Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh:

Nama/ NPM : Arman Dianto Harefa (31418111)

Kelas : 2ID88

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

SIMATUPANG

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang masalah

Secara umum, pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah
suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerusnya. Selaku
warga masyarakat,warga bangsa dan negara,secara berguna dan bermakna serta mampu
mengantisipasi hari depan mereka yang selalu berubah dan selalu terkait dengan konteks
dinamika budaya,bangsa,negara dan hubungan international,maka pendidikan tinggi tidak dapat
mengabaikan realita kehidupan yang mengglobal yang digambarkan sebagai perubahan
kehidupan yang penuh dengan paradoksal dan ketidak keterdugaan.
Jadi Pendidikan Kewarganegaraan adalah upaya sadar yang ditempuh secara sistematis
untuk mengenalkan, menanamkan wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki
pola pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila
demi tetap utuh dan tegaknya NKRI.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud pendidikan kewarganegaraan?
2. Apa landasan hukum kewarganegaraan?
3. Apa tujuan pendidikan kewarganegaraan?

1.3 Tujuan Penyusunan


1. Memahami tentang pendidikan kewarganegaraan
2. Menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah
air .
3. Dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari – hari
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Tujuan Kewarganegaraan


2.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara orang-orang
dengan negara. Adanya ikatan hukum itu menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu, yaitu
orang tersebut berada di bawah kekuasaan negara yang bersangkutan. Tanda dari adanya ikatan
hukum tersebut antara lain akta kelahiran, surat pernyataan, dan bukti kewarganegaraan.
Kewarganegaraan dalam arti sosiologis tidak ditandai dengan ikatan hukum. Akan tetapi ditandai
dengan ikatan emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah,
dan ikatan tanah air. Dengan kata lain, ikatan ini lahir dari penghayatan warga negara yang
bersangkutan.

Asas Kewarganegaraan
Pengertian asas kewarganegaraan adalah dasar hukum bagi kewarganegaraan untuk penduduk
(warga) sebuah negara. Orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan
atau wewenang negara lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan kaidah-kaidah hukum
kepada orang yang bukan warga negaranya.
Penduduk suatu negara juga dibedakan menjadi warga negara dan warga negara asing. Warga
negara adalah mereka yang secara hukum merupakan anggota suatu negara. Adapun warga
negara asing adalah mereka yang belum menjadi warga negara. Jika mereka ingin menjadi warga
negara, mereka harus melalui proses yang disebut naturalisasi.

Secara umum ada 2 asas kewarganegaraan yang diterapkan oleh suatu negara, yaitu:

1. Ius Sanguinis
Asas ius sanguinis atau asas keturunan yang menetapkan kewarganegaraan seseorang menurut
keturunan atau pertalian darah. Artinya, kewarganegaraan anak bergantung pada orang tuanya
meskipun anak tersebut lahir di negara lain (bukan kewarganegaraan orang tuanya).
Misalkan, seorang anak dilahirkan di negara B yang menganut asas ius sanguinis, sedangkan
orang tuanya warga negara A, maka anak tersebut tetap menjadi warga negara A.

Contoh Negara dengan Sistem Asas Kewarganegaraan Ius Sanguinis :


 Belanda, Belgia, Bulgaria
 Korea Selatan, Kroasia
 Inggris, Irlandia, Islandia, India, Italia
 Jepang, Jerman
 Polandia, Portugal
 Republik Ceko, Rusia
 Spanyol, Serbia
 dll.

2. Ius Soli
Asas ius soli atau asas tempat kelahiran yang menetapkan kewarganegaraan seseorang menurut
tempat kelahirannya. Artinya kewarganegaraan anak akan diberikan jika anak tersebut lahir di
negara yang menganut asas ius soli.
Misalnya, seorang anak harus menjadi warga negara B karena lahir di negara B, meskipun orang
tuanya warga negara A.

Contoh Negara dengan Sistem Asas Kewarganegaraan Ius Soli :


 Argentina, Amerika Serikat
 Brazil, Bangladesh
 Kanada, Kamboja, Kolombia, Kosta Rika
 Panama, Peru, Pakistan, Paraguay
 Grenada, Guatemala, Guyana
 Dll

Dalam kewarganegaraan terdapat beberapa unsur di antaranya:


1. Negara
Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi yang
didalamnya terdapat suatu pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,
pertahanan keamanan, dan lain sebagainya. Di dalam suatu negara minimal terdapat unsur-
unsur negara seperti rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara
lain.
Selain pengertian tersebut. Adapun pengertian-pengertia negara bedasarkan pendapat
beberapa ahli, diantaranya adalah :
a. George Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang mendiami wilayah
tertentu.
b. G.W.F Hegel
Negara adalah organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan
individual dan kemerdekaan universal.
c. Karl Marx
Negara adalah alat kelas yang berkuasa (kaum borjuis/kapitalis) untuk menindas atau
mengeksploitasi kelas yang lain (ploretariat/buruh).
Jadi dari pengertian diatas, Negara adalah Satu kesatuan organisasi yang didalam nya ada
sekelompok manusia (rakyat), wilayah yang permanent (tetap) dan memiliki kekuasaan yang
mana di atur oleh pemerintahan yang berdaulat serta memiliki ikatan kerja yang mempunyai
tujuan untuk mengatur dan memelihara segala instrument-instrumen yang ada didalam nya
dengan kekuasaan yang ada.

2. Bangsa
Bangsa adalah sekumpulan manusia yang bersatu pada satu wilayah dan memunyai
keterikatan dengan wilayah tersebut. Keinginan membentuk nation bersama muncul karena
adanya persamaan nasib dan sejarah sehingga menimbulkan persatuan dalam suatu
komunitas masyarakat membentuk kesadaran berbangsa.
Kesamaan itu meliputi aspek budaya, bahasa, agama dan tradisi. Inilah proses yang
mendasari terbentuknya sebuah kesadaran bersatu, bergabung dan berbangsa di mana pun di
seluruh dunia.
Menurut beberapa para ahli, pengertian dari suatu Bangsa :
a. Ernest Ernan-Prancis , Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup
bersama dengan perasaan kesetiakawanan yang agung
b. F. Ratzel-Jerman , Adanya hasrat bersatu. Hasrat timbul karena adanya rasa
kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya ( PAHAM GEOPOLITIK )
c. Hans Kohln-Jerman  , Buah hasil tenaga hidup manusia dalam           sejarah.
Golongan yang beraneka ragam dan tidak di rumuskan.

Kebanyakan bangsa terbentuk karena adanya faktor – obyektif tertentu yang membedakan
dengan bangsa lain, yaitu :
 Kesamaan Keturunan
 Wilayah
 Bahasa
 Adat Istiadat
 Kesamaan Politik
 Perasaan
 Agama

3. Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang
berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah,
keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat
Dalam ilmu sosiologi kita kit mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat
paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi
antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada
masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya.
1. Unsur-unsur suatu masyarakat
a. Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak
b. Telaah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada
kepentingan dan tujuan bersama.
2. Dipandang dari cara terbentuknya masyarakat:
a. Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti:
geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau
keturunan.
b. Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian atau
kepercayaan.
3. Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat:
a. Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja,
belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
b. Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala
bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju, tehknologi pun sudah berkembang,
dan sudah mengenaltulisan.

2.2 Landasan Hukum Kewarganegaraan


1. UUD 1945
a. Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat (cita-cita, tujuan dan aspirasi
Bangsa Indonesia tentang kemerdekaanya).
b. Pasal 27 (1), kesamaan kedudukan Warganegara di dalam hukum dan pemerintahan.
c. Pasal 27 (3), hak dan kewajiban Warganegara dalam upaya bela negara.
d. Pasal 30 (1), hak dan kewajiban Warganegara dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
e. Pasal 31 (1), hak Warganegara mendapatkan pendidikan.
2. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu
Pelaksanaan Kelompok Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

2.3 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan kewarganegaraan tentu memiliki fungsi, peranan dan tujuan yang
dihasilkan. Terdapat tujuan pendidikan kewarganegaraan secara umum yaitu fungsi dan
tujuan dengan hasil dan output yang umum dirasakan. Selain itu juga ada tujuan pendidikan
kewarganegaraan secara khusus dengan mengkhususkan tujuan pendidikan
kewarganegaraan di perguruan tinggi atau sekolah.

A. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Secara Umum


Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan di Indonesia adalah untuk menumbuhkan
wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan
kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon-
calon penerus bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai imu pengetahuaan dan
teknologi serta seni.
Selain itu tujuan mempelajari pendidikan kewarganegaraan lainnya yaitu untuk
meningkatkan kualitas manusia indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri,
maju, tangguh, profesional, bertanggung  jawab dan produktif serta sehat jasmani dan
rohani. Peran kewarganegaraan pun cukup penting untuk keberlangsungan bangsa dengan
menambah wawasan dan pengetahuan kewarganegaraan.

B. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Secara Khusus


Secara khusus, terdapat beberapa tujuan kewarganegaraan yang diperuntukkan untuk
membentuk moral dan perilaku siswa. Pentingnya mempelajari kewarganegaraan memang
juga berperan pada moral dan perilaku para siswa. Inilah beberapa tujuan pendidikan
kewarganegaraan di sekolah secara rinci.
 Mendorong siswa supaya mempunyai kemampuan serta kecakapan dalam mengenali
berbagai macam permasalahan hidup dan kesejahteraan maupun cara-cara penyelesaiannya.
 Mendorong siswa agar mendapatkan kemampuan dalam memutuskan sikap yang penuh
tanggung jawab sesuai moral yang telah tertanam didalam diri.
 Mendorong siswa agar dapat mengenali serta memahami segala bentuk perubahan serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni.
 Mendorong siswa agar mempunyai kemampuan dalam memaknai segala peristiwa
sejarah juga nilai-nilai budaya dalam upaya menggalang semangat Bhinneka Tunggal Ika
sebagai pedoman ersatuan Indonesia.

C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa


Berikut merupakan tujuan pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa menurut Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Landasan pendidikan kewarganegaraan ini
diambil dari Keputusan Dirjen Dikti No. 267/Dikti/2000 yang mencakup tiga poin tujuan
utama sebagai berikut.
1. Mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara  santun, jujur,
dan demokratis serta ikhlas sebagawai WNI terdidik dan bertanggung jawab.
2. Mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya dengan pemikiran kritis
dan bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan
Nasional.
3. Mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, cinta
tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan akan pentingnya suatu pendidikan
berbangsa dan bernegara agar terciptanya keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi
setiap warga negara dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan menjadi
suatu penjelasan bahwa sesuatu hal yang mungkin sebagian hal orang menganggapnya tidak
penting pada hakikatnya memiliki peranan yang menentukan kelangsungan hidup kita
dimasa yang akan datang. Dan perlu kita ketahui dan pahami ketika hal itu terjadi. Maka
ketahuilah bahwa nilai-nilai terkandung dari hal tersebut sudah mulai menghilang dari diri
kita, dan perlu kita pelajari kembali

B. Saran
Kita sebagai mahasiswa harus mampu memahami tujuan dan dasar Negara , agar kita
menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya dengan pemikiran kritis dan bertanggung
jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional. Kita
juga dapat mengamalkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.academia.edu/23713245/Makalah_pendidikan_kewarganegaraan?auto=download
2. https://www.zonareferensi.com/tujuan-pendidikan-kewarganegaraan/
3. https://www.padamu.net/pengertian-kewarganegaraan-dan-asas-kewarganegaraan
4. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kewarganegaraan/
5. http://irfanramadhan4.wordpress.com/2011/03/01/pengertian-dan-
tujuan-pendidikan-kewarganegaraan/
6. https://www.zonareferensi.com/pengertian-kewarganegaraan/

Anda mungkin juga menyukai