Referat ini dibuat untuk melengkapi persyaratan mengikuti kepaniteraan klinik senior (KKS) di
bagian ilmu kedokteran kulit dan kelamin di RSUD Dr.RM. Djoelham Binjai
Disusun Oleh:
102119079
Pembimbing :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala
hikmat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Refarat dengan
judul “URETRITIS NON SPESIFIK” yang diajukan sebagai persyarat untuk
mengikuti KKS Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................i
KATA PENGATAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
2.1 Definisi................................................................................................................3
2.2 Etiologi................................................................................................................3
2.3Epidemiologi ........................................................................................................4
2.5 Diagnosis..............................................................................................................6
2.11 Komplikasi........................................................................................................13
2.12 Prognosis..........................................................................................................14
2.13 Profesionalisme.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
uretra termasuk disuria serta dijumpainya pewarnaan Gram pada uretra >10
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
2018).
2.3 Epidemiologi
Amerika Serikat dengan prevalensi tertinggi terjadi pada wanita di usia 15-
2015).
menggunakan kondom.
2.5.1 Anamnesis
antara lain :
mendapat IMS
adalah adanya duh tubuh uretra dan eritema pada orifisium uretra
eksterna.Pada beberapa kasus, hasil pemeriksaan bisa normal.Uretritis non-
gonore cenderung memiliki duh tubuh mukoid atau jernih dan lebih sedikit
2018).
a. Pewarnaan Gram
IGNS(Satryo, 2017).
pemeriksaan yaitu :
2.6 Patogenesis
(Bima, 2015):
2.7 Patofisiologi
Patofisiologi uretritis non-gonore utamanya melibatkan infeksi.Infeksi
melalui sekret atau duh tubuh terhadap sel epitel kolumnar mukosa uretra.
menyebabkan radang pada uretra. Gejala yang muncul berupa duh tubuh
1. Gonore
uretra pada pria dan endoservik pada wanita. Gonore sering ditularkan
Infeksi pada salah satu bagian dari sistem urine, ginjal, kandung
air kecil, nyeri saat buang air kecil, dan ada darah dalam urine. Infeksi
demam(Pardede, 2016).
2.9 Penatalaksanaan
Tidak ada
9.2 Farmakologi
tentunya adalah untuk membasmi bakteri. Maka dari itu memberikan obat-
per oral selama 7 hari. Obat pilihan lain: Erythromycin base 4x500 mg per
oral selama 7 hari Atau Erythromycin ethyl succinate 4x800 mg per oral
selama 7 hari Atau Levofloxacin 1x500 mg per oral selama 7 hari Atau
ibuprofen(Harningtyas, 2017).
2.10 Edukasi dan Komunikasi
dan reproduksi.
6. Hindari paparan bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada uretra,
seperti deterjen.
seksual, beri tahu pasangan atau pihak lain yang berisiko terkena
infeksi(Satryo, 2017).
2.11 Komplikasi
1. Bartholinitis.
2. Proktitis.
4. Sistitis(Pardede, 2016)
2.12 Prognosis
2.13 Profesionalisme
Membantu mengontrolkesembuhan pasien dengan pemberian obat dan
KESIMPULAN
urin dari kandung kemih ke luar).Pada wanita umumnya asimtomatik, lebih sering
terjadi di serviks, bila disertai dengan gejala, maka gejala yang ditimbulkan sangat
ringan.Apabila ada keluhan, bisanya berupa keluarnya duh tubuh vagina berwarna
kekuningan, disuria ringan & sering berkemih, nyeri daerah pelvis, dyspareunia.
Perbanyak konsumsi cairan., Usahakan untuk buang air kecil setelah melakukan
hubungan seksual, Hindari atau kurangi makanan yang bersifat asam., Hindari
paparan bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada uretra, seperti
deterjen., Lindungi pasangan Anda. Jika Anda telah terdiagnosis infeksi menular
seksual, beri tahu pasangan atau pihak lain yang berisiko terkena infeksi.