Nim : 071191054 No tgl JAM Media Berdiskusi Kegiatan Bukti kegiatan 1. Sela 13.30 WAG Teman - Pemilihan 2 kasus dari buku panduan yang sa, WIB sekelompok belum pernah dibahas, lalu di konsulkan 05 dan terlebih dahulu untuk pemilihan WOC dari Mei pembimbing buku panduan dan di setujui oleh 2020 13.47 Pak Priyanto pembimbing WIB - Membahas komitmen-komitmen dalam pembelajaran jarak jauh agar tetap kondusif
u,06 WIB dan sekelompok kasus dari buku panduan dan meminta Mei WAG dan persetujuan dari pembimbing 2020 pembimbing hasil yang di setujui oleh pembimbing yaitu Pak Priyanto kasus Sindrom Nefrotik dan AMI 10.00 - Pembagian kelompok kasus oleh kelompok WIB agar pemilihannya adil Hasil pembagianya : 1. Kelompok kasus WOC Sindrom Nefrotik Seyto Nugroho Nurul Azizah Nunung Aryanti Nanik Handayani Pande Komang A.A 2. Kelompok kasus WOC AMI Kurnia Altiwi Finfriana Eka S Sinta Widyawati Eka Dewa A 10.30 Siti Nurul Hikmah WIB - Mengirimkan hasil WOC yang sudah di buat ke WAG - Pre conference dengan pak pri membahas sistem pembelajaran pada stase KMB Bedah oleh pembimbing Pak Priyanto - Presentasi WOC Sindrom Nefrotik dan AMI 13.30 dengan 2 sesi 1. Sesi pertama presentasi dan diskusi dari WIB kelompok WOC Sindrom Nefrotik – dipimpin oleh moderator Siti Nurul 15.00 Hikmah dan notulen Nanik Handayani, WIB adapun presentasi dan diskusi di mulai jam 13.30 – 15.00 wib dan di tanggapi oleh kelompok WOC AMI Hasil diskusi : a. Nunung aryanti Jam 13.37 wib. (ditanggapi oleh Siti Nurul Hikmah jam 13.46 wib.) Pertanyaan: Tanda dan gejala yang sangat dominan? Apakah dari edemanya? Sebelum dia diketahui memiliki penyakit sindrom nefrotik. Dijawab: penumbukan cairan tubuh/ edema terjadi akbibat rendahnya protein dalam darah yang menyebabkan cairan dari dalam pembuluh darah bocor dan menumpuk didalam tubuh. Dilihat pada anak-anak diamati pembengkakan dari wajah dan orang dewasa pada tumit, betis, paha. b. Nanik Handayani jam 13.51 wib. (ditanggapi oleh Kurnia Altiwi jam 14.15 wib.) Pertanyaan: Apakah penderita sindrom nefrotik bisa kambuh kembali? Jika bisa penyebab apa yang paling dominan yang menyebabkan penyakit itu kambuh?. Dijawab: penderita sindrom nefrotik itu sendiri bisa kambuh kembali jika terjadi infeksi saluran pernafasan seperti flu, batuk, aktifitas fisik yang berat dan diet yang tidak patuh sesuai anjuran dokter. c. Nurul azizah jam 14.01 wib. d. Setyo Budi Nugroho jam 14.03 wib. (ditanggapi oleh Findriana Eka jam 14.26 wib.) Pertanyaan:Apakah sindrom nefrotik bisa dideteksi secara dini? Dijawab: Dapat dideteksi secara dini, caranya yaitu dengan test urine, didalam test urine nanti ada hasilnya yaitu albuminuria, hiperlidimia, 15.00 edema, hipoalbumenia. – e. Pande komang. 16.30 2. Sesi kedua presentasi dan diskusi dari WIB kelomok WOC AMI dipimpin oleh moderator Nunung Aryanti dan notulen Nurul Azizah, adapun presentasi dan diskusi di mulai jam 15.00 – 16.30 wib dan di tanggapi oleh kelompok WOC Sindrom Nefrotik Hasil diskusi : a. Sinta widyawati ( pukul 15.05 WIB ) ditanggapi oleh saudara Nunung Aryanti “ dari woc saudara sinta muncul masalah keperawatan nyeri akut dan gangguan pertukaran gas manakah yang harus di prioritaskan terlebih dahulu pada tanda gejala yang muncul apakah nyeri akut dulu atau gangguan pertukaran gas ? Dijawab oleh sinta widyawati jadi yang diprioritaskan adalah nyeri karena iskemiokad itu menyebabkan sumbatan arrteri coroner dan merangsang respon nyeri kemudian respon nyeri tersebut akan timbul secara mendadak dan terus menerus sehingga keparahan nyeri dapat meningkat secara menetap dan sampai nyeri tidak tertahankan lagi dan respon nyerinya seperti tertusuk- tusuk, tertimpan benda berat kemudian akan menjalar ke bagian tubuh dan nyeri tersebut disertai sesak nafas,pucat,dingin kemudian mual mutah b. Findriana ( pukul 15.06 WIB ) di tanggapi oleh Nurul azizah “ di woc yang udah dijelaskan tadi ada penyebab terjadinya dari AMI ada dari faktor HT,DM,Hiperkolesterolemia dan merokok, apakah itu semua mempunyai tanda gejala awal yang sama atau bagaimana ? Dijawab oleh Findriana : menurut saya faktor penyebab di woc seperti ht,dm, hiperkolesterokemia dan merokok itu untuk tanda gejala awal itu sama yaitu nyeri dada disebabkan oleh adanya aliran darah yang tidak lancar sehingga menimbulkan flag dalam pembuluh darah. c. Kurnia altiwi ( pukul 15.04 ) ditanggapi oleh pande komang saudara tiwik sudah menjelaskan woc AMI disebabkan salah satu penyebab AMI adalah arterosklerosis bisa dijelaskan itu apa? Dijawab oleh kurnia altiwi jadi arterosklerosis itu adalah penyempitan ateri coroner jadi adanya pelakat lemak jenuh atau lemak trans pada dinding ateri seehingga pada saat arteri coroner menyempit maka aliran darah pada jantung berkurang atau berhenti seketika maka itu bisa terjadi AMI d. Siti Nrul Hikmah ( 15.03 WIB ) ditanggapi oleh setyo nugraha tadi sudah dijelaskan woc darei AMI ,apakah faktor umur bisa memperberat orang untuk terkena AMI dan apakah ada faktor lain orang itu dapat terkena AMI ? Di jawab oleh Siti Nurul Hikmah : bahwa umur bisa merupakan faktor terkena AMI dimana usia yang sangat rentan terkena AMI yaitu usia 45 tahun keatsa faktor lain yang memperngaruhi yaitu jenis kelamin yang terutama yaitu laki-laki yang berisiko seiring bertambahnya usia dan faktor lainya faktor keturunan adapun faktor lainya yang memperberat meningkatkan risiko terjadinya AMI yaitu merokok orang dengan DM,HT,obesitas dan depresi. e. Eka Dewa Airlangga ( 15.25 WIB ) ditanggapi oleh Nanik handayani “ tadi sudah menjelaskan woc AMI manakah yang harus diprioritaskan terlebih dahulu pada tanda dan gejala AMI apakah gangguan pertukaran gas atau nyeri ? Dijawab oleh Eka Dewa Airlangga jadi diagnose yang di utamakan adalah nyeri karena gejala utama adalah nyeri dada yang tidak kunjung hilang meskipun sudah beristirahat selain itu diagnosis AMI harus di buat secara cepat dan tepat karena penyakit ini adalah keadaan mengancam jiwa dari anamnesis kecurigaanya terjadi AMI di buat apabila pasien datang dengan keluhan dada bagian kiri yang tidak hilang dengan istirahat dan 20.00 kemudian nyeri dadanya itu seperti WIB terhimpit benda berat kurang lebih 30 menit dan tidak berkurang dengan beristirahat serta nyeri menjalar ke lengan kiri namun penjalarannya juga dapat menjalar ke bahu sebelah kiri. - Melanjutkan diskusi kembali terkait aplikatifintervensi dilapangan kasus Sindrom Nefrotik dan kasus AMI yang dipimpin oleh moderator Siti Nurul Hikmah dan notulen oleh Findriana dengan tata cara dari kelompok WOC Sindrom Nefrotik bertanya kepada kelompok WOC AMI dan sebaliknya Dengan hasil diskusi : 1. Pertanyaan dari Siti Nurul Hikmah Untuk kelompok SN bagaimana aplikatf intervens yang dapat diterapkan pada pasien dengan SN yang berasal dari komplikasi penyakit lain post perawatan di RS dan dia mau pulang, apa yang harus kita anjurkan untuk menjaga keseimbangan cairan dan nutrsinya. Apakah anjuran diit sangat berperan besar dalam menjaga nutrisi dan juga cairan pasien ? Sanggahan oleh Nurul Azizah : Menurut saya anjuran diit cairan berperan dalam SN agar tidak menambahkan edema atau agar tidak terjadi kerusakan pada glomerulus.Kita melakukan pendekatan terlebih dahulu lalu kita bisa menyampaikan dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman. Mungkin dengan pelan-pelan maka keluarga yang jauh akan memahami hal tersebut sehingga peran keluarga dapat berjalan 2. Pertanyaan dari Eka Dewa Airlangga Apakah tata laksana klien anak dan klien dewasa sama? Tolong dijelaskan, terimakasih Sanggahan oleh Nurul Azizah : Jika tatalaksana dari SN pada dewasa dan anak berbeda karena tergantung dari etiologi yang mendasarinya 3. Pertanyaan dari Findriana Eka Sukmasari Dalam WOC sudah dijelaskan terdapat diagnosa kelebihan volume cairan. Apakah pasien dengan SN dapat dilakukan pemasangan CVP untuk pemantauan cairan ? Sanggahan oleh Setyo Budi N : Pasien dengan SN dapat dilakukan pemasangan cvp, karena guna untuk memantau kelebihan volume caran terhdap pasien, indikasi pemasangan cvp yaitu jika kelebihan volume cairan ditunjukan dengan adanya data meliput keluhan klien yang mengalami penurunan frekuensi BAK (2-3x/hari), jumlah urine sedikit, data observasi berupa adanya edema pitting grade 3 pada kedua tungkai bawah klien serta ascites, jumlah urine dalam 24 jam (400cc), tekanan darah 130/90 mmHg 4. Pertanyaan dari Sinta widyawati Jika ada pasien dirawat dirumah sakit dengan keluhan benkak di area wajah dan kelopak mata, dan dokter menyatakan pasien tersebut mengalami SN, pada saat pengkajian perawat menemukan mata pasen tertutup karena edema kelopak mata dan alis yang melekat. Tindakan prioritas apa yang dapat dilakukan pada pasien tersebut? Sanggahan oleh Nunung Arianti :Menurut saya tindakan yang dilakuan yaitu melakuan swap dengan air hangat Diskusi Kelompok SN ke AMI 5. Pertanyaan dari Nurul Azizah Kenapa seseorang bisa tiba-tiba terkena serangan jantung. Padalah ia mengaku tidak pernah mengalami gejala apapun, kecuali dada kirinya sakit sebelum di igd d vonis terena serangan jantung atau infark miokard pada saat itu juga di igd Sanggahan oleh Siti Nurul Hikmah : Menurut saya seseorang bisa didiagnnosa terkena AMI meskipun tidak pernah merasakan gejala yang lain kita bisa melakukan pengkajian lebih mendalam tetang gaya hidup pasien, riwayat penyakit HT atau adakah riwayat jantung dalam keluarga. Pasti ada salah satu faktor yang mendasari terjadinya sumbatan pada pembuluh arteri yang lambat sehingga gejala baru dirasakan oleh pasien 6. Pertanyaan dari Nurul Azizah Jika pasen tersebut terdiagnosa AMI pastnya pasien tersebut akan cemas atau syok, apa yang harus dilakukan untu mengatasi pasien tersebut? Sanggahan oleh Eka Dewa Airlangga : Pertolongan oleh pasien serangan jantung yaitu jika pasien sadar bimbing pasien untuk duduk dan bersandar, longgaran semua baju yang dikenakan. Dan mengonsumsi obat yang sudah diresepkan oleh pasien. hindari pemberian makanan dan minuman apapun melalui mulut. Jika pasien tidak sadarkan diri lakukan resusitasi jantung
3. Kam 13.35 WAG Teman - Melanjutkan diskusi tadi malam terkait
is,07 WIB dan sekelompok WOC Sindrom Nefrotik dan WOC AMI Mei zoom yang dipimpin oleh moderator Nurul Azizah 2020 dan notulen oleh Sinta Widyawati dengan tata cara dari kelompok WOC Sindrom Nefrotik bertanya kepada kelompok WOC AMI dan sebaliknya Dengan hasil diskusi : 1. Kurnia Altiwi Jam 14.01 (Saya ingin bertanya kepada kelompok SN, kemarin salah satu anggota mengatakan jika penderita paling banyak adalah anak". Lalu apakah bisa sindrom tersebut di deteksi sejak anak masih dalam kandungan?) Dijawab Nurul Azizah Jam 14.07 (Tidak bisa karena SN ini baru bisa ditegakkan diagnosisnya setelah lewat pemeriksaan urin, darah atau biopsi ginjal karena SN bukanlah suatu kelainan genetik yang bisa di deteksi sejak dalam kandungan) Disanggal Kurnia Altiwi jam 14.12 (Lalu jika anak sudah di diagnosis SN apakah ada terapi khusus untuk" anak? karna yg kita ketahui banyak anak yg takut dengan tindakan medis ?) Dijawab Nurul Azizah jam 14.24 (Tidak ada terapi khus buat pasien SN antara anak-anak maupun orang dewasa, Jika anak itu takut dengan tindakan medis kita bisa melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada anak tersebut di bantu oleh keluarga agar si anak tersebut bisa percaya atau mengikuti ) Disanggah Kurnia Altiwi jam 14.26 (Jika anaknya tetap tidak mau dan memilih untuk tidak melakukan terapi yg dianjurkan bagaimana tindakana kita sebagai perawat?) 2. Siti Nurul Hikmah jam 14.25 (Saya mau tanya untuk pasien SN dengan kelebihan volume cairan selain tindakan kolaboratif dengan pemberian diuretik apakah ada aplikatif tindakan lain?) Dijawab Nunung jam 14.29 (S aya akan mencoba menjawab Mengonsumsi makanan rendah garam dapat membantu mengontrol pembengkakan (edema)) 3. Sinta Widyawati jam 14.27 (Saya ingin bertanya kepada kelompok SN, Jika seseorang telah dinyatakan sembuh dari SN dan bisa pulang ke rumah, bagaimana cara perawatan dirumah agar SN itu tidak kambuh lagi ?) Dijawab Nanik Handayani jam 14.32 (Saya akan mencoba menjawab. Agar tidak kambuh lagi selama dirumah yaitu dengan cara istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan yang sehat dan gizi seimbang, mengurangi stress, olahraga yang cukup, kurangi mengkonsumsi makanan mengandung tinggi protein, tinggi lemak dan tinggi garam.) 4. Eka jam.14.28 (Sya mau tanya kepada kelompok SN, bila seseorang telah terdiagnosa SN dri dokter tetapi masih dengan gejala yg ringan, apakah ada pengobatan herbal yg direkomendasikan untuk dilakukan agar gejala SNnya tidak bertambah berat?) Pertanyaan WOC AMI : 1. Nurul azizah Jam 13.17 (jika pasien tersebut sudah terdiagnosa AMI pastinya pasien tersebut akan cemas atau syok, nah apa yang harus di lakukan untuk mengatasi pasien tersebut ? ) Dijawab : Findriana ( Menurut saya jika pasien AMI itu cemas biasanya disebabkan oleh sesak nafas dan nyeri dada, jadi kita bisa memberikan posisi semi fowler 45 drjat dan memberikan O2 selama dibangsal ) jam 13.42 WIB Dijawab Siti Nurul Hikmah (terkait aplikasi intervensi untuk mengatasi cemas pasien dengan manajemen ansietas yang pertama yang kita bisa lakukan yaitu Memberikan penjelasan tentang penyakit pasien, dorong keluarga pasien untuk selalu mendukung pasien untuk mencapai kesembuhan dengan selalu menerapkan pola hidup sehat, serta kita bisa mengaplikasikan therapy pengurangan cemas dengan berbagai macam therapy berdasarkan jurnal penelitian yang ada, misalnya kita bisa Memberikan aroma therapy untuk me ngurangi kecemasan pasien. Boleh di tambah kan jika masih ada yang kurang Trimakasih) Jam 13.42 WIB Disanggah oleh Nurul Azizah Jam 13.43 Apakah dengan hal tersebut cemas pasien akan hilang ? Berarti intinya membina hubungan dengan keluarga dan memberikan therapy dengan aroma therapy ? Dijawab : Eka (Mungkin cemasnya bisa berkurang) jam 13.45 WIB Findriana (Menurut saya, Kemungkinan cemas itu akan perlahan menghilang karena pasie sudah dapat mengontrol sesak nafas dan nyeri dadanya dengan menggunakan terapi oksigen ) jam 13.45 WIB Siti Nurul Hikmah ( tidak hanya therapy dengan aromatherapy saja yang bisa di aplikasikan untuk cemas ada relaksasi benson, relaksasi dengan music atau pun murotal pokoknya therapy yang di dukung oleh jurnal penelitian ) jam 13.47 WIB Jawaban siti disanggah oleh Nurul Azizah jam 13.49 WIB ( Saudara siti nurul hikmah apakah saudara pernah menerapkannya dilapangan ?) Jawaban Findriana disanggah oleh Nurul Azizah jam 13.50 WIB (apakah saudara pernah menerapkan di lapangan,jika pernah bagaimana hasilnya ?) Dijawab : Siti Nurul Hikmah (iya pernah menerpakan therapy music untuk mengatasi cemas pada pasien pre operasi fraktur, meskipun beda kasus dengan AMI menurut saya untuk tatalaksana aplikatif penanganan cemas tidak begitu berbeda dengan kasus lainnya.) jam 13.51 Findriana (Kebetulan dulu pernah menerapkan pemberian posisi semi fowler dan pemberian terapi oksigen waktu dilapangan, dan hasilnya sesak nafas dan nyeri dada yang dirasakan pasien berlahan lahan berkurang dan kondisinya lebih membaik daripada kondisinya diawal dan pasien merasa nyaman dengan posisi tersebut) jam 13.52 Jawaban Siti Nurul disanggal Nurul Azizah jam 13.52 (Untuk hasilnya bagaimana ? Apakah ada perbedaan?) 20.00 Dijawab Siti Nurul Hikmah jam 13.55 WIB (Iyaa waktu itu saya Memberikan therapy music sesuai jenis musik yang disukai pasien dalam waktu sekitar 30 menit, dan hasilnya setelah pasien mendengarkan musik pasien mengatakan perasaan camas dan takut berkurang sedikit) - Melakukan responsi kepada pembimbing dan untuk pembagian kasus ( melalui zoom ) Dengan hasil : dalam pembagian kasus KMB dalam ini mendapatkan kasus Sindrom Nefrotik 4. Jum’ 09.30 WAG Teman - Pengiriman tugas LK ke WAG at, wib sekelompok 08 - Presentasi hasil LK Sindrom Nefrotik yang Mei 11.00 sudah dibuat dengan 2 sesi, 2020 – 1. Sesi pertama yaitu mulai jam 11.00 – 14.00 14.00 wib dengan yang presentasi yaitu WIB Kurnia Altiwi, Siti Nurul Hikmah, Finfriana, Nurul Azizah, dan Nanik Handayani. 14.00 2. Sesi kedua yaitu mulai jam 14.00 – – 16.30 wib dengan yang presentasi yaitu 16.30 Setyo, Sinta, Nunung Aryanti, Pande WIB Komang, dan Eka Dewa. - Dengan hasil diskusi : 4. Sabt 10.00 WAG Diskusi analisa - Mengirim tugas hasil analisa intervensi ke u,09 WIB intervensi WAG Mei hingg dengan teman - Diskusi analisa intervensi sesi 1 13.00-15.00 2020 a 1 kelompok Presenter – penyangggah selesa dan di pantau Kurnia – Nunung i oleh Shinta – Setyo pembimbing Hikmah – azizah pak Priyanto Eka – pande Moderator sinta
- Diskusi analisa intervensi sesi 2 15.30-17.30
Presenter – penyanggah Azizah – findri Setyo – hikmah Pande – kurnia Nanik – eka Moderator pande 5. 10 10.30- WAG Diskusi - Mengirim video intervensi ke WAG Mei 22.51 menganai - Menonton video intervensi dan menanggapi 20 WIB video video yang telah dikirim oleh presenter intervensi - Satu sesi 45 menit menonton 1 video dan dengan teman semua wajib menanggapi dari vidio tentang kelompok dan intervensi yang dilakukan kepada pasien di pantau olek dengan sindrom nefrotik pak priyanto melalui WAG