kemungkinan nilai selalu di jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak penelitian yang sulit menggunakan
sampel besar, karena subjek atau objek penelitiannya memang langka. Misalnya penelitian penyakit tertentu yang masih jarang terjadi. Dalam kasus yang seperti ini, sampel kecil saja yang mungkin digunakan. Sekalipun subjek/objek penelitian banyak, jika informasi yang diperlukan sudah dapat diperoleh dengan sampel kecil, maka menghindari sampel besar merupakan langkah yang efisien.
Kita bisa menarik 2 sampel random yang bebas
dari dua populasi, dan mengelompokkan subjeknya yang memiliki atau tidak memiliki karakteristik tertentu. Dalam hal ini kita memperoleh dua sampel bebas dari hasil-hasil pengukuran dan kelompok dari masing-masing hasil pengukuran menjadi anggota dari salah satu dari dua kelompok yang saling terpisah (mutually exclusive). Uji Exact Fisher o Bersifat eksak o Dilakukan pada data dengan sampel kecil o Sel-sel frekuensi < 5
Uji Chi square
o Bersifat pendekatan o Dilakukan pada data dengan sampel besar o Sel-sel frekuensi ≥ 5 Untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel independen
Untuk menguji apakah ada perbedaan dua
perlakuan yang mungkin dari dua populasi. Uji ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel kecil independen bila datanya berbentuk nominal dan ordinal.
Untuk memudahkan penghitungan dalam
pengujian hipotesis, maka data hasil pengamatan perlu diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok yang saling bebas (kelompok obyek), misalnya: kelompok bekerja dan menganggur; pria dan wanita; dll. Atau diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok yang saling terpisah (kelompok peubah), misalnya: setuju dan tidak; dll, sehingga akan terbentuk tabel kontingensi 2x2 Data disusun dalam tabel silang (kontingensi) 2x2 Ukuran sampel n ≤ 40 Kriteria Uji: Tolak Ho jika p ≤ α (satu arah) atau p ≤ α/2 (dua arah) Grup I dan II adalah sembarang kelompok. Tanda (+) dan (-) adalah sembarang dua klasifikasi, misalkan : lulus dan gagal, setuju dan tidak setuju, dan seterusnya. Sedangkan A, B, C, dan D menyatakan frekuensi. Uji ini bisa digunakan untuk menentukan apakah kelompok I dan II berbeda secara signifikan dalam proporsi (+) dan (-) yang dikenakan atas kelompok itu dan bisa juga untuk menentukan mana yang lebih besar proporsinya. Kemungkinan yang eksak dari pengamatan terhadap sekumpulan frekuensi tertentu dalam suatu tabel 2x2, bila jumlah marginal dianggap tetap, diperoleh dengan distribusi hipergeometrik: Sebuah studi kasus kontrol ingin melihat pengaruh merokok malam dengan kejadian kanker paru, hasil yang diperoleh tersaji pada tabel silang berikut : Hipotesis : H0: p1 = p2 (Para perokok malam dan bukan perokok malam tidak memiliki perbedaan dalam kasus kanker paru). H1: p1 ≠ p2 (Para perokok malam dan bukan perokok malam memiliki perbedaan dalam kasus kanker paru Hitung nilai P: Kesimpulan : Karena nilai P = 0,114 > α =0,05, maka Ho diterima.
Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan antara mereka yang merokok maupun tidak merokok pada malam hari terhadap kanker paru. Seorang mahasiswa melakukan penelitian untuk menguji apakah proporsi siswa yang mengikuti les privat lebih banyak yang lulus ujian dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti les privat. Selanjutnya diambil sampel sebanyak 15 siswa. Dari 6 yang lulus ternyata 5 yang mengikuti les privat dan dari 9 yang tidak lulus ternyata 7 yang tidak ikut les privat. Gunakan α = 0,05 Tabel Kontingensi 2x2 Definisikan P1 adalah Proporsi siswa yang lulus yang ikut les privat dan P2 adalah proporsi siswa yang lulus yang tidak ikut les privat
Hipotesis :
Ho: P1=P2 (Proporsi siswa yang lulus yang ikut
les privat sama dengan proporsi mahasiswa yang tidak ikut les privat)
H1: P1≠P2 (Proporsi siswa yang lulus yang ikut les
privat tidak sama dengan proporsi mahasiswa yang tidak ikut les privat) Peluang pemunculan data :
Peluang kemungkinan pemunculan kondisi yang lebih ekstrim :
Peluang pemunculan data :
Jadi, besarnya nilai probabilitas (p-value) adalah :
0,0336 + 0,0014 = 0,035 Kesimpulan : Karena nilai P = 0,035 < α =0,05, maka Ho ditolak.
Artinya, proporsi siswa yang lulus yang ikut
les privat tidak sama dengan proporsi mahasiswa yang tidak ikut les privat dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 %. Tabel Kontingensi 2 x2
P1=5/7=0,714 P2=1/8=0,125 (P1-
P2)=0,589 Setiap kemungkinan pemunculan yang mempunyai selisih peluang (P1 – P2) lebih besar dari 0,589 maka dikatakan mempunyai peluang pemunculan yang lebih ekstrim
Untuk uji dua arah caranya juga sama dimana
peluang pemunculan yang lebih ekstrim berlaku juga untuk arah yang berlawanan. NILAI YG LEBIH BESAR DARI NILAI SEBELUMNYA BERARTI NILAI EXTRIM 1. Suatu penelitian dilakukan untuk menguji dugaan adanya hubungan antara konsumsi fastfood dengan obesitas. Jumlah sampel yang diambil adalah sebesar 40 orang. Selanjutnya, data diklasifikasikan ke dalam tabel kontingensi seperti dibawah ini. Gunakan α =0,05! Obesitas Total Ya Tidak Fasfood Ya 12 9 21 Tidak 0 19 19 Total 12 28 40 2. Suatu penelitian dilakukan untuk menguji dugaan adanya hubungan antara tindakan medis dengan kondisi kanker. Selanjutnya, data diklasifikasikan ke dalam tabel kontingensi seperti dibawah ini. Gunakan α =0,05! Kanker Terkendali Tidak Total Terkendali Tindakan Operasi 18 2 20 Medis Radiasi 15 3 18 Total 33 5 38 3. Dalam suatu studi tentang latar belakang pribadi dan sosial para lulusan PTS dan PTN, dilakukan penelitian terhadap 15 orang. Ternyata dari 15 orang tersebut, 9 orang lulusan PTS, 8 orang merintis pekerjaan pertama pada perusahaan swasta dan 1 orang pada PNS. Dari 6 orang lulusan PTN, semuanya langsung memulai karier sebagai PNS. Secara statistik, apakah para lulusan PTS dan PTN memiliki perbedaan dalam merintis pekerjaan pertama mereka? Gunakan α =0,05! 4. Pada suatu penelitian disebutkan bahwa ada kecenderungan mahasiswa UNIMUS lebih menyukai SPSS dan mahasiswa UNDIP lebih menyukai MINITAB. Untuk membuktikan hal itu dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan sampel secara random. Dari 8 orang mahasiswa UNIMUS yang diamati, 2 orang menyukai MINITAB dan 6 orang menyukai SPSS. Dan dari 32 mahasiswa UNDIP yang diamati, 18 orang menyukai MINITAB dan 14 orang menyukai SPSS. Adakah perbedaan mahasiswa UNIMUS dan UNDIP dalam memilih SOFTWARE statistik? Gunakan α =0,05!