Anda di halaman 1dari 68

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN
PENGAMPU : Sukirno CH., SH., M.Hum.
CP. : 081 328 035 995,
e-mail : sukirnoch@ymail.com
06/07/22 3
SABDA RASULLULLAH SAW

“ SEGALA SESUATU YANG BAIK YANG TIDAK


DIMULAI DENGAN

MAKA AKAN SIA-SIA “

ِ ‫ِا ّنما األعْ ما ُل ِبالنيا‬


‫ت وانما لك ِّل إمْ رٍئ مانوى‬
06/07/22 4
HAKIKAT PENDIDIKAN :
merupakan usaha sadar dr suatu masy. & pemerintah suatu negara
untuk menjamin hidup dan kehidupan generasinya selaku warga
masy. bgs. & negara scr berguna (kemampuan spiritual) dan
bermakna (kemampuan kognitif & psikomotorik) serta mampu
mengantisipasi hari depan mereka yang senantiasa berubah &
selalu terkait dengan konteks dinamika budaya bangsa dan negara
dan hubungan internasional. (Kep. Dirjen.Dikti. No. 265/DIKTI/Kep/2000).

PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN :
1. segala sesuatu yang berkait dengan kedudukan, hak, dan
tanggung jawab/kewajiban seseorang sebagai warga
dari suatu negara serta hubungan mereka dengan negara.
2. Keanggotaan dari suatu negara
(J.G. Starke).
Kewaganegaraan adalah :
keanggotaan seseorang dlm sebuah politik
(khususnya negara) yg dengannya membawa hak
untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik .
Seseorang dg keanggotaan demikian disebut
“warganegara”.
1.Pendidikan yg mengkaji & membahas ttg pemerintah,
konstitusi, lembaga² demokrasi, rule of law, HAM, hak dan
kewajiban WN serta proses demokrasi (Azyumardi Azra).
2.Pendidikan demokrasi yg bertujuan utk
mempersiapkan warga masyarakat berfikir kritis dan
bertindak demokratis (Zamroni)
3.Pendidikan demokrasi yg bertujuan utk mendidik generasi
muda menjadi WN yg demokratis & partisipatif melalui
suatu pendidikan yg dialogial (Merphin Panjaitan)
4.Sbg pendidikan politik yg bertujuan utk membantu
peserta didik menjadi WN yg scr politik dewasa &
ikut serta membangun sistem politik yg demokratis
(Soedjiarto).
1. Pendidikan yg mengkaji & membahas ttg pemerintah, konstitusi,
lembaga² demokrasi, rule of law, HAM, hak dan kewajiban WN serta
proses demokrasi (Azyumardi Azra).

2. Pendidikan demokrasi yg bertujuan utk


mempersiapkan warga masyarakat berfikir kritis dan
bertindak demokratis (Zamroni)
3. Pendidikan demokrasi yg bertujuan utk mendidik generasi muda
menjadi WN yg demokratis & partisipatif melalui suatu
pendidikan yg dialogial (Merphin Panjaitan)
4. Sbg pendidikan politik yg bertujuan utk membantu peserta didik
menjadi WN yg scr politik dewasa & ikut serta membangun
sistem politik yg demokratis (Soedjiarto).
PENGERTIAN BANGSA DAN NEGARA
BANGSA adalah : NEGARA adalah :
 orang² yang memiliki kesamaan 1. Organisasi dari sekelompok
asal keturunan, adat, bahasa, & atau beberapa kelompok mns.
sejarah serta berpemerintahan yg bersama-sama mendiami
sendiri. satu wilayah tertentu dan
 Kumpulan manusia yg biasanya mengakui adanya satu
terikat krn kesatuan bahasa dan pemerintahan yang mengurus
tata tertib serta keselamatan
wilayah tertentu di muka bumi. sekelompok atau beberapa
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) kelompok manusia itu.
bBANGSA INDONESIA adalah : 2. Satu perserikatan yang
sekelompok manusia yang melaksnkan satu pemerintahan
mempunyai kepentingan yg sama melalui hukum yang mengikat
dan menyatakan diri sebagai satu masyarakat dengan kekuasaan
bangsa serta berproses dalam satu untuk memaksa bagi
wilayah nusantara atau Indonesia. terciptanya ketertiban.

UNSUR-UNSUR NEGARA :
1. Ada Rakyat sebagai warga negara;
2. Ada wilayah; dan
3. Pemerintahan yang berdaulat.
HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN :
Sebagai suatu proses terprogram untuk mengefektifkan terjadinya
perubahan kognitif (pengetahuan) dan afektif (kesadaran) dalam diri
seseorang untuk mengenali dan menghayati hak-hak warga negara
yang asasi (civil right). (Soetandio Wignjosoebroto)

VISI DAN MISI


VISI : menjadi sumber nilai dan pedoman penyelenggaraan progra studi
dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya
selaku warga negara yang berperan aktif menegakkan demokrasi
menuju masyarakat madani.
MISI : membantu mahasiswa selaku warga negara agar mampu
mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan bangsa serta kesadaran
berbangsa dan bernegara dalam menerapkan ilmunya secara
bertanggung jawab terhadap kemanusiaan.
KOMPETENSI DAN TUJUAN :
menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis,
berpandangan luas sebagai manusia intelektual serta
mengantarkan mahasiswa selaku warga negara RI memiliki :
a. Wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dengan
prilaku cinta tanah air;
b. Wawasan kebangsaan dan kesadaran berbangsa demi
ketahanan nasional;
c. Pola pikir, sikap yang komprehensif integral pada seluruh
aspek kehidupan nasional.

