Anda di halaman 1dari 18

UJI BEDA DUA MEAN

(T-Test Independent)
UJI BEDA DUA MEAN

• Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan


mean dua kelompok data independen.
• Syarat/asumsi yang harus dipenuhi :
– Data berdistribusi normal
– Kedua kelompok data independent
Prinsip pengujian dua mean
• Melihat perbedaan variasi kedua
kelompok data.
• Untuk itu diperlukan informasi apakah
varian kedua kelompok yang diuji sama
atau tidak.
• Bentuk varian kedua kelompok data akan
berpengaruh pada nilai standar error yang
akhirya akan membedakan rumus
pengujiannya.
T-TEST INDEPENDEN
• UNTUK VARIAN YANG SAMA
– Uji beda dua mean dapat dilakukan dengan
menggunakan uji Z atau uji T.
– Uji Z dapat digunakan
• Bila standar deviasi populasi () diketahui
• Jumlah sampel besar (lebih dari 30).
– Apabila kedua syarat tersebut tidak terpenuhi
maka dilakukan uji T (T-test)
• Untuk Varian yang sama maka bentuk
ujinya adalah :
x1 – x 2
T = ----------------------------
Sp (1/n1)+(1/n2)

(n1- 1) S12 + (n2 – 1) S22


Sp2 = -------------------------------
n1 + n2 - 2
• Df = n1 + n2 – 2
• Keterangan :
n1 atau n2 = jumlah sampel kelompok 1 atau 2
S1 atau S2 = standar deviasi sample kelompok 1 dan 2

Untuk Varian berbeda


X1 – X 2
T = ---------------------------
 (S12 / n1) + (S22 / n2)
(S12 / n1) + (S22 / n2)2
df = -----------------------------------------------
(S12 / n1)2 / (n1-1) + (S22 / n2)2 / (n2-1)

Contoh kasus :
Seorang pejabat Depkes berpendapat bahwa nikotin yang dikandung
rokok jarum lebih tinggi dibandingkan rokok wismilak. Untuk
membuktikan pendapatnya kemudian diteliti dengan mengambil
sample secara random 10 batang rokok jarum dan 8 batang rokok
wismilak. Hasil pengolahan data melaporkan bahwa rata-rata kadar
nikotin rokok jarum adalah 23,1 mg dengan standar deviasi 1,5 mg.
Sedangkan pada rokok wismilak rata-rata kadar nkotinnya 20,0 mg
dengan standar deviasi 1,7 mg. Berdasarkan data tersebut ujilah
pendapat pejebat depkes tersebut dengan alpha 5%.
Penyelesaian
• Langkah I adalah melakukan pemeriksaan
homogenitas kedua data dengan
menggunakan uji F.
• Hipotesis :
Ho : 12 = 22 (Varian kadar nikotin jarum sama dengan
varian kadar nikotin wismilak)

Ha : 12 = 22 (Varian kadar nikotin jarum tdk sama dengan


varian kadar nikotin wismilak)
Perhitungna dg UJI F
• F = (1,7)2 / (1,5)2 = 1,28
• Df1 = 8 – 1 =7 dan df 2 = 10 – 1 =9
• Dari nilai F dan kedua df tersebut
kemudian dilihat pada tabel F
• Df 1 = 7 sebagai numenator dan df 2 = 9
sebagai denominator.
• Pada tabel Distribusi F terdiri dari tiga
bagian
• Yaitu DF numenator, DF denominator dan
Area.
• Maka pada soal diatas diperoleh nilai F =
1,28 dan nilai tabel untuk numenator =7
dan denumenator = 9 maka didapatkan
nilai 3,29 yang berati Fhitung < Ftabel sehingga
Ho gagal ditolak (Ho diterima)
• Sehingga dapat disimpulkan bahwa Varian
kadar nikotin rokok jarum sama dengan
kadar nikotin rokok wismilak
• Langkah selanjutnya menguji perbedaan
mean kedua kelompok tersebut. Dengan
menggunakan uji t untuk varian yang
sama.
• Hipotesis :
– Ho : μ1 = μ2
– Ha : μ1 > μ2
Dengan Ha diatas menunjukkan one tail
• Perhitungan Uji t
(10 – 1) 1,52 + (8-1) 1,72
Sp2 = ---------------------------------
10 + 8 – 2
= 2,53
Sp = 1,59
23,1 - 20
T = ---------------------------- = 4,1
1,59(1/10 + 1/8)

Df = 10+8-2 = 16
Dari hasil perhitungan menunjukkan dengan t =4,1
dan df = 16 maka P < 0,0005. Ho ditolak.
• Sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara statistik menunjukkan bahwa kadar
nikotin jarum memang lebih tinggi
dibandingkan dengan kadar nikotin rokok
wismilak (P<0,0005)
• Jika data yang diperoleh tidak menjelaskan tentang nilai rata-rata,
Sd, maka perlu dilakukan proses perhitungan terlebih dahulu
sebelum perhitungan dengn uji T
• Rata-rata ( X ) = Jumlah total nilai / banyaknya nilai
• Standar Deviasi
– Untuk data kecil < 30 = ( X  X ) 2
Sd 
n 1

2
( X  X )
– Untuk data besar > 30= Sd 
n
• Contoh :
• Sebuah data diperole sebagai berikut :
20 40 70 80 30 60 50
Tentukan nilai standar deviasinya :
Perhitungan : X = 50

X (X–X) ( X – X )2
20 -30 900
40 10 100
70 20 400
80 30 900
30 -20 400
60 10 100
50 0 0
2800
Dari tabel diatas maka nilai digunakan kedalam
rumus 2
( X  X )
Sd 
n 1

2800
= Sd   21,6
7 1

Standar deviasi = 21,6


Soal Latihan 1
• Suatu penelitian ingin mengetahui hubungan status
merokok ibu amil dengan berat badan bayi yang
dilahirkan. Responden terbagi dalam dua kelompok,
yaitu mereka yang merokok 40 orang dan tidak merokok
50 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka
yanng merokok melahirkan bayi dengan rata-rata 2,9 kg
dengan standar deviasi 0,1 kg. Sedangkan mereka yang
tidak merokok melahirkan bayi dengan rata-rata 3,2 kg
dengan standar deviasi 0,1 kg. Ujilah apakah ibu yang
merokok akan melahirkan berat badan bayi yang lebih
rendah dibandingkan ibu-ibu yang tidak merokok,
dengan taraf nyata 5%.
Soal Latihan 2
• Sebuah penelitian tentang kemampuan untuk
menjaga keseimbangan antara pria dan wanita
yang diukur dalam satuan detik. Dengan hasil
sebagai berikut :

Pria 107 96 88 131 109 84 79 105 108 92 96 101

Wanita 109 94 127 76 115 121 87 92 91 98 104 96 110 108

Uji dengan taraf Nyata 5%

Anda mungkin juga menyukai