Anda di halaman 1dari 65

SKRIPSI

IDENTIFIKASI SPESIES CANDIDA PADA URINE IBU HAMIL

Oleh :
AISYAH MUTIARA LANGIT BIRU DAMANIK
NIM: 130100219

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara


IDENTIFIKASI SPESIES CANDIDA PADA URINE IBU HAMIL

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh:

AISYAH MUTIARA LANGIT BIRU DAMANIK

NIM: 130100219

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Identifikasi Spesies Candida Pada Urine Ibu Hamil

Nama : Aisyah Mutiara Langit Biru Damanik


NIM : 130100219

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. dr. Imam Budi Putra, MHA, Sp.KK Dr. dr. Dina Keumala Sari, MG, Sp.GK
NIP. 196507252005011001 NIP. 197312212003122001
Ketua Penguji Anggota Penguji

Dr. dr. Fidel Ganis Siregar, M.Ked(OG), Sp.OG(K) dr. Feby Yanti Harahap, M.Ked(PA), Sp.PA
NIP. 196405301989031019 NIP. 197501202003122001
Medan, Desember 2016
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K)


NIP. 196605241992031002

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Latar Belakang : Infeksi jamur pada dinding vagina oleh spesies Candida,
disebut Kandidiasis vulvovaginal (KVV). Salah satu faktor risiko KVV adalah ibu
hamil, dimana komplikasi pada ibu hamil yang mengalami KVV dapat berupa
abortus, kelahiran premature dan kandidiasis korioamnionitis. Infeksi Candida
pada vagina mempunyai gejala klinis yang salah satunya adalah timbulnya
keputihan yang tidak normal.
Tujuan : Mengidentifikasi spesies Candida pada urine ibu hamil.
Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan rancangan potong
lintang (cross sectional). Penelitian ini mendeskripsikan spesies Candida pada 30
urine ibu hamil pada Puskesmas Padang Bulan. Penelitian ini dilakukan dengan
menampung urine lalu dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi FK USU untuk
dilakukan kultur dan pewarnaan.
Hasil : Berdasarkan analisis pada 30 responden, usia responden 40% adalah 26-30
tahun, 40% berpendidikan SMA, 73.3% adalah ibu rumah tangga, 70% adalah
multigravida dan sebanyak 70% responden tidak menggunakan pembersih vagina.
Spesies Candida yang ditemukan pada urine ibu hamil yaitu, 16.7% adalah
Candida albicans. Spesies Candida terbanyak terdapat pada urine ibu hamil
sebanyak 60% berada di trimester 2. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa
spesies Candida yang paling banyak ditemukan adalah Candida albicans.

Kata Kunci : Candida, ibu hamil, urine

ii

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

Background : Mycosis infection by Candida spesies located in vagina is


commonly named as Vulvovaginal Candidiasis (VVC). One of the predisposing
factor of the vulvovaginal candidiasis is women in her pregnancy, whereas the
complication of it can be abortion, premature birth of the baby and candidialis
chorioamnionitis. One of the clinical symptom of vulvovaginal candidiasis is an
abnormal discharge of fluor albus.
Objective : The aim of the study is to identify the spesies of Candida from the
urine of pregnant women.
Methode : This descriptive study was observational with cross sectional design.
This study describes the spesies of Candida in 30 examination of the urine of
pregnant women in Public Health Centre in Padang Bulan, then the urine is
examine in Microbiology Laboratorium in Medical Faculty of University of North
Sumatra.
Result : Based on the analysis on 30 respondents, 40% of respondents age is in
the range of 26-30 years, 40% with high school education, 73.3% is a housewife,
70% is multigravida and 70% of respondents not using vaginal cleaner. The
Candida species are found in pregnant's urine are, 16.7% is Candida albicans.
Candida species are the highest in the urine of pregnant women 60% are in their
second trimester.
Conclusion : From the result, we can conclude that the most Candida’s spesies is
Candida albicans.

Keywords : Candida, pregnant women, urine

iii

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik.
Adapun laporan hasil penelitian dengan judul “Identifikasi Spesies Candida Pada
Urine Ibu Hamil” ini disusun sebagai tugas akhir serta sebagai syarat untuk
memperoleh gelar sarjana kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, tidak jarang kesulitan penulis
hadapi, tetapi berkat bimbingan, bantuan, nasihat, dan saran dari berbagai pihak,
penulis dapat menyelesaikannya dengan baik. Penulis ingin menyampaikan terima
kasih kepada kedua orang tua yang tersayang, Ahmad Taufan Damanik dan Sri
Eni Purnamawati serta adik yang selalu membanggakan, Guntur Mahardika Iman
Mohammad Damanik yang sudah memberikan semangat terbesar kepada penulis,
memberikan dukungan baik moriil dan materiil serta memotivasi penulis dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang sudah turut serta membantu penulis selama
pembuatan laporan hasil karya tulis ilmiah ini, diantaranya:
1. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. dr. Imam Budi Putra, MHA, Sp.KK dan Dr. dr. Dina Keumala Sari, MG,
Sp.GK selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan bimbingan,
dukungan, nasihat, ide, serta masukan sehingga laporan hasil karya tulis
ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.
3. Dr. dr. Fidel Ganis Siregar, M.Ked(OG), Sp.OG (K) dan dr. Feby Yanti
Harahap, M.Ked(PA), Sp.PA selaku dosen penguji, yang telah memberikan
berbagai kritik dan saran untuk tercapainya kesempurnaan karya tulis ilmiah
ini.
4. Ibu Rafidah S.Si dan Bang Bambang yang sudah membantu penulis
melakukan penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK USU
5. Dokter, perawat dan petugas Puskesmas Padang Bulan, Ibu Nuraini Mustafa,
Om Alim dan Bu Rosni Alizar yang telah banyak membantu peneliti di

iv
Universitas Sumatera Utara
lapangan dalam proses pengumpulan data. Ibu-ibu hamil yang telah dengan
senang hati membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian ini.
6. Rekan-rekan, sahabat, dan senior yang setia membantu mengambil spesimen
dan senantiasa bersedia bertukar pendapat: Muhammad Taufik Hidayat S.Pd,
Sari Meuthia Dewi Tarigan, S.Ked, Ananda Rizky Saleh Siregar, Atiqah
Aldria Ulfa, Dina Silvana, Endang Rahmadhani, Fauzan Azima Dalimunthe,
Hana Fauziah, Hanifah Dwi Pratiwi, Naufi Aprisa, Nita Aulia Nadana,
Rafiqatul Fadillah Sitompul, Rizka Deliana, Sari Shafadena Siregar, dan
Muhammad Malik Abdillah.
7. Teman kelompok bimbingan penelitian, Jemsly Maju Joel Simanjuntak,.
Teman-teman seperjuangan mencari jamur, Ok.Muhammad Al Hafiz,
Michaela Darlene, Diwakkaran Sekaran, Febrianty yang sudah membantu
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini bersama-sama.
8. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas
segala bantuan yang diberikan dalam proses penelitian dan penyusunan karya
tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna,
baik dari segi materi maupun tata cara penulisan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritikan yang membangun demi perbaikan karya tulis
ilmiah ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai sumbansgsih
pada perkembangan ilmu pengetahuan terutama pada bidang kedokteran.

Medan, Desember 2016


Penulis,

Aisyah Mutiara Langit Biru Damanik

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. i
ABSTRAK ................................................................................................. ii
ABSTRACT ................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL...................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
1.3.1. Tujuan Umum ................................................................ 3
1.3.2. Tujuan Khusus................................................................ 3
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 3
1.4.1. Bagi Tenaga Medis/Institusi Kesehatan ......................... 3
1.4.2. Bagi Masyarakat ............................................................. 3
1.4.3. Manfaat Keilmuan .......................................................... 4
1.4.4. Bagi Peneliti Selanjutnya ............................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 5


2.1. Kandidiasis Vulvovaginal ........................................................ 5
2.1.1. Definisi ........................................................................... 5
2.1.2. Etiologi ........................................................................... 5
2.1.3. Morfologi dan Identifikasi ............................................. 6
2.1.4. Faktor Predisposisi ......................................................... 7
2.1.4.1. Pada Kehamilan................................................. 8
2.1.5. Patogenesis ..................................................................... 8
2.1.6. Gejala Klinis ................................................................... 10
2.1.7. Diagnosa ......................................................................... 10
2.1.8. Penatalaksanaan ............................................................. 11
2.1.9. Diagnosis Banding ......................................................... 13
2.1.10. Prognosis ...................................................................... 13
2.1.11. Pencegahan ................................................................... 13

vi

Universitas Sumatera Utara


BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP ............... 14
3.1. Kerangka Teori......................................................................... 14
3.2. Kerangka Konsep ..................................................................... 14

BAB 4 METODE PENELITIAN ............................................................. 15


4.1. Jenis Penelitian ......................................................................... 15
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 15
4.2.1. Waktu Penelitian ............................................................ 15
4.2.2. Tempat Penelitian ........................................................... 15
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 15
4.3.1. Populasi Penelitian ......................................................... 15
4.3.2. Sampel Penelitian ........................................................... 15
4.3.3.Kriteria Inklusi ................................................................ 16
4.3.4. Kriteria Eksklusi ............................................................. 16
4.4. Teknik Pengambilan Sampel.................................................... 16
4.5. Definisi Operasional................................................................. 16
4.5.1. Ibu Hamil........................................................................ 16
4.5.2. Candida sp ...................................................................... 16
4.5.3. Pewarnaan Gram ............................................................ 17
4.5.4. Kultur Jamur................................................................... 17
4.5.5. Usia Kehamilan .............................................................. 17
4.5.6. Diabetes Melitus............................................................. 18
4.5.7. Antibiotik Jangka Lama ................................................. 18
4.6. Bahan dan Cara Kerja .............................................................. 18
4.6.1. Pengambilan Bahan ........................................................ 18
4.6.2. Pemeriksaan Laboratorium ............................................ 19
4.6.3. Pembacaan dan Interpretasi Hasil .................................. 19
4.7. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 20
4.8. Pengolahan dan Analisis Data .................................................. 20

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 21


5.1. Hasil Penelitian ........................................................................ 21
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................ 21
5.1.2. Karakteristik Responden ................................................ 21
5.1.2.1. Usia.................................................................... 21
5.1.2.2. Tingkat Pendidikan ........................................... 22
5.1.2.3. Pekerjaan ........................................................... 22
5.1.2.4. Jumlah Kehamilan ............................................. 23
5.1.2.5. Penggunaan Pembersih Vagina ......................... 23

vii

Universitas Sumatera Utara


5.1.3. Hasil Analisa Data .......................................................... 23
5.1.3.1. Pewarnaan Gram Urine ..................................... 23
5.1.3.2. Distribusi Spesies Hasil Kultur ......................... 24
5.1.3.3. Distribusi Spesies Jamur Berdasarkan Usia
Kehamilan ......................................................... 24
5.2. Pembahasan .............................................................................. 25
5.2.1.Analisa Karakteristik Responden .................................... 25
5.2.2. Analisa Hasil Pewarnaan dan Kultur ............................. 25

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 27


6.1. Kesimpulan .............................................................................. 27
6.2. Saran......................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 28


LAMPIRAN

viii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1. Terapi Azole pada Kandidiasis Vulvovaginalis ....................... 12


Tabel 5.1. Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia .......................... 22
Tabel 5.2. Distribusi subjek penelitian berdasarkan tingkat pendidikan .. 22
Tabel 5.3. Distribusi subjek penelitian berdasarkan pekerjaan ................. 22
Tabel 5.4. Distribusi subjek penelitian berdasarkan frekuensi kehamilan 23
Tabel 5.5. Distribusi subjek penelitian berdasarkan penggunaan
Pembersih vagina ..................................................................... 23
Tabel 5.6. Distribusi hasil pewarnaan gram pada urine ibu hamil ............ 24
Tabel 5.7. Distribusi hasil kultur urine ibu hamil ..................................... 24
Tabel 5.8. Distribusi hasil kultur urine ibu hamil berdasarkan usia
kehamilan................................................................................. 24
Tabel 5.9. Distribusi spesies jamur berdasarkan pemakaian pembersih
vagina....................................................................................... 25

ix

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1. Morfologi dan Kultur Candida albicans ................................ 7

Gambar 2.2. Tunas Ragi, Pseudohifa dan Germ tube ................................. 7

Gambar 2.3. Oral Kandidiasis dan Kandidiasis Mukokutaneus ................. 8

Gambar 2.4. Mekanisme Patogenesitas Candida albicans ......................... 9

Gambar 3.1. Kerangka Teori ....................................................................... 14

Gambar 3.2. Kerangka Konsep ................................................................... 14

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR SINGKATAN

AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim


Candida sp : Candida spesies
FK : Fakultas Kedokteran
KOH : Kalium Hidroksida
KVV : Kandidiasis Vulvovaginalis
SDA : Sabouraud Dextrose Agar
USU : Univeritas Sumatera Utara
WHO : World Health Organization

xi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup


Lampiran 2. Lembar Penjelasan
Lampiran 3. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Lampiran 4. Lembar Status Penelitian
Lampiran 5. Surat Ethical Clearence
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian dari FK USU ke Dinas Kesehatan
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian dari FK USU ke Laboratorium
Mikrobiologi FK USU
Lampiran 8. Surat Keterangan Selesai Riset dari Puskesmas Padang Bulan
Lampiran 9. Surat Keterangan Selesai Riset dari Laboratorium
Mikrobiologi FK USU
Lampiran 10. Gambar Saat Melakukan Pengumpulan Sampel
Lampiran 11. Gambar Saat Pemeriksaan di Laboratorium
Lampiran 12. Gambar Makroskopis Hasil Kultur
Lampiran 13. Gambar Mikroskopis Pewarnaan Gram
Lampiran 14. Data Primer Subjek Penelitian

xii

Universitas Sumatera Utara


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Spesies Candida merupakan organisme yang dapat menginfeksi kulit, kuku,
membran mukus dan saluran pencernaan, tetapi dapat juga mengakibatkan infeksi
sistemik.1 Candida merupakan mikrobiota yang normal, sehingga pada individu
yang sehat tidak menyebabkan penyakit, karena pertumbuhannya ditekan oleh
mikrobiota lainnya. Namun, jika ada yang mengganggu mikrobiota normal,
Candida mungkin berkembang biak dengan cepat dan dengan mudah berpenetrasi
ke dalam jaringan menghasilkan kandidiasis.2Candida sp. merupakan jamur yang
paling sering menyebabkan infeksi oportunistik pada manusia,3 yang disebut
kandidosis atau kandidiasis. Kandidosis adalah penyakit jamur, yang bersifat akut
atau subakut disebabkan oleh spesies Candida, dimana infeksi didominasi oleh
spesies Candida albicans.4
Infeksi jamur pada dinding vagina yang disebabkan oleh spesies Candida
albicans dan ragi (yeast) lain dari spesies Candida, disebut Kandidiasis
vulvovaginal (KVV). Infeksi Candida ini dapat terjadi karena perubahan kondisi
vagina seperti perubahan pH vagina, gangguan metabolisme, kerusakan jaringan
dan perubahan gaya hidup sehingga sel ragi akan berkompetisi dengan flora
normal dan menjadi kandidiasis.5
Infeksi Candida albicans pada vagina mempunyai gejala klinis yang salah
satunya adalah timbulnya keputihan yang tidak normal dengan ciri-ciri antara lain,
jumlahnya banyak, timbul terus-menerus, warnanya berubah disertai adanya
keluhan (seperti gatal, panas, nyeri) serta berbau (apek, amis, dsb). Insiden Ibu
hamil dengan gejala keputihan merupakan salah satu ciri dari kandidiasis. 6 Hal ini
dikarenakan Candida biasa terdapat pada vagina yang terekspos dengan estrogen,
sehingga pada kehamilan terjadi peningkatan kerentanan terhadap infeksi
Candida, terutama pada trimester ketiga. Hal ini dikarenakan pada ibu hamil
terjadi peningkatan kadar hormon reproduksi, yaitu estrogen yang menyebabkan

Universitas Sumatera Utara


2

konsentrasi glikogen yang tinggi pada epitel vagina sehingga menjadi substrat
yang baik (karbon) untuk pertumbuhan jamur Candida dan peningkatan estrogen
akan meningkatkan perlengketan sel-sel jamur pada mukosa vagina.7 KVV pada
ibu hamil meningkatkan risiko untuk mengalami komplikasi seperti aborsi,
kelahiran premature, korioamnitis candida dan lain-lain.8 Hal ini dibuktikan
dengan ditemukannya Candida pada urine paling sedikit dijumpai > 103 yeast
colonies/ml saat di kultur.9
Menurut WHO Tahun 2009 bahwa di Amerika 31,6% ibu hamil mengalami
keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Di Indonesia,
berdasarkan hasil penelitian tahun 2007 di 8 kota besar yaitu Jakarta, Bandung,
Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Medan, Banjarmasin dan Makasar dengan
mengambil sampel sebanyak 1000 orang ibu hamil ditemukan 823 orang (82,3%)
yang mengalami keputihan.10 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widarti
tahun 2009 dengan judul Identifikasi Candia albicans pada usap vagina ibu hamil
di poliklinik kebidanan dan penyakit kandungan rumah sakit haji makasar
menyebutkan bahwa 60% dari 15 ibu hamil yang memeriksakan diri di rumah
sakit tersebut positif terinfeksi Candida albicans.11 Selain itu menurut penelitian
yang dilakukan oleh Atmasari pada tahun 2011 dengan judul identifikasi Candida
albicans pada cairan vagina ibu hamil di klinik praktek bidan dengan metode
germ tube menyebutkan bahwa dari 30 sampel spesimen cairan vagina ibu hamil,
20 sampel dinyatakan positif terinfeksi Candida sp dan 85% diantaranya
disebabkan oleh Candida albicans. Penelitian pada tahun 2004 oleh Andriani dkk
di Surabaya didapatkan penyebab kandidiasis vulvovaginalis adalah Candida
albicans 34,8% dan Candida non-albicans 65,2% (Candida tropicalis 41,3%,
Candida glabrata 17,4%, Candida guilliermondii, Candida kefyr dan Candida
stellatoidea masing-masing 2,2%).5
Sekitar 75 % dari semua wanita hamil mengalami setidaknya satu episode dari
KVV selama hidup mereka dan 50 % dari mereka menderita peristiwa berulang. 1
Insiden KVV adalah dua kali lipat ditrimester ketiga kehamilan dan multigravida
menderita KVV lebih signifikan dari primigravida.12

Universitas Sumatera Utara


3

KVV adalah penyebab penting pada morbiditas ibu hamil. KVV dapat
menyebabkan aborsi, korioamnionitis kandida dan kelahiran prematur. Neonatus
prematur sangat terancam oleh infeksi jamur secara umum karena sistem
kekebalan tubuh mereka yang belum matang. Saat kelahiran, penularan dapat
terjadi dari vagina ibu yang terinfeksi untuk bayi baru lahir, sehingga
menimbulkan infeksi kongenital.13
Pada sebagian besar literature mengatakan bahwa dominasi infeksi Candida
pada ibu hamil adalah dari spesies Candida albicans namun pada beberapa
penelitian lain menyatakan bahwa dominasi spesies non-albicans juga dapat
mendominasi. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pertumbuhan spesies lain dari
Candida yang perlu diteliti lebih lanjut.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti berminat untuk melakukan
penelitian tentang “Identifikasi Spesies Candida Pada Urine Ibu Hamil.”

1.2 Rumusan Masalah


Apakah dijumpai spesies Candida pada urine ibu hamil?

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi spesies Candida pada urine ibu hamil di Puskesmas Padang
Bulan.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui spesies Candida berdasarkan usia kehamilan pada urine ibu
hamil.
2. Mengetahui spesies Candida berdasarkan pemakaian pembersih vagina pada
urine ibu hamil

Universitas Sumatera Utara


4

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Tenaga Medis/ Institusi Kesehatan
Dapat menjadi informasi pada tenaga medis tentang spesies Candida pada
urine ibu hamil.

1.4.2 Bagi Masyarakat


Sebagai sumber informasi bagi masyarakat bahwa kehamilan merupakan salah
satu faktor risiko terjadinya kandidiasis vaginalis dan pada wanita hamil yang
mengalami kandidiasis vaginalis agar segera melakukan penatalaksanaan dengan
dokter.

1.4.3 Manfaat Keilmuan


Menambah khasana ilmu pengetahuan tentang kandidiasis vaginalis pada ibu
hamil.

1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya


Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data bagi peneliti selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kandidiasis Vulvovaginal (Kandidiasis Vaginitis)


2.1.1 Definisi
Kandidiasis vulvovaginalis (KVV) adalah infeksi jamur yang bersifat akut
atau subakut pada mukosa vagina dan vulva yang disebabkan oleh Candida
albicans dan ragi (yeast) lainnya dari spesies Candida.3,4 Infeksi Candida terjadi
karena perubahan kondisi vagina. Sel ragi akan berkompetisi dengan flora normal
sehingga terjadi kandidiasis. Pada keadaan in dapat menyebabkan gatal-gatal pada
kelamin, bau dan keputihan.5

2.1.2 Etiologi
Genus Candida terdiri dari lebih dari 200 spesies dan merupakan spesies ragi
yang sangat beragam dimana pada genus ini tidak ada siklus seksual. Hanya
beberapa spesies yang menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu: Candida
albicans, Candida (Torulopsis) glabrata, Candida parapsilosis, Candida
tropicalis, Candida krusei, Candida kefyr, Candida guilliermondii, Candida
lusitaniae, Candida stellatoidea, dan Candida dubliniensis.14
Selain menyebabkan infeksi, Candida diketahui dapat hidup sebagai komensal
dalam tubuh manusia dan dapat berubah menjadi patogen bila keadaan
menguntungkan, misalnya pada pasien immunocompromised. Spesies yang paling
sering menimbulkan infeksi superfisial maupun sistemik pada manusia adalah
Candida albicans yaitu sekitar 70-80%, diikuti oleh Candida tropicalis sekitar 30-
40%.15 Namun yang menjadi penyebab KVV adalah Candida albicans yaitu
sekitar 85-90%. Sisanya disebabkan oleh spesies non albicans, yang tersering
adalah Candida glabrata atau Torulopsis glabarata.4
Secara taksonomi menurut Berkhout (1923), klasifikasi ilmiah Candida adalah:
Kingdom : Fungi
Filum : Ascomycota

Universitas Sumatera Utara


6

Subfilum : Saccharomycotina
Kelas : Saccharomycetes
Ordo : Saccharomycetales
Famili : Saccharomycetaceae
Genus : Candida
Infeksi superfisial sering didapat dari lingkungan (acquired) dan bertanggung
jawab yang cukup besar untuk morbiditas. Sebaliknya, infeksi Candida yang
sistemik, yang lebih mendalam dan invasif, biasanya bermula pada infeksi
nosokomial.22

2.1.3 Morfologi dan Identifikasi


Di dalam kultur atau jaringan, Candida sp. tumbuh sebagai sel ragi berbentuk
oval dan bertunas (ukuran 3-6µm). Candida sp. juga membentuk pseudohifa
ketika tunas-tunasnya terus bertumbuh, tetapi gagal melepaskan diri sehingga
menghasilkan rantai-rantai sel panjang yang bertakik atau menyempit pada lokasi
penyekatan di antara sel. Tidak seperti spesies Candida yang lain, Candida
albicans bersifat dimorfik, selain ragi dan pseudohifa, Candida albicans juga
dapat menghasilkan hifa sejati. Di medium agar atau dalam 24 jam di suhu 37 0C
atau suhu ruang, Candida sp. membentuk koloni lunak berwarna krem dengan bau
beragi. Pseudohifa tampak sebagai sebentuk pertumbuhan di bawah permukaan
agar. Ada dua uji morfologi sederhana yang dapat membedakan Candida
albicans, patogen yang paling umum, dengan spesies Candida yang lain. Setelah
diinkubasi di dalam serum selama sekitar 90 menit pada suhu 37 0C, sel ragi
Candida albicans akan mulai membentuk hifa sejati atau tabung-tabung tunas,
dan di atas medium yang kurang bernutrisi, Candida albicans menghasilkan
klamidospora bulat berukuran besar. Uji asimilasi dan fermentasi gula dapat
digunakan untuk memastikan identifikasi dan mengkhususkan isolat Candida
yang lebih umum, seperti Candida tropicalis, Candida parapsilosis, Candida
guilliermondii, Candida kefyr, Candida krusei, dan Candida lusitaniae, di antara
patogen ini, Candida glabrata tergolong unik karena hanya menghasilkan sel ragi
tanpa ada bentuk pseudohifa.17

Universitas Sumatera Utara


7

Gambar 2.1 Morfologi dan kultur. Pewarnaan gram pada preparat yang
menunjukkan Candida albicans, gram positif, budding (tunas), ragi
oval dengan diameter kira-kira 5µ. Gram positif pseudohifa sering
ditemukan, sesekali ditemukan septa mycelia. 18

Gambar 2.2 (a) tunas ragi dan pseudohifa pada jaringan atau exudat. (b)
Pseudohifa dan klamidospora pada kultur 20oC. (c) Germ tube pada
suhu 37oC.19

2.1.4 Faktor Predisposisi


Diabetes, kehamilan, terapi progesteron, dan pengobatan antibiotik intensif
yang mengeleminasi flora normal, tingginya penggunaan kontrasepsi estrogen
oral, terapi hormone pengganti, dan diabetes mellitus yang tidak terkendali
merupakan bagian dari faktor predisposisi KVV.20 Faktor predisposisi lain
termasuk kortikosteroid, Intrauterine device (IUD) dan sering melakukan koitus.16
Kulit terutama terinfeksi pada keadaan lembab, bagian-bagian tubuh yang hangat
juga rentan terinfeksi Candida. Candida dapat menyebar dan menyebabkan infeksi
sekunder pada paru-paru, ginjal, dan organ lainnya. Candidial endokarditis dan
endophthalmitis, ditemukan pada pecandu narkoba. Kandidiasis mukokutaneus
kronik juga diamati sebagai sekuel kerusakan kekebalan seluler sistem.18

Universitas Sumatera Utara


8

Gambar 2.3 (a) Oral candidiasis pada pasien AIDS. (b) Candidiasis
mukokutaneus kronis pada anak-anak dengan sindrom
imunodefisiensi.27

Biasanya lactobacilli (Döderlein’s bacilli) dapat mengontrol Candida di


daerah ini dengan menyebabkan lingkungan dengan pH rendah. Namun, jika
kuantitas mereka menurun oleh salah satu faktor predisposisi tersebut, maka
Candida dapat berkembang biak.2

2.1.4.1 Pada Kehamilan


Kehamilan umumnya dianggap sebagai kondisi imunosupresi. Perubahan
respon imun pada kehamilan dapat menurunkan kemampuan ibu dalam melawan
infeksi.21 Salah satunya terjadi peningkatan kerentanan terhadap infeksi Candida,
terutama pada trimester ketiga. Hal ini diperkirakan karena meningkatnya kadar
hormon reproduksi, yaitu estrogen yang menyebabkan konsentrasi glikogen yang
tinggi pada epitel vagina sehingga menjadi substrat yang baik (karbon) untuk
pertumbuhan jamur Candida dan peningkatan estrogen akan meningkatkan
perlengketan sel-sel jamur pada mukosa vagina.7 Selama kehamilan, sebagian
besar keputihan yang terjadi merupakan keputihan fisiologis. Namun, ketika
terjadi infeksi mikroorganisme pada saluran genitalia maka akan terjadi keputihan
patologis.22

2.1.5 Patogenesis
Candida mendapatkan akses ke vagina dari daerah perianal yang berdekatan,
kemudian melekat pada epitel vagina. Candida albicans dapat melekat pada epitel

Universitas Sumatera Utara


9

vagina lebih signifikan daripada spesies candida nonalbicans.16 Faktor penting


lainnya adalah perbedaan virulensi di antara spesies Candida. Juga dalam
mulainya infeksi kandida termasuk perlekatan Candida dengan sel epitel dan
invasi berikutnya. Mekanisme invasi masih tidak jelas tetapi mungkin
menyangkut kerja enzim keratinolitik, fosfolipase atau enzim proteolitik galur
spesifik. Pseudohifa dapat menembus intraselular kedalam korneosit. Ruang
terang terlihat di sekitar Candida, menandakan suatu proses lisis jaringan kulit
epitel yang sedang berlangsung. Bentuk hifa maupun ragi (yeast) keduanya dapat
menembus jaringan pejamu dan kedua bentuk tersebut menunjukkan virulensi
yang potensial dan berperanan infeksi pada manusia. Bentuk hifa mempercepat
kemampuan Candida invasi jaringan.23

24
Gambar 2.4 Mekanisme patogenesitas Candida albicans.

Kemampuan Candida albicans untuk menginfeksi hostnya didukung oleh


berbagai faktor virulensi dan atribut kemampuan (fitness attribute). Sejumlah
atribut kemampuan, termasuk transisi morfologi antara bentuk ragi dan hifa,
ekspresi adhesins dan invasins pada permukaan sel, thigmotropisme,
pembentukan biofilm, fenotipik switching dan sekresi enzim hidrolitik dianggap
faktor virulensi. Selain itu, atribut lain termasuk adaptasi cepat terhadap fluktuasi

Universitas Sumatera Utara


10

pH lingkungan, fleksibilitas metabolisme, sistem penyerapan nutrisi yang kuat


dan respon stres yang kuat.24
2.1.6 Gejala Klinis
Keluhan yang paling menonjol pada penderita KVV adalah rasa gatal pada
vagina yang disertai dengan keluarnya duh tubuh vagina (fluor albus). Kadang-
kadang juga dijumpai adanya iritasi, rasa terbakar dan dispareunia. Pada keadaan
akut duh tubuh vagina encer sedangkan para yang kronis lebih kental. Duh tubuh
vagina dapat berwarna putih atau kuning, tidak berbau atau sedikit berbau asam,
menggumpal seperti “Cottage Cheese” atau berbutir-butir seperti kepala susu.
Pada pemeriksaan dijumpai gambaran klinis yang bervariasi dari bentuk
eksematoid dengan hiperemi ringan sehingga ekskoriasi dan ulserasi pada labia
minora, introitus vagina sampai dinding vagina terutama sepertiga bagian bawah.
Pada keadaan kronis dinding vagina dapat atrofi, iritasi dan luka yang
menyebabkan dispareunia. Gambaran yang khas adalah adanya pseudomembran
berupa bercak putih kekuningan pada permukaan vulva atau dinding vagina yang
disebut “vaginal trush”. Bercak putih tersebut terdiri dari gumpalan jamur,
jaringan nekrosis dan sel epitel. Pada pemeriksaan kolposkopi tampak adanya
dilatasi dan meningkatnya pembuluh darah pada dinding vagina atau serviks
sebagai tanda peradangan.25

2.1.7 Diagnosa
Menegakkan diagnosis KVV harus berdasarkan gambaran klinik dan
pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan terutama
untuk mendapatkan elemen jamur dari alat-alat yang diserang, baik secara
langsung maupun dengan biakan.5
1. Pemeriksaan mikroskopis
Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10%
atau dengan pewarnaan Gram, dan selanjutnya dilihat di bawah mikroskop.
Yang dapat dilihat ialah sel-sel ragi, blastospora, atau hifa semu atau
pseudohifa.

Universitas Sumatera Utara


11

2. Pemeriksaan biakan
Bahan yang akan diperiksa dapat diambil dari kerokan kulit, kuku, dahak,
sekret bronkus, air seni, tinja, usapan mukokutan, usap vagina, dan darah
tergantung dari kelainan yang ada. Cara mengambil bahan pemeriksaan ini
diusahakan sesteril mungkin, diletakkan di tempat yang steril, untuk
mencegah kontaminasi. Bahan yang diperiksa ditanam di dalam media
sabouroud dektrosa yang telah dibubuhi antibiotik (kloramfenikol) untuk
mencegah pertumbuhan bakteri. Pembenihan disimpan di dalam suhu kamar
atau suhu 37oC dan setelah 24-48 jam dilihat adanya koloni-koloni dalam
perbenihan. Koloni yang tumbuh di ialah koloni ragi. Untuk penentuan spesies
Candida albicans, koloni yang tumbuh dibiakkan kembali dalam media murni
agar tepung murni (corn meal agar) dengan tween 80 1%. Didalam media
murni ini bila tumbuh (sesudah 24 jam) dapat dilihat adanya klamidospora. 5

2.1.8 Penatalaksanaan
Pengobatan kandidiasis meliputi, topikal, yaitu larutan ungu gentian (½-
1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit) dioleskan sehari 2 kali selama 3
hari, nystatin (berupa krim, salap, emulsi), amfoterisin B, grup azol
(mikonazol 2% berupa krim atau bedak, klotrimazol 1% berupa
bedak/larutan/krim, tiokonazol, bufonazol, isokonazol, siklopiroksolamin 1%
larutan/krim, antimikotik yang lain berspektrum luas). Sistemik, yaitu
tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna dan
obat ini tidak diserap oleh usus, amfositerin B diberikan intravena untuk
kandidosis sistemik, untuk kandidiosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol
500 mg per vaginam dosis tunggal dan sistemik dapat diberikan ketokonazol 2
x 200 mg selama 5 hari atau dengan 150 mg dosis tunggal, itrokonazol untuk
kandidosis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x 100 mg sehari selama
3 hari.4
Pengobatan KVV didominasi dengan penggunaan imidazol dan triazol
yang tersedia dalam bentuk topikal atau formulasi oral. Azoles mencapai

Universitas Sumatera Utara


12

keberhasilan pengobatan yang lebih tinggi bahkan ketika durasi terapi lebih
singkat dibandingkan dengan terapi vagina nystatin supositoria atau krim.16

Tabel 2.1 Terapi Azole pada Kandidiasis Vulvovaginalis 16


Jenis Obat Formulasi Dosis
Butoconazole 2% krim (5 g) 5 g x 3 hari
2% supositoria 1 suppositoria sekali
Clotrimazole 1% krim (5 g) 5 g x 7-14 hari
10% krim 5 g pemakaian sekali
100 mg tablet vagina 1 tablet x 7 hari
100 mg tablet vaginal 2 tablet x 3 hari
500 mg tablet vaginal 1 tablet sekali
Miconazole 2% krim (5 g) 5 g x 7 hari
100 mg supositoria 1 supositoria x 7 hari
200 mg supositoria 1 supositoria x 3 hari
1200 mg supositoria 1 supositoria sekali
Econazole 150 mg tablet vaginal 1 tablet x 3 hari
Fenticonazole 2% krim (5 g) 5 g x 7 hari
Tioconazole 2% krim (5 g) 5 g x 3 hari
6.5% krim (5 g) 5 g dosis tunggal
0.4% krim (5 g) 5 g x 7 hari
0.8% krim (5 g) 5 g x 3 hari
80 mg supositoria 80 mg x 3 hari
Fluconazole 150 mg tablet oral 150 mg dosis tunggal
Ketoconazole 200 mg tablet oral 400 mg x 5 hari
Itraconazole 100 mg tablet oral 200 mg x 3 hari

Pada kehamilan, KVV dapat berlangsung panjang, dengan gejala yang lebih
parah, dan perbaikan pada gejala biasanya memerlukan waktu terapi yang lama.
Hanya topikal azoles yang direkomendasikan pada saat kehamilan. Pengobatan
yang menggunakan imidazol krim eksternal dan ovula intravaginal sampai 14 hari
mungkin diperlukan. Perawatan ulang juga mungkin masih dibutuhkan.
Flukonazol oral harus dihindari pada kehamilan karena dapat meningkatkan risiko
tetralogy of fallot. Keselamatan dalam menggunakan flukonazol oral pada
trimester kedua dan ketiga masih belum diteliti. Intravaginal asam borat (boric
acid) telah terkait dengan lebih dari 2 kali lipat peningkatan risiko kelahiran cacat
bila digunakan selama 4 bulan pertama kehamilan dan dengan demikian harus
dihindari selama ini.16

Universitas Sumatera Utara


13

2.1.9. Diagnosis banding


Diagnosis banding kandidiasis vaginalis adalah vaginosis bakterial,
trikomoniasis, sifilis, gonore, herpes simpleks genitalis, benda asing (AKDR),
tertinggalnya kondom pada waktu senggama, cincin pesarium yang digunakan
wanita prolapsus uteri, dan neoplasma atau keganasan.5

2.1.10 Prognosis
Umumnya baik, bergantung pada berat ringannya faktor predisposisi. 4

2.1.11 Pencegahan
Pencegahan dilakukan untuk menghindari infeksi KVV berulang, yaitu dengan
melakukan upaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor kausal pada wanita dengan
infeksi berulang. Juga pada wanita yang rentan pada Candida sehinga tidak dapat
diidentifikasi dan ditangani penyebabnya, Direkomendasikan profilaksis
flukonazole 150mg/minggu selama 6 bulan.16

Universitas Sumatera Utara


BAB III
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Teori

Terapi
Kehamilan Kontrasepsi
Antibiotik
Dosen Pembimbing I
Pembimbing I
Dosen Pembimbing II I
Pembimbing II
ng II
Diabetes Kandidiasis Terapi Steroid
Melitus Vulvovaginalis
Dr. dr. Imam Budi Putra, MHA, Sp.KK
Imam Budi Putra, MHA, Sp.KK
Dr. dr. Dina KeumalaPutra,Sari,
MHA,MG, Sp.GK
Sp.KK
Dina Keumala Sari,MHA, MG, Sp.KK
Sp.GK
Keumala Sari, MG,Sp.KK Sp.GK
DIAGNOSIS KOMPLIKASI
a Sari,GEJALA
MG, Sp.GK NIP. 196507252005011001
• Fluor Albus KLINIS Aborsi,
Tersapu Urine MG, Sp.GKPeningkatan korioamnionitis
196507252005011001 candida,
• Pewarnaan Gram Sp.GK produksi fluor kelahiran
05011001prematur
• Kultur di Media albus, gatal, iritasi
NIP. 197312212003122001
SDA dan Corn 197312212003122001
Meal Agar 2003122001
01

Gambar 3.1 Kerangka Teori

3.2 Kerangka Konsep

Pewarnaan Gram
Urine Ibu Hamil Candida sp.
Kultur Jamur

Gambar 3.2 Kerangka Konsep

14

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan deskriptif observasional dengan rancangan potong
lintang (cross sectional).

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian


4.2.1. Waktu Penelitian
Dilakukan pada bulan Maret 2016 sampai dengan Desember 2016.

4.2.2. Tempat Penelitian


Pengambilan urine dilakukan di Puskesmas Padang Bulan. Pemeriksaan urine
dengan pewarnaan gram dan kultur dilakukan di laboratorium Mikrobiologi FK
USU.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian


4.3.1. Populasi Penelitian
Populasi target adalah ibu hamil, dan populasi terjangkau penelitian ini adalah
ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Padang Bulan pada bulan November
2016.

4.3.2. Sampel Penelitian


Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi
dan ekslusi. Jumlah sampel sebanyak tiga puluh orang ibu hamil, dikarenakan
sampel untuk dikultur pada Lab Mikrobiologi FK USU dibatasi sebanyak 30
sampel. Pembagiannya menurut usia kehamilan, yaitu:
Trimester 1: 10 orang
Trimester 2: 10 orang
Trimester 3: 10 orang

15

Universitas Sumatera Utara


16

4.3.3. Kriteria Inklusi


Kriteria inklusi yaitu :
1. Berumur lebih dari 18 tahun atau kurang dari 35 tahun.
2. Wanita yang sedang hamil trimester 1, 2 dan 3
3. Mengeluhkan keputihan (fluor albus)
4. Menandatangani Inform consent

4.3.4. Kriteria Eksklusi


Kriteria eksklusi yaitu:
1. Memiliki penyakit diabetes mellitus
2. Sedang menggunakan antibiotika dalam jangka waktu yang lama
3. Sedang menggunakan terapi estrogen dan atau progesterone
4. Sedang menggunakan kortikosteroid

4.4. Teknik Pengambilan Sampel


Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling.

4.5. Definisi Operasional


4.5.1. Ibu Hamil
Ibu yang dinyatakan hamil dengan pemeriksaan oleh dokter.
1. Cara ukur: cara ukur pada penelitian ini adalah dengan melihat dan mencatat
dari rekam medis.
2. Alat ukur: alat ukur pada penelitian ini adalah dengan menggunakan rekam medis.
3. Hasil ukur : (+) jika pada rekam medis terdapat catatan bahwa pasien hamil.
(-) jika pada rekam medis tidak terdapat catatan dokter bahwa pasien hamil
4. Skala pengukuran : Nominal

4.5.2. Candida sp.


Candida sp. adalah flora normal yang terdapat pada vagina, yang dapat
menjadi infeksi Candida jika terjadi perubahan kondisi vagina. Jenis-jenisnya
adalah Candida albicans, Candida stellatoidea, Candida tropicalis, Candida

Universitas Sumatera Utara


17

pseudotropicalis, Candida krusei, Candida parapsilosis, Candida guilliermondii,


Candida glabrata, Candida kefyr dan Candida dubliniensis.
1. Cara ukur : Pengambilan urine
2. Alat ukur : Urine dilakukan pewarnaan gram dan kultur jamur
3. Hasil ukur: Ditemukan pseudo hifa dan budding yeast (Pewarnaan gram
positif). Ditemukan spesies jamur (kultur positif)
4. Skala pengukuran : Nominal

4.5.3. Pewarnaan Gram


Pewarnaan gram yaitu pemeriksaan untuk melihat ada atau tidaknya jamur
pada sediaan serta morfologi jamur.
1. Cara ukur : Pemeriksaan urine
2. Alat ukur : Pewarnaan gram
3. Hasi lukur : Ditemukan pseudohifa dan budding yeast pada jamur
4. Skala pengukuran : Nominal

4.5.4. Kultur Jamur


Kultur jamur adalah pembiakan menanam bahan klinis pada media buatan
yang terdiri dari medium Corn Meal Agar untuk melihat spesies jamur Candida
albicans, Candida parapsilosis dan Candida tropicalis. Menggunakan Sabouraud
Dextrose Agar (SDA) untuk melihat spesies lain pada Candida.
1. Cara ukur : Pemeriksaan kultur
2. Alat ukur : Media buatan Corn Meal Agar dan SDA
3. Hasil ukur : Ditemukan spesies jamur Candida
4. Skala pengukuran : Nominal

4.5.5. Usia Kehamilan


Usia kehamilan adalah klasifikasi usia kehamilan menurut rekam medis yang
dibagi menjadi 3 yaitu, Trimester I, Trimester II dan Trimester III.
1. Cara ukur : Cara ukur pada penelitian ini adalah dengan melihat
dan mencatat dari rekam medis

Universitas Sumatera Utara


18

2. Alat ukur : Alat ukur pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
rekam medis
3. Hasil ukur : Usia kehamilan saat itu
4. Skala pengukuran : Rasio

4.5.6. Diabetes Melitus


Diabetes melitus adalah seseorang yang telah didiagnosis dokter menderita
penyakit diabetes melitus akibat peningkatan kadar gula darah dalam darah.
1. Cara ukur : Wawancara
2. Alat ukur : Status penelitian
3. Hasil ukur : Ya (jika menderita diabetes melitus), Tidak (jika tidak
menderita penyakit diabetes melitus)
4. Skala pengukuran : Nominal

4.5.7. Antibiotik Jangka Lama


Antibiotik jangka lama adalah obat yang menghentikan atau memperlambat
pertumbuhan bakteri, yaitu minimal 3 sampai 6 bulan.
1. Cara ukur : Wawancara
2. Alat ukur : Status penelitian
3. Hasil ukur : Ya (jika menggunakan antibiotik jangka
lama),
Tidak (jika tidak menggunakan antibiotik jangka lama)
4. Skala pengukuran : Nominal

4.6. Bahan dan Cara Kerja


Pada penelitian ini urine ditampung di dalam pot urine sebanyak 20cc.

4.