Menurut Sabirin Malian & Suparman Marzuki, Kompetensi dan


Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ada 2, yaitu :
UMUM :
1. Perserta didik dapat menyadari hak-haknya yang asasi yang
perlindungannya dijamin oleh UU negara;
2. Membangkitkan empati dikalangan perserta didik, yaitu
kesadaran bahwa orang lain sebagai sesama warga atau sesama
manusia juga mempunyai hak yang harus dihormati pula.
KOMPETENSI DAN TUJUAN KHUSUS :
1. Mahasiswa dapat memiliki pilihan pandangan dan komitmen
terhadap nilai² demokrasi dan HAM;
2. Mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya mencegah dan
menghentikan berbagai tindak kekerasan dgn cara cerdas dan
damai;
3. Mahasiswa peduli dan mampu berpartisipasi dalam upaya
menyelesaikan konflik dimasyarakat yang dilandasi nilai² moral
agama dan nilai universal;
4. Mahasiswa mampu berfikir kritis dan obyektif dalam persoalan
kenegaraan, HAM, dan demokrasi;
5. Mahasiswa mampu memberikan kontribusi dan solusi terhadap
berbagai persoalan kebijakan publik;
6. Mahasiswa mampu meletakkan nilai² dasar secara bijak
(berkeadaban)

ARTI PENTING :
Sebagai sarana membangun kepribadian bangsa (chracter
Building) dan pembentukan identitas nasional
(national identity)
PENGERTIAN BANGSA DAN NEGARA
BANGSA adalah : NEGARA adalah :
 orang² yang memiliki kesamaan 1. Organisasi dari sekelompok
asal keturunan, adat, bahasa, & atau beberapa kelompok mns.
sejarah serta berpemerintahan yg bersama-sama mendiami
sendiri. satu wilayah tertentu dan
 Kumpulan manusia yg biasanya mengakui adanya satu
terikat krn kesatuan bahasa dan pemerintahan yang mengurus
tata tertib serta keselamatan
wilayah tertentu di muka bumi. sekelompok atau beberapa
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) kelompok manusia itu.
bBANGSA INDONESIA adalah : 2. Satu perserikatan yang
sekelompok manusia yang melaksnkan satu pemerintahan
mempunyai kepentingan yg sama melalui hukum yang mengikat
dan menyatakan diri sebagai satu masyarakat dengan kekuasaan
bangsa serta berproses dalam satu untuk memaksa bagi
wilayah nusantara atau Indonesia. terciptanya ketertiban.

SYARAT² POKOK ADANYA NEGARA :


1. Ada Rakyat sebagai warga negara;
2. Ada wilayah; dan
3. Pemerintahan yang berdaulat.
Negara hakikatnya merupakan suatu organisasi atau perkumpulan
(verguning) yang anggota-anggotanya disebut “warganegara”.
Status kewarganegaraan bagi seseorang sangat diperlukan sejak saat
kelahirannya sampai masuk ke liang lahat.
Status kewarganegaraan memiliki arti penting karena :
1. Menentukan sistem hukum yang berlaku bagi seseorang (berdasarkan
asas “nationaliteit”;
2. Menentukan ststus pribadi (persooneel statuut);
3. Melekat hak dan kewajiban, baik dalam hubungan perdata/pun publik;
4. Membawa konsekuensi finansial maupun ancaman pidana

KEWENANGAN MENENTUKAN KEWARGANEGARAAN


Setiap negara berdaulat pada prinsipnya memiliki kebebasan menentukan
sendiri siapa² yang ditetapkan menjadi warganegaranya, sepanjang
tidak bertentangan dengan :
1. Konvensi² Internasional;
2. Kebiasaan Internasional; dan
3. Prinsip² hukum yg scr umum diterima internasional.
Implikasi tiap² negara bebas menentukan siapa²
wargangaranya :
1.Tidak ada uniformitas pengaturan ttg. Kewarganegaraan yang
berlaku pada setiap negara;
2.Terjadi apatride, yaitu keadaan seseorang tanpa
kewarganegaraan;
3.Terjadi bipatride, yaitu keadaan seseorang
berkewarganegaraan ganda (dwi kewarganegaraan)

1. Asas Ius Soli (Law of the Soli); status kewarganegaraan


seseorang ditentukan berdasarkan tempat kelahiran orang yang
bersangkutan.
2. Asas Ius Sanguinis (Law of the Blood ); status kewarganegaraa
seseorang mengikuti kewarganegaraan orang tua yang
melahirkannya (menurunkannya)
Pasal 26 UUD NRI 1945 :
(1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa

Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan


dengan undang-undang sebagai warga negara.
(2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia.
(3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur
dalam undang-unang
Kewarganegaraan Republik Indonesia ialah warga suatu
negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Berdasarkan ketentuan Pasal 4 UU tersebut, Warga
Negara RI diperinci terdiri atas :
1.Setiap orang yang berdasarkan perat. Per-UU-an dan/atau
berdasarkan perjanjian dgn negara lain sebelum UU ini berlaku
sudah menjadi WNI;
2.Anak yang lahir dari perkawinan sah seorang ayah dan ibu
WNI;
3.Anak yang lahir dari perkawinan sah seorang ayah WNI dan
ibu WNA;
4.Anak yang lahir dari perkawinan sah seorang ayah WNA dan
ibu WNI;
5.Anak yang lahir dari perkawinan sah dari seorang WNI,
tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan, atau hukum
negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan anak
tersebut;
7.Anak yg lahir di luar perkawinan sah dari seorang ibu WNI;
8.Anak yg lahir di luar perkawinan sah dari ibu WNI yg diakui
oleh ayah WNI sbg anaknya dan pengakuan itu dilakukan sblm
anak itu berusia 18 th atau belum kawin;
9.Anak yg lahir di wilayah Negara RI yg pd waktu lahir tdk
jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya;
10.Anak yg lahir di wilayah Negara RI selama ayah dan ibunya
tidak diketahui;
11.Anak yg lahir di wilayah Negara RI apabila ayah dan ibunya
tidk mempunyai kewarganegaraan atau tdk diketahui
keberadaannya;
12.Anak yg di luar wilayah Negara RI dr ayat dan ibu WNI yg
krn ketentuan dr negara tempat anak itu dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kpd anak ybst.;
13.Anak dr ayah atau ibu yg tlh dikabulkan permohonannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sblm
mengucapkan sumpah atau janji setia.
Isi hak dan kewajiban warganegara tidak dapat dilihat/
ditemukan dalam Peraturan ttg. Kewarganegaraan,
karena peraturan ini hanyamengatur mengenai siapa²
warganegara dan tata cara memperoleh
atau cara kehilangan kewarganegaraan.

Isi hak dan kewajiban WNI ketentuannya tersebar dalam


Berbagai Peraturan per-UU-an, seperti :
UUHAM, UUPLH, UU Diknas, dll.

