Anda di halaman 1dari 9

Materi Kuliah Minggu ke : 4

 Kesetimbangan partikel.
MEKANIKA TEKNIK  Analisis kesetimbangan partikel dengan
diagram benda bebas.
UNTUK TEKNIK INDUSTRI
 Analisis kesetimbangan kawat.
 Analisis kesetimbangan pegas.
Materi :
KESETIMBANGAN PARTIKEL

Disusun :
Tri Mulyanto

Kondisi Kesetimbangan Partikel Kondisi Kesetimbangan Partikel


 Kesetimbangan merupakan konsep yang sangat  Partikel adalah benda yang ukurannya dapat
erat kaitannya dengan kenyamanan hidup manusia. diabaikan sehingga dapat digambarkan sebagai
 Dalam tubuh manusia pun terdapat suatu titik materi.
konsep kesetimbangan.  Akibatnya jika gaya bekerja pada partikel-partikel
 Manusia bisa berjalan dengan baik, tersebut hanya mengalami gerak translasi dan tidak
dimana salah satunya ada konsep mengalami gerak rotasi.
kesetimbangan.  Sedangkan benda tegar adalah
 Kesetimbangan atau benda seimbang artinya benda yang tidak mengalami
adalah benda dalam keadaan diam atau pusat perubahan bentuk bila ada gaya
massanya bergerak dengan kecepatan tetap jika dikerjakan pada benda tersebut,
awalnya bergerak pada benda tegar ini dapat terjadi
gerak translasi dan gerak rotasi.

Kondisi Kesetimbangan Partikel Kondisi Kesetimbangan Partikel


 Suatu partikel dikatakan dalam kesetimbangan, bila  Apabila partikel pada bidang XY, maka syarat
jumlah aljabar gaya-gaya yang bekerja pada partikel kesetimbangan adalah resultan gaya pada komponen
tersebut nol. sumbu x dan sumbu y sama dengan nol.
 Kondisi ini dapat dinyatakan secara matematis • ΣFx = 0
sebagai : • ΣFy = 0
ΣF = 0
dimana :
ΣF : jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja
pada partikel.
Resultan gaya sama dengan nol jika gaya sama besar, berlawanan
arah dan garis kerjanya sama
Kondisi Kesetimbangan Partikel Kondisi Kesetimbangan Partikel
 Berdasarkan Hukum I Newton, jika resultan gaya  Syarat-syarat benda titik dalam keadaan seimbang
yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka atau diam :
percepatan benda menjadi nol. 1.Jika pada sebuah benda bekerja satu
 Artinya, bahwa partikel dalam keadaan diam atau gaya F.
bergerak dengan kecepatan tetap. Syarat Pada garis kerja gaya F itu harus diberi gaya F ’
seimbang yang besarnya sama dengan gaya F itu tetapi
 Apabila partikel dalam keadaan diam disebut arahnya berlawanan.
mengalami kesetimbangan statis, sedangkan jika 2.Jika pada benda bekerja gaya-gaya yang
bergerak dengan kecepatan tetap disebut terletak pada satu bidang datar dan garis
kesetimbangan dinamis kerjanya melalui satu titik.
Syarat  Gaya resultannya harus sama dengan nol.
seimbang  Kalau dengan pertolongan sumbu-sumbu x dan
y, haruslah : Fx = 0 ; Fy = 0

Kondisi Kesetimbangan Partikel Kondisi Kesetimbangan Partikel


3. Jika pada sebuah benda bekerja gaya-gaya yang
 Kesetimbangan Statik Pada Benda Titik.
tidak terletak pada satu bidang datar tetapi garis-
 Setiap benda yang ada di bumi pasti mengalami gaya tarik
garis kerjanya melalui satu titik.
yang menuju pusat bumi, gaya tersebut dikenal dengan nama
Syarat Dengan pertolongan sumbu-sumbu x, y dan z,
seimbang haruslah : Fx = 0 ; Fy = 0 ; Fz = 0 gaya gravitasi. Ketika sebuah benda diam, gaya total = 0.
Pasti ada gaya lain yang mengimbangi gaya gravitasi,
4. Jika pada sebuah benda bekerja gaya-gaya yang sehingga gaya total = 0. Gaya tersebut disebut dengan gaya
tidak terletak pada satu bidang datar tetapi garis- normal.
garis kerjanya tidak melalui satu titik.
Syarat Dengan pertolongan sumbu-sumbu x dan y,  Bila pada sebuah benda titik berlaku ∑F = 0 ; artinya resultan
seimbang
haruslah : Fx = 0 ; Fy = 0 ; l = 0
gaya-gaya pada benda tersebut sama dengan nol, maka
benda berada dalam kesetimbangan statis; jika benda diam,
 Momen gaya-gaya boleh diambil terhadap sebarang titik pada
maka komponen dan resultan gaya memenuhi :
bidang gaya-gaya itu. (titik tersebut dipilih sedemikian hingga
memudahkan dalam menyelesaikan soal-soal). ∑Fx = 0 dan ∑Fy = 0
 Perpindahan sebuah gaya kesuatu titik yg lain akan menimbul-
kan suatu koppel.

Kondisi Kesetimbangan Partikel Diagram Benda Bebas


 Kesetimbangan Dinamik Pada Benda Titik.  Diagram yang menyatakan gaya-gaya yang bekerja
 Jika benda dalam keadaan bergerak lurus beraturan, pada sebuah benda.
kesetimbangan ini dinama-kan kesetimbangan dinamik.  Diagram benda bebas, DBB (Free Body Diagram,
 Contoh : Sebuah benda ditarik dengan gaya P, sehingga FBD) : diagram yang digunakan untuk menunjukkan
benda bergerak dengan kecepatan tetap :
besar dan arah relatif semua gaya yang bekerja
• ∑FX = P cos – f = 0
pada suatu benda pada keadaan yang diberikan.
• ∑FY = P sinƟ + N – mg = 0
 Ukuran anak panah dalam diagram benda bebas
menunjukkan besar gaya, arah anak panah
menunjukkan arah kerja gaya dan setiap panah
gaya dalam diagram diberi label untuk menunjuk-
kan jenis gaya.
Diagram Benda Bebas Diagram Benda Bebas
 Biasanya, dalam diagram benda bebas digunakan  Gambar dua anak mendorong sebuah gerobak dengan
kotak sebagai pengganti benda dan untuk melukis anak di dalamnya.
panah gaya dari tengah kotak ke arah luar sesuai
dengan arah gaya yang bekerja.
 Salah satu contoh diagram benda bebas :
 Panah mewakili semua gaya luar yang akan ditunjukkan.
 Sistem adalah kereta dan penunggangnya.
 Berat w dari sistem & normal N dari tanah juga ditunjuk-
kan dan diasumsikan interaksi antara keduanya saling
meniada-kan karena tidak ada percepatan arah vertikal.
 Gaya yang berbeda bekerja pada massa yang sama  Vektor f mewakili gesekan yang bekerja pada gerobak,
menghasilkan percepatan yang berbeda dan berarah ke kiri, menentang gerakan gerobak.

Diagram Benda Bebas Diagram Benda Bebas


 Gambar seorang ibu mendorong sebuah gerobak dengan  Adapun tahap-tahap penyelesaian permasalahan
anak di dalamnya. untuk mendapatkan persamaan hukum kedua
Newton adalah :
1. Tulis apa yang diberikan pada soal
 Semua gaya luar yang bekerja pada sistem ditambahkan 2. Tulis apa yang ditanya pada soal
untuk menghasilkan gaya total. 3. Menentukan plan:
 DBB menunjukkan semua gaya yg bekerja pada sistem.
a. Menggambar DBB / FBD (Free Body Diagram)
Titik merupakan pusat massa dari sistem. Setiap vektor
gaya ditarik dari titik ini. Karena ada dua gaya yang b. Terapkan prinsip kesetimbangan titik
bekerja ke kanan.
 Pada gambar, gaya total yang lebih besar menghasilkan
percepatan yang lebih besar (a' > a) ketika orang dewasa
(ibu) mendorong anak.

Contoh Soal 1. Contoh Soal 2.


