Anda di halaman 1dari 33

Uji beda mean terdiri dari

 Uji beda mean satu sampel


 Uji beda mean dua sampel
- dua mean independen
- dua mean dependen
 Uji beda mean lebih dari dua sampel
UJI BEDA MEAN SATU SAMPEL

Uji untuk mengetahui perbedaan mean populasi dengan


mean data sampel penelitian

Jenis uji beda satu mean :


Bila  (tho) diketahui  “Uji Z” rumus:
X-
Z =
 / n

Bila  (tho) tidak diketahui  “Uji t” rumus”:


X-
t =
Sd / n
Contoh: Uji Mean satu sampel

1.Diketahui kadar kholesterol orang dewasa normal adalah 200


gr/100 ml dengan standar deviasi sebesar 56 gr. Seorang peneliti
melakukan pengukuran kadar kholesterol sekelompok penderita
hipertensi yang jumlahnya 49 orang Didapatkan rata-rata kadar
kolesterol mereka 220 gr/100 ml Peneliti ingin menguji apakah
kadar kholesterol penderita hipertensi berbeda dengan kadar
kholesterol orang dewasa normal.

2.Diketahui kadar kholesterol orang dewasa normal adalah


200 gr/100 ml. Seorang peneliti melakukan pengukuran kadar
kholesterol sekelompok penderita hipertensi yang jumlahnya 49
orang didapatkan rata-rata kadar kolesterol mereka 220 gr/100 ml
dan deviasi standar 56 gr. Peneliti ingin menguji apakah kadar
kholesterol penderita hipertensi berbeda dengan kadar kholesterol
orang dewasa normal.
Jawab soal mean satu sampel
1.Diketahui:  = 200 ;  = 56 ; n = 49 ; X =220 ;  = 0,05
X- 220 – 200 20
Z = = = = 2,5
 / n 56 /49 56/7

Hipotesa: Ho: = 200


Ha:  200

n = 49 ;  = 56  digunakan Uji Z
 = 0,05  Z0,025 = 1,96

Z hitung = 2,5  Z hitung > Z Ho ditolak , Ha


diterima    200
Artinya:kadar kholesterol penderita
hipertensi berbe- beda dengan kadar kholesterol
orang dewasa normal
Jawab soal mean satu sampel
2.Diketahui:  = 200 ; n = 49 ; X =220 ; Sd= 50 ;  = 0,05
X- 220 – 200 20
t = = = = 2,5
Sd / n 56 /49 56/7

Hipotesa: Ho: = 200


Ha:  200

n = 49 ;  tidak diketahui  digunakan Uji t


 = 0,05  t 0,025: df 49-1 = 1,96
t hitung = 2,5  t hitung > t Ho ditolak , Ha diterima  
 200
Artinya:kadar kholesterol penderita hipertensi berbe-
beda dengan kadar kholesterol orang dewasa normal
1. Uji Hipotesis Beda Dua Mean Populasi Sampel
Independen berukuran besar (n1 30 & n230)
2. Uji Hipotesis Beda Dua Mean Populasi Sampel
Independen berukuran kecil (n1<30 & n2<30)
3. Uji Hipotesis Beda Dua Mean Populasi Sampel
Dependen/Berpasangan
UJI HIPOTESIS BEDA DUA MEAN SAMPEL
INDEPENDEN BERUKURAN BESAR
(n130&n230)
- Jika standar populasi (  ) diketahui
 standar dari distribusi sampling harga beda dua mean
(standar error), dinyatakan dengan:
 12  22
 X1-X2 = ------- + -------
n1 n2

- Jika standar populasi tidak diketahui


a. Standar kedua populasi diasumsikan tidak sama
S 12 S22
Sx1-x2 = ------ + ------
n1 n2

b. Standar kedua populasi diasumsikan sama


b. Standar kedua populasi diasumsikan sama
2 2
X1-X2 = ---- + ----
n1 n2

(n1-1)S12 + (n2-1)S22
 2 = -------------------------------
n1+ n2 - 1
PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS

1.Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif


H0: 1= 2 atau 1-2 = 0
artinya mean kedua populasi dihipotesakan sama atau
tidak ada perbedaan

H1: 1 2 atau 1-2  0


artinya mean kedua populasi dihipotesakan tidak
sama atau ada perbedaan (perbedaan signifikan)
Prosedur Pengujian Hipotesis

Apabila arahnya dapat dipredikasikan: H0: 1=2


atau 1-2 = 0
H1: 1 2 atau (1 - 2  0) atau:
H0: 1=2 atau 1-2 = 0
H1: 1 >2 atau (1 - 2 > 0)
1 <2 atau (1 - 2 < 0)

2.Memilih uji statistik yang sesuai


data berskala interval/rasio dan populasi
berdistribusi normal  uji statistik yang sesuai “Uji
Z”

3.Menentukan taraf signifikan dan besar sampel


taraf signifikan: 0,01 atau 0,05 dan ukuran sampel
adalah 30 atau lebih
4. Menentukan distribusi sampling
didasarkan pada distribusi probabilitas teoritis yang
berupa distribusi sampling harga beda dua mean
(X1-X2) dengan centarl limit theoremnya
Daerah penolakan atau nilai kritis ditentukan oleh
taraf signifikan dan hipotesa alternatif yang digunakan
Apabila 0,05 dan hipotesa alternatifnya 1  2 maka
daerah penolakan 5% terbagi kedalam dua ujungnya
masing-masing 2,5% dengan nilai kritis 1,96 (lihat
tabel kurva normal standar)

5. Menghitung harga uji statistik (Uji statistik hitung)


dalam kasus ini digunakan rumus:
X1 – X2
Z = -----------------
S12 + S22
n1 n2
Catatan: Ho mengatakan 1=2 atau 1-2= 0 maka
(1-2)= 0 dinyatakan dengan 1-2= 0 , dan
lazimnya deviasi standar populasi tidak diketahui
dan diasumsikan tidak sama

6.Mengambil simpulan pengujian


Harga uji statistik hitung kemudian dibandingkan
dengan nilai kritisnya (nilai dalam tabel).
Jika: Z hitung > Z tabel  H0 ditolak berarti Ha diterima
Z hitung < Ztabel  H0 diterima berarti Ha ditolak
Contoh soal dua mean sampel independen
berukuran besar
Suatu studi dilakukan untuk membandingkan kinerja para
pedagang kaki lima di Pasar Sudirman Pontianak dengan
kinerja para pedagang asongan di terminal Batulayang
Pontianak. Kinerja diukur berdasar margin yang diperoleh
perharinya (persentase keuntungan dari omzet penjualan)
Dari populasi pedagang kaki lima diambil sampel random 36
orang, dan dari perhitungan yang dilakukan diperoleh data
bahwa margin rata-rata perhari adalah 15% dengan deviasi
standar 2%. Populasi pedagang asongan diambil sampel
sebanyak 30 orang dengan margin rata-rata perhari 13%
dengan deviasi standar 1,5%. Dalam studi digunakan taraf
signifikan 0,05
Jawab:
1.Formulasi hipotesis
Ho: 1= 2 atau 1- 2= 0
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara margin rata-rata perhari
antara pedagang kaki lima dengan pedagang asongan
Ha: 1 2 atau 1- 2  0
Ada perbedaan yang signifikan antara margin rata-rata perhari antara
pedagang kaki lima dengan pedagang asongan

2.Uji statistik  Uji Z (n>30)

3.Taraf signifikan 0,05, n1=36 ; n2=30 4.Nilai kritis Z0,025

= 1,96

5.Harga uji statistik yang dihitung dari sampel:


X1 – X2 15 - 13
Z= = = 4,636
S12 + S22 22 + 1,52
n1 n2 36 30

6.Simpulan:
Z 0,025 = 1,96
Z hitung = 4,64 ; Zhitung > Z 0,025  Ho ditolak

artinya: Ada perbedaan yang signifikan antara margin


rata-rata perhari antara pedagang kaki lima
dengan pedagang asongan dengan 0,05
UJI HIPOTESIS BEDA DUA MEAN SAMPEL
INDEPENDEN BERUKURAN KECIL

