Anda di halaman 1dari 17

BAB 8

PENGUJIAN HIPOTESIS
Materi ini mempelajari cara uji hipotesis pada :
 rata-rata dan selisih rata-rata,
 perbedaan dua varian.

1. Uji hipotesis terhadap  0 (nilai yang diuji) :


H0 :  = 0 (hipotesa nol)
H1 :   0 (hipotesa alternatif)

2.Uji hipotesis perbedaan rata-rata dua populasi:


H0 :  1 =  2
H1 :  1   2

3. Uji hipotesis perbedaan varian dua populasi :


H0 : 12 = 22
H1 : 12  22

67
1.1. Pengujian hipotesis pada rata-rata,
varian diketahui

Populasi X :
berdistribusi normal dengan rata-rata  dan varian
2 (diketahui).

Uji hipotesis terhadap  0 (nilai yang diuji) :


H0 :  = 0 (hipotesa nol)
H1 :   0 (hipotesa alternatif)

Diambil sampel random : X1 , X2 , … , Xn


dengan ukuran sampel n.
Dapat dihitung rata-rata : X

Statistika penguji distribusi normal standar :


X - μ0
Z0 =
σ/ n

68
Gambar 1. Dsitribusi Z0

Menolak H0 jika salah satu


Z0 > Z/2 atau Z0 < - Z/2

Menerima H0 jika - Z/2  Z0  Z/2

69
1.2. Pengujian hipotesis pada rata-rata,
varian tidak diketahui

Populasi X :
 berdistribusi normal dengan rata-rata , dan
varian 2 tidak diketahui.

Uji hipotesis terhadap  0 (nilai yang diuji) :


H0 :  = 0 (hipotesa nol)
H1 :   0 (hipotesa alternatif)

Diambil Sampel random : X1 , X2 , … , Xn ,


Rata-rata sampel X dan varian sampel S2 .

Statistika penguji : t-test


X - μ0
t0 =
S/ n
berdistribusi t dengan derajat kebebasan n – 1.

70
Gambar 2. Distribusi t0

H0 ditolak jika : t0 > t/2, n -1 atau t0 < - t/2, n-1

2.1. Pengujian hipotesis pada kesamaan dua

71
rata-rata, varian diketahui

Dua populasi X1 , X2:


 berdistribusi normal
 dengan rata-rata 1 dan 2 , dan
kedua varian diketahui.
 kedua populasi adalah saling bebas.

Uji hipotesis dua rata-rata :


H0 :  1 =  2
H1 :  1   2

Diambil dua sampel random :


X11 , X12 , … , X1n1 dengan ukuran sampel n1
X11 , X12 , … , X1n2 dengan ukuran sampel n2
Rata-rata sampel : X 1 dan X 2
X - X2
1
Statistika penguji : Z0 = 2 2
1 2
n n
1 2
berdistribusi normal standar.

H0 ditolak jika : Z 0 > Z/2 atau Z 0 < - Z/2


H0 diterima jika : -Z/2  Z0  Z/2
2.2. Pengujian hipotesis pada persamaan dua

72
rata-rata, varian tidak diketahui

Dua populasi X1 , X2 :
berdistribusi normal
dengan rata-rata 1 dan 2
kedua varian tidak diketahui.
kedua populasi adalah saling bebas.

Uji hipotesis dua rata-rata :


H0 :  1 =  2
H1 :  1   2

Diambil dua sampel random :


X11 , X12 , … , X1n1 dengan ukuran sampel n1
X11 , X12 , … , X1n2 dengan ukuran sapel n2
Rata-rata sampel X 1 dan X 2
varian sampel S12 dan S22 .

Kasus 1 : varian pop.I (12 ) = varian pop. II ( 22 )

73
Varian gabungan dari kedua varian sampel :
(n1 - 1)S12  (n 2 - 1)S22
             S 
2
p
n n -2
1 2
X1 - X2
Statistika penguji : t0 = S 1  1
p n n
1 2
berdistribusi t dengan derajat bebas : n1 + n1 –2.
H0 ditolak jika
t0 > t/2, n1n 2 -2 atau t0 < - t/2, n1n 2 -2

Kasus 2 : varian pop.I (12 )  varian pop. II ( 22 )

X1 - X2
Statistika penguji : t0 = S12 S22
n1  n2
berdistribusi t dengan derajat bebas :
 2
2
S
 S22 
 1

 

n
 n 
                   v =    2
 1
2
2
2
2
S /n  S22 /n 

 1
 
 1   2
n 1 n 1
1 2
H0 ditolak jia t0 > tα/2, v

74
3. Pengujian hipotesis pada perbedaan dua
varian

Dua populasi X1 , X2 :
 berdistribusi normal

dengan rata-rata 1 , 2 , dan varian 12 , 22
 kedua populasi adalah saling bebas.
Uji hipotesis pebedaan dua varian :
H0 : 12 = 22
H1 : 12  22

Diambil dua sampel random :


X11 , X12 , … , X1n1 dengan ukuran sampel n1
X11 , X12 , … , X1n2 dengan ukuran sapel n2
Dihitung rata-rata sampel X 1 dan X 2
varian sampel S12 dan S22 .
S2
Statistika penguji : F0  21
S2
berdistribusi   F   dengan   derajat   bebas   (n1-1),
(n2- 1).
H0 ditolak jika F0 > F( α/2), (n1  1), (n 2  1)
atau jika F0 < F(1 - α/2), (n1  1), (n 2  1)
dimana F(1 - α/2), (n1  1), (n 2  1) = 1/ F( α/2), (n  1), (n  1)
2 1

75
Contoh 8.1. Salah satu unit pengolahan air buangan (Waster
Water Tratment = WWW) Pabrik Urea-2 PKT Bontang,
selanjutnya disebut WWTpada pabrik urea-2 berfungsi untuk
mengolah atau mengurangi kandungan NH3 yang terkandung
didalam air hasil proses produksi, sehingga memenuhi syarat
untuk dibuang ke lingkungan. Pada tahap akhir dari proses
pengolahan, diharapkan air proses ini hanya mengandung NH3
lebih kecil dari 5 ppm (bagian per sejuta). Diambil data sampel
dengan observasi yang dilakukan pada setiap hari pada bulan
Januari 2003. Data sampel hasil observasi diberikan pada Tabel
berikut.
Data 8.1. Kandungan NH3 dan Flow Air Proses pada Bulan Januari 2003.
No. Obs. Kandungan Flow air No. Obs. Kandungan Flow air
NH3 (ppm) proses(M3/jam) NH3 (ppm) proses(M3/jam)
1 6.39 50.40 17 3.62 49.00
2 6.54 48.30 18 4.35 49.00
3 7.41 51.80 19 4.54 49.00
4 6.69 48.30 20 3.83 48.30
5 7.10 48.30 21 4.59 50.40
6 10.70 51.10 22 3.87 48.30
7 6.99 49.00 23 4.54 48.30
8 3.87 41.30 24 4.72 48.30
9 1.54 49.00 25 5.14 47.60
10 2.47 47.60 26 4.47 49.70
11 2.06 47.60 27 4.75 50.40
12 1.71 49.00 28 5.53 49.00
13 1.70 47.60 29 4.57 51.80
14 2.14 47.60 30 5.32 49.70
15 1.76 46.90 31 4.32 49.70
16 3.75 47.60
Pertanyaan :
Apakah apakah kandungan NH3 sudah memenuhi
standar proses atau belum.
Jawab :

76
Dilakukan uji hipotesis apakah air proses hanya mengandung
NH3 lebih kecil dari 5 ppm (  5)
Test hipotesis
H0 :   5
H1 :  > 5
Dalam uji hipotesisi tetap menggunakan H0 :  = 5 .

Test Statistika
X - 5 4,5477 - 5 - 0,4523
t0 = S/ n
= 2,0394 / n = 0,3723 = -1,235
Dengan tingkat Signifikan  = 0.05, dan dengan menggunakan
hipotesis satu arah, yaitu untuk mengetahui apakah   5,
dari distribusi t, diperoleh t0,05 ; 30 = -1,697. Karena t0 =
-1,235 > -1,697, maka Ho diterima. Jadi memberikan
keputusan bahwa kandungan NH3 sudah memenuhi standar
proses.

Komputasi dengan Program SPSS, diperoleh Output SPSS11


sebagai berikut.

Program SPSS11
Input : Data 8.1.
Compare Means :– One- Sample T-test
One-Sample Test
Test Value = 5
t Df Sig. (2- Mean 90% Confidence
tailed) Difference Interval of the
Difference
Lower Upper
NH3 -1.235 30 .227 -.4523 -1.0739 .1694

Dengan menggunakan  = 0.05 (satu arah), dengan Output


SPSS, keputusan dapat diambil berdasar angka signifikan.

77
Jika propabilitas > 0,05, maka H0 diterima.
Jika propabilitas < 0,05, maka H0 ditotak.

Pada hasil One-Sample Test didapat t= -1,235 dengan angka


signifikansi sebesar 0,227. Oleh karena probabilitas > 0,05,
maka H0 diterima.

Studi Kasus : Debit sedimen

78
Diberikan data sampel hasil penelitian mengenai debit
sedimen rata-rata bulanan dari suatu hulu sungai (dalam
100 ton/hari) selama 1981 di dua lokasi pos duga air,
sebagai berikut.

No. Bulan Debit sedimen rata-rata


bulanan pada hulu sungai
Lokasi A Lokasi B
1. Januari 0.40 0.38
2. Februari 0.22 0.20
3. Maret 0.57 0.76
4. April 0.44 0.77
5. Mei 0.49 1.27
6. Juni 0.27 0.40
7. Juli 0.31 0.47
8. Agustus 0.21 0.34
9. September 0.17 0.04
10. Oktober 0.16 0.03
11. November 0.27 0.47
12. Desember 0.23 0.13

Statistika Deskriptif :
LOKASI A LOKASI B
Rata-rata sampel: X 0,3117
1 Rata-rata sampel : X
1 0,4383
Varian : S1
2
0,018 Varian : S22 0,127
Deviasi Standar : S1 0,13306 Deviasi Standar : S2 0,35662
a. Pengujian hipotesis pada perbedaan
dua varian

79
H0 : 12 = 22
H1 : 12  22

Gunakan  = 0,05

Dari data sampel diperoleh

Statistik penguji :

S2
 22
F0 = 0,127/0,018 = 7,055
S1
Dari tabel diperoleh :
F0,025, 11, 11 = 3, 48

(F0,025, 10, 11 = 3,53, F0,025, 12, 11= 3,433)

Karena F0 = 7,055 > F0,025, 11, 11 = 3,48,


sehingga H0 ditolak, yang berarti varian debit
sedimen untuk lokasi B berbeda dengan varian
debit sedimen untuk lokasi A.

b. Pengujian hipotesis pada persamaan

80
dua rata-rata debit sedimen dari
dua lokasi A dan Lokasi B.

Uji hipotesis dua rata-rata :

H0 : 1 = 2
H1 : 1  2
dengan  = 0,05

Dari hasil uji hipotesis dua varian, ternyata


varian debit sedimen untuk lokasi A (12 ) 
varian debit sedimen untuk lokasi B ( 22 )

Dari data sampel diperoleh


Statistika penguji

X1 - X2
t0 = S12 S22 = -1,153

n1 n2

Dari tabel diperoleh statistik t dengan derajat


bebas

81
(S12/n1  S22/n 2 )2
2
= (S1 /n1) (S2/n 2)
2 2 2 2

n1  1 n 2  1
 14

Sehingga t0,025, 14 = 2,145


Dari Tabel Distribusi t, diperoleh t0,025, 14 = 2,145 .
Karena t0 = -1,153  < t0,025, 14 = 2, 145, maka H0
diditerima, yang berarti bahwa rata-rata debit
sedimen untuk lokasi A sama dengan rata-rata debit
sedimen untuk lokasi B.

82
Output SPSS 11
T-Test

Group Statistics
POS N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
DEBIT pos 1 12 .3117 .13306 .03841
pos 2 12 .4383 .35662 .10295

Independent Samples Test


Levene’s Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
DEBIT Equal variances 4.502 .045 -1.153 22 .261
assumed
Equal variances -1.153 14.005 .268
not assumed

t-test for Equality of Means


95% Confidence Interval of
the Difference
Mean Std. Error Lower Upper
Difference Difference
DEBIT Equal variances -.1267 .10988 -.35454 .10121
assumed
Equal variances -.1267 .10988 -.36233 .10900
not assumed

83

Anda mungkin juga menyukai