 Sebuah mobil seperti pada gambar diatas  Sebuah mobil 750 kg yang sedang mogok
ditarik dengan gaya 600 N. Dengan sudut AB diderek dengan gaya 1500 N seperti pada
terhadap sumbu X sebesar 25O dan AC gambar, tentukan percepatan yang dialami
terhadap sumbu X sebesar 30O. Tentukan mobil tersebut ?.
besar gaya pada AB dan AC ?. Penyelesaian:
Penyelesaian:  Perhatikan
Perhatikan gambar bahwa
gambar mobil
bahwa bergerak
mobil bergerak sepanjang sumbu-x,
a. Gambar FBD (Free Body Diagram) sepanjang sumbu-x,
gaya-gaya gaya-gaya
pada arah sumbu-ypada arah
saling sumbu-y maka,
meniadakan
saling
Fx =meniadakan
1500 N, maka, Fx = 1500 N,
b. Dengan penerapan kesetimbangan titik maka
 Gambar FBD (Free Body Diagram)
didapatkan,
+ → ∑Fx = FAC cos 30° – FAB cos 25° = 0
 Maka percepatan yang dialami mobil ?
+ ↑ ∑Fy = -FAC sin 30° – FAB sin 25° + 600 = 0
F 1500 N 1500 kg.m.s-2
c. Sehingga didapat, a    2,0 m.s-2
FAB = 634 N dan FAC = 664 N m 750 kg 750 kg
Contoh Soal 3. Contoh Soal 3.
 Sebelum ke ruang angkasa, roket Penyelesaian:
berawak yang digunakan untuk  Gambar FBD (Free Body Diagram).
menguji pesawat, peralatan rudal,
dan efek fisiologis pada subyek
manusia pada kecepatan tinggi.
Terdiri dari platform yang dipasang pada satu atau dua
rel dan didorong oleh beberapa roket. Tentukan besarnya  Maka resultan gaya adalah total gaya pada arah sumbu-x
gaya yang diberikan oleh masing-masing roket, disebut (horizontal) ?
F  m . a 4T  f  m . a
gaya dorong T, untuk sistem propulsi empat roket yang
ditunjukkan pada gambar. Percepatan awal roket adalah F  4T  f 4T  f  m . a
49 m/s2, massa sistem adalah 2.100 kg, dan gaya 4T  650 N  (2100 kg) (49 m.s - 2 )
gesekan menentang gerakan diketahui 650 N.
T  25887.5 N

Latihan Soal Tugas.


1. Balok dengan berat 7X Y kg. Tentukan kabel
1. Peti dengan berat 200 kg ditahan mengguna-
kan tali AB dan AC (lihat gambar). Setiap tali terpendek ABC yang dapat digunakan
mampu menahan kekuatan maksimum 10 kN untuk mengangkat, jika kabel
sebelum putus. Jika AB selalu tetap horisontal, mampu menahan gaya maksimum
menentukan sudut terkecil  yang peti dapat sebesar 15 YX kg.
ditahan sebelum salah satu tali putus.
2. Jika massa silinder C adalah 4Y kg.
Tentukan massa silinder A untuk
2. Peti memiliki berat 550 kg, Tentukanlah
gaya yang mendukung di setiap kabel. dapat menahan pada posisi rakitan
seperti ditunjukkan gambar
 Catatan : Nilai X dan Y adalah digit ke 7
dan 8 dari NPM anda

Sementara Selesai. Materi Kuliah Minggu ke : 5


 Kesetimbangan partikel.
 Analisis kesetimbangan partikel dengan
diagram benda bebas.
 Analisis kesetimbangan kawat.
 Analisis kesetimbangan pegas.

Mei 2017
Analisis Kesetimbangan Tali / Kawat Analisis Kesetimbangan Tali / Kawat
 Berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu  Contoh : w  m. g
benda. Akibat gaya ini, benda yang jatuh bebas akan
memperoleh percepatan a = g (percepatan gravitasi
bumi).
 Dengan demikian berat benda dapat ditulis : w  m . g
dengan :
• w = berat benda (N).
• m = massa benda (kg).
• g = percepatan gravitasi bumi (m/s2).
 Arah dari gaya gravitasi selalu menuju ke pusat bumi
(tegak lurus bidang datar).

Analisis Kesetimbangan Tali / Kawat Analisis Kesetimbangan Tali / Kawat


 Ketika benda berada pada suatu bidang, bidang  Gaya tegangan tali adalah gaya pada tali ketika tali
tersebut akan memberikan gaya pada benda tadi yang tersebut dalam keadaan tegang.
disebut gaya kontak.  Arah gaya tegangan tali bergantung pada titik atau
 Jika gaya kontak ini tegak lurus permukaan benda yang ditinjau.
bidang maka disebut gaya normal.
 Besar gaya normal bergantung pada besar gaya
lain yang bekerja pada benda.
 Arah gaya normal selalu
(a) gaya tegangan tali T bekerja pada benda m berarah ke atas, dan sebaliknya,
tegak lurus bidang tempat gaya tegangan tali T' pada tempat tali digantungkan berarah ke bawah.
benda itu berada. (b) gaya tegangan tali T1 pada m1 berarah ke kanan, sedangkan pada m2
bekerja T2 berarah ke kiri. Akan tetapi, meskipun arahnya berlawanan, besar
gaya tegangan talinya sama (T = T' dan T1 = T2).