HAK adalah sesuatu yang dimiliki oleh seseorang yang


pemenuhannya dapat dituntut dan dilindungi oleh hukum
KEWAJIBAN adalah sesutu yang dibebankan kepada
seseorang yang pelaksanaannya menurut hukum dapat
dipaksakan.
Menurut pandangan klasik, hak &
kewajiban yang melekat pada status
kewarganegaraan seseorang adalah
hak² politis dibidang ketatanegaraan;
diantaranya adalah :
1.hak memilih dan dipilih;
2.hak berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat;
3.hak persamaan di muka hukum dan
pemerintahan;
4.wajib menjunjung tinggi hukum dan
pemerintahan;
5.wajib bela negara.
LANDASAN HAK & KEWAJIBAN WNI
BENTUK DAN KEDAULATAN

Negara Indonesia ialah Negara


Kesatuan, yang berbentuk Republik
[Pasal 1 (1)]

Kedaulatan berada di
Negara Indonesia tangan rakyat dan
adalah negara hukum dilaksanakan menurut
UUD
[Pasal 1 (3) ***]
[Pasal 1 (2) ***]
Warga Negara Penduduk ialah
ialah orang-orang warga negara
bangsa Indonesia asli WARGA Indonesia dan
dan orng-orang bahgsa
lain yang disahkan NEGARA DAN orang asing yang
bertempat tinggal
dengan undang-undang PENDUDUK di Indonesia
sebagai warga negara
[Pasal 26 (1)] [Pasal 26 (2)**]

Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan


pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)]
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)]
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara [Pasal 27 (3)**]
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
lisan dan tulisan dan sebagaimnya ditetapkan dengan undang-undang
(Pasal 28)
HAK DAN KEWAJIBAN BELA
NEGARA
BELA NEGARA adalah sikap, tekad dan tindakan warga negara yg
teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh
kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan
bernegara.

Wujud dari usaha bela negara adalah


kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban
demi mempertahankan, kemerdekaan, kedaulatan negara,
kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah
Nusantara dan yurisdiksi nasional seerta nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945.

Asas Pembelaan Negara adalah “demokrasi” {Pasal 27 (3) UUD


1945}; artinya : pertama ; setiap warga negara terlibat dalam pengaturan
pembelaan negara melalui wakil-wakilnya di DPR. Kedua; setiap warga
negara harus turut serta dalam setiap pembelaan negara sesuai dengan
kemampuan dan profesinya masing-masing.
DASAR PEMIKIRAN MOTIVASI WARGA NEGARA
UNTUK PEMBELAAN NEGARA

1. Pengalaman sejarah perjuangan RI;


2. Kedudukan wilayah geografis Nusantara yang strategis;
3. Keadaan penduduk (demografis) yang besar;
4. Kekayaan sumber daya alam;
5. Keragaman dan keluhuran budaya nasional;
6. Perkembangan dan kemajuan IPTEK di bidang
persenjataan;
7. Kemungkinan timbulnya bencana perang.
Pengertian :
Hak Asasi Manusia adalah hak-² yang melekat pd mns., yg
tanpa dengannya mns mustahil dpt hidup sbg mns. (Jan
Materson dr. Komisi HAM PBB).
Baharuddin Lopa berpendapat “kata mustahil dapat hidup
sebagai manusia”, hrs diartikan mustahil dapat hidup sebagai
manusia yang bertnggungjawab.
UU No. 39 Th. 1999 ttg. HAM Pasal 1 angka 1 merumuskan
Hak Asasi Manusia adalah :
seperangkat hak yg melekat pd hakikat dan
keberadaan mns sbg makhluk Tuhan YME dan merup.
anugerah-Nya yang wjb dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh neg., hukum, Pemer., dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat mns.
Di samping memiliki HAM, setiap mns juga
memiliki Kewajiban Dasar Manusia, yaitu
seperangkat kewajiban yang apabila tdk
dilaksanakan tdk memungkinkan
terlaksana dan tegaknya HAM
(Pasal 1 ayat (2) UU No. 39/1999)

Hakikat HAM : terdiri atas 2 hak dasar yg paling


fundamental yaitu hak persamaan dan hak
kebebasan.
HAM merup. Hak kodrati mns sbg anugerah langsung
dr Tuhan Sang Maha Pencipta (secundum suam
naturam) . Oki. Tdk ada kekuasaan apapun yg dpt
mencabutnya.
(John Locke)
1. Magna Charta (1215) di Inggris
kekuasaan raja yg semula absolut mulai dibatasi dg UU &
tindakannya dpt dimintakan pertanggung-jawaban di muka
hukum. Ini menjadi embrio lahirnya negara monarchi
konstitusional.
2. Bill of Right (1689) di Inggris lahir
adagium “manusia sama di muka hukum (equality before
the law). Memperkuat dorongan timbulnya neg. hukum &
demokrasi.
3. The American Declaration of Independence (1776) Mulai
dipertegas bhw. mns adalah merdeka sejak di dlm perut
ibunya, shg tdk logis bila setelah lahir ia dibelenggu.
o Tidak seorangpun penguasa yang akan mengambil hasil
pertanian dari siapapun tanpa membayar harganya seketika
Magna Charta
itu juga kecuali jika si pemilik memberi ijin menangguhkan
pembayaran (Pasal. 28)
o Tdk seorangpun penguasa yg akan mengambil kuda atau
kendaraan dr seorang yg bebas (freeman) untuk keperluan
pengangkutan tan ijin si pemilik (Pasal 30);
o Tidak seorangpun pengauasa yg akan mengambil kayu-kayu
untuk keperlukan raja tanpa persetujuan si pemilik;
o Tdk seorangpun pegawai kepolisian yg akan mengajukan
seorang di muka pengadilan atas tuduhan tanpa kesaksian
org yg dipercaya (Pasal. 38)
o Tdk seorang bebaspu (freeman) yg akan dimasukkan ke
dalam penjara atau dilarang berdiam di suatu daerah
tertentu kecuali atas putusan oleh penguasa setempat atau
dibenarkan oleh aturan negara (Pasal 39)
o Kepada siapapun tdk dpt diingkari atau ditangguhkan
pelaksanaan haknya atas putusan peradilan (Pasal 40)
4. The French Declaration = Declaration
des Droit de I’home et du Citoyen
(1789)

Mencetuskan dasar-² The Rule of Law dg. jaminan


HAM dlm konstitusi lbh terperinci; antara lain
adalah :
a. larangan menangkap & menahan orang semena²;
b. praduga tak bersalah (presumption of innocence);
c. kebebasan mengeluarkan pendapat (freedom of
expression) ;
d. kebebasan menganut agama (freedom of religion);

e. perlindungan thdp hak milik (the right of property).