Sampel berukuran kecil (n1<30; n2<30), distribusi


harga beda dua mean (X1-X2) tidak mengikuti
distribusi normal  distribusi “student t” dari
W.S Gosset. (distribusi nilai ini kurvenya simetris
dengan derajat bebas n1+n2-2

Standar error dinyatakan dengan:


(n1-1)S12+ (n2-1)S2 2 1 1

SX1-X2 ---------------------------- --- + ---


= n1+ n2– 2 n1 n2
Contoh soal dua mean sampel independen
berukuran kecil
Tim pengajar materi statistik Poltekkes Pontianak
melakukan suatu studi untuk mengetahui prestasi
mahasiswa yang menempuh matakuliah statistik antara
kelompok mahasiswa program reguler dengan mahasiswa
program khusus.
Materi perkuliahan,referensi dan ujian yang diberikan
sama.Prestasi diukur berdasar nilai absolut yang diperoleh
dengan standar 100.
Kelompok reguler diambil sampel random 16 mahasiswa
dengan hasil nilai rata-rata 70 dan deviasi standar 8,
sedangkan kelompok program khusus diambil sampel
random sebanyak 9 mahasiswa dengan hasil nilai rata-rata
60 dan deviasi standar 15. Dalam studi digunakan taraf
signifikansi 0,05
Jawab:
1.Formulasi hipotesis
Ho: 1= 2 atau 1- 2= 0
Tidak ada perbedaan prestasi matakuliah statistik antara
kelompok mahasiswa program reguler dan program khusus
Ha: 1>2 atau 1- 2 > 0
Prestasi matakuliah statistik mahasiswa program reguler lebih
baik dari program khusus

2.Uji statistik  Uji t (n<30)

3.Taraf signifikan 0,05, n1=16 ; n2=9 4.Nilai kritis

t0,05; db(16+9-2) = 1,714

5.Harga uji statistik yang dihitung dari sampel:


X1 – X2
t =
(n1-1)S12 + (n2-1)S2 2 1 1
---------------------------- --- + ---
n1 + n2 – 2 n1 n2

70 - 60 10
t = = = 2,19
(16-1)82 + (9-1)152 1 + 1 4,56
16 + 9 +2 16 9
t 0,05, df 23 = 1,714
t hitung = 2,19  t hitung > t 0,05, df 23

Ho ditolak  Ha diterima
artinya: Prestasi matakuliah statistik mahasiswa
program reguler lebih baik dari program khusus
secara signifikan dengan  0,05
Contoh kasus:

Suatu pabrik accu memproduksi dua merk accu.


Untuk menguji accu tersebut dilakukan penelitian
apakah masa hidup kedua produk accu tersebut tidak
berbeda.
Taraf signifikansi yang digunakan 10%.
nData:
1 = 12
S1 = 240 jam
n2 = 8 S2 = 210 jam
UJI HIPOTESIS BEDA DUA MEAN SAMPEL
DEPENDEN / BERPASANGAN

Dalam kasus ini observasi dilakukan dua kali terhadap


subyek yang sama. Kadangkala disebut dua sampel
dependen. Pada studi eksperimen dapat dipakai
dalam desain “Before-After”

Prinsip: menanyakan apakah rata-rata pengukuran


sebelum dibandingkan dengan rata-rata pengukuran
sesudah sama atau berbeda (ada perbedaan yang
signifikan) atau apakah introduksi variabel
eksperimen (pemberian suatu treatmen) mempunyai
dampak atau tidak
syarat :
- distribusi data normal
- kedua kelompok data dependen / pair
- jenis variabel numerik dan kategori
PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS

1.Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif


H0: 1= 2 atau D = 0
artinya mean pengukuran pertama(sebelum)
sama(tidak berbeda) dengan mean pengukuran
kedua(sesudah)

