n
Bila Deviasi Standar populasi tidak diketahui s
sehingga rumusnya menjadi :
s
μ X Z0,025 Es 3
n
Bila populasi terbatas (N )
σ Nn
μ X Z0,025 Es 4
n N 1
Atau
s Nn
μ X Z0,025 Es 5
n N 1
Bila sampel kecil Z t , dengan memperhatikan
d.f tertentu (d.f pada dasarnya sama dengan penyebut
dalam menghitung deviasi standar, mis : n-1; n1+n2-2)
σ
μ X t 0,025;df Es 6
n
atau
s
μ X t 0,025;df Es 7
n
σ Nn
μ X t 0,025;df Es 8
n N 1
atau
s Nn
μ X t 0,025;df Es 9
n N 1
ESTIMASI terhadap Proporsi Populasi (P)
P(1 P)
P p Zα Es 10
2 n
Di mana p = x/n
P(1 P) N n
P p Zα Es 11
2 n N 1
Bila juga memperhatikan koreksi kontinuitas (estimasi
secara lebih cermat), karena ada perubahan sifat distribusi
(dari distribusi diskrit menjadi distribusi kontinyu),
maka :
1 P(1 P) N n
P p Zα Es 12
2n 2 n N 1
1 1
μ 1 μ 2 X1 X 2 Z α σ Es 14
2 n1 n 2
Bila 1= 2 tidak diketahui, bisa diganti dengan deviasi
standar gabungan (sp) yang rumusnya :
sp
(X 1i X1 ) (X 2i X 2 )
2 2
Es 15
n1 n 2 2
atau
1 1
μ1 μ 2 X1 X 2 Zα sp
2 n1 n 2
Bila 1 2 (tetapi tidak diketahui) maka langsung dapat
digunakan deviasi standar dari masing-masing sampel
s1 dan s2 , sehingga rumusnya menjadi :
2 2
s s
μ 1 μ 2 X1 X 2 Z α 1
2
Es 17
2 n1 n 2
P1 (1 P1 ) P2 (1 P2 )
P1 P2 (p1 p 2 ) Zα Es 19
2 n1 n2
Bila P1 dan P2 tidak diketahui maka dapat digunakan
proporsi sampel gabungan dengan rumus
x1 x 2 Es 20
n1 n 2
Atau langsung menggunakan proporsi masing-masing
sampel p1 dan p2
sebesar
dan
n = besar sampel.
Besar sampel dan ketepatan estimasi.
d d
0
Dari rumus estimasi terhadap yang berikut
σ
μ X Z α/2 Es 21
n
kita dapat menentukan lebar interval, dengan dan
yang tertentu, melalui pengaturan terhadap
besaran sampel.
Misalnya lebar interval yang diharapkan sebesar
2d dari statistiknya, maka
σ
d Zα/2 Es 22
n
sehingga
Es 23
2 2
Zσ
n 2
d
Bila rumus estimasi terhadap proporsi adalah
P(1 P)
P p Zα Es 24
2 n
maka
Z P(1 P)
2
n 2
Es 25
d
Contoh soal 1:
Dari suatu sampel acak sebesar 36, diperoleh
rata2 berat badan sebesar 45 kg dan deviasi
standar sebesar 24 kg. buat interval keyakinan
98% bagi rata2 populasinya.
Diketahui : n = 36;X =45 kg; s = 24 kg.
Ditanya : CI 98% bagi µ?
Jawab : α = 2%, karena CI 98% n = 36 sampel besar Z
ơ tidak diket s N = ? N = tidak terbatas tidak
perlu faktor koreksi terbatasnya populasi.
Jadi CI 98% bagi µ adalah
s
μ X Z 0,01
n
= 45 ± 2,33 (24)/(6)
= 45 ± 9,32
Jadi CI 98% bagi µ adalah 35,68 ≤ µ≤ 54,32
Contoh soal 2 :
s N n
X Z 0, 025
n N 1
= 1.076,39 53,10
Jadi CI 95 % bagi adalah : 1.023,29 1.129,49
Contoh soal 3:
1 1
μ A μ B X A X B t α ;df Sp
2 nA nB
sp = 1,448
μA – μB = (4,5 – 6,0) ± 2,42*1,448*√((1/20 + 1/24))
= - 1,5 ± 1,06
Jadi CI 98% bagi μA – μB adalah
-2,56 < (μA – μB) < - 0,44
H0 ditolak.
Berarti ada perbedaan secara sangat nyata rata-rata
pendapatan keluarga antara kota A dan kota B.
Jawaban Contoh soal 3
Diket : n = 200 p = 0,4
Ditanya: P = ?
Jawab : α tidak diketahui, diasumsikan α = 5%
Populasi kelinci tidak diket N tidak terbatas
perubahan distribusi koreksi kontinuitas
CI 95% bagi P adalah
1 P(1 P)
P p Zα
2n 2 n
1 0,5(1 0,5)
P 0,4 1,96
400 200
P = 0,4 ± 0,0025 ± 0,0693