Anda di halaman 1dari 31

TUGAS MATRIKULASI

KALKULUS
Dosen Pengampu : Prof. Budi Waluyo

( Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Remidial Matrikulasi )


Disusun Oleh :
NAMA

AFIF YUDIYANTO

NIM

0401512095

KELAS

B2 Khusus / Semarang

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
TAHUN 2013

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

BAB I
DIFERENSIAL ( TURUNAN )

Setelah kita membahas limit pada bab sebelumnya, kita akan membahas
tentang turunan yang konsepnya dikembangkan dari konsep limit. Pembahasan
turunan dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama membahas pengertian, sifat
dan penghitungan turunan suatu fungsi, bagian kedua membahas penggunaan
turunan. Bagian pertama akan kita bahas pada bab ini, sedangkan bagian kedua
akan dibahas pada bab selanjutnya.
TIK : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan mampu
menentukan turunan fungsi yang diberikan.
4.1 Pengertian dan Sifat Turunan
Perhatikan gambar berikut.

L
f(x+h)
y = f(x)
L1

x+ h

f(x)

Gambar 4.1.

Pada gambar di atas, garis L menyinggung kurva y f(x) di titik (x,f(x)),


sedangkan garis L1 melalui titik (x,f(x)) dan titik (x+h,f(x+h)). Jika h mendekati
nol, maka garis L1 akan mendekati garis L, sehingga gradien garis L1 akan
mendekati gradien garis L. Hal ini dapat dinyatakan dalam bentuk limit sebagai
berikut:
f ( x h) f ( x )
.
h
h0

m L lim m L1 lim
h0

f ( x h) f ( x )
dikenal sebagi turunan fungsi y = f(x), yang
h
h 0

Bentuk lim
dinotasikan dengan

dy
df
, y ,
, atau f(x).
dx
dx

Dengan demikian secara geometri, turunan fungsi merupakan gradien dari garis
singgung kurva fungsi tersebut.
Karena turunan dedifinisikan dengan menggunakan limit sedangkan limit
fungsi bisa tidak ada, maka fungsi mungkin tidak mempunyai turunan di beberapa
titik tertentu.
Sebagai contoh, perhatikan fungsi nilai mutlak

f ( x) x

, yang grafiknya

diberikan dalam gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.
Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

Jika kita memperhatikan gambar dengan cermat, maka kita akan dapatkan
bahwa grafik fungsi nilai mutlak di atas berupa garis lurus, yang sebelah kanan
sumbu y adalah berupa garis y = x sedangkan yang sebelah kiri sumbu y berupa
garis y = -x. Garis di kanan dan kiri sumbu y mempunyai gradien yang berbeda,
f ( x) x

sehingga patut dicurigai bahwa fungsi

tidak mempunyai turunan di

perpotongan kurva dengan sumbu y, yaitu titik (0,0). Pembuktian bahwa fungsi
f ( x) x

tidak mempunyai turunan di titik (0,0) diberikan di bawah ini.

Karena
f ( 0 h ) f ( 0)
|h||0|
h
lim
lim lim 1 1
h
h
h 0
h0
h 0 h h 0
lim

dan

lim

h 0

f (0 h) f (0)
|h||0|
h
lim
lim
lim ( 1) 1 ,
h 0
h 0 h
h 0
h
h

maka
f ( 0 h ) f ( 0)
f ( 0 h ) f ( 0)
lim
,
h
h
h 0
h 0
lim

Sehingga
f ( 0 h ) f ( 0)
tidak ada.
h
h0

f ' (0) lim

Contoh:
a. Tentukan garis singgung kurva
b.

y x2

Tentukan apakah di x = 0 fungsi

di titik (2,4)

y x2

mempunyai turunan ?

