Anda di halaman 1dari 20

Uji-t (t-test)

Jenis uji-t :
1. Uji-t satu sampel
2. Uji-t sampel bebas
3. Uji-t sampel berpasangan
Uji-t Satu Sampel
Fungsi Uji :
Untuk mengetahui perbedaan
sekumpulan data dengan suatu
standart tertentu

Asumsi :
Data berskala minimal interval
Data berdistribusi Normal
Uji-t Satu Sampel
Hipotesis :
Satu arah
1. H0 :  = 0 2. H0 :  = 0
Ha :  > 0 Ha :  < 0
Dua arah
3. H0 :  = 0
Ha :   0
Uji-t Satu Sampel
Statistik Uji :

X  0
t hit 
s/ n
Dimana :
X = rata-rata sample
n = ukuran sample
s = simpangan baku sample
0 = rata-rata populasi yang dihipotesiskan (nilai standar tertentu)
Uji-t Satu Sampel
Pengambilan keputusan :
Untuk menarik kesimpulan (apakah H0 diterima
atau ditolak ), digunakan table t-student dengan
derajat bebas (n –1) dan tingkat signifikansi .

Ho ditolak jika,

| thit | > t tabel


Uji-t Sampel Bebas
Fungsi Uji :
Untuk mengetahui perbedaan antara 2
(dua) kelompok yang saling bebas atau
independen

Asumsi :
Data berskala minimal interval
Data berdistribusi Normal
Uji-t Sampel Bebas
Hipotesis :
Satu arah
1. H0 : 1 = 2 2. H 0 : 1 = 2
H a : 1 > 2 H a : 1 < 2
Dua arah
3. H0 : 1 = 2
H a : 1  2
Uji-t Sampel Bebas
 Perhitungan nilai uji statistika untuk
uji-t sampel bebas sangat tergantung
pada kondisi varians data.
 Untuk itu perlu dilakukan uji variansi
untuk mengetahui apakah data
mempunyai varians homogen atau
heterogen.
Uji Variansi
Fungsi Uji :
Untuk mengetahui apakah data
mempunyai varians homogen atau
heterogen
Asumsi :
Data berskala minimal interval
Data berdistribusi Normal
Uji Variansi
Hipotesis :
H0 : Varians data homogen
Ha : Varians data heterogen

s12
Statistik Uji : F 2
s2

Dimana : S12 = simpangan baku kelompok 1


S22 = simpangan baku kelompok 2
Uji Variansi
Pengambilan keputusan :
Untuk menarik kesimpulan (apakah H0
diterima atau ditolak ), digunakan table
tabel-F.
H0 diterima, jika :

Ftabel(2)  Fhit  Ftabel(1)


Uji Variansi
Dimana :
Ftabel(1) = Tabel F dengan derajat bebas
- Pembilang = n1 – 1
- Penyebut = n2 – 1 F(n1-1)(n2-1)(/2)
dan tingkat signifikansi /2

Ftabel(2) = Tabel F dengan derajat bebas


- Pembilang = n1 – 1
- Penyebut = n2 – 1 F(n1-1)(n2-1)(1-/2)
dan tingkat signifikansi (1-/2)
Uji-t Sampel Bebas
(varians Homogen)
Statistik Uji :
x1  x 2
t hit 
s (1 / n1  1 / n2 )
Dimana :
x1 = rata-rata kelompok 1 x2 = rata-rata kelompok 2
n1 = ukuran sampel kel. 1 n2 = ukuran sampel kel. 2
s1 = simpangan baku kel. 1 s2 = simpangan baku kel. 2

(n1  1) s12  (n2  1) s22


s
n1  n2  2
Uji-t Sampel Bebas
(varians Homogen)
Pengambilan keputusan :
Untuk menarik kesimpulan (apakah H0
diterima atau ditolak ), digunakan tabel
student’s-t dengan derajat bebas
(n1+n2-2) dan tingkat signifikansi .

H0 ditolak, jika :
t hit  ttabel
Uji-t Sampel Bebas
(varians Heterogen)
Statistik Uji :

x1  x 2
t hit 
( s12 / n1  s22 / n2 )

Dimana :
x1 = rata-rata kelompok 1 x 2 = rata-rata kelompok 2
n1 = ukuran sampel kel. 1 n2 = ukuran sampel kel. 2
s1 = simpangan baku kel. 1 s2 = simpangan baku kel. 2
Uji-t Sampel Bebas
(varians Heterogen)
Pengambilan keputusan :
H0 ditolak, jika :
t hit  ttabel

ttabel adalah tabel student’s-t dengan tingkat


signifikansi  dan derajat bebas :
( s12 / n1  s22 / n2 ) 2
db 
s
2
1 / n1 
2


 s / n2 
2
2
2

n1  1 n2  1
Uji-t Sampel Berpasangan

Fungsi Uji :
Untuk mengetahui perbedaan sebelum
dan sesudah perlakuan tertentu

Asumsi :
Data berskala minimal interval
Data berdistribusi Normal
Uji-t Sampel Berpasangan

Hipotesis :
Satu arah
1. H0 : sbl = ssd 2. H0 : sbl = ssd
Ha : sbl > ssd Ha : sbl < ssd
Dua arah
3. H0 : sbl = ssd
Ha : sbl  ssd
Uji-t Sampel Berpasangan

Statistik Uji :
B
Thit 
SB / n

Dimana :
B = rata-rata beda
n = ukuran sample
sB = simpangan baku beda
Uji-t Sampel Berpasangan
Pengambilan keputusan :
Untuk menarik kesimpulan (apakah H0
diterima atau ditolak ), digunakan tabel
student’s-t dengan derajat bebas (n-1)
dan tingkat signifikansi .

H0 ditolak, jika :
t hit  ttabel

Anda mungkin juga menyukai