Pada tgl. 6 Januari 1941 Presiden Franklin D.
Roosevelt mencanangkan 4 hak dasar manusia
( The Four Freedoms) yg harus dilindungi, yaitu
: freedom of speech and expression, freedom of
religion, freedom from want, freedom from fear.
Sesudah PD II, hak-² itu dijadikan dasar
pemikiran dilahirkannya HAM Universal yg
kemudian dikenal The Universal Declaration of
Human Right (diciptakan PBB tahun 1948).
Pergulatan konsep ttg jaminan HAM dlm konstitusi di
Ind. sdh mengemuka sejak persidangan PPKI pada th.
1945, yaitu antara Soekarno & Soepomo yang tdk
menghendaki dicantumkan perlindungan HAM dalam
Pasal-pasal UUD, krn dianggap bersifat liberalistik shg
tdk sesuai dengan ide negara integralistik ; VS. Moh.
Hatta dan Moh. Yamin yg mengharuskan pencatuman
secara eksplisit jaminan HAM dalam Pasal-pasal UUD
guna menghindari tindakan sewenang-wenang
penguasa terhadap warganegara.
HAM dalam UUD 1945 merupakan hasil
kompromi diantara para perancang Rancangan
UUD, sehingga memunculkan Pasal-pasal tentang
HAM yang lebih sedikit (hanya 7 Pasal, yaitu : 27,
28, 29, 30, 31, 33 dan 34) dibandingkan dgn
Konstitusi RIS 1949 dan UUDS 1950 yang memuat
HAM dalam 35 Pasal (pasal 7 s/d 42). Isi Konst.
Pengaturan ttg HAM dalam Konstitusi RIS dan
UUDS 1950 hampir sama dengan pengaturan
HAM yang termuat dlm. Universal Declaration of
Human
Tgl. 23 Sept. 1999 mulaiRight 1948.
berlaku UU No. No. 39 th.
1999 ttg HAM yang hampir semua isinya ditransfer
menjadi isi UUD Negara Republik Indonesia 1945
dalam amandemen kedua (2000), termuat dalam Bab
XA Pasal 28A – 28J.
PEWADAHAN HAM DALAM UUD NRI 1945
BERSIFAT PARTIKULARISTIK

Pewadahan gagasan ttg Perlundungan HAM dalam UUD 1945 lebih


merupakan pewadahan atas gagasan Hak Asasi Warga Negara (HAW)
yang sebenarnya merupakan penerimaan yang bersifat partikuristik.
Artinya : penerimaan gagasan HAM yang pelaksanaannya harus
disesuaikan dengan kondisi khusus Indonesia, bukan diterima begitu
saja sebagai konsep yang siap pakai. Bahkan ketentuan dalam Alinea
Pertama Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa kemerdekaan
ialah hak segala bangsa masih dinilai partikularistik karena pernyataan
itu hanya dijadikan alasan untuk kemerdekaan bagi bangsa Indonesia,
bukan dukungan atas gasan HAN yang universal. (Moh. Mahfud MD.)

Menurut Prof. Soetandyo, reduksi gagasan HAM


menjadi HAM dalam UUD 1945 cakupannya ternyata masih
kurang memadai, karena hanya ada 2 pasal dalam UUD 1945
yang secara eksplisit berbicara tentang HAW yaitu Pasal 27 (2)
dan Pasal 31. Ketentuan dalam Pasal 28 tidak secara eksplisit
menyebut sebagai hak warga negara.
HAM yang dijamin dalam UUD NRI 1945 :

1. Hak untuk Hidup (Pasal 28A jo. Psl. 9 UU HAM)


2. Hak Berkeluarga & Melanjutkan Keturunan (Psl. 28B)
3. Hak Mengembangkan diri (Pasal 28C)
4. Hak memperoleh keadilan hukum & sosial (Pasal 28D)
5. Hak atas kebebasan pribadi (Pasal 28E)
6. Hak berkomunikasi dan memperoleh informasi (Psl. 28F)
7. Hak atas rasa aman & bebeas diskriminasi (Psl 28G, 28I)
8. Hak atas kesejahteraan (Pasal 28H)
9. Hak Turut serta dalam pemerintahan (psl. 27)
10. Hak berkumpul & berserikat (Pasal 28)
11. Hal Mengeluarkan pendapat (Pasal 28, 28E)
12. Hak dan wajib ikut serta dlm usaha hankam neg. (Pasal 30)
13. Hak mendapatkan pendidikan (pasal 31, Psl. 28C)
14. Hak memperoleh jaminan sosial (Pasal 34, 28H)
15. Hak memperolejh jaminan hak milik pribadi (Psl. 28H : 4)
Berkewajiban menghargai hak untuk hidup serta Mambentuk keluarga dan
orang dan pihak lain serta mempertahankan melanjutkan keturunan, hak anak
tunduk pada pembatasan yang hidup dan kehidupan atas kelangsungan hidup, tubuh,
ditetapkan UU (Pasal 28A) dan bekembang serta perlindungan
(Pasal 28J) dari kekerasan dan diskriminasi
(Pasal 28B)
Perlindungan, pemajuan, Mengembangkan diri,
Penegakan, dan pemenuhan mendapatkan pendidikan,
HAM adalah tanggung jawab memperoleh manfaat dari IPTEK,
Negara, terutama pemerintah seni dan budaya, memajukan diri
(Pasal 28I)
HAK secara kolektif
Hidup sejahtera lahir dan ASASI (Pasal 28C)
batin, memperoleh pelayanan
MANUSIA Pengakuan yang sama di hadapan
kesehatan, mendpt kemudahan
hukum, hak untuk bekerja dan
dan perlakuan khusus untuk
kesempatan yang sama dalam
memperoleh kesempatan dan
pemerintahan, berhak atas status
Manfaat guna mencapai
Kewarganegaraan
Persamaandan keadilan
(Pasal 28D)
(Pasal 28H)
Berkomunikasi, Kebebasan memeluk agama,
Perlindungan diri pribadi,
memperoleh, mencari, meyakini kepercayaan, memilih
keluarga, kehormatan, martabat, memiliki, menyimpan, kewarganegaraan, memilih tempat
harta benda, dan rasa aman mengolah dan tinggal, kebebasan berserika,
serta bebas dari penyiksaan menyampaikan informasi berkumpul dan berpendapat
(Pasal 28G) (Pasal 28F) (Pasal 28E)
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN WARGA
NEGARA MENURUT UUD NKRI 1945

1. Menjunjung tinggi hukum & pemerintahan (Psl. 27 : 1)


2. Ikut serta dlm upaya pembelaan negara (Psl. 27: 3)
3. Menghormati HAM orang lain dlm tertib kehidupan
bermasarakat, berbangsa & bernegara (Psl. 28J:1)
4. Wajib tunduk pd pembatasan yg ditetapkan dg UU dg maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghurmatan
hak & kebebasan orang lain (Psl. 28J:2)
5. Ikut serta dlm upaya pertahanan keamanan (Psl. 30)
6. Mengikuti pendidikan dsr (Psl. 31:2)
HUBUNGAN
ANTARA NEGARA DAN
WARGA NEGARA
PRINSIP DASAR KETATANEGARAAN
REPUBLIK INDONESIA MENURUT UUD NRI 1945

Negara Indonesia ialah Negara


Kesatuan, yang berbentuk Republik
[Pasal 1 (1)]

Kedaulatan berada di
Negara Indonesia tangan rakyat dan
adalah negara hukum dilaksanakan menurut
[Pasal 1 (3) ***] UUD
[Pasal 1 (2) ***]
1. PRINSIP NEGARA KESATUAN
(UNITARY STATE PRINCIPLE)

Negara kesatuan adalah suatu negara yang bersusun


tunggal, di mana di dalam negara tidak terdapat bagian-
bagian wilayah yang bersifat sebagai negara.

Di dalam negara kesatuan pada asasnya seluruh


kekuasaan negara berada di tangan Pemerintah
Pusat. Pemerintah Pusat memiliki kekuasaan yang
menonjol dalam negara dan tidak ada saingan
terhadap badan legislatif pusat dalam membentuk
undang-undang. Kalaupun dalam negara kesatuan
dibentuk Pemerintahan Daerah berdasarkan asas
desentralisasi, namun kedudukannya tidak
sederajat dengan Pemerintah Pusat.
Menurut C.F. Strong, Negara Kesatuan adalah bentuk negara di mana
wewenang legislatif tertinggi dipusatkan pada suatu badan legislatif
nasional/pusat. Kekuasaan terletak pada Pemerintah Pusat bukan pada
Pemerintah Daerah. Pemerintah Pusat mempunyai wewenang untuk
menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada daerah berdasarkan hak hak
otonomi (negara kesatuan dengan sistem desentralisasi). Tetapi pada
tahap terakhir kekuasaan tertinggi tetap di tangan Pemerintah Pusat.
Jadi kedaulatannya, baik kedaulatan ke dalam maupun ke luar ,
sepenuhnya terletak pada Pemerintah Pusat.

Hakikat Negara Kesatuan adalah kedaulatannya tidak


terbagi, kekuasaan pemerintah pusat tidak dibatasi.
Oleh karena itu konstitusi negara kesatuan tidak
mengakui badan legislatif lain selain badan legislatif
pusat.
Istilah bentuk (susunan) Negara Kesatuan
(eenheidstaat) selalu dilawankan dengan Negara
Federal (Negara Serikat = Negara Federasi =
Bundesstaat).
Negara Federal adalah suatu negara tersusun dari
beberapa negara yang berserikat membentuk
pemerintahan bersama.
Bagian dari Negara Federal disebut Negara Bagian yang
masing-masing (ke dalam) memiliki kemerdekaan untuk
menyelenggarakan urusan-urusan pemerintahan selain
urusan pemerintahan yang telah dilimpahkan kepada
pemerintahan federal (Pemerintah Pusat)
Ciri-ciri Negara Federal secara umum berbanding
terbalik dengan ciri-ciri negara kesatuan.
CIRI-CIRI NEGARA
1. KESATUAN
Di dalam negara:tidak ada bagian wilayah yang bersifat
negara, dan semua kekuasaan negara pada prinsipnya
dipegang oleh Pemerintah Pusat;
2. Hanya ada satu badan legislatif yang berwenang membuat
undang-undang yang berlaku secara nasional yaitu badan
legislatif Pemerintah Pusat;
3. Dalam negara hanya ada satu undang-undang dasar yang
berlaku nasional bagi semua warga negara;
4. Sistem pembagian wewenang antara Pusat dan Daerah
berdasarkan prinsip bahwa yang menjadi wewenang
Daerah ditetapkan secara limitatif dalam undang-undang,
sedangkan sisanya tetap menjadi wewenang Pemerintah
Pusat.
Suatu negara, bagaimanapun bentuknya dan
seberapa luas-pun wilayahnya tidak akan mampu
menyelenggarakan pemerintahan secara sentral
terus menerus. Keterbatasan kemampuan
pemerintah menimbulkan konsekuensi logis bagi
distribusi urusan-urusan pemerintahan negara
kepada pemerintah daerah. (Sarundayang, 2002, h.16)

Menurut M. Solly Lubis, dari segi ketatanegaraan, masalah


pemerintahan daerah merupakan salah satu aspek
struktural suatu negara, dan perihal pemerintahan/
pemerintah daerah serta hubungannya dengan pemerintah
pusatnya tergantung kepada bentuk negara kesatuan atau
negara serikat. Sedangkan kemungkinan-kemungkinan
negara kesatuan itu masih dapat dibedakan, apakah ia
negara kesatuan dengan sistem desentralisasi atau negara
kesatuan dengan sentralisasi.
SISTEM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN PADA NEGARA
KESATUAN
Dalam negara modern, penyelenggaraan pemerintahan pada
negara kesatuan berdasarkan sistem pembagian kekuasaan, baik
pembagian secara vertikal maupun pembagian secara horizontal.
1.Secara vertikal, yaitu pembagian kekuasaan menurut
tingkatannya dan dalam hal ini yang dimaksud ialah pembagian
kekuasaan antara beberapa tingkat pemerintahan. Carl J.
Friedrich memakai istilah pembagian kekuasaan secara territorial
(territorial division of power). Pembagian kekuasaan ini dengan
jelas dapat kita saksikan kalau kita bandingkan antara negara
kesatuan, negara federal serta konfederasi.
2.Secara horizontal, yaitu pembagian kekuasaan menurut
fungsinya,. Pembagian ini menunjukkan pembedaan antara
fungsi-fungsi pemerintahan yang bersifat legislatif, eksekutif, dan
yudikatif yang lebih dikenal sebagai trias politica atau pembagian
kekuasaan (division of power)
LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
MENURUT UUD NRI TAHUN 1945
UUD 1945

DPR MPR DPD


BPK Presiden MA MK KY
Bank
KPU Kementrian Badan-badan lain
sentral negara yang fungsinya
Dewan berkaitan dengan
pertimbangan kekuasaan
kehakiman
TNI / POLRI

Perwakilan Pemerintahan Daerah Lingkungan


BPK Provinsi Provinsi Peradilan Umum
Lingkungan
Gubernur DPRD Peradilan Agama
Lingkungan
Pemerintahan Daerah Peradilan Militer
Kabupaten/Kota Lingkungan
Bupati/ Peradilan TUN
DPRD
Walikota
1. Asas Dekonsentrasi, yaitu pengalihan atau pelimpahan
kewenangan atau tanggung jawab administrasi di dalam
(internal) suatu kementrian atau jawatan, di mana tidak ada
transfer kewenangan yang nyata. Bawahan menjalankan
kewenangan atas nama atasannya dan bertanggung jawab
kepada atasannya.
2. Asas Desentralisasi, yaitu penyerahan wewenang
pemerintahan oleh Pemeintah kepada daerah otonom
untuk mrengatur dan mengurus rumah tengga
pemerintahannya sendiri.
3. Asas Tugas Pembantuan (Medebewind ), yaitu penugasan
dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dengan
kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaannya kepada yang menugaskan.
Penerapan asas desentralisasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan akan
membuahkan “daerah otonom”.
Amrah Muslimin menyatakan “otonomi berarti
pemerintahan sendiri (zelfregering).
Sementara itu Bagir Manan berpendapat
“Otonomi” mengandung arti kemandirian
untuk mengatur dan mengurus urusan (rumah
tangga) sendiri.
BAB IV. PEMERINTAHAN
DAERAH

Gubernur,
Bupati, Anggota
Walikota PEMERINTAHAN DAERAH DPRD dipilih
Dipilih secara KEPALA melalui
DPRD
Demokratis PEMERINTAH DAERAH pemilu
[Pasal 18 (4)**] [Pasal 18 (3)**]
BAB VI. PEMERINTAHAN DAERAH
Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah
Istilah kedaulatan (souvereiniteit = sovereignty) mula-mula
oleh Jean Bodin diartikan sebagai “kekuasaan tertinggi (raja)
terhadap warganegara dan rakyat tanpa suatu pembatasan
undang-undang”.
Secara umum kedaulatan ditafsirkan sebagai
“wewenang tertinggi yang menentukan segala
wewenang yang ada dalam negara”.
Dalam sejarah ketatanegaraan dikenal ada 5 teori
kedaulatan, yaitu :
1.Kedaulatan Tuhan (Gods souvereiniteit);
2.Kedaulatan Raja (Kings souvereiniteit);
3.Kedaulatan Negara (Staats souvereiniteit);
4.Kedautalan Rakyat (volks souvereiniteit)
5.Kedaulatan Hukum (Rechts souvereiniteit).
Government of the
Etimologis : ARTI people, by the
DEMOKRASI people, for the
Berasal dr bhs Yunani people
“demos” = rakyat &
“kratein (kratos)” =
pemerintahan. Terminologis :
Pemerintahan yg Suatu sistem politik yg memberikan hak
dilakukan oleh rakyat kpd rakyat utk melakukan kegiatan²
& untuk rakyat kenegaraan dibidang politik

Demokrasi adalah :
Di mana kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil² yg diawasi scr efektif oleh rakyat dlm
pemilihan² berkala berdasarkan prinsip persamaan politik &
diselenggarakan dlm suasana terjaminnya kebebasan.
(Henry B. Mayo)
Demokrasi meskipun dianggap sebagai konsep sistem
organisasi sosial dan politik yang paling baik (dlm. Kehidupan
negara modern), namun dianggap ambigouos (tdk ada kesatuan
arti), baik mengenai lembaga² atau cara² yang dipakai maupun
mengenai keadaan kultural & historis yang mempengaruhi ide
dan praktek demokrasi.
Akibatnya : tidak ada satu negara-pun yang sama persis
dalam penerapan ide demokrasi.
Menurut Dr. Jitta, demokrasi sebagai bentuk negara dibedakan
menjadi 2, yaitu :
1.Menurut bentuknya (method of decision making) = demokrasi
formal, yaitu dilihat dari segi bentuknya & pemerintahannya
dilaksanakan oleh rakyat.
2.Menurut isinya (contents of decision made) = demokrasi
material, apabila dilihat dari isinya diselenggarakan guna
kepentingan umum.
FAHAM
DEMOKRASI

DEMOKRASI DEMOKRASI DEMOKRASI RAKYAT


KONSTITUSIONAL PANCASILA (TOTALITERISME =
(LIBERAL) Integralisasi antara KOMUNISME)
Negara menjamin liberalisme dan Kekuasaan negara
komunisme dipusatkan pada satu
kebebasan WN. golongan/partai

Pemerintahan Negara dipegang oleh


rakyat

CIRI UMUM Kekuasaan pemerintahan negara


terbatas
DEMOKRASI
Urusan individu & sosial kemasy.
tdk diatur pemerintah
CIRI-CIRI
DEMOKRASI LEBERAL

1. Tindakan Pemerintah utk


melindungi kepentingan 1. Menyelesaikan perselisihan
scr damai & melembaga;
individu dibatasi konstitusi;
2. Menjamin perubahan masy.
2. Pergantian kepemimpinan scr damai;
nas. Disusun scr berkala, 3. Menyelengg. penggantian
tertib & damai; kepemimp. scr teratur;
3. Pergantian kepemimpinan 4. Membatasi penggunaan
dilakukan melalui alat kekerasan scr minimal;
perwakilan rakyat scr efektif; 5. Mengakui adanya
4. Diperlukan sikap toleransi keragaman;
terhadap pendapat yang 6. Menjamin tegaknya keadilan
berbeda.
Partisipasi rakyat Persamaan Distribusi pendapatan
dlm pembuatan kedudukan di secara adil
keputusan muka hukum

Kesempatan
Hak protes untuk memperoleh pendidikan
koreksi terjadinya SEPULUH
penyelewengan
KRITERIA
DEMOKRA Kebebasan
SI mengemukakan
Semangat (Amin Rais) pendapat, pers,
kerjasama untuk berkumpul, dan
mempertahankan beragama
eksistensi masy.
Mengindahkan
tatakrama politik Ketersediaan dan
Kebebasan
(fatsoen) keterbukaan informaasi
individu
INFRA STRUKTUR SUPRA ATRUKTUR
POLITIK : POLITIK :
1.Partai Politik; 1.MPR
2.Gol. Kepentingan; 2.DPR & DPD
3.Golongan Penekan; 3.Presiden & Wapres;
4.Mass Media Politik; 4.MA & MK;
5.Tokoh Politik 5.BAPEKA;
1. Kekuasaan sebagai amanah

2. Musyawarah

3. Keadilan
PRINSIP² UMUM 4. Persamaan
NOMOKRASI ISLAM
{Negara Hukum 5. Pengakuan & perlindungan
menurut Syari’at setiap HAM
Islam}.
6. Peradilan bebas
(Muh. Tahir Azhary)
7. Perdamaian

8. Kesejahteraan

9. Ketaatan rakyat
KONSTITUSIONALISME
adalah gagasan bahwa pemerintahan merupakan suatu kumpulan aktivitas
yang diselenggarakan atas nama rakyat, tetapi tunduk pada pembatasan² yang
dimaksudka agar tidak terjadi penyelahgunaan yang dilakukan oleh penguasa.
(Carl J. Friedrich)

UNSUR-UNSUR
NEGARA HUKUM

Dalam sistem hukum Anglo Saxson Dalam sistem hukum Eropa


disebut “Rule of Law”. Kontinental disebut “Rechtsstaat”

1. Supremasi at. hukum; 1. Jaminan perlindungan hk.;


2. Persamaan di muka hk; 2. Pembag. & pembatasan
kekuasaan penguasa;
3. Terjaminnya HAM oleh UU 3. Peradilan Administrasi;
& putusan pengadilan. 4. Supremasi hukum.
(Menurut A.V. Dicey) (Friedrich Julius Stahl)
DEMOKRASI PANCASILA
Berarti menegakkan asas negara hukum di mana
kepastian hukum dpt dirasakan oleh segenap warga
negara, HAM baik dlm aspek kolektif maupun individu
dijamin, dan penyalahgunaan kekuasaan dpt dihindarkan
secara institusional. (Seminar Angkatan Darat II, 1966)

Pengakuan dan perlindungan HAM yang


mengandung persamaan dlm bid. politik,
hukum sosial, ekonomi, kulturil & pendidikan
PRINSIP
NEGARA Peradilan yang bebas dan tidak
HUKUM memihak, tidak terpengaruh
PANCASILA kekuasaan/kekuatan lain.
Jaminan kepastian hukum dlm
semua persoalan; yaitu jaminan
bhw ketentuan
Intinya adalah “penegakan keadilan &
kebenaran, bukan semata penegakan hkm
dalam arti formal.”
Konsepsi negara hukum Indonesia menurut Moch.
Yamin adalah “kekuasaan yang dilakukan
pemerintah Indonesia hrs berasal dan berdasar
dr UU. Krn itu hrs jauh dr kese-wenang² -an
atau kepercayaan bhw kekuatan badanlah yg
boleh memutuskan berbagai pertikaian.
Keserasian hub. Penyelesaian sengketa
antara pemerintah scr musyawarah, dan
dan rakyat peradilan merup. sarana
berdasarkan asas terakhir jika musyawarah
kerukunan tdk dapat dicapai.
ELEMEN²
PENTING
NEGARA
HUKUM
INDONESI
A
Hubungan
fungsional yg Keseimbangan
proporsional antara hak dan
antar kekuasaan² kewajiban
negara
1. Perlindungan konstitusional terhadap HAM;
2. Badan kehakiman yang tidak memihak (adil);
3. Pemilihan umum yang bebas;
4. Kebebasan menyatakan pendapat;
5. Kebebasan berserikan, berorganisasi, dan
beroposisi;
6. Pendidikan Kewarganegaraan (civic
education).
Berdasarkan Konferensi “International Comission of
Jurits” di Bangkok 1965; disebut “The Dinamic Aspects
of the Rule of Law in the Modern Ege”.
1. GEOGRAFI (WILAYAH)
a. Asas Kepulauan (Archipelagic Principle), berarti sebagai wil. lautan
dg pulau² didlmnya yg merup. satu kesatuan utuh di mana unsur
perairan/lautan antara pulau² berfungsi sbg unsur penghubung, bukan
pemisah.
b. Kepulauan Indonesia (Gususan Pulau² Ind.); adalah wil. Neg. Ind.
yg dulu dikuasai Belanda & disebut “Nederlandsch Oost Indische
Archipelago”.
Sebutan “Indonesia” diciptakan oleh J.R. Logan (1850); digunakan
pula oleh Sir W.E. Maxwell dlm buku penuntun mempelajari rumpun bhs
Melayu (1882), dan dipopulerkan oleh Adolf Bastian (1884 – 1889).
Dugunakan oleh Bangsa Ind. sejak Kebangkitan nasional (dimulai
Perhimpunan Indonesia & Sumpah Pemuda 1928), dan resmi menjadi
nama bangsa dan negara Ind. sejak Proklamasi Kemerdekaan 17-8-1945.
c. Konsep Wilayah Laut
Hk. Laut Internasional menentukan bahwa konsep kepemilikan &
penggunaan wilayah laut adalah : 1) Res Nullius; laut tdk ada yg
memiliki; 2) Re Cimmunis; laut adlh milik masy. dunia, shg tdk dpt
dimiliki oleh msg-² negara; 3) Mare Liberum, wil. Laut bebas utk semua
bangsa; 4) Mere Clausum (the Right and Domminion of the sea), hanya
laut sepanjang pantai saja yg dpt dimiliki suatu negara (± 3 mil dari
darat); dan 5) Archipelagic State Principles (Asas Negara Kepulauan)
JUDUL MAKALAH

1. Implementasi nilai-nilai Demokrasi Dalam Sistem


Ketatanegaraan RI Menurut UUD 1945
2. Karakteristik Demokrasi Pancasila dan Perwujudannya
Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Indonesia Pada Era
Reformasi
3. Pemajuan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara pada era reformasi
4. Demokrasi Substantif Dalam Pengangkatan Gubernur dan
Wakil Gubernur DIY melalui mekanisme penetapan
5. Penerapan konsep demokrasi dan negara hukum dalam
pengangkatan Gubernur dan wakil Gubernur DIY
berdasarkan mekanisme penetapan.
6. Kehidupan Demokrasi Dalam Ketatanegaraan RI Sejak
Tahun 1950 sampai Orde Baru.
FAKTOR² YANG MEMPENGARUHI
WAWASAN NUSANTARA

1. GEOGRAFI (WILAYAH)
a. Asas Kepulauan (Archipelagic Principle), berarti sbg. wil.
lautan dg pulau² didlmnya yg merup. satu kesatuan
utuh di mana unsur perairan/lautan antara pulau²
berfungsi sbg unsur penghubung, bukan emisah.

b. Kepulauan Indonesia (Gususan Pulau² Ind.); adalah wil.


Neg. Ind. yg dulu dikuasai Belanda & disebut
“Nederlandsch Oost Indische Archipelago”.
Sebutan “Indonesia” diciptakan oleh J.R. Logan
(1850); digunakan pula oleh Sir W.E. Maxwell dlm buku
penuntun mempelajari rumpun bhs Melayu (1882), dan
dipopulerkan oleh Adolf Bastian (1884 – 1889).
Istilah Indonesia digunakan oleh Bangsa Ind. sejak
Kebangkitan Nasional (dimulai sejak Perhimpunan
Indonesia & Sumpah Pemuda 1928). Resmi menjadi
nama bangsa dan negara Ind. sejak Proklamasi
Kemerdekaan 17-8-1945.
c. Konsep Wilayah Laut
Hk. Laut Internasional menentukan bahwa konsep kepemilikan
& penggunaan wilayah laut adalah : 1)
Res Nullius; laut tdk ada yg memiliki;
2) Re Cimmunis; laut adlh milik masy. dunia, shg tdk. dpt .
dimili ki oleh msg-² negara;
3) Mare Liberum, wil. Laut bebas utk semua bangsa;
4) Mere Clausum (the Right and Domminion of the sea),
hanya laut sepanjang pantai saja yg dpt dimiliki suatu
negara (± 3 mil dari darat); dan
5) Archipelagic State Principles (Asas
Negara Kepulauan)
Secara geografis Negara RI termasuk Archipelagic State Principles (asas
Negara Kepulauan); yaitu suatu negara yg seluruhnya terdiri dari satu atau
lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain.
Sesuai Hk. Laut Internasional (Konvensi PBB ttg. Hukum Laut =
United Nation Convention on the Law of the Sea “UNCLOS”), scr grs bsr
kepulauan Indonesia terdiri atas :
1) Laut Territorial; wil. Laut dgn lebar max. 12 mil laut, diukur dr grs pangkal, yaitu grs
air surut terendah sepanjang pantai. Dasar hukum : -
Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonnantie 1939; -
Deklarasi Djuanda, 13 Desember 1957; - PP
No. 8 Tahun 1962 TTG. Lalin Damai Perairan Pedalaman.
2) Perairan Pedalaman/Laut Nusantara, yaitu wil air sebelah dalam daratan atau
sebelah dalam dari garis pangkal.
3) Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE), wilayah laut dgn lebar maks. 200 mil laut dr garis
pangkal. Negara berdaulat berhak melakukan eksplorasi, eksploitasi, konservasi &
pengelolaan SDA hayati dr perairan ZEE;
4) Landas Kontinen, suatu negara berpantai yang meliputi dasar laut & tanah
dibawahnya yang terletak di luar laut territorial sepanjang merup kelanjutan
alamiah dr wil daratannya. Jaraknya : 200 – 350 mil diukur dr luas pangkal & tdkblh
melebihi 100 mil dari batas kedlaman dasar laut sedalam 2500 m. Dasar Hukum :
UU No. 1/1973 ttg. Landas Kontinen Indonesia, UU No. 5/1983 ttg ZEE, UU No.
17/1083 ttg Tatifikasi UNCLOS, UU No. 6/1999, Tap MPR No. V/1999.
d) Landas Kontinen, suatu negara berpantai yg meliputi dasar laut & tanah
dibawahnyayg terletak di luar laut territorialnya sepanjang merup. Kelanjutan
alamiah dr wilayah daratannya. Jaraknya 200 -350 mil laut diukur dr rs pangkal,
& tdk boleh melebihi 100 mil dr batas kedalaman dasar laut sedalam 2500 m.
Dasar Hukum :
- UU No. 1 Tahun 1973 Ttg. Landas Kontinen Indonesia
- UNCLOS, 10 Desember 1982; mengakui asas negara kepulauan
- UU No. 5 Tahun 1983 Ttg. ZEE
- UU No. 17 Tahun 1983 Ttg. Ratifikasi UNCLOS
- UU No. 6 Tahun 1999
- Tap MPR No. V/MPR/1999

d. KarakteristiK Wilayah Nusantara


Nusantara artinya kepulauan Indonesia yang terletak diantara Benua Asia dan Benua
Australia, dan diantara Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia yang terdiri atas : 17.506
pulau besar & kecil.
Jarak Utara – Selatan : ± 1.888 Km
Jarak Barat – Timur : ±5.110 Km.
Luas Wilayah : 5. 193.250 km², terdiri atas :
- Daratan = 2.027.087 km² (±35 %),
- Perairan = 3.166.163 km² (± 65 %)

Anda mungkin juga menyukai