PENDAHULUAN
dan perhatian saat kegiatan belajar. Sehingga dapat diperoleh manfaat. (Rohmat,
satu indikator adanya keinginan atau motivasi untuk belajar. Adapun ciri-ciri
bahwa mahasiswa itu aktif adalah sering bertanya kepada dosen, mampu
menjawab pertanyaan, senang jika diberi tugas, presentasi, dan diskusi. Dalam
paling umum pada perempuan muda datang ke klinik atau dokter. Hampir semua
perempuan mengalami rasa tidak nyaman selama haid, seperti rasa tidak enak di
perut bagian bawah dan biasanya juga disertai mual, pusing, bahkan pingsan
(Anurogo & Wulandari, 2011). Nyeri hebat dirasakan sangat menyiksa oleh
1
sekolah, sebanyak (13-51%) perempuan telah absen sedikitnya sekali, dan (5-
14%) berulang kali absen. Dari mereka yang mengeluh nyeri berat sebanyak
(12%), nyeri sedang sebanyak (37%), dan nyeri ringan (49%). dysmenorrhea juga
menyebabkan (14%) remaja putri sering tidak masuk sekolah (Anurogo &
Wulandari, 2011)
Di Indonesia angka kejadian dysmenorrhea terdiri dari (54,89%)
dysmenorrhea primer dan (9,36%) dysmenorrhea sekunder. Data dari badan pusat
statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur (2010) menunjukkan total dari remaja wanita
yang reproduktif yaitu berusia 10-24 tahun adalah sebesar 56.598 jiwa. Di
putri juga menjadi salah satu penyebab utama ketidakhadiran di sekolah. Selain
dysmenorrhea, 3 orang mengatakan nyeri skala ringan, 5 orang nyeri skala sedang,
selama 2 hari saat menstruasi, 3 orang merasakan dysmenorrhea pada hari pertama
menstruasi, dan 1 orang mahasiswi merasakan dysmenorrhea pada 2-4 jam pada
2
hari pertama menstruasi. Keluhan yang paling sering dirasakan 2 orang
mengatakan pusing dan mual, 5 orang mengatakan nyeri perut sampai punggung
bawah, 2 orang mengatakan sakit pada payudara, dan terjadi kelemahan pada
perkuliahan atau aktivitas lain mereka tidak dapat mengikutinya karena harus
beristirahat.
Dampak yang terjadi jika nyeri haid (dysmenorrhea) tidak ditangani adalah
terima dengan baik, bahkan sampai ada yang tidak dapat mengikuti perkuliahan,
sehingga berpengaruh pada presentasi kehadiran, jika kehadiran kurang dari 75%
tidak diperbolehkan mengikuti ujian akhir semester dan tidak dapat mengikuti
hasil yang maksimal. Jika aktivitas belajar tidak maksimal akan berdampak pada
ketegangan, dan kegelisahan. Hal tersebut dapat menimbulkan perasaan yang tidak
nyaman. Sedikit tidak merasa nyaman dengan cepat berkembang menjadi suatu
yang di maksud luas, baik kecakapan personal (personal skill) yang mencakup :
kecakapan mengenal diri sendiri (self awareness) dan kecakapan berpikir rasional
3
Terdapat beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk mengurangi
farmakologi dan terapi non farmakologi. Secara farmakologi nyeri dapat ditangani
dengan terapi analgesik yang merupakan metode paling umum digunakan untuk
menghilangkan nyeri. Terapi ini dapat berdampak ketagihan dan akan memberikan
yang dapat digunakan seperti relaksasi, aromaterapi, kompres air hangat dan
dingin, minum banyak air putih, dan menghindari konsumsi garam berlebih serta
meredakan nyeri, makan makanan kaya zat besi, kalsium, vitamin B kompleks
seperti susu, sayuran hijau. Apabila gejala dysmenorrhea tergolong berat dan
AJARAN 2019/2020”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan pada penelitian ini adalah “
“
1.3 Tujuan Penelitian
4
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan dysmenorrhea dengan aktivitas belajar
AJARAN 2019/2020
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi Dysmenorrhea pada Mahasiswi Prodi S1
2019/2020
2) Mengidentifikasi Aktivitas Belajar pada Mahasiswi Prodi S1
2019/2020
3) Menganalisis hubungan Dysmenorrhea dengan Aktivitas Belajar
dysmenorrhea.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ reproduksi telah
mengalami kematangan.
6
ovarium untuk menyekresikan esterogen sehingga
menstruasi.
2. Fase Luteal
a. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga menstruasi
2. Masa Proliferasi
a. Masa ini berlangsung sejak darah menstruasi berhenti
7
d. Antara hari ke-12 sampai ke-14, dapat terjadi pelepasan sel
selama 21-35 hari, dan darah haid keluar selama 2-8 hari, dengan
dalam ovarium (indung telur). Pada umumnya, hanya satu folikel yang
esterogen.
Produksi hormone Gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan
8
esterogen. Esterogen mempengaruhi pertumbuhan endometrium dan
peningkatan LH.
Setelah ovulasi terjadi, di bawah pengaruh hormone LH dan LTH
kadar hormone reproduksi yang juga terjadi secara siklis (lihat Tabel
dan LH) berada pada kadar yang rendah. Kadar kedua hormon ini
9
pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini merupakan
progesterone.
5. Ovulasi adalah penanda transisi dari fase proliferasi ke fase
10
telur.
Ovulasi Hari ke-14 siklus Peningkatan drastic LH. Folikel yang
terbesar akan pecah dan melepaskan telur ke
dalam tuba fallopi.
Fase luteal Hari ke-15 hingga ke-25 Folikel yang rupture berkembang menjadi
(sekretori), siklus korpus luteum yang memproduksi
disebut juga progesterone. Progesterone dan esterogen
sebagai fase menstimulasi bantalan pembuluh darah
pramenstruasi untuk mempersiapkan implantasi telur.
Jika terjadi fertilisasi : Telur yang terfertilisasi menempel ke
bantalan pembuluh darah yang memasok
nutrisi untuk plasenta yang sedang tumbuh.
Korpus luteum tetap memproduksi
esterogen dan progesterone
Jika fertilisasi tidak Korpus luteum rusak. Kadar esterogen dan
terjadi : progesterone berkurang. Lapisan pembuluh
darah meluruh dan menstruasi mulai terjadi
11
l) Nafsu makan menurun
m) Sulit tidur
untuk mengeluarkan LH
c. Estrogen yang dihasilkan oleh Ovarium.
d. Progesteron yang dihasilkan oleh Ovarium
2. Faktor Enzim
Enzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium
12
terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan
B. Faktor Eksternal
1. Usia
Secara khusus, perempuan yang mengalami haid berkisar
13
beberapa diantaranya yang lebih dini. Di sisi lain ada juga
pada usia 15-16 tahun. Ini semua tergantung pada produksi dan
2. Status Gizi
Status gizi yang kurang atau terbatas (Underweight) selain
berlemak tinggi.
3. Lingkungan
Masalah utama dari faktor lingkungan adalah media sosial
14
majalah yang bergambar untuk remaja. Hal ini dapat
golongan yaitu :
1) Banyak dan Lamanya perdarahan
a) Hipermenorhea
Suatu keadaan menstruasi dengan jumlah perdarahan yang
endometrium.
b) Hipomenorhea
Keadaan menstruasi dengan jumlah perdarahan sedikit dan
waku yang lebih pendek dari pada biasanya. Hal ini biasanya
21 hari dan darah yang keluar biasa sama atau lebih banyak
15
sedikit. Kelainan ini terjadi karena adanya kelainan hormonal,
antara lain :
- Adanya gangguan organ, seperti adanya tumor atau
infeksi
- Gangguan kejiwaan, misalnya stress, depresi
- Gangguan yang berasal dari organ pembuat
hormone,
- Penyakit-penyakit tertentu, seperti hipotiroid,
16
- Penyakit umum, seperti kekurangan gizi, obesitas,
stress.
4) Gangguan lain yang Berhubungan
a) Dismenorrhea
Dismenorrhea adalah nyeri saat menstruasi. Kasus ini yang
17
Dismenorrhea di bagi menjadi 2 yaitu dysmenorrhea primer
ovum (sel telur) dari kandung telur. Pada saat itu, beberapa
mengejan, lamanya sekitar 3-5 jam atau dapat pula terjadi 2-3
terlalu banyak.
d) Mastalgia
Rasa nyeri dan pembesaran payudara sebelum menstruasi. Hal
2.2 DYSMENORRHEA
2.2.1 Pengertian Dysmenorrhea
Dysmenorrhea adalah keluhan yang sering dialami perempuan
kata dalam Bahasa Yunani kuno. Kata tersebut berasal dari dys yang
berarti sulit, nyeri, abnormal, meno yang berarti bulan, dan rrhea yang
18
berarti aliran. Dengan demikian, secara singkat dysmenorrhea dapat
19
2.2.3 Etiologi Dysmenorrhea
20
Menurut Recce & Barbiei (2011), Miaskwoski (2005) cit Potter &
21
perfoma akademik, serta aktivitas olahraganya. Tidak masuk
22
berhubungan dengan keluhan ginekologikal yang lain (bukan
2009)
7) Alterasi Aktivitas Autonomic Kardiak
Hasil studi Hegazi dan Nasrat (2007) menemukan bahwa wanita
kardiak autonomik sign dari pada yang tidak. Alterasi yang cukup
pada fase luteal tetapi pada seluruh siklus termasuk pada fase yang
mudah.
2. Faktor Konstitusi
Faktor-faktor meliputi anemia dan penyakit menahun (penyakit
23
4. Faktor Endokrin
Kejang pada dysmenorrhea primer disebabkan oleh kontraksi yang
dan muntah.
5. Faktor Alergi
Teori ini dikemukakan setelah adanya asosiasi antara
haid.
Menurut Bare & Smeltzer (2001, dalam Khuluq, 2014). Faktor
24
banyak prostaglandin yang dikeluarkan. Produksi prostaglandin
maka leher rahim bertambah lebar, sehingga pada usia tua kejadian
dysmenorrhea.
2.2.7 Penanganan Dysmenorrhea
Penanganan dysmenorrhea dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
25
1) Terapi Farmakologi
Dysmenorrhea dapat di atasi dengan terapi farmakologi dan
sebagai berikut :
a) Relaksasi
Relaksasi merupakan latihan pernafasan, teknik relaksasi
26
Salah satu olahraga yang dapat mengurangi intensitas nyeri
27
mengurangi nyeri akut dan pemberian handuk yang telah
pikiran dan sikap mentalnya tidak tertuju pada buku yang dibaca.
Begitu juga sebaliknya jika hanya mentalnya saja yang aktif, juga
tetapi tidak disertai dengan perbuatan fisik atau aktivitas fisik misalnya
dituangkan pada tulisan atau disampaikan kepada orang lain maka ide
28
Misalnya : membaca, melihat gambar-gambar, mengamati
atau bermain
2) Kegiatan Lisan (Oral Activities)
Seperti : mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan
berkebun.
7) Kegiatan Mental (Mental Activities)
Misalnya : merenungkan, mengingat, memecahkan masalah,
membuat keputusan
8) Kegiatan Emosional (Emotional Activities)
Misalnya : minat, membedakan, berani, tegang, merasa tegang dan
gugup.
29
1. Faktor Internal
a. Aspek Fisik (Fisiologis)
Orang yang belajar membutuhkan fisik yang sehat. Fisik yang
kegiatan tertentu.
30
mempengaruhi tinggi rendahnya kadar aktivitas mahasiswa
31
tahap perkembangan yang usianya 18-25 tahun. Tahap ini dapat
32
Kehidupan emosi yang sebelumnya banyak mendominasi sikap
33
ataupun nilai moral. Nilai pribadi adakalanya harus disesuaikan
dilingkungannya.
7) Meningalkan reaksi dan cara penyesuaian kekanak-kanakan :
teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ reproduksi telah mengalami
34
kematangan. Berbagai jenis ganguan dapat terjadi pada saat mentruasi yaitu
dysmenorrhea.
Salah satu gangguan yang terjadi pada saat menstruasi yaitu
obat maka akan mengurangi nyeri yang dirasakan. Nyeri yang dirasakan
sebagian besar aktivitas, membutuhkan obat namun hal tersebut tidak atau
lainnya dan alterasi aktivitas autonomik kardiak (Aytat Polat et al, 2009).
35
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Teori
Mahasiswi
Menstruasi
Ketidakstabilan Hormon Prostaglandin
: Mempengaruhi
mengalami rasa tidak enak dibagian bawah perut. Hal ini disebabkan adanya
36
internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor hormone, faktor enzim,
BAB 4
37
METODOLOGI PENELITIAN
38