Anda di halaman 1dari 5

INFERENSI STATISTIK

INFERENS 2 SAMPEL
1. Inferensi Statistik Selisih 2 Mean
Misalkan X11, X12, . X1n1 dan X11, X12 , . X1n2 adalah dua sampel random yang
independen satu sama lain, masing-masing diambil dari populasi yang berdistribusi
normal dengan mean i dan 2; variansi 1 dan 2 maka variabel random.
z=
a.

( X 1 X 2 )(12 )

X 1 2 X 22
(
+
)
n1 n2

(Untuk 12 dan 22 diketahui)

Berdistribusi normal standar


t=
b.

( X 1 X 2 )(12 )

S 12 S 22
( + )
n1 n2

2
2
(Untuk 12 dan 22 tidak diketahui, 1 2 )

Berdistribusi t dengan derajat bebas


t=
c.

( X 1 X 2 )(10 )

12 22
(
+ )
n1 n2

d.
2. Uji Hipotesis Selisih Mean 2 Populasi Normal
3. Uji Hipotesis Variansi 2 Populasi Normal
4. Uji Perbedaan Rata-rata 2 Sampel Saling Bebas

S12
F= 2
S2

Contoh 11.1 Suatu sampel acak berukuran n = 25 diambil dari populasi normal dengan

simpangan baku 1 = 5,2 mempunyai rata-rata

x1 81
. Sampel kedua berukuran m = 36 diambil

dari populasi yang lain dengan simpangan baku 1 = 3,4 mempunyai rata-rata

x1 76
. Uji

hipotesis H0: 1 2 = 0 dan Ha: 1 2 > 0 dengan taraf signifikansi 0,05.

Jawab.
z z

Daerah kritis

z
0,05

= 1,645

Perhitungan :
z

x1 x2 d 0
12 22

n
m

81 76 0
(5, 2) 2 (3, 4) 2

25
36

4, 22

Kesimpulan :
Karena z = 4,22 >

z
0,05

= 1,645, maka H0 ditolak, yang berarti rata-rata populasi pertama lebih

besar daripada rata-rata populasi kedua.

Contoh 11.2. Suatu perkuliahan statistika diberikan pada pada dua kelas. Kelas pertama diikuti
12 mahasiswa dengan pembelajaran kooperatif dan kelas lain diikuti 10 mahasiswa dengan
pembelajaran konvensional. Pada akhir semester mahasiswa diberi ujian dengan soal yang sama
untuk kedua kelas. Hasil ujian pada kelas kooperatif mencapai nilai rata-rata 85 dengan
simpangan baku 4, sedang kelas biasa memperoleh nilai rata-rata 81 dengan simpangan baku 5.
Ujilah hipotesis bahwa hasil pembelajaran dengan kedua metode adalah sama dengan
menggunakan taraf signifikansi 10 %. Asumsikan kedua populasi berdistribusi normal dengan
variansi sama.
Jawab.

x1 85
Diketahui

x2 81
, S1 = 4, n = 12;

, S2 = 5, m = 10

Hipotesis
H0: 1 2 = 0
Ha: 1 2

Daerah kritis :
t t / 2, n m2

= t0,05;20 = 1,725 atau

t t / 2, n m 2
= t0,05;20 = 1,725

Perhitungan
Sp

(n 1) S12 (m 1) S22

nm2
x1 x2 d 0
S p2 (1/ n 1/ m)

(11)(16) (9)(25)
4, 478
12 10 2

85 81 0
4, 478 (1/12) (1/10)

2, 07

Kesimpulan:
Karena t = 2,07 > 1,725, maka H0 ditolak pada taraf signifikansi 10 %. Ini berarti bahwa kedua
pembelajaran memberikan hasil pembelajaran yang tidak sama.(rata-rata hasil pembelajaran
kedua metode tidak sama)

Contoh 11.3. Dengan menggunakan data pada Contoh 2, Ujilah hipotesis bahwa hasil
pembelajaran dengan metode kooperatif lebih baik daripada dengan metode konvensional

dengan menggunakan taraf signifikansi 5 %. Asumsikan kedua populasi berdistribusi normal


dengan variansi tidak sama.

Jawab.
Hipotesis
H0: 1 2 = 0
Ha: 1 2 > 0
Daerah kritis :
Untuk menentukan daerah kritis perlu melakukan perhitungan derajat bebas

2
1

2
1

/ n S 22 / m

/n

n 1

2
2

/m

m 1

(16 /12 25 /10) 2


14, 69

17,17
2
2
0,86
(16 /12)
(25 /10)

11
9

Dengan demikian daerah kritis adalah


t t ,v t0,05;17,17 t0,05;17

= 1,74
Perhitungan

x1 x2 d 0
S12 S 22

n
m

Kesimpulan:

85 81 0
(16 /12) (25 /10)

2, 04

Karena t = 2,04 > 1,74, maka H 0 ditolak pada taraf signifikansi 0,05 . Ini berarti bahwa
pembelajaran kooperatif memberikan hasil pembelajaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional.

Anda mungkin juga menyukai