H1: 1 2atau D  0


artinya ada perbedaan yang signifikan antara
mean pertama(sebelum) dengan mean kedua
(sesudah) atau pemberian treatmen memberikan
dampak
Prosedur Pengujian Hipotesis

Apabila arahnya sudah dipredikasi: H0: 1=2 atau 1-


2 = 0
H1: 1 >2 atau (1 - 2 > 0) atau:
H0: 1=2 atau 1-2 = 0
H1: 1 <2 atau (1 - 2 < 0)

2.Memilih uji statistik yang sesuai


dalam prakteknya banyaknya pasangan pengamatan
kurang dari 30, maka uji statistik yang dipakai
“Uji t” (t test)

3.Menentukan taraf signifikan dan besar sampel


taraf signifikan: 0,01 atau 0,05. Dalam prakteknya
biasa nya n<30 tetapi tidak menutup kemungkinan
n30
4. Uji didasarkan pada pengertian tentang distribusi
distribusi sampling harga beda dua mean
observasi berpasangan dengan centarl limit
Apabila n pasangantheoremnya
kurang dari 30 maka
distribusi mengikuti distribusi student’s t dari W.S
Gosset Nilai kritis adalah t /2;df n-1 (untuk dua arah)
atau
t ;df n-1 (untuk satu arah) tabel kurva normal
standar)

5.Menghitung harga uji statistik (Uji statistik


hitung) dalam kasus ini digunakan rumus:
d
t = -------------
Sd / n
d = mean dari harga d (perbedaan harga berpasangan) Sd
= deviasi standar harga d
n
 d1
i=1
d = -----------
n

 (d2 –
nd2)/ (n-1) Sd
= ------
-----------------
n
6.Mengambil simpulan pengujian
Harga uji statistik hitung kemudian dibandingkan
dengan nilai kritisnya (nilai dalam tabel).
Jika: t hitung > t tabel  H0 ditolak berarti Ha diterima
t hitung < ttabel  H0 diterima berarti Ha ditolak
CONTOH SOAL DUA MEAN SAMPEL DEPENDEN:

Peneliti ingin mengetahui pengaruh vitamin B12 terhadap


penyakit anaemia. Dari 10 penderita anaemia diberi makan
suplemen dan diukur kadar Hb darah sebelum dan
sesudah Pemberian suplemen. Hasil pengukuran sbb:

SEBELUM 12,2 11,3 14,7 11,4 11,5 12,7 11,2 12,1 13,3 10,8

SESUDAH 13,0 13,4 16,0 13,6 14,0 13,8 13,5 13,8 15,5 13,2

Buktikan apakah ada perbedaan kadar Hb antara


sebelum Dan sesudah pemberian suplemen dengan
alpha 5%
Penyelesaian:

Sebe
lum 12,2 11,3 14,7 11,4 11,5 12,7 11,2 12,1 13,3 10,8

Sesu 13,0 13,4 16,0 13,6 14,0 13,8 13,5 13,8 15,5 13,2
dah

d 0,8 2,1 1,3 2,2 2,5 1,1 2,3 1,7 2,2 3,6 19,8

d rata-rata = 19,8/10 = 1,98


Sd = 0,80

d 1,98 1,98
t = = = = 7,92
Sd-d /n 0,80/ 10 0,25

t 0,05; df=9 = ? (Lihat tabel t)


Hipotesa: Ho: 1 = 2 atau d = 0
H1: 1  2 atau d  0

d 1,98 1,98
t = = = 7,92
= 0,80/ 10 0,25
Sd-d /n
t 0,025; df=9 = 2,262
t hitung = 7,92 thitung > t0,05;df=9  Ho ditolak

Simpulan: - Kadar Hb berbeda setelah diberikan suplemen dengan


signifikansi 5% ;atau
- Kadar Hb sebelum diberikan suplemen tidak sama dari kadar Hb
setelah diberikan suplemen dengan signifikan- si 5%

Bagaimana jika diginakan uji satu arah ??

Anda mungkin juga menyukai