih dahulu ke


dalam fungsi eksplisit menjadi :
4x 2 y - 3y = x3 - 1
atau y( 4x 2 - 3 ) = x3 -1
Turunan Fungsi Implisit lanjutan

x3  1
Atau: y 2
4x  3
Setelah berubah menjadi fungsi eksplisit, maka
tinggal diturunkan sehingga menjadi
3x 2 . 4 x 2  3   x 3  1.8 x
y' 
4 x 3
 3
2

(12x 4 - 9x 2 ) - (8x 4 - 8x) 4x 4 - 9x 2  8 x


 
16x - 24x  9
4 2
16x - 24x  9
4 2
Tugas 6

Carilah turunan pertama fungsi-fungsi di bawah


ini:
5x  2
1) f ( x) 
2x2  5

2) f ( x)  ( x  1)( x  2) 3

3) f ( x)  x  x  4 
3 5
Tugas 6
Carilah turunan kedua fungsi-fungsi di bawah
ini:

1) f ( x )  3x  4 x  x  2
4 2

2) g ( z )  5 z  2
3) f (t )  (t  2) 3/ 2

1 4
4) f ( x )  2 
2x x

Anda mungkin juga menyukai