Analisis Kesetimbangan Tali / Kawat Contoh Soal 1.


 Pada kesetimbangan partikel, tegangan pada tali /
 Perhatikan gambar, agar batang homogen
kawat dapat ditentukan. tetap berada pada posisi horizontal, berapa-
 Syarat kesetimbangan sistem pada tali : kah besar gaya F yang harus diberikan ?.
∑F = 0 Penyelesaian:
∑Fx = 0  Dari gambar diketahui bahwa panjang batang adalah 8 m.
∑Fy = 0 Karena homogen, berarti gaya berat batang berada pada
jarak 4 m dari poros.
 Karena massa katrol diabaikan, maka besar tegangan tali
akan sama dengan besar gaya F yang diberikan.
 Perhatikan bahwa pada batang terdapat tiga gaya yang
bekerja yaitu berat balok, berat batang, dan tegangan tali.
Contoh Soal 1. Contoh Soal 2.

 Perhatikan bahwa gaya berat balok dan  Jika diketahui massa beban 8 kg pada sistem
berat batang searah sedangkan keduanya gambar berikut ini dan sistem berada dalam
keadaan seimbang, tentukan tegangan tali T1, T2,
berlawanan arah dengan tegangan tali. dan T3. ?.
Dengan begitu, agar seimbang maka :
Penyelesaian:
  0
 Penyelesaikan persoalan tsb, digunakan aturan sinus :
100 (4)  60 (2) - T (8)  0
T1 T T dengan : a = sudut dihadapan T1
400  120 - 8T  0  2  3
sin a sin b sin c b = sudut dihadapan T2
520 c = sudut dihadapan T3
T  65 N  Tinjauan beban :
8 Pada beban bekerja dua gaya yaitu gaya berat dan tegangan tali T3.
Karena dalam keadaan seimbang maka berlaku :
 Karena T = F maka F = 65 N.
F  0 W  T3  0
T3  W
 80 N

Contoh Soal 2. Contoh Soal 3.


 Dengan menggunakan aturan sinus, maka :  Dalam suatu operasi bongkar muat kapal,
sebuah mobil seberat 3500-lb diangkat oleh
T2 T T2 80
 3  seutas kabel. Seutas tali diikatkan pada
sin b sin c 0,5 1 kabel tersebut di titik A dan ditarik agar mobil
T2 T sampai ketempat yang dikehendaki. Sudut
 3 T2 = 40 N antara kabel dan arah vertikal adalah 2o,
sin 150 sin 90
 Selanjutnya, diperoleh tegangan tali pertama :
sedang sudut antara tali dan arah horisontal
30o. Berapa gaya tali.
Penyelesaian:
 Diketahui : T = 3500 lb , sudut titik AB sumbu y 2O dan
AC sumbu x 30O
Ditanya : gaya pada tali AB dan tali AC

Contoh Soal 3. Contoh Soal 4.


1. Gambar FBD (Free Body Diagram).  Tentukan besar dan arah gaya F terkecil
Titik A dipilih sebagai pusat benda bebas yang akan mempertahankan kotak dalam
dan diambil diagram benda bebas lengkap. kesetimbangan. Perhatikan bahwa gaya
Tegangan TAB pada kabel AB dan TAC yang diberikan oleh rol pada kotak tegak
tegangan pada tali. lurus terhadap bidang miring.
Penyelesaian:
 Diketahui : W = 30 kg , sudut rantai 15O
2. Dengan penerapan kesetimbangan titik maka didapatkan, Ditanya : gaya pada AB dan AC
TAB T 3500lb 1. Gambar FBD (Free Body Diagram)
 AC 
sin 120O sin 2O sin 58O
Sehingga didapat,
TAB = 3574 lb 2. Dengan penerapan kesetimbangan titik maka didapatkan.
TAC = 144 lb Tiga gaya bertindak di badan bebas, dengan menggambar
segitiga gaya dalam kesetimbangan, maka :
F = (294 N) sin 15O = 76,1 N dan α = 15O
Kesetimbangan Pegas Kesetimbangan Pegas
 Pegas, dalam mekanika adalah sebuah perangkat yang  Beberapa contoh jenis dari pegas termasuk kumparan
dapat menyerap dan melepaskan energi bersama elastis, kabel elastis, dan pegas gas, yang terdiri dari
perubahan dalam bentuknya. tiang gas di dalam tutup silinder yang dikompresi oleh
 Pegas dapat dibuat dalam berbagai jenis dan ukuran kekuatan diterapkan untuk itu.
dari hampir semua bahan yang memiliki elastisitas
(kemampuan untuk mendapatkan kembali bentuk dan
ukuran setelah deformasi).
 Gambar memperlihatkan beberapa contoh kumparan
pegas.

Kesetimbangan Pegas Kesetimbangan Pegas


 Perilaku dari pegas elastis linear diperlihatkan pada  Persamaan yang mengatur perilaku pegas sering
gambar. disebut hukum pegas :
Fs  k 
 k ( L - Lo )
keterangan :
Fs = Gaya luar yang diberikan (N)
k = Konstanta pegas (N/m)
L = Panjang akhir (m)
Lo = Panjang mula-mula (m)
 Linear berarti ada hubungan linear antara gaya Fs
 = Pertambahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)
ditunjang oleh pegas dan perubahan panjangnya .
Elastis berarti pegas kembali ke panjang atau bentuk
asalnya, setelah gaya Fs dihilangkan.

Contoh Soal 1. Contoh Soal 1.


 Sebuah pegas memiliki panjang 12 cm  Dari persamaan, dengan Fs = 2,5 kg = 24,525 N maka:
digantungkan dan diberi gaya sebesar 2,5 kg, Fs 24,525
maka panjang pegas menjadi 20 cm. k  = 306,56 N/m
Hitunglah panjang pegas jika beban diganti ( L - Lo ) (0,20 - 0,12)
dengan massa 5 kg.?.
 Jika beban diganti dengan 5 kg = 49,5 N, maka panjang
Penyelesaian: pegas akhir adalah :

 Panjang awal 0,12 m setelah diberi beban, panjang Fs  k   k ( L - Lo )


menjadi 0,20 m maka perubahan panjang : F
L  s  Lo
k
 = 0,20 m – 0,12 m
49,05
L  0,12
 = 0,08 m 306,56
= 0,28 m = 20 mm
Contoh Soal 2. Contoh Soal 2.
 Tentukan panjang yang dibutuhkan  Dengan penerapan kesetimbangan menggunakan sumbu x. y maka
kabel AC sehingga lampu 8 kg bisa didapatkan :
digantung pada posisi tersebut.
Panjang pegas terpasang AB adalah  maka diperoleh :
lAB = 0,4 m dan kostanta pegas kAB
adalah = 300 N/m.  karena itu bentangan pegas AB adalah :
Penyelesaian:
 Diketahui : W = 8 kg = 8 x 9,81 m/s2
= 78,5 N, lAB = 0,4 m,  Jadi panjang bentangan adalah :
kAB = 300 N/m
Jarak CB = 2 m.
Ditanya : Panjang kabel AC dan LO pegas.  Jarak horisontal dari C ke B adalah :

 Gambar FBD (Free Body Diagram)

Contoh Soal 3. Contoh Soal 3.


 Tentukan tegangan di setiap kabel  Persamaan Kesetimbangan.
yang digunakan untuk mendukung peti Setiap gaya pada diagram benda bebas pertama dinyatakan dalam
100 kg ditunjukkan pada gambar. bentuk vektor Cartesian dan posisi titik D (-1 m, 2 m, 2 m) untuk FD,
sehingga :
Penyelesaian:
 Diketahui : W = 100 kg

Jawab :
 Diagram benda/FBD (Free Body Diagram)
Kekuatan di masing-masing kabel dapat
ditentukan dengan meneliti kesetimbangan  Kesetimbangan yang dibutuhkan :
titik A. Diagram benda bebas ditunjukkan
pada gambar. Berat peti adalah W = 100
(9,81) = 981 N

Contoh Soal 3. Latihan Soal


 Dengan menyamakan masing-masing komponen i, j, k sama dengan 1. Balok yang memiliki massa 5 kg dan
nol. bertumpu pada bidang licin.
Tentukan panjang teregang dari pegas

 Persamaan (2) FD disubstitusi ke dalam FC persamaan (3)


menghasilkan FC. FD ditentukan dari persamaan (2), Terakhir ke 2. Jika massa silinder C adalah 40 kg.
persamaan (1) didapat FB. Oleh karena itu : Tentukan massa silinder A untuk dapat
menahan pada posisi rakitan seperti
ditunjukkan gambar.
Selesai.

Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai