Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 6

UJI Adam
WILCOXO Wicaksana
Assifa Faiziah
N Destia
Khusyaeri
Faradillah
Nursyifa
Khairatunnisa
Nasrullah
Junaedi
Habibillah
Pengertian Statistik Non
Parametrik

Istilah nonparametrik pertama kali digunakan


oleh Wolfowitz, pada tahun 1942. Metode
statistik NonParametrik merupakan metode
statistik yang dapat digunakan dengan
mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi
penggunaan metode statistik parametrik,
terutama yang berkaitan dengan distribusi
normal.

Istilah lain yang sering digunakan untuk


Statistik Non Parametrik adalah statistik bebas
distribusi (distribution free statistics) dan uji
bebas asumsi (assumption-freetest).
Uji Statistik NonParametrik ialah
suatu uji statistik yang tidak
memerlukan adanya asumsi-asumsi
mengenai sebaran data populasi

Statistik NonParametrik dapat


digunakan untuk menganalisis data
yang berskala nominal atau ordinal
karena pada umumnya data berjenis
nominal dan ordinal tidak menyebar
normal.
jumlah yang
prosedur non
minimal maka
parametrik cepat
kemungkinan
Kelebihan dan sederhana,
Kekurangan
untuk untuk
prosedur ini
beberapa kadang-kadang
prosedur non digunakan untuk
parametrik kasus-kasus yang
perhitungan- lebih tepat
perhitungan biladitangani
dapat dilakukan prosedur-prosedur
dengan cepat non paramaetrik
dan mudah, sehingga cara
terutama bila seperti ini sering
terpaksa menyebabkan
dilakukan secara pemborosan
manual. informasi.
Pengertian Uji Wilcoxon

prosedur uji peringkat bertanda


Wilcoxon (nama ini diberikan menurut
nama Frank Wilcoxon, statistik yang
pertama kali memperkenalkannya pada
dasawarsa 1940-an)

Wilcoxon tes merupakan teknik


pengembangan dari uji tanda (Sign
Test)

Teknik Wilcoxon ini juga digunakan


untuk menguji signifikasi hipotesis
Langkah-langkah dalam Uji Wilcoxon

Uji Wilcoxon Sampel Kecil (n<25)


Uji statistik adalah T0 = nilai terkecil dari nilai
absolute hasil penjumlahan tanda jenjang
a. Menentukan formulasi hipotesisnya
H0 : jumlah urutan tanda positif dengan jumlah
tanda negatif adalah sama
H1 : jumlah urutan tanda postif dengan jumlah
tanda negatif adalah berbeda.
b. Menentukan taraf nyata () dengan T tabelnya
Pengujiannya dapat berbentuk satu sisi atau dua
sisi.
c. Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima probabililitas hasil sampel T0T
H0 diterima probabililitas hasil sampel T0< T
nentukan nilai uji statistik (nilai T0)
Tahap-tahap penentuan nilai uji statistiknya sebagai
berikut:
1. d adalah Selisih dari data, yang merupakan selisih
antara skor data yang kedua dengan data yang
pertama
2. Menentukan tanda beda dan besarnya tanda beda
antara pasangan data.
3. Mengurutkan bedanya tanpa memperhatikan tanda
dan jenjang
a) Urutkan d dari yang terkecil kebesar.
b) Berikan harga ranking untuk semua harga d tanpa
mempedulikan tanda. Letakkan ranking 1 pada harga
d terkecil, ranking 2 bagi yang lebih besar dari yang
terkecil dan seterusnya.
c) Jika terdapat d yang sama, maka diambil rata-ratanya
dari dari urutan data d, misalnya data d adalah -1, -1,
-1 pada setiap pasangan maka cara menentukan
ranking adalah maka rangking
adalah 2.
e) Beda nol tidak diperhatikan.
f) Pisahkan masing-masing ranking
yang berasal d posif dan d yang
negatif.
4. Memisahkan tanda beda positif dan
negatif atau tanda jenjang.
5. Menjumlahkan semua angka positif
dan angka negatif.
6. Nilai terkecil dari nilai absolute hasil
penjumlahan merupakan nilai T 0.
e. Membuat kesimpulan.
CONTOH SOAL
Perusahaan TOP ingin mengukur peningkatan prestasi kerja karyawan di
perusahaan setelah diberikan insentif. Untuk itu diambil sampel sebanyak
10 karyawan, datanya sebagai berikut.

Nilai
Karyawan
Sebelum Sesudah
1 72 76
2 67 90
3 71 75
4 86 75
5 83 67
6 88 63
7 91 88
8 70 82
9 65 67
10 80 72
Uji dengan taraf nyata 5%, apakah ada peningkatan
prestasi kerja karyawan setelah intensif!
Jawab
JAWAB:
Menentukan hipotesisnya
H0 : intesif tidak memberikan efek terhadap peningkatan
prestasi kerja
H1 : intesif memberikan efek terhadap peningkatan prestasi
kerja
Menentukan taraf nyata () dan t tabel
Taraf nyata () = 5 % = 0,05
Nilai t tabel dengan n = 10 (uji dua sisi)
Kriteria pengujian
H0 : diterima (H1 ditolak) apabila T0 10
H0 : ditolak (H1 diterima) apabila T0 < 10
Nilai perhitungan pada tabel diatas diperoleh T 0 = 24 (nilai
terkecil)
Kesimpulannya T0 = 24 > 0,05 (10) = 2,228
Maka H0 diterima jadi, tidak ada pengaruh insentif terhadap
peningkatan prestasi kerja.
Uji Wilcoxon Sampel Besar (n>25)
Untuk sampel dengan n > 25, uji
statistiknya menggunakan uji Z, sebagai
berikut:
PROSEDUR PENGUJIAN SEBAGAI BERIKUT :
a) Menentukan formulasi hipotesisnya
b) Menentukanbeda atau selisihnya (di) untuk setiap pasangan.
Beda ini bisa positif dan bisa negatif.
c) Memberikan jenjang harga-harga di tanpa memperhatikan
tandanya, dari yang terkecil sampai yang terbesar.
d) Bubuhkan tanda positif atau negatif pada jenjang untuk tiap-
tiap beda sesuai dengan tanda dari beda itu.
e) Menentukan taraf nyata dan nilai Z tabel
Nilai taraf nyata () biasanya dipilih 5% (0,05) atau 1 %(0,01)

Nilai Z tabel : Z = ...

f) Menentukan kriteria pengujian


H0 : diterima apabila Z0 < Z
H0 : ditolak apabila Z0 > Z
g) Menentukan nilai statistik

h) Membuat Kesimpulan
CONTOH SOAL
Tiga puluh dua orang pasien yang diambil
acak untuk diukur kapasitas pernapasannya
sebelum dan sesudah diberikan obat
tertentu. Hasilnya sebagai berikut.
Pasie Sebelum Pemberian Sesudah Pemberian
n Obat (X1) Obat (X2)
1 2750 2850
2 2360 2380
3 2950 2930
4 2830 2830
5 2250 2860
6 2680 2300
7 2720 2640
8 2810 2760
9 2750 2800
10 2360 2850
11 2950 2380
12 2830 2930
13 2250 2860
14 2680 2300
15 2720 2640
Pasien Sebelum Pemberian Sesudah Pemberian
Obat (X1) Obat (X2)
16 2810 2760
17 2750 2850
18 2360 2380
19 2950 2930
20 2830 2860
21 2250 2300
22 2680 2640
23 2720 2760
24 2810 2800
25 2750 2850
26 2360 2380
27 2950 2930
28 2830 2860
29 2250 2300
30 2680 2640
31 2720 2760
32 2810 2800
Pertanyaan :

Ujilah pada tarif nyata 5% pertanyaan yang


menyebutkan bahwa obat memberikan efek
atau pengaruh terhadap kapasitas
pernapasan.
JAWAB
a. Membuat formulasi hipotesisnya
b. Menentukan beda atau selisihnya (d i) untuk setiap pasangan.
Beda ini bisa positif dan bisa negatif. Untuk data pertama: d i =
2850-2750 = 100, dst.
c. Memberikan jenjang harga-harga d i
d. tanpa memperhatikan tandanya, dari yang terkecil sampai yang
terbesar.
e. Bubuhkan tanda positif atau negatif pada jenjang untuk tiap-tiap
beda sesuai dengan tanda dari beda itu.
f. Menentukan taraf nyata nilai Z tabel
. Nilai taraf nyata () = 5% (0,05)

. Nilai Z dengan = 0,05 adalah Z = 1,64

g. Menentukan kriteria pengujian


. H0 : diterima apabila Z0 < 1,64

. H0 : ditolak apabila Z0 > 1,64


h. Menentukan nilai uji statistik (nilai T0)

Tanda Jenjang
X1 X2 Beda
Pasien Jenjang
sebelum sesudah X1-X2 + -

1 2750 2850 100 30 +30


2 2360 2380 20 11,5 +1,5
3 2950 2930 -20 11,5 -11,5
4 2830 2830 30 16,5 +16,5
5 2250 2860 50 25,5 +25,5
6 2680 2300 -20 11,5 -11,5
7 2720 2640 40 21,5 +21,5
8 2810 2760 -10 5,5 -5,5
9 2750 2800 -5 2 -2
10 2360 2850 15 8 +8
11 2950 2380 -25 14,5 -14,5
12 2830 2930 35 19 +19
13 2250 2860 60 28 +28
14 2680 2300 -35 19 -19
Tanda Jenjang
X1 X2 Beda
Pasien Jenjang
sebelum sesudah X1-X2
+ -

15 2720 2640 45 23,5 +23,5


16 2810 2760 -5 2 -2
17 2750 2850 105 31 +31
18 2360 2380 25 14,5 +14,5
19 2950 2930 -15 8 -8
20 2830 2860 65 29 +29
21 2250 2300 55 27 +27
22 2680 2640 -35 19 -19
23 2720 2760 45 23,5 +23,5
24 2810 2800 7 4 +4
25 2750 2850 110 32 +32
26 2360 2380 10 5,5 +5,5
27 2950 2930 -5 2 -2
28 2830 2860 40 21,5 +21,5

29 2250 2300 -20 11,5 -11,5

30 2680 2640 -30 16,5 -16,5

31 2720 2760 50 25,5 +25,5

32 2810 2800 -15 8 -8

Jumlah + 417,5 131


Kesimpulan
Karena Z = -2,19 < Z0,05 = 1,64, maka H0
diterima
Jadi, obat tidak memiliki efek terhadap
kapasitas pernapasan atau tidak memberikan
pengaruh terhadap kapasitas pernapasan.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai