Anda di halaman 1dari 35

PAK AKIBAT

GETARAN DI
TEMPAT KERJA
GETARAN?
Adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak–balik
dari kedudukan keseimbangannya.

Getaran adalah suatu faktor fisik yang bekerja pada manusia dengan
penjalaran ( Transmission ) dari tenaga mekanik yang berasal dari sumber
goyangan ( osilattor ).

Getaran kerja adalah getaran mekanis yang ada di tempat kerja dan
berpengaruh terhadap tenaga kerja.
Mesin diesel, mesin produksi
01

Kendaraan: Tractor, truk, bus, tank dll


02

Hand tool dengan menggunakan mesin :


03
➢ jack hammer ( pembuka
aspal jalan )

➢ pneumatic hammer ( di pabrik


besi )
➢ jack lec drill ( pengebor batu
gunung, karang dll )
1. Getaran karena gerakan udara

Menurut Gierke dan Nixon (1976) getaran


udara disebabkan oleh benda bergetar dan
diteruskan melalui udara sehingga akan
mencapai telinga.

Getaran dengan frekuensi 1-20 Hz tidak akan


menimbulkan gangguan vestibulur. yaitu
kehilangan keseimbangan dan mual-mual.
2. Getaran mekanis

Merupakan getaran yang ditimbulkan oleh alat-


alat mekanis yang sebagian dari getaran ini
sampai ke tubuh dan dapat menimbulkan
akibat-akibat yang tidak diinginkan pada tubuh
kita.
→ dari penggunaan alat mekanis
→ sebagian disalurkan ke tubuh pekerja dalam bentuk
getaran mekanis
2. Getaran mekanis

Getaran seluruh badan


Getaran
Mekanis
Getaran tangan- lengan
Getaran Umum
( Whole body vibration )
Terjadi getaran pada tubuh pekerja yang bekerja sambil duduk
atau sedang berdiri dimana landasannya yang menimbulkan
getaran.
Getaran ini berpengaruh terhadap seluruh tubuh, dihantarkan
melalui bagian tubuh tenaga kerja yang menopang seluruh
tubuh.
Misalnya : kaki saat berdiri, pantat pada saat duduk,
punggung saat bersandar, lengan saat bersandar.

Getaran ini mempunyai frekwensi 5 – 20 Hz.

Getaran seperti ini biasanya dialami oleh pengemudi kendaraan


seperti : traktor, bus, helikopter, atau bahkan kapal.
2. Getaran Setempat
( Hand arm vibration )
Getaran yang merambat melalui tangan atau
lengan dari operator alat akibat pemakaian
peralatan yang bergetar

Frekwensi 20 – 500 Hz.


Frekuensi yang paling berbahaya adalah pada 128
Hz, karena tubuh manusia sangat peka pada
frekuensi ini.

Getaran ini terjadi pada pekerjaan seperti:


Operator gergaji rantai, tukang potong rumput,
gerinda, dan pengeboran.
DAMPAK GETARAN
1. Gangguan kenikmatan dalam bekerja →
kurang konsentrasi

2. Cepat lelah, disebabkan menambahnya


tonus otot krn getaran → kontraksi statis→
penimbunan asam laktat→ cepat lelah
3. Gangguan penglihatan.
Pada frekuensi sampai dengan 4 Hz, mata
masih dapat mengikuti gerakan – gerakan
yang berada antara kepala dan objek
yang dilihat, sedangkan untuk frekuensi
yang lebih tinggi mata tidak memiliki
kemampuan untuk mengikuti gerakan
tersebut.
4. Efek Neurologik, buku jari ujung mengalami
kesemutan

5. Kelainan pada persyarafan dan peredaran darah.


Gejala kelainan ini mirip dengan Phenomena
Raynoud yaitu keadaan pucat dan biru dari anggota
badan, kedinginan, tanpa ada penyumbatan
pembuluh darah tepi dan kelainan gizi (terjadi pada
frekuensi 30-40 Hz).
6. Kerusakan pada persendian dan tulang
Sebab utama adalah akibat kekerasan tulang rawan
yang disebabkan oleh getaran. Gejalanya adalah rasa
nyeri dan keterbatasan gerak pada sendi – sendi.

7. Efek mekanis pada jaringan, akibatnya jaringan


rusak/metabolisme terganggu

8. Rangsangan reseptor syaraf dalam jaringan → pada


syaraf sentral atau langsung pada sistem otonom
Pada kebanyakan tenaga kerja, tingkat akhir dari penyakit masih
memungkinkan mereka bekerja dengan alat-alat yang bergetar.

Namun pada berbagai hal, penyakit demikian memburuk, sehingga kapasitas


kerja terganggu dan tenaga kerja harus menghentikan pekerjaannya

Keadaan yang berlanjut akan diakhiri dengan hilangnya rasa pada tangan
dan tidak dapat digunakan sebagai mestinya (terutama bagi pekerjaan
dengan tangan kanan yang memerlukan ketelitian).
Gangguan Akibat Getaran Umum (WBV)

Mengganggu
Gangguan aliran darah
kenyamanan kerja

Gangguan metabolisme/
Gangguan pada otot atau pencernaan / pertukaran
persendian oxygen dalam paru-paru

Gangguan syaraf pusat


Mempercepat timbulnya menyebabkan kelemahan
kelelahan kerja degeneratif syaraf.
pusing, mengantuk, sakit
perut, mual, pegal-pegal, kaki
kesemutan.
Proses Gangguan WBVS

Stadium 1 Stadium 1 Stadium 1 Stadium 2

gangguan Gangguan Gangguan gangguan pada


perut : penglihatan : syaraf : otot / sendi
kembung, mata insomnia,
mual, kolik berkunang – gangguan
usus kunang keseimbangan
Gangguan Akibat Getaran Setempat (HAV)

Gejala vaskuler
Gangguan muskuloskeletal
pada jari, tangan, dan lengan

Penyempitan pembuluh
Gangguan neurologi (sensoori darah
neural)

Gangguan tulang sendi dan


Gangguan syaraf perifer otot

memerlukan jangka waktu 3 – 6 tahun dengan melalui


beberapa stadium yaitu
Proses Gangguan HAVS

Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3

Ujung jari Gejala semakin


Perluasan
pucat,rasa kaku luas disertai
jari pucat,
pada waktu rasa sakit yang
dingin atau kesemutan,
hebat.
bangun tidur. rasa kaku.
Gejala-gejala HAVS:
1. Gejala vaskuler
Dikenal sebagai fenomena Raynaud.
Tanda:
pemucatan jari (jari-jari memutih) dan menjadi dingin → berubah warna
jadi kebiruan akibat kurangnya suplai oksigen → diakhiri dengan kulit yang
memerah.

*Perubahan warna ini tidak selalu dialami para penderita. Namun, keluhan tidak
nyaman, jari pucat dan dingin tetap muncul.
Lama gejala : beberapa menit hingga beberapa jam.
Gejala dirangsang oleh udara dingin atau menyentuh benda
dingin → dapat menimbulkan keluhan seperti kesemutan,
kram, atau nyeri.
Nyeri biasanya timbul pada malam hari, terkadang menjalar
sampai lengan bawah, siku, dan leher, serta rasa nyeri yang
dirasakan bisa mengakibatkan sulit untuk menggenggam dan
mengepal.
2. Gejala sensorineural

Gejala yang timbul meliputi rasa baal dan/ atau kesemutan


pada satu atau lebih jari.

Tingkat gejala sensorineural yang dirasakan setiap penderita


bisa berbeda.
Pada gejala ringan, rasa baal atau kesemutan pada jari sifatnya
hilang timbul. Namun, jika gejala berlangsung lebih dari satu
jam, perlu diwaspadai.
Gejala yang dirasakan penderita bisa bertambah parah bila
paparan terhadap alat bergetar terus berlanjut dalam jangka
waktu yang lama.
Efek Fisiologis berdasar intensitas getaran
Intensitas Getaran Bagian Tubuh yang berisiko
3-9 Hz Dada dan perut

> 4 Hz Mata
6-10 Hz Tekanan darah, denyut jantung,
pemakaian O2

10 Hz Leher, kepala, panggul

13-15 Hz Pharinx
Patofisiologi
Getaran

trauma mekanis stres oksidatif

Gangguan
muskuloskeletal kerusakan endotel lokal

vasokonstriksi perifer

mengaktifkan sistem
saraf simpatik

merusak serabut saraf jari yang besar (bermielin) dan kecil (tidak bermielin dan
bermielin).
Perbedaan Risiko
b e rd a s a r ka n i nte n s i ta s
g e t a r a n

Getaran getaran frekuensi


frekuensi rendah→ lengan dan
tinggi→ Lengan bahu→ kelainan
dan tangan → musculoskeletal
HAVS lengan tangan
Paparan terhadap getaran juga dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti faktor
fisik, biodinamika dan faktor individual
Diagnosis HAVS:
1. Anamnesis
ditanyakan tentang riwayat pekerjaan, termasuk terpajannya anggota tubuh dengan alat
yang bergetar termasuk durasi, intensitas, jenis alat getaran, kemudian dapat ditanyakan
tentang faktor risiko lain seperti suhu tempat kerja, postur tubuh dan riwayat merokok
2. Pemeriksaan fisik
pemeriksaan tanda-tanda vital, tes Allen, tes Adson, pemeriksaan diskriminasi 2 titik, tes
tinel dan phalen, yang mana tes ini berguna untuk membedakan antara HAVS dengan
CTS.
3. Pemeriksaan penunjang.
Untuk membedakan antara gejala vaskuler dan sensori neural yaitu pemeriksaan
electriccurrent perception threshold, SemmesWeinstein monofilaments, vibration
perception threshold (tuning fork) dan digital perception of small objects yang dilakukan
untuk pemeriksaan sensorineural.
Sementara untuk gejala vaskuler, dapat dilakukan pemeriksaan plethysmography sebelum
dan sesudah provokasi rasa dingin, digital thermometry sebelum dan sesudah diberikan
air dingin, serta tekanan darah Doppler.
HAVS perlu dibedakan dengan carpal tunnel syndrome (CTS).

Untuk membedakannya dengan HAVS biasanya para pekerja


penderita HAVS telah bekerja lama dengan menggunakan alat
yang bergetar sedangkan CTS tidak memiliki riwayat tersebut.
Faktor Risiko

Usia
Jenis kelamin

Lama kerja Masa kerja


TATA LAKSANA

1. Physiobalneotherapy merupakan terapi olahraga


dimana melibatkan olahraga dalam melakukan terapi
seperti berenang atau yang lain
2. Pemberian obat-obatan seperti vasodilator, atau
calcium channel blockers
3. Terapi bedah diperlukan apabila telah terjadi paralisa
atau paresa nervus ulnaris
4. Edukasi bagi pasien terkait penyakit yang diderita.
Pencegahan
1. memodifikasi alat
2. mengurangi paparan getaran (istirahat selama sepuluh menit
setiap jamnya).
3. memakai alat pelindung diri (sarung tangan anti getaran dan
sebelum bekerja tangan disarankan untuk dihangatkan terlebih
dahulu)
4. para pekerja juga sebaiknya dilakukan pengecekan kesehatan
berkala oleh dokter di tempat bekerja
5. Agar membuat aliran darah tetep lancar, usahakan tangan
pekerja juga dalam keadaan yang tidak basah dan lembab.
6. Pekerja tidak terlalu kuat karena apabila memegang secara
kuat akan membuat getaran yang dapat ditransmisikan ke jari-
jari, tangan dan lengan juga akan semakin besar.
7. edukasi tentang bahaya potensial getaran dan juga masalah
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai