otot yang berlebihan oleh karena aktifitas aktifitas yang berat dan berulang ulang.
Tendon adalah jaringan ikat yang menghubungkan otot ke tulang. Setiap otot memiliki dua tendon, yang masing-masing melekat pada tulang. Pertemuan tulang bersama dengan otot membentuk sendi. Ketika otot berkontraksi, tendon akan menarik tulang, sehingga terjadi gerakan sendi. Tendon pada jari-jari melewati ligamen, yang bertindak sebagai katrol.
Pada trigger finger terjadi peradangan dan hipertrofi dari selubung tendon yang semakin membatasi gerak fleksi dari tendon. Selubung ini biasanya membentuk sistem katrol yang terdiri dari serangkaian sistem yang berfungsi untuk memaksimal kekuatan fleksi dari tendon dan efisiensi gerak di metakarpal.
Nodul mungkin saja dapat membesar pada tendon, yang menyebabkan tendon terjebak di tepi proksimal katrol ketika pasien mencoba untuk meluruskan jari, sehingga menyebabkan kesulitan untuk bergerak.
Ketika upaya lebih kuat dibuat untuk meluruskan jari, dengan menggunakan kekuatan lebih dari ekstensor jari atau dengan menggunakan kekuatan eksternal (dengan mengerahkan kekuatan pada jari dengan tangan lain), jari macet yang terkunci tadi terbuka dengan menimbulkan rasa sakit yang signifikan pada telapak distal hingga ke dalam aspek proksimal digit. Hal yang kurang umum terjadi antara lain nodul tadi bergerak pada distal katrol, mengakibatkan kesulitan pasien meregangkan jari.
Sebuah nodul dapat meradang dan membatasi tendon dari bagian bawah jalur yang melewati katrol. Berdasarkan lokasi : 1. Nodul pada distal katrol, maka jari dapat macet dalam posisi yang lurus. 2. Nodul pd proksimal katrol, maka jari pasien dapat macet dalam posisi tertekuk.
Wanita lebih
laki Biasanya terjadi pada usia 40 60 tahun Lebih sering dijumpai pada orang yang mengalami gangguan diabetes dan rhematoid arthritis
Kekakuan, pada pagi hari atau saat memegang objek dengan kuat
Pada kasus yang berat jari tidak dapat diluruskan
bahkan dengan bantuan Pasien diabetes biasanya akan terkena lebih parah
1. NORMAL 2. TERABA NODUL + NYERI 3. PIP TERKUNCI FLEKSI & DIBUKA AKTIF
EKSTENSI 4. PIP TERKUNCI & DIBUKA PASIF KE EKSTENSI 5. PIP TETAP TERKUNCI POSISI TERTEKUK
Anamnesis :
pasien mengeluh jari sakit, macet atau terkunci pada posisi nekuk atau lurus
Trauma terbaru Aktifitas dengan gerak berulang terkait Mengunci atau meregangkan yang melibatkan jari Nyeri pada telapak tangan
DM
RA & GOUT
- Bengkak pada telapak tangan ( area merah) - Kaku, nyeri, & klik pada sendi jari jari
Note : Jika jari terkunci, pengujian dapat tidak diberikan. ( Pulket Dkk, PubMed 2011 )
Spinothalamic tract
Descending influences
II-IV III-IV I Ia
Nociceptor
A Tendo muscle pain
-Motoaxon
PAIN
-Motoaxon
STADIUM
Nyeri akut Nyeri Sub akut Nyeri kronis
Bengkak
Kaku sendi
ICE
MASSAGE ULTRTASOUND
PARAFIN
TENS STRETCHING
1. 2. 3. 4. 5.
Menghilangkan /mengurangi besaran stimulus (meningkatkan aliran darah / menghilangkan kausa ) Pengeblokan nosiseptor ( Lidokain ionto/phonoporesis ) Penurunan daya hantar afferent ( kompres dingin /ES antidromik) Mekanisme gerbang kontrol (gate control ) ( termal , mekanik dan stimulasi listrik ) Mekanisme opiat endogen ( Stimulasi listrik )
(Melzack dan Wall ,1980 ) o Mekanisme antidromik /mekanisme perifer -- langsung maupun tak langsung ( Johnson,2000 ) o Mekanisme ekstrasegmental / mekanisme opiat endogen dan neurotransmiter ( Chung dkk,1984 ) o Mekanisme Plasebo ( Renie , 1990 ) o Mekanisme neurovegetatif ( menekan aktivasi simpatis ) / sistem otonom o Mekanisme penyembuhan jaringan cedera
nyeri Sifat pulsa : kontinyu ; frekuensi 80-100 pps ; durasi pulsa 100-200 mikrodt Amplitudo : getaran kuat tapi nyaman dan tidak sampai menimbulkan kontraksi otot ( Barr JO,1991) Durasi terapi 30 menit atau lebih ( sampai 24 jam dengan jedah per jam) Kadang dikenal juga sebagai HF Tens -menekan produksi glutamat dan aspartat pada nyeri neuropatik
Al-tens
Elektrode pada otot atau motor point ( miotome ) sesuai derah nyeri ; Sifat pulsa - burst ; frekuensi 80 100 pps Durasi pulsa 100-200 mikrodt Amplitudo sampai kontraksi otot nyata tetapi nyaman Lama terapi jangan lebih dari 20 menit
Intense-Tens ;
Penempatan elektrode bisa sama dengan konvensional titik akupuntur
, segmen simpatis ( hindari daerah motor point ) Sifat pulsa kontinyu ; frekuensi 200 pps Durasi 1000 mikrodt atau > Amplitudo sensasi tak nyaman tapi pasien masih toleran ( bearable ) Lama terapi jangan lebih dari 5 menit
Pain Peripheral Influences Sensory Discriminative System Motivational Affective System Post Experiences Culture Memories Feeling Central Influences Cognitive Evaluative System 1. Knowledge 2. Attention 3. Evaluation of situation
Relaxtion Respons
Cognitive Strategies
ISTIRAHAT
SPLINTING
kali dg parafin, us, massage dan stretching perbaikan 68% dan bebas dari gejala selama 6 bulan. Watanabe dkk 2001 : 48 px diberikn latihan pasif menghsilkn tingkt kesembuhn 80% u stadium 2 dan 25 % stadium 3. Howitt S dkk 2006 : ART dan Graston technique Ice & mobilisasi- thera putty exc 14 bulan pemulihan komplit dan kekuatan kembali.
1. TERSELESAIKAN
PENINGKATAN, TDK SELESAI SEPENUHNYA 3. TIDAK TERSELESAIKAN 4. TERSELESAIKAN, TP MEMICU DIP/PIP 5. TERSELESAIKAN PD 10 MINGGU DIBANDINGKN 6 MINGGU
2.
MATURSEMBAHNUWUN.......... ...........
KELOMPOK GANGSAL :
BAMBANG .N EKO .S.U
ENDANG
IDA . C NINING
ZULKAPI