Rahayu astuti
Kelompok A Kelompok B
n1 n2
X1 X2
s1 s2
Sampel dependent
Sebelum sesudah
X1 X5
X2 X6
X3 X7
X4 X8
Uji t independent
Prinsip pengujian
Melihat perbedaan variasi kedua kelompok data
Perlu diuji apakah varian kedua kelompok data sama
atau berbeda
a. Uji t untuk varian sama
df = n1 + n2 – 2
Keterangan :
n1 dan n2 = jumlah sampel kelompok 1 dan 2
S1 dan S2 = Standar deviasi sampel kelompok 1 dan 2
df = degree of freedom (derajat kebebasan)
Sp = Varian populasi
b. Uji t untuk varian berbeda
Untuk varian yang berbeda maka bentuk ujinya sbb :
X - X2
1
t =
√ (S12/n1) + (S22/n2)
[ (S12/n1) + (S22/n2) ]2
df = v =
[ (S12/n1)2 / (n1-1) ] + [ (S22/n2)2 / (n2-1) ]
Keterangan :
n1 dan n2 = jumlah sampel kelompok 1 dan 2
S1 dan S2 = Standar deviasi sampel kelompok 1 dan 2
df = degree of freedom (derajat kebebasan)
c. Uji homogenitas varian
Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui varian antara
kelompok data satu apakah sama dng kelompok data yang
kedua.
Perhitungannya dengan menggunakan uji F yaitu :
S12
F =
S22
Dimana :
n1 = numerator dan n2 = denominator
Pada perhitungan uji F, varian yang lebih besar sebagai
pembilang dan varian yang lebih kecil sebagai penyebut.
LANGKAH-LANGKAH:
Ha : 12 22
(varian tek darah orang yg merokok tidak sama (berbeda)
dg varian tek darah orang yg tidak merokok )
2. Derajat kemaknaan: = 5%
Lanjutan Langkah-langkah:
3. Uji statistik → uji F
F hitung = S12 / S22 ( dimana S12 adalah varian yang lebih
besar)
= (7,5)2 / (5,7)2
= 1,73
Ha : 1 > 2
(Rata-rata tek darah orang yg merokok lebih tinggi
dibanding rata-rata tek darah orang yg tidak merokok
)
Sp = 6,55
Lanjutan Langkah-langkah:
X1 - X2
t = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
Sp √ (1/n1) + (1/n2)
130,1 − 120,5
t = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ = 4,88
6,55 √ (1/20) + (1/25)
Keterangan :
d = Rata-rata deviasi/selisih sampel 1 dengan sampel 2
SD_d = Standar deviasi dari deviasi/selisih sampel 1 dengan
sampel 2
Prosedur uji t dependent
1. Buat hipotesis nol dan hipotesis alternatif
Ho : 1 − 2 = 0 atau d = 0
(rata-rata perbedaan sama dengan nol)
Ha : 1 − 2 0 atau d 0
(hipotesa 2 sisi/ two tailed)
1 − 2 > 0 atau d > 0 (hipotesa 1 sisi/ one tailed)
1 − 2 < 0 atau d < 0 (hipotesa 1 sisi/ one tailed)
4. Perhitungan:
n
di
i=1
d = ⎯⎯⎯⎯⎯
n
n
( d i − d ) 2
i=1
SDd = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
n–1
LANJUTAN PROSEDUR UJI t DEPENDEN
5. Hitung nilai t test
d
t = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯
SDd_/ n
6. Keputusan :
a. Bandingkan t hitung dengan t tabel
Atau bandingkan p-value dengan atau /2
→ Ho ditolak atau gagal ditolak?
7. Kesimpulan
Contoh kasus:
Ha : 1 − 2 0 atau d 0
(rata-rata perbedaan tidak sama dengan nol)
atau (ada perbedaan pengetahuan gizi kader
sebelum dan sesudah pelatihan kader)
45
d = ⎯⎯⎯⎯⎯ = 9
5
370
SDd = ⎯⎯ = 9,6
4
5. Hitung nilai t test
9
t = = 2,09
9,6 / 5
6. Keputusan :
Karena (|t hitung| = 2,09) < (t tabel = 2,776)
→ Ho gagal ditolak/ diterima