Yuliaji S.
Kategorik
(Ordinal) Mann Whitney Kruskal-Wallis Wilcoxon Friedman Spearman,
Kendall,
Sommers,
Gamma
Kategorik Chi square McNemar, Cochran Koefisien
Fisher Marginal Homogeneity kontingensi,
Kolmogorov-smirnov (tabel B x K) Wilcoxon, Friedman Lambda,
(prinsip P x K) Cramer
Uji Hipotesis Komparatif Variabel
Numerik Dua Kelompok (Uji Parametrik)
Metode untuk mengetahui hubungan (association)
secara komparatif antara variabel numerik dan
variabel kategorik (dengan 2 kategori)
Uji statistik yang digunakan untuk melihat
perbedaan rata-rata (var. numerik) pada 2 kelompok
(var. kategorik) uji beda dua mean (rata-rata)
Uji beda dua mean yang sering digunakan adalah
uji t (uji t berpasangan atau uji t tidak berpasangan)
Uji t Tidak Berpasangan
(Independent t-test)
Tujuan : untuk mengetahui perbedaan mean dua
kelompok data independen.
Syarat/asumsi :
• Variabel yang dihubungkan berbentuk numerik
dan katagori (dengan hanya dua kelompok)
• Kedua kelompok data independen
• Data berdistribusi normal/simetris
Keterangan :
◦ n1 atau n2 = jumlah sampel kelompok 1 atau 2
◦ Sd1 atau Sd2 = standar deviasi sampel kelompok 1 atau 2
Nilai Sd yang besar digunakan sebagai pembilang dan Sd yang
kecil digunakan sebagai penyebut
Langkah-langkah (3)
3. Tentukan uji yang dipakai (independent t-test
varian sama atau beda)
4. Rumuskan hipotesis (uji beda mean)
5. Lakukan perhitungan uji t (sesuai hasil point 3),
dengan rumus sbb : (slide berikutnya)
6. Kesimpulan : bandingkan nilai hitung dengan
nilai tabel atau p dengan
Langkah-langkah (4)
Rumus untuk independent t-test varian
sama :
x1 x 2
t
Sp 1 / n 1 1 / n 2
Sp 2
n 1 1 Sd 1 n 2 1 Sd 2
2 2
n1 n 2 2
df n 1 n 2 2
Langkah-langkah (5)
Rumus untuk independent t-test varian
berbeda :
x1 x 2
t
Sd 1
2
/ n 1 Sd 2 / n 2
2
df
Sd 2
/ n 1 Sd 2 / n 2
1
2
2
1 1
2
Sd 2 / n 2 Sd 2 / n
2 2
n 1 1 n 2 1
Contoh :
Kebiasaan merokok diduga dapat meningkatkan tekanan
darah, untuk membuktikan hipotesis tersebut kemudian
dilakukan penelitian dengan mengambil sampel secara
random 10 orang perokok dan 8 orang yang tidak merokok.
Hasil pengolahan data melaporkan bahwa rata-rata tekanan
darah pada orang yang mempunyai kebiasaan merokok
adalah 155 mmHg dengan standar deviasi 10 mmHg.
Sedangkan pada orang yang tidak merokok rata-rata
tekanan darahnya 130 mmHg dengan standar deviasi 15
mmHg. Berdasarkan data tersebut ujilah hipotesis tersebut
dengan menggunakan =5% !
Rumus : 2 2
Sd1 15
F 2
2 2,25
Sd 2 10
dan
df 1 8 1 7 df 2 10 1 9
Numerator DF
Denominator Area 1 2 3 4 5 6 7 8 9 dst
DF
9 0.100 … … … … … … 2.51 … …
0.010 … … … … … … 5.61 … …
0.005 … … … … … … 6.88 … …
0.001 … … … … … … 10.70 … …
Penyelesaian contoh soal (3)
3. Tentukan uji yang dipakai (independent t-test varian
sama atau beda)
– p > 0,100 > 0,05; Ho diterima, jadi uji yang
digunakan adalah independent t-test varian sama
4. Rumuskan hipotesis (uji beda mean)
◦ H0 : 1 2 (mean tekanan darah perokok sama
dengan tekanan darah bukan perokok)
◦ Ha : 1 2 (mean tekanan darah perokok tidak sama
dengan tekanan darah bukan perokok)
Penyelesaian contoh soal (4)
5. Lakukan perhitungan dengan rumus uji t
independen varian sama
Rumus untuk independent t-test varians sama :
x1 x 2
t
Sp 1 / n 1 1 / n 2
n 1 1Sd1 2
n 2 1 Sd 2
2
Sp
2
n1 n 2 2
df n 1 n 2 2
Penyelesaian contoh soal (5)
Sp 2
n 1 1 Sd 1 n 2 1 Sd 2
2 2
n1 n 2 2
Sp 2
10 110 2 8 115 2
154 ,69 Sp 154 , 69 12 , 44
10 8 2
x1 x 2
t
Sp 1 / n 1 1 / n 2
155 130
t 4,24
12,44 1 / 10 1 / 8
df 10 8 2 16
df α = 0.1 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
∞ tα=1.282 1.645 1.960 2.326 2.576 3.091
nilai p
1 3.078 6.314 … … … … (< 0,001)
2 1.886 2.920 … … … …
3 1.638 2.353 … … … …
4 1.533 2.132 … … … …
… .. … … … … …
11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 4.025
12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 3.930
13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 3.852
14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 3.787
15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 3.733
16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 3.686 thit = 4,24
17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 3.646
18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 3.610
19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 3.579
20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 3.552
Penyelesaian contoh soal (6)
6. Kesimpulan : bandingkan nilai hitung dengan nilai
tabel atau p dengan
• Pendekatan klasik :
thitung = 4,24 > ttabel df = 16 =0,025 = 2,120 H0 ditolak
• Pendekatan probabilitas :
0,001 > nilai p karena ujinya two tail maka dikalikan 2
0,05 > 0,002 > p , karena p < maka H0 ditolak
Kesimpulan :
• secara statistik tekanan darah daerah penolakan
perokok lebih tinggi dibandingkan
tekanan darah bukan perokok 4,24
Contoh kasus :
• Apakah ada perbedaan tingkat
pengetahuan antara sebelum dan
sesudah dilakukan pelatihan
• Apakah ada perbedaan berat
badan antara sebelum dan sesudah
mengikuti program diet.
Langkah-langkah
1. Memeriksa syarat uji t berpasangan (normalitas data)
2. Rumuskan hipotesis (uji beda mean)
3. Lakukan perhitungan deviasi data sebelum (data 1) dan data sesudah
(data 2), rata-rata deviasi dan standar deviasi dari deviasi
4. Lakukan perhitungan uji t dengan rumus sbb :
d
t
Keterangan :
Sd _ d / n
rata-rata deviasi (selisih sampel 1 dengan sampel 2)
standar deviasi dari deviasi (selisih sampel 1 dan sampel 2)
Sebelum : 12,2 11,3 14,7 11,4 11,5 12,7 11,2 12,1 13,3 10,8
Sesudah : 13,0 13,4 16,0 13,6 14,0 13,8 13,5 13,8 15,5 13,2
3 , 2240
0 , 598 0 , 60
n 1 9
d 1 , 86
t 9 , 80
SD _ d / n 0 , 60 / 10
df n 1
10 1 9
α = 0.1 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df nilai p
∞ tα=1.282 1.645 1.960 2.326 2.576 3.091 (< 0,001)
1 3.078 6.314 … … … …
2 1.886 2.920 … … … …
3 1.638 2.353 … … … …
4 1.533 2.132 … … … …
… .. … … … … …