Anda di halaman 1dari 24

POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM

ACHMAD CHARRIS ZUBAIR

POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM

Dalam terminologi Islam Allah disebut sebagai khalik (Maha pencipta) dan yang lain adalah makhluk (yang diciptakan). Allah sebagai khaliq tidak terukur, tidak terhingga. Sedangkan makhluk terukur dan terhingga.

Alladzi lahu mulkus samawati wal ardhi walam yattakhidz waladan walam yakunllahu syarikun fil mulki wa khalaqa kulla syain faqaddarahu taqdiran (Al Furqan :2) Yang kepunyaan Nyalah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi Nya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.

TAKDIR MANUSIA
Dalam hidup manusia selaku makhluk, banyak faktor yang tidak dapat ditolak, tetapi ada juga faktor ikhtiar yang mengisyaratkan kebebasan. Taqdir sebagai ketentuan merupakan masalah asasi. Taqdir menjadi tanda bahwa Allah berfungsi dan berkedudukan sebagai Pencipta, Penguasa dan Pengatur alam semesta. Tetapi di sisi lain Allah menentukan kualitas manusia dari keputusan-keputusan tindakannya, yang berarti kedudukan manusia sebagai makhluk, berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki kebebasan untuk berbuat serta diberi kewenangan untuk berikhtiar serta mengembangkan dalam batas-batas tertentu takdirnya.

Tabarakalladzi bii yadihil mulku wa huwa ala kulli syain qadirun. Alladzi khalaqa mauta wal khayaawta liyabluwakum ayyukum akhsanu amallan, Wa huwa azizun ghafur (Al Mulk :1-2). Maha suci Allah yang ditangan Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

PROSES PENCIPTAAN
Penciptaan makhluk oleh Allah tidaklah sekali jadi. Ada proses penciptaan (khalq), proses penyempurnaan (taswiyyah) dengan cara memberikan ukuran atau hukum tertentu (taqdir) dan juga diberikannya pedoman dan petunjuk (hidayah) yang memungkinkan setiap makhluk memenuhi tugas dari kejadiannya. Sabihis marrabikal ala Aladzi khalaqa fasawwa Waladzi qaddara fahada(Al Alaa:1-3) Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Paling Tinggi. Yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan Nya) dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.

Proses penciptaan, penyempurnaan, dengan ukuran-ukuran tertentu serta petunjuk tersebut membuktikan dan menunjukkan adanya serta berlakunya suatu hukum yang bersifat pasti. Pertanyaan yang berkaitan dengan manusia adalah di manakah letak perbedaan kepastian antara makhluk fisik, vegetasi, hewan dengan manusia yang tentu tidak merupakan makhluk jasmaniah sematamata.

Al Quran mengisyaratkan bahwa setiap sesuatu selain Allah mempunyai ukurannya dan oleh karena itu tergantung kepada Allah. Apabila makhluk menyatakan dirinya dapat berdiri sendiri atau merdeka sepenuhnya (istighna, istikbar) berarti ia mendaku memiliki sifat ketidakterhinggaan dan sifat ketuhanan. Allah menciptakan, maka Allah memberikan kekuatan atau hukum tingkah laku yang dalam Al Quran dikatakan sebagai petunjuk, perintah atau ukuran.

Taqdir yang merupakan hukum-hukum pengaturan peristiwa alam berbentuk kepastian dan paksaan. Sementara taqdir untuk manusia berupa hukumhukum yang mengatur tingkah laku dan tindakan manusia. Dengan demikian taqdir bagi manusia nampaknya lebih berupa aturan main dalam hidup. Sebab, kehidupan manusia tidak terhenti pada kehidupan yang bersifat alamiah, melainkan harus mengembangkan kehidupan yang bersifat insaniah.

POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM

Ada tata jenjang realitas kemakhlukan: tata jenjang terendah adalah mahluk fisiko kemis, kemudian disusul dengan makhluk biologis vegetatif, makhluk psikis hewani, dan tertinggi dalam jenjang kemakhlukan adalah manusia.

POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM

Yang membedakan tata jenjang tersebut adalah kemampuan otonomi, semakin keatas memiliki kemampuan otonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang berada di bawahnya. Disamping itu juga keterkandungan atas unsur pembentuknya. Semakin ke atas semakin memuat unsur yang dimiliki oleh tata jenjang yang berada di bawahnya.

POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM

Otonomi pada dasarnya merupakan faktor utama dari munculnya konsekuensi tanggungjawab. Makhluk yang berada di bawah jenjang manusia pada dasarnya tidak memiliki tanggungjawab sepenuhnya. Karena pada dasarnya tidak memiliki otonomi.

POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM

Proses penciptaan kemakhlukan ditandai dengan proses awal penciptaan, kemudian ada proses penyempurnaan, dan kemudian diberikan petunjuk atas dasar kejadiannya.

POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM

Manusia diciptakan sebagai sebaik-baik dan memiliki kesempurnaan dibandingkan dengan makhluk lain (QS at Tin:) dan karena manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi dianugerahi kemampuan memahami nama-nama benda atau berilmu pengetahuan (QS al Baqarah:) serta Allah sendiri kemudian menjadikan kemuliaan bagi anak-anak Adam dengan kemampuan menjelajahi lautan dan daratan (QS al Isra:)

POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM

Apa yang memungkinkan manusia mencapai derajat kesempurnaan karena anugerah akal pikiran dalam memahami dan mengembangkan kebenaran, baik dalam ilmu pengetahuan maupun dalam Iman. Oleh karena itu dalam konsep Islam sesungguhnya antara ilmu dan iman pada dasarnya merupakan dua substansi yang sejajar dan berkesinambungan.

Orang yang beriman maupun orang yang berilmu,dijanjikan Allah akan mendapatkan kedudukan yang tinggi dibandingkan dengan yang tidak. Keduanya merupakan level kebenaran yang harus dicapai dengan akal. Oleh karena itu dalam konsep Islam orang yang tidak beriman disebut juga dengan laa yaqilun atau orang yang tidak menggunakan akalnya.

POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM

Dalam konsep Islam seluruh fenomena alam semesta yang rahasia kausalitas dan realitasnya sering ditemukan dan dikembangkan melalui ilmu pengetahuan, berfungsi sebagai teofani atau dalam bahasa teologis Islam merupakan ayat-ayat atau tanda-tanda keMahaBenaran dan keMahaBesaran Allah (QS al Jaatsiyah: 13 )

POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM

Islam mengembangkan konsep gagasan bahwa baik alam level rendah maupun yang tinggi seperti manusia, sama-sama memiliki kemampuan bertasbih kepadaNya, walaupun dengan cara yang berbeda. Dan tak ada suatu pun, melainkan bertasbih kepadaNya (Al Isra:44)

POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM

Sehingga menurut Islam, kendatipun manusia merupakan makhluk tertinggi dan paling sempurna, namun tidak berarti manusia berwenang untuk menjadikan alam sematamata demi kepentingan manusia (antroposentris) melainkan manusia bersama alam merupakan bagian integral dalam mengembangkan sikap ketundukan dan mengembangkan sikap relijiusitas hidup manusia.

POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM

Manusia memang memilik kemampuan luar biasa dengan otonomi yang nyaris sempurna, justru karena itu ia selain memiliki kemampuan untuk memelihara alam semesta ia juga memiliki kemampuan untuk merusak alam semesta.

POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM

Oleh karena itu kualitas kemanusiaan manusia tidak hanya ditandai sejauhmana ia mampu mengendalikan alam melainkan juga dapat dilihat sejauhmana ia dapat mengendalikan dirinya sendiri. Di satu sisi ia memiliki kemampuan pemeliharaan, justru karena di dalamnya ada Ruh Illahiyah, namun kalau tidak hati hati dan tidak mampu mengendalikan dirinya, ia dapat terjebak pada tingkat terrendah, karena ia juga memngandung unsur-unsur fisiko kemis, serta biologis. (laqad khalaqnal insaa nafi akhsanitaqwim, tsuma radadna hu asfasafiliin).

POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM

Diperlukan gerakan kesadaran kosmik yang membangun kesadaran harmoni antara alam semesta sebagai teofani dengan manusia sang interpretator terhadap eksistensi Tuhan Yang Maha Kuasa.

POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM

Dibangun sikap relijiusitas yang tidak hanya berkutat pada penekanan ritus formal melainkan juga aktualisasi sikap relijiusitas yang lebih konkret menggambarkan tugas kekhalifahan manusia di muka bumi.

SELAMAT BEKERJA PAK CHARRIS LOVE, MY

MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai