Anda di halaman 1dari 26

Indah Manfaati Nur

 Variabel dikotomus yang memiliki hanya dua


kemungkinan nilai selalu di jumpai dalam
kehidupan sehari-hari.

 Banyak penelitian yang sulit menggunakan


sampel besar, karena subjek atau objek
penelitiannya memang langka. Misalnya
penelitian penyakit tertentu yang masih
jarang terjadi. Dalam kasus yang seperti ini,
sampel kecil saja yang mungkin digunakan.
 Sekalipun subjek/objek penelitian
banyak, jika informasi yang diperlukan sudah dapat
diperoleh dengan sampel kecil, maka menghindari
sampel besar merupakan langkah yang efisien.

 Kita bisa menarik 2 sampel random yang bebas


dari dua populasi, dan mengelompokkan subjeknya
yang memiliki atau tidak memiliki karakteristik
tertentu. Dalam hal ini kita memperoleh dua
sampel bebas dari hasil-hasil pengukuran dan
kelompok dari masing-masing hasil pengukuran
menjadi anggota dari salah satu dari dua kelompok
yang saling terpisah (mutually exclusive).
 Uji Exact Fisher
o Bersifat eksak
o Dilakukan pada data dengan sampel kecil
o Sel-sel frekuensi < 5

 Uji Chi square


o Bersifat pendekatan
o Dilakukan pada data dengan sampel besar
o Sel-sel frekuensi ≥ 5
 Untuk menguji signifikansi hipotesis
komparatif dua sampel independen

 Untuk menguji apakah ada perbedaan dua


perlakuan yang mungkin dari dua populasi.
Uji ini digunakan untuk menguji signifikansi
hipotesis komparatif dua sampel kecil
independen bila datanya berbentuk nominal dan
ordinal.

Untuk memudahkan penghitungan dalam


pengujian hipotesis, maka data hasil pengamatan
perlu diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok yang
saling bebas (kelompok obyek), misalnya:
kelompok bekerja dan menganggur; pria dan
wanita; dll. Atau diklasifikasikan ke dalam 2
kelompok yang saling terpisah (kelompok
peubah), misalnya: setuju dan tidak; dll, sehingga
akan terbentuk tabel kontingensi 2x2
 Data disusun dalam tabel silang (kontingensi)
2x2
 Ukuran sampel n ≤ 40
 Kriteria Uji:
Tolak Ho jika p ≤ α (satu arah) atau p
≤ α/2 (dua arah)
Grup I dan II adalah sembarang kelompok.
Tanda (+) dan (-) adalah sembarang dua
klasifikasi, misalkan : lulus dan gagal, setuju
dan tidak setuju, dan seterusnya. Sedangkan
A, B, C, dan D menyatakan frekuensi.
 Uji ini bisa digunakan untuk menentukan
apakah kelompok I dan II berbeda secara
signifikan dalam proporsi (+) dan (-) yang
dikenakan atas kelompok itu dan bisa juga
untuk menentukan mana yang lebih besar
proporsinya.
 Kemungkinan yang eksak dari pengamatan
terhadap sekumpulan frekuensi tertentu
dalam suatu tabel 2x2, bila jumlah marginal
dianggap tetap, diperoleh dengan distribusi
hipergeometrik:
 Sebuah studi kasus kontrol ingin melihat
pengaruh merokok malam dengan kejadian
kanker paru, hasil yang diperoleh tersaji pada
tabel silang berikut :
Hipotesis :
 H0: p1 = p2 (Para perokok malam dan bukan
perokok malam tidak memiliki perbedaan
dalam kasus kanker paru).
 H1: p1 ≠ p2 (Para perokok malam dan bukan
perokok malam memiliki perbedaan dalam
kasus kanker paru
 Hitung nilai P:
 Kesimpulan :
Karena nilai P = 0,114 > α =0,05, maka Ho
diterima.

 Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa tidak


ada perbedaan yang signifikan antara mereka
yang merokok maupun tidak merokok pada
malam hari terhadap kanker paru.
 Seorang mahasiswa melakukan penelitian
untuk menguji apakah proporsi siswa yang
mengikuti les privat lebih banyak yang lulus
ujian dibandingkan dengan siswa yang tidak
mengikuti les privat. Selanjutnya diambil
sampel sebanyak 15 siswa. Dari 6 yang lulus
ternyata 5 yang mengikuti les privat dan dari
9 yang tidak lulus ternyata 7 yang tidak ikut
les privat. Gunakan α = 0,05
 Tabel Kontingensi 2x2
 Definisikan P1 adalah Proporsi siswa yang lulus
yang ikut les privat dan P2 adalah proporsi siswa
yang lulus yang tidak ikut les privat

 Hipotesis :

Ho: P1=P2 (Proporsi siswa yang lulus yang ikut


les privat sama dengan proporsi mahasiswa yang
tidak ikut les privat)

H1: P1≠P2 (Proporsi siswa yang lulus yang ikut les


privat tidak sama dengan proporsi mahasiswa
yang tidak ikut les privat)
Peluang pemunculan data :

Peluang kemungkinan pemunculan kondisi yang lebih ekstrim :


Peluang pemunculan data :

Jadi, besarnya nilai probabilitas (p-value) adalah :


0,0336 + 0,0014 = 0,035
 Kesimpulan :
Karena nilai P = 0,035 < α =0,05, maka Ho
ditolak.

 Artinya, proporsi siswa yang lulus yang ikut


les privat tidak sama dengan proporsi
mahasiswa yang tidak ikut les privat dengan
tingkat kepercayaan sebesar 95 %.
 Tabel Kontingensi 2 x2

P1=5/7=0,714 P2=1/8=0,125 (P1-


P2)=0,589
 Setiap kemungkinan pemunculan yang
mempunyai selisih peluang (P1 – P2) lebih
besar dari 0,589 maka dikatakan mempunyai
peluang pemunculan yang lebih ekstrim

 Untuk uji dua arah caranya juga sama dimana


peluang pemunculan yang lebih ekstrim
berlaku juga untuk arah yang berlawanan.
 NILAI YG LEBIH BESAR DARI NILAI
SEBELUMNYA BERARTI NILAI EXTRIM
 1. Suatu penelitian dilakukan untuk menguji
dugaan adanya hubungan antara konsumsi
fastfood dengan obesitas. Jumlah sampel
yang diambil adalah sebesar 40 orang.
Selanjutnya, data diklasifikasikan ke dalam
tabel kontingensi seperti dibawah ini.
Gunakan α =0,05!
Obesitas
Total
Ya Tidak
Fasfood Ya 12 9 21
Tidak 0 19 19
Total 12 28 40
2. Suatu penelitian dilakukan untuk menguji
dugaan adanya hubungan antara tindakan
medis dengan kondisi kanker. Selanjutnya,
data diklasifikasikan ke dalam tabel
kontingensi seperti dibawah ini. Gunakan α
=0,05!
Kanker
Terkendali Tidak Total
Terkendali
Tindakan Operasi 18 2 20
Medis Radiasi 15 3 18
Total 33 5 38
 3. Dalam suatu studi tentang latar belakang
pribadi dan sosial para lulusan PTS dan PTN,
dilakukan penelitian terhadap 15 orang. Ternyata
dari 15 orang tersebut, 9 orang lulusan PTS, 8
orang merintis pekerjaan pertama pada
perusahaan swasta dan 1 orang pada PNS. Dari 6
orang lulusan PTN, semuanya langsung memulai
karier sebagai PNS. Secara statistik, apakah para
lulusan PTS dan PTN memiliki perbedaan dalam
merintis pekerjaan pertama mereka? Gunakan α
=0,05!
 4. Pada suatu penelitian disebutkan bahwa ada
kecenderungan mahasiswa UNIMUS lebih
menyukai SPSS dan mahasiswa UNDIP lebih
menyukai MINITAB. Untuk membuktikan hal itu
dilakukan pengumpulan data dengan
menggunakan sampel secara random. Dari 8
orang mahasiswa UNIMUS yang diamati, 2 orang
menyukai MINITAB dan 6 orang menyukai SPSS.
Dan dari 32 mahasiswa UNDIP yang diamati, 18
orang menyukai MINITAB dan 14 orang menyukai
SPSS. Adakah perbedaan mahasiswa UNIMUS dan
UNDIP dalam memilih SOFTWARE statistik?
Gunakan α =0,05!

Anda mungkin juga menyukai