Penyelesaian:
a. Gradien garis singgung kurva

y x2

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

di titik (2,4) adalah

f (2 h) f ( 2)
( 2 h) 2 2 2
lim
lim ( 4 h) 4 .
h
h
h 0
h 0
h 0

m = f ' (2) lim

Oleh karena itu persamaan garis singgungnya adalah


y y 0 m( x x0 ) y 4 4( x 2) y 4 x 4
f ( 0 h ) f ( 0)
h2 02
lim
lim h 0 , maka
h
h
h 0
h0
h0

b. Karena f ' (0) lim

y x2

mempunyai turunan di x = 0.
Jika kita menentukan turunan secara langsung dengan menggunakan
definisi turunan, maka kita akan mendapatkan banyak kesulitan dan memakan
waktu lama. Untuk itu, diperlukan cara lain di samping dengan menggunakan
definisi secara langsung, yaitu dengan menggunakan sifat dan rumus turunan.
Berikut diberikan beberapa sifat penting dalam pencarian turunan suatu
fungsi.
1. Aturan perkalian dengan konstanta.
Jika c konstanta dan f fungsi yang dapat diturunkan, maka
d
cf ( x) c d f ( x)
dx
dx

2. Aturan jumlah.
Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka
d
f ( x ) g ( x ) d f ( x ) d g ( x )
dx
dx
dx

3. Aturan selisih.
Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka
d
f ( x) g ( x) d f ( x) d g ( x)
dx
dx
dx

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

4. Aturan hasil kali.


Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka
d
f ( x ) g ( x ) f ( x ) d g ( x ) g ( x ) d f ( x )
dx
dx
dx

5. Aturan hasil bagi.


Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka
d f ( x)

dx g ( x )

g ( x)

d
d
f ( x ) f ( x)
g ( x)
dx
dx
g ( x ) 2

Bukti:
1. Aturan perkalian dengan konstanta.
Jika c konstanta dan f fungsi yang dapat diturunkan, maka
d
cf ( x) lim cf ( x h) cf ( x) lim c( f ( x h) f ( x))
dx
h
h
h 0
h 0
f ( x h) f ( x )
d
c lim
c f ( x )
h
dx
h 0

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

2. Aturan jumlah.
Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka
d
f ( x) g ( x) lim [ f ( x h) g ( x h)] f ( x) g ( x)
dx
h
h0
[ f ( x h) f ( x)] g ( x h) g ( x)
lim
h
h0
[ f ( x h) f ( x)]
[ g ( x h) g ( x)]
lim
lim
h
h
h0
h0
d
d

f ( x)
g ( x)
dx
dx

3. Aturan selisih.
Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka
d
[ f ( x h) g ( x h)] f ( x) g ( x )
f ( x) g ( x) lim
h

0
dx
h
[ f ( x h) f ( x)] g ( x h) g ( x)
lim
h0
h
[ f ( x h) f ( x)]
[ g ( x h) g ( x)]
lim
lim
h0
h 0
h
h
d
d

f ( x)
g ( x)
dx
dx

4. Aturan hasil kali.


Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka
d
f ( x) g ( x) lim f ( x h) g ( x h) f ( x) g ( x)
dx
h
h0
f ( x h)[ g ( x h) g ( x)] g ( x)[ f ( x h) f ( x )]
lim
h
h 0
f ( x h)[ g ( x h) g ( x)]
g ( x)[ f ( x h) f ( x)]
lim
lim
h
h
h 0
h0
[ g ( x h) g ( x)]
[ f ( x h) f ( x)]
lim f ( x h) lim
g ( x ) lim
h
h
h 0
h 0
h 0
d
d
f ( x) g ( x) g ( x)
f ( x)
dx
dx

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

5. Aturan hasil bagi.


Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka
d
f ( x) g ( x) lim f ( x h) g ( x h) f ( x) g ( x)
dx
h
h0
f ( x h)[ g ( x h) g ( x)] g ( x)[ f ( x h) f ( x )]
lim
h
h 0
f ( x h)[ g ( x h) g ( x)]
g ( x)[ f ( x h) f ( x)]
lim
lim
h
h
h 0
h0
[ g ( x h) g ( x)]
[ f ( x h) f ( x)]
lim f ( x h) lim
g ( x ) lim
h
h
h 0
h 0
h 0
d
d
f ( x) g ( x) g ( x)
f ( x)
dx
dx

Selanjutnya di bawah ini diberikan beberapa rumus dasar turunan.


Nomor
1
2
3

Fungsi
y = k, k konstanta
y = xn

Turunan fungsi
y = 0
y = nxn-1

y = ln x

y =

1
x

Bukti:
f ( x h) f ( x )
k k
lim
0
h
h0
h0 h

1.

y k y ' lim

2.

f ( x h) f ( x )
( x h) n x n
y x n y ' lim
lim
h
h
h0
h0
x n nx n 1h

lim

n ( n 1) n 2 2
x
h ... h n x n
2

h 0

lim

h[ nx

n 1

n( n 1) n 2

x
h ... h n 1 ]
2

h 0

lim [nx n 1
h 0
n 1

n ( n 1) n 2
x
h ... h n 1 ]
2

nx

3.

f ( x h) f ( x )
ln( x h) ln x
lim
h
h
h0
h0

y ln x y ' lim

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

xh
x
lim
h
h 0
h
ln[1 ]
1
x lim ln(1 h ) h
lim
x
h
h 0
h0
x 1

ln lim [(1 h ) h ] x
x
h0

1
1
ln e x
x
ln

Contoh:
1. Jika h(x) = xg(x) dan g(3) = 5 dan g(3) = 2, carilah h(3).
2. Carilah turunan fungsi:
y x 8 12 x 5 4 x 4 10 x 3 6 x 5

a.
b.

y=

x2 x 2
x3 6

Penyelesaian:
1.

h( x ) xg ( x )

aturan perkalian

h' ( x ) 1.g ( x ) xg' ( x )

h' ( 3 ) g( 3 ) 3 g' ( 3 ) 11

2.

a.

y'

=
b.

d 8
d
d
d
d
d

x 12 x 5 4 x 4 10 x 3 6 x
5
dx
dx
dx
dx
dx
dx
8 x 7 60 x 4 16 x 3 30 x 2 6

x 2 x 2 aturan pembagian
u
y ' , u x 2 x 2, v x 3 6
3
v
x 6
3
u ' v uv' (2 x 1)( x 6) ( x 2 x 2).3 x 2
y'

v2
( x 3 6) 2

y'

x 4 2 x 3 6 x 2 12 x 6

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

4.2.
Aturan Rantai.
Di bawah ini diberikan aturan rantai yang banyak digunakan untuk
menentukan turunan fungsi.
Jika f dan g keduanya mempunyai turunan, dan h = f o g adalah fungsi
komposisi yang didefinisikan oleh h(x) = f(g(x)), maka h mempunyai turunan,
yaitu h yang dinyatakan oleh
h (x) = f (g(x)). g (x)
Dalam notasi Leibniz, jika y = f(u) dan u = g(x) keduanya fungsi yang
mempunyai turunan, maka
dy dy du

.
dx du dx

Bukti:
h( x t ) h(t )
f ( g ( x t )) f ( g ( x))
lim
t
t
t 0
t 0
f ( g ( x t )) f ( g ( x)) g ( x t ) g ( x)
lim
.

g ( x t ) g ( x)
t
t 0

h' ( x) lim

f ( g ( x t )) f ( g ( x))
g ( x t ) g ( x)
. lim
g ( x t ) g ( x)
t
t 0
t 0
f ( g ( x) p ) f ( g ( x ))
g ( x t ) g ( x)
lim
. lim
p
t
p 0
t 0
f ' ( g ( x )) g ' ( x )
lim

Dengan menggunakan aturan rantai dan dengan menggunakan rumus


sebelumnya kita akan dapatkan rumus-rumus di bawah ini.
Nomor
1
2
3

Fungsi
y = ex
y = ax, a 1

Turunan fungsi
y = ex
y = ax ln a

y = alog x, a >0, a 1

y = x ln a

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

Bukti:
y e x x ln y

1.

aturan
rantai
1

1
. y' y' y e x
y

4.3. Turunan Fungsi Implisit dan Fungsi Parametrik


Dalam pembahasan sebelumnya, kita telah membahas turunan fungsi
eksplisit.

kali ini kita akanm membahas turunan fungsi implisit dan fungsi

parametrik. Metode yang digunakan serupa dengan turunan fungsi eksplisit.


Contoh :
a.

Jika x2 + y2 = 25, carilah

b.

Jika x = 2t +1

dy
dx

y = t2 + t
dy
.
dx

tentukan
Penyelesaian:

a. Jika kita turunkan kedua ruas persamaan x2 + y2 = 25 terhadap x, maka akan


kita peroleh:

d 2
d
x y2
25
dx
dx

d 2
d 2
x
y 0
dx
dx

Mengingat y adalah fungsi dari x dan dengan menggunakan aturan rantai,


diperoleh

d
d
dy
dy
y2
y2
2y
dx
dy
dx
dx

Oleh karena itu 2x + 2y

dy
= 0, sehingga
dx

dy
x

dx
y

b. Jika variabel x dan y kita turunkan terhadap parameter t, maka akan kita
peroleh

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

dx
dy
2 sedangkan
2t 1 .
dt
dt

Karena yang akan kita cari adalah

dy
maka
dx

dy
dy dy dt
2t 1
. dt = 2 .
dx dt dx dx
dt

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

10

4.4. Turunan Fungsi Trigonometri dan Siklometri


Rumus dasar dari turunan trigonometri adalah turunan fungsi sinus dan
cosinus, sedangkan turunan fungsi trigonometri yang lainnya dan turunan fungsi
siklometri dapat ditentukan dengan rumus turunan sinus dan cosinus, sifat
turunan, dan aturan rantai.
Turunan rumus sinus dan cosinus diberikan di bawah ini.
Nomor
1
2

Fungsi
y = sin x
y = cos x

Turunan fungsi
y = cos x
y = - sin x

Bukti:
f ( x h) f ( x)
sin( x h) sin x
lim
h
h
h0
h0

1. y sin x y ' lim

lim

h0

2 cos

2x h
h
sin
2
2
h

2x h
2 lim cos
lim
2 h0
h 0

h
2 . 1 2 cos x.1. 1
h 2
2
2

sin

cos x

f ( x h) f ( x )
cos( x h) cos x
lim
h
h
h0
h0

2. y cos x y ' lim

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

11

lim

2 sin

h0

2x h
h
sin
2
2
h

2x h
2 lim sin
lim
2 h 0
h 0

h
2 . 1 2 sin x.1. 1
h 2
2
2

sin

sin x

Contoh:
1. Carilah turunan fungsi:
a.

y tan x

b.

y cot x

c.

y sec x

d.

y csc x

e.

y arcsin x

f.

y arctan x

g.

y arc sec x

2. Carilah turunan fungsi:


a.

y sin 4 (e x ln x )

b.

y e x sin 2 ( x 2 1)

Penyelesaian:
1.
a.

y tan x

sin x aturan pembagian


cos x cos x sin x.( sin x)
y'
sec 2 x
2
cos x
cos x

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

12

b.

y cot x

cos x aturan pembagian


sin x(sin x) cos x.(cos x)
y'
csc 2 x
sin x
sin 2 x

c.

y sec x

1
0.(cos x) 1.( sin x)
aturan pembagian
y'
sec x tan x
cos x
cos 2 x

d.

y csc x

e.

1
0.(sin x) 1.(cos x)
aturan pembagian
y'
csc x cot x
sin x
sin 2 x
aturan rantai

y arcsin x x sin y

1 y ' cos y y '

1
1

cos y
1 x2

y
f.

2
1 xaturan
rantai

y arctan x x tan y

1 y ' sec 2 y y ' cos 2 y

1 x2

1
1 x2

y
g.

1
y arc sec x x sec y

y ' cos y cot y

aturan rantai

1 y ' sec y tan y

1
x x2 1

x2 1

y
2.

a.
y sin 4 (e x ln x)

aturan rantai

y u 4 , u sin(e x ln x), u sin v, v e x ln x

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

13

dv
1
du
d
dv
1
ex ,

(sin v )
v' cos v (e x ) cos(e x ln x )
dx
x
dx dv
dx
x
4
du du
1
1
y'
.
4u 3 (e x ) cos(e x ln x ) 4(e x ) cos(e x ln x ) sin 3 (e x ln x)
du dx
x
x

b.
y e x sin 2 ( x 2 1)
y'

aturan rantai dan perkalian

de x
d sin 2 ( x 2 1)
sin 2 ( x 2 1) e x
dx
dx

e x sin 2 ( x 2 1) e x .2 sin( x 2 1). cos( x 2 1).2 x


e x sin 2 ( x 2 1) 2 xe x .2 sin( x 2 1) cos( x 2 1)
e x sin 2 ( x 2 1) 2 xe x sin 2( x 2 1)

4.5.

Turunan Tingkat Tinggi


Jika f fungsi yang dapat diturunkan, maka turunannya (f ) juga berupa

fungsi. Jika f mempunyai turunan, maka turunan f kita notasikan dengan f .


Notasi lain untuk turunan kedua dari y = f(x) adalah
d dy
d2y
D 2 f ( x) .


dx dx
dx 2

Umumnya turunan ke-n dari y = f(x) dinyatakan dengan


y (n)

dny
dx

D n f ( x) .

Contoh:
1. Carilah

d2y
dx 2

dari :

a.

x2 + y2 = 25

b.

y = ln t, x = et

c.

y=

2.

2
et t ,

x = ln (et +1)

Carilah turunan ke n dari fungsi di bawah ini:


a.

y e kx

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

14

y ln x

b.
Penyelesaian :

1. Dari contoh sub bab sebelumnya telah diperoleh

dy
dari x2 + y2 = 25, yaitu
dx

dy
x
.
dx
y

Karena

d2y
dx

d dy
d
x


dx dx
dx
y

Dan mengingat y adalah fungsi dari x, dengan aturan pembagian dan aturan
rantai, diperoleh
y.1 x. x
y. dx x. dy
d x
y
y.2 x 2
dx
dx

dx y
y2
y2
y3

Jadi

d2y
dx 2

y.2 x 2
y3

2.a. y = ln t, x = et

dy
1
dy dy dt
dt
= t =
.
t
dx
dx dt dx
dt e

1
te t

d dy
d dy
dx
dx dt
d 2 y d dy

dt =

.
dx
dt
dx
dx 2 dx dx
dt

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

15

d dy
d
e t te t
1 t

1 t

dx
2
2
t

dt
dt te
t e
t 2et

Oleh karena

d2y
dx 2

b. y = e t

dan

dx
e t maka
dt

1 t
t 2et 1 t .
et
t 2 e 2t

t ,

x = ln (et +1)

dy
dy
dt =
dx dx
dt

2
(2 t 1)e t t

et

( 2 t 1)(e t 1)e t

(e t 1)

dy
d dy d dx
d 2 y dx
dt

2
dx
dx
dx
dt
=

=
3. a.

2(e t 1)e t

2
2
( 2t 1)e t t 2t ( 2t 1)(e t 1)e t

et

(e t 1)

2
2
2
2(e t 1) 2 e t t ( 2 t 1)(e t 1)e t 2 t ( 2 t 1)(e t 1) 2 e t t

y e kx y ' ke kx y ' ' k 2 e kx y ' ' ' k 3e kx ... y ( n) k n e kx

b.

y ln x y '

1
1
(1) 2 ( 1) 2
( 1) n 1
(n)
y ' ' (1) 2 y ' ' '

...

x
x
1.2 x 3
2! x 3
(n 1)! x n

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

16

BAB II
INTEGRAL

A. INTEGRAL TENTU DAN INTEGRAL TAK TENTU


Integral adalah kebalikan dari turunan (diferensial). Oleh karena itu
integral disebut juga anti diferensial. Ada 2 macam integral, yaitu integral
tentu dan integral tak tentu. Integral tentu yaitu integral yang nilainya
tertentu, sedangkan integral tak tentu, yaitu integral yang nilainya tak tentu.
Pada integral tentu ada batas bawah dan batas atas yang nanti berguna
untuk menentukan nilai integral tersebut. Kegunaan integral dalam kehidupan
sehari-hari banyak sekali, diantaranya menentukan luas suatu bidang,
menentukan voluem benda putar, menentukan panjang busur dan sebagainya.
Integral tidak hanya dipergunakan di matematika saja. Banyak bidang lain
yang menggunakan integral, seperti ekonomi, fisika, biologi, teknik dan
masih banyak lagi disiplin ilmu yang lain yang mempergunakannya.
1. INTEGRAL TAK TENTU
Karena integral merupakan kebalikan (invers) dari turunan, maka
untuk menemukan rumus integral kita beranjak dari turunan. Turunan

suatu fungsi y = f(x) adalah y = f (x) atau


integral dari suatu fungsi y = f(x) adalah

dy
, sedangkan notasi
dx

y dx f ( x) dx yang dibaca

integral y terhadap x.

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

17

Turunan suatu fungsi konstan adalah 0 atau integral 0 adalah suatu


fungsi konstan, biasanya diwakili oleh notasi c.
Rumus umum integral dari y ax n adalah

a
x n 1 c atau
n 1

ditulis :

ax

a
x n 1 c
n 1

dx

untuk n 1

Contoh 1 :
Tentukan :
a.
b.

2x
5x

3
4

c.

3x

d.

2x

dx

3 x 3 6 x 2 7 x 2 dx
dx
x dx

Penyelesaian :
a.

2x

b.

5x

c.

3x

8
4

dx

2 4
1
x c x4 c
4
2

3 x 3 6 x 2 7 x 2 dx x 5
8
8
dx x 4 dx
x 3
3
3(3)
3
2

3 4
7
x 2x 3 x 2 2x c
4
2
8
c 3 c
9x
5

2
4
d . 2 x x dx 2 x dx x 2 c x 2 c
5
5
2

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

18

2. PEMAKAIAN INTEGRAL TAK TENTU


Pada integral tak tentu terdapat nilai konstanta c yang tidak tentu
nilainya. Untuk menentukan fungsi f dari suatu fungsi turunan, maka harus
ada data yang lain sehingga harga c dapat diketahui.
Contoh 1 :
Diketahui f (x) = 5x 3 dan f(2) = 18. Tentukan f(x) !
Penyelesaian :
f ( x ) (5 x 3) dx

5 2
x 3x c
2

5
(2) 2 3.2 c 18
2

f (2) 18

10 6 c 18
16 c 18
c2

Jadi f ( x)

5 2
x 3x 2
2

Contoh 2 :
Jika gradien garis singgung di titik (x,y) pada sebuah kurva yang melalui titik

(3,4) ditentukan

dy
3 x 2 8 x 5 , maka tentukan persamaan kurva
dx

tersebut !
Penyelesaian :
f ( x)

(3x

8 x 5) dx x 3 4 x 2 5 x c

f (3) 4 33 4.3 2 5.3 c 4

27 36 15 c 4
c 2

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

19

Jadi f(x) = x 3 4 x 2 5 x 2
3. INTEGRAL FUNGSI TRIGONOMETRI
Kita telah mempelajari turunan fungsi trigonometri yang secara
ringkas dapat digambarkan sebagai berikut :
sin x cos x sin x cos x sin x

tan x sec 2 x
cot x cos ec 2 x

artinya turunan.
Karena integral adalah invers dari turunan maka :

Contoh 1 :
Tentukan :
a.
b.

(5 sin x 2 cos x) dx
(2 cos x 4 sin x 3) dx

Penyelesaian :
a.
b.

(5 sin x 2 cos x) dx 5 cos x 2 sin x c


(2 cos x 4 sin x 3) dx 2 sin x 4 cos x 3x c

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

20

4. INTEGRAL DENGAN SUBSTITUSI


Cara menentukan integral dengan menggunakan cara substitusi-1
yaitu dengan mengubah bentuk integral tersebut ke bentuk lain dengan notasi
lain yang lebih sederhana sehingga mudah menyelesaikannya. Cara ini
digunakan jika bagian yang satu ada kaitan turunan dari bagian yang lain.
Contoh 1 :
Tentukan integral dari :
a.
b.

2 x(4 x 1) dx
2 sin x cos x dx
2

10

Penyelesaian :
Misal : u 4 x 2 1

a.

Maka :
du
8x
dx
du
dx
8x

Sehingga :

2 x(4 x
b.

1) 10 dx 2 x.u 10 .

du
1
1
1
u 10 du
u 11 c
( 4 x 2 1) 11 c
8x
4
4.11
44

Misal : u = sin x
du
cos x
dx
du
dx
cos x

2 sin

x cos x dx 2u 5 . cos x

Sehingga :

du
2
1
2u 5 du u 6 c sin 6 x c
cos x
6
3

5. INTEGRAL PARSIAL

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

21

Bagaimana jika dua bagian pada suatu integral tidak ada kaitan turunan antara
bagian yang satu dengan bagian lainnya ? Untuk itu perlu ada cara lain untuk
menyelesaikannya yaitu dengan integral parsial.
Seperti telah kita ketahui pada turunan jika y = uv maka y =u v + uv . Jika
kita integralkan kedua rua, maka akan didapat :

y ' dx u ' v dx uv ' dx

uv ' dx y u ' v dx uv u ' v dx

Rumus di atas sering disingkat dengan :

u dv uv v du
Contoh 1 :
Tentukan :
a.
b.

2 x(5 x 1)
x sin x dx

dx

Penyelesaian :
a. Misal 2x = u maka 2 dx = du
1 1
5 x 1 7 1 (5 x 1) 7
5 7
35

6
Misal dv = 5 x 1 dx v .

2 x(5 x 1)

1
1
(5 x 1) 2
(5 x 1) 7 .2 dx
35
35
2x
2 1 1

(5 x 1)7
. . (5 x 1)8 c
35
35 5 8
2x
1

(5 x 1)7
(5 x 1)8 c
35
700

dx 2 x.

b. Misal x = u maka dx = du
Misal dv = sin x dx maka v = -cos x

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

22

x sin x dx x. cos x cos x dx x cos x sin x c

6. INTEGRAL TENTU
Perhatikan gambar di bawah ini :
Y

Y = f(x)
P

R
S
f(x) f(x+h)
T
0

h
U
x+h

X
b

Luas daerah dari x = a hingga x = b adalah L(b) L(a) .. (1)


Luas RSUT
h.f(x)

f ( x)

h0

Luas RQUT

L(x+h) L(x)

Luas PQUT

h.f(x+h)

0 maka :

f(x)

L ( x h) L ( x )
h0
h
Lim

f ( x ) L' ( x ) f ( x )
L( x )

L ( x h) L ( x )
f ( x h)
h

Untuk h
Lim

Lim
h0

f(x+h)

L' ( x) f ( x)

f ( x) dx F ( x) c

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

23

Dari (1) maka :


b

f ( x) dx L(b) L(a) ( F (b) c) ( F (a) c) F (b) F (a)


a

Jadi :

f ( x) dx F ( x)

b
a

F (b) F (a )

Contoh 1 :
3

Hitunglah

(3x

x 1) dx

Penyelesaian:
3

(3x

4 x 1) dx x 3 2 x 2 x 1 33 2.3 2 3 13 2.12 1 12
3

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

24

B. LUAS DAN VOLUME BENDA PUTAR


1. DAERAH ANTARA BEBERAPA KURVA
Daerah antara dua kurva yaitu daerah yang dibatasi oleh dua kurva tersebut
dengan selang batas tertentu. Selang batas tersebut bisa batas yang ditentukan
atau titik potong kedua kurva tersebut.
Contoh 1 : Lukislah daerah antara garis y = x dan kurva y x 2 !
Penyelesaian :
Y
y = x2
y=x

1
X
1

2. LUAS DAERAH ANTARA KURVA DAN SUMBU KOORDINAT


Luas daerah antara kurva y = f(x) dengan sumbu koordinat X pada selang
a x b dimana
b

daerahnya ada di atas atau di bawah sumbu X adalah :

f ( x) dx

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

25

Begitupun untuk daerah dengan batas sumbu koordinat Y, yaitu :

f ( y ) dy

Contoh 1 : Tentukan luas daerah antara kurva y = x 3 , sumbu X , x = -1 dan x = 1


!
Penyelesaian :

-1

0
1
1
L x 3 dx x 3 dx x 4
4
1
0

1 4
x
4

1
1

1
1
1
(0 ) ( 0) satuan luas.
4
4
2

3. LUAS ANTARA DUA KURVA


Untuk menentukan luas daerah antara dua kurva, kita berdasarkan luas antara
kurva dan sumbu koordinat.
Perhatikan gambar di bawah ini :

y = f(x)
y = g(x)
0

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

26

Luas daerah yang diarsir adalah :


b

f ( x) dx g ( x ) dx ( f ( x ) g ( x )) dx
b

Jadi : L

f ( x) g ( x)
a

Contoh 1:
Tentukan luas daerah antara kurva y x 2 3 x dan y = 2x + 2 !
Penyelesaian :
Titik potong kedua kurva yaitu :

x 2 ( x 1) 0 x 2 atau x 1

x 2 3x 2 x 2

-2

1
0

(2 x 2) ( x
1

3 x) dx ( 2 x x 2 ) dx 4

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

1
satuan luas.
2

27

4. VOLUME BENDA PUTAR


4.1 VOLUME BENDA PUTAR ANTARA KURVA DAN SUMBU
KOORDINAT
Y
y = f(x)

X
a

Volume benda putar yang dibatasi oleh kurva y = f(x), x = a, x = b dan sumbu

2
X yang diputar sejauh 360 mengelilingi sumbu X adalah : V y dx

Begitu juga pada kurva x = f(y) yang diputar mengelilingi sumbu Y sejauh
360

dan dibatasi oleh y = a, y = b, sumbu Y dan kurva itu sendiri maka


b

volumenya : V a x 2 dy
Contoh 1 :
Tentukan volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh
kurva y x 2 , sumbu X dan garis x = 2 diputar mengelilingi sumbu X sejauh
360

Jawab

!
Y

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

28

V x 2 2 dx x 4 dx
2

1 5
x
5

32
32

0
satuan volume.
5
5

4.2 VOLUME BENDA PUTAR ANTARA DUA KURVA

y = f(x)
y = g(x)

Volume benda putar yang diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360 yang
dibatasi oleh kurva y = f(x), y = g(x), x = a dan x = b adalah :
b

V ( y1 y2 ) dx
2

dimana

y1 f ( x), y2 g ( x) dan y1 y2

Begitupun untuk benda putar yang diputar mengelilingi sumbu Y.


Contoh 1:
Hitunglah isi benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh kurva
y x 2 dan y = 2x diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360 !

Jawab : V 0 (2 x) ( x ) dx 4 x x
2

2 2

Diferensial dan Integral | By Afif Yudiyanto

1
4
dx x 3 x 5
5
3

64

15

29

Anda mungkin juga menyukai