Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATAKULIAH METODE PENELITIAN LANJUT

BIAS DAN PERANCU

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. I MADE WINARTA (1706095296)
2. DWI SUSILOWATI (1706010344)
3. NOVITA DWI ISTANTI (1706010400)
4. TATI SUMIATI (1706095402)

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN 2018
1. Perbedaan antara systematic error dan random error
Systematic error Random Error
1 Kesalahan yang berasal dari pengaruh- Random error berasal dari pengaruh
pengaruh yang dapat diketahui dengan faktor-faktor yang tidak dapat
pasti atau ditimbulkan oleh adanya faktor diperkirakan atau diprediksikan dan hanya
tetap yang mengakibatkan hasil bersifat sementara
pengujian cenderung lebih tinggi atau
lebih rendah dari nilai sebenarnya
2 Hasil pengukuran tidak sesuai dengan Terlalu banyak variasi antara hasil
keadaan sebenarnya pengukuran, presisi buruk atau sebaliknya
Misalnya : sphygmomanometer tidak Contohnya : ketika mengukur tekanan
dikalibrasi mengakibatkan hasilnya 10 darah seorang bapak hasil 140 mmhg,
mmhg lebih tinggi dibanding sebenarnya, idelanya adalah ketika diukur kembali
maka ketika mengukur teknanan darah hasilnya tidak jauh kisaran antara 137
seseorang yang tekanan darah sebenarnya sampai 143 mmhg.. tetapi ketika hasilnya
140 mmhg tetapi hasilnya adalah 150 sangat berbeda ini termasuk random error
mmhg, setiap orang yang dikur hasilnya
lebih tinggi 10 mmhg, hal tersebut
menunjukan hasil pengukurannya presisi
tetapi tidak akurat
Population

Representatif
Non Representative
sample
sampling
No systemtematic
Systematic bias
bias

Loss to follow up
Random sampling Selection
error (Selection out of the
(into The study)
study)

Cohort Study
Result = no Cohort or
Result = association Case control Study (Internal
association intervention
comparison)

Could the Control not


Did the study have Usually NO BIAS
association have representative of May introduce BIAS
POWER to detect an
arisen by change source population of Internal Validity it loss is not random
effect?
(CI/p-value) cases

Results can be
Result may not be
No (type II error) Yes (Type I error) biased to or away
GENERALISABLE
from the nul

Random and systematic selecton error and their Consequences for effect estimation
(Webb and bain, 2011, p 178)

2. Selection bias pada :


a. Desain Kasus Kontrol
Contohnya adalah Pada tahun 1974 publikasi data tentang hubungan antara
penggunaan reserpine dengan peningkatan risiko kanker payu dara. 3 artikel yang
mendukung hubungan tersebut dipublikasikan di Lancet pada september 1974. Salah
satu artikel yang ditulis oleh Heinonen et all, melaporkan bahwa “matched paired
Case control study” dilakukan pada pasien bedah di rumah sakit Helsinki. Wanita
yang kanker payu dara di bandingkan dengan wanita yang tanpa kanker payudara
yang menggunakan reserpine.
Persoalannya adalah metode pemilihan controlnya, penulis mengeluarkan (exlude)
wanita yang dioperasi : cholecystectomy, thyroidectomy for thyrotoxicosis, bedah
untuk penyakit ginjal dan operasi jantung, sympathectomy, cangkok vascular
(vascular graft). Pasien tersebut dikeluarkan karena pada saat penelitian, reserpine
salah satu obat yang sering digunakan jika dalam keadaan bahaya. Penulis
mempertimbangkan bahwa jika pasien tersebut dimasukan dalam penelitian maka
prevalens penggunakan reserpine pada kelompok kontrol akan semakin tinggi,
sehingga meskipun penggunaan reserpine meningkatkan kasus kaker payudara tetapi
kenaikan tersebut tidak terdeteksi. Penulis memilih kelompok kontrol dari prevalens
penggunaan reserpine rendah sedangkan yang berpotensi menggunakaan reserpine
dikeluarkan. Jika didalam kenyataannya bahwa penggunaan reserpine tidak
meningkatkan kejadian kanker payudara, tetapi dalam penelitian ini menunjukan hasil
yang berbeda antara kasus dengan kontrol karena penyeleksian pada kelompok
kontrol.
b. Desain Kohort
Selection bias (terkait rekrutment) akan berpengaruh terhadap estimasi efek. Misalnya
sebuah penelitian kohort terkait efek status ekonomi anak (SES) terhadap resiko
kecelakaan. Jika pada keluarga yang status ekonomi (SES)nya rendah menolak untuk
berpartisipasi maka pada kelompok ini akan keterwakilannya akan rendah pada total
kohort. Dalam situasi ini, pengukuran risiko kecelakaan amtara kelompok SES rendah
dan SES tiggi masih akurat. Tetapi jika pada keluarga yang SES rendah menolak
untuk ikut berpartisipasi dan memiliki anak yang tinggi resiko kecelakaannya maka
menyebabkan “under estimate effect” rendahnya SES yang mengalami kecelakaan
karena anak-anak yang berisiko kecelakaan pada kelompok SES tidak masuk dalam
penelitian ini.
Pada studi kohort, seleksi bias karena faktor rekrutment dan keterpaparan biasanya
bukan masalah besar pada validitas internal dalam percobaan klinik (clincal trial).
Karena didalam proses alokasinya adalah prediksi dan keputusan apakah memasukan
seseorang kedalam kelompok percobaan atau placebo
Pada studi kohort dan intervensi masalah yang paling penting harus dihindari atau
diminimalisir “selective losses” dari kohort atau kelompok studi. Bagaimanapun juga
panjangnya periode follow up, salah satu kriteria yang sangat penting dalam tingginya
kualitas penelitian harus memastikan bahwa semua partisipan dalam penelitian ini
dalam lengkap di follow up. Banyaknya partisipan yang “lost to follow up” dengan
status kesehatan yang tidak diketahui atau yang lainnya akan mengakibatkan hasil
penelitian yang bias.
3. Information bias pada :
Beberapa tipe dan sumber informasi bias diantaranya ;
1) Bias in abtracting record
2) Bias in interviewing
3) Bias from surrogate interviews
4) Surveillance bias
5) Recall bias
6) Reporting bias

a. Desain kasus kontrol


Recal bias adalah bentuk utama dari information bias dalam desain case control.
Masalah potensial yang sangat serius dalam desain kasus kontrol adalah recall bias.
Misalnya kita sedang meneliti tentang malformasi kongenitas dengan infeksi prenatal.
Dilakukan wawancara pada ibu-ibu dari anak-anak dengan malformasi kongenital
(kasus) dan ibu dari anak-anak tanpa malformasi (kontrol). Setiap ibu ditanya tentang
infeksi yang ibu alami selama kehamilan. Seorang ibu yang memiliki anak dengan
cacat lahir sering mencoba mengidentifikasi beberapa kejadian tidak biasa yang
terjadi selama kehamilannya dengan anak itu. Dia ingin tahu apakah kelainan itu
disebabkan oleh sesuatu yang dia lakukan. Ibu tersebut bahkan dapat mengingat suatu
peristiwa seperti infeksi pernapasan riangan dan lainnnya. Sementara ibu dari seorang
anak tanpa cacat lahir mungkin tidak menyadari kejadian infeksi selama kehamilan.
Hal tersebut sebagai recall bias.
Recall bias is the main form of information bias in case-control studies
A more serious potential problem in case control studies is that a recall bias. Suppose
that we are studying the possible relationship of congenital malformations to prenatal
infections. We conduct a case control study and interview mothers of children with
congenital malformations (case) and mothers of children without malformations
(control). Each mother is questioned about infections she may have during the
pregnancy.
A mother who has had a child with a birth defect often tries to identify some unusual
event that occured during her pregnancy with that child. She want to know whether
the abnormality was caused by something she did. Why did it happen? Such a mother
may even recall an event, such as a mild respiratory infection, that a mother of a child
without a birth defect may not even notice or may as recall bias.

b. Desain Kohort
1) If the quality and extent of information obtained is different for exposed persons
that for nonexposed persons, a significant ias can be introduced. This is
particularly likely to occur in historical cohort studies, in which information is
obtained from past records. As we discussed in connection with randomized trials,
in any cohort study, it is essential that the quality of the information obtained be
comparable in both exposed and nonexposed individuals
2) If the person who decides whether diasese has developed in each subject also
know whether that subject was exposed, and if that person is aware of the
hypothesis being tested, that person’s judgement as to whether the disease
developed may be biased by that knowledge. This problem can be addressed by
masking the person who is making the disease assesment and also by determining
whether this person was, in fact, aware of each subject’s exposure status
3) As in any study, if the epidemiologists and statisticians who are abalyzing the
data have strong preconceptions, they may unintentionally introduce their biases
into their data analyses and into their interpretation of the study findings

4. Perbedaan Differential misclassification dan non differential misclassification


Differential misclassification Non Differential misclassification
Kesalahan klasifikasi dimana Hasil dari ketidaktelitian yang ditandai dengan
kesalahan memasukan bagaimana informasi diperoleh dari setiap
kasus/kontrol atau terpajan/ kelompok studi-baik pada kelompok kasus dan
tidak terpajan dalam kelompok kontrol ataupun pada terpajan dan tidak terpajan
studi yang berbeda Result from degree of inaccuracy that
The rate of misclassification characterized how information is obtained from
differs indifferent study group any study group-either case and controls or
exposed and nonexposed person
Contoh Contoh
Wanita yang memiliki bayi Orang yang tidak menderita penyakit dan rendah
dengan malformasi cenderung keterpaparannya tetapi dalam penelitian dimasukan
mengingat kejadian infeksi kedalam kelompok menderita penyakit
ringan yang terjadi selama
kehamilan daripada ibu yang That is, people without the disease have much less
memiliki bayi normal. Hal ini exposure that do people with the diases.
bisa mengakibatkan
misclassification differential
sehubungan dengan infeksi
prenatal. Dalam kasus yang
tidak terpajan salah
diklasifikasian sebagai
kelompok kontrol yang
terpapar.
Women who had a baby with a
malformation tended to
remember more mild infections
that occured during their
pregnancies than did mothers
of normal infants. Thus, there
was a tendency for differential
misclassification in regard to
prenatal infection, in that
unexposed cases were
misclassified as exposed that
were enexposed controls

5. Counfonding dan contohnya

Anda mungkin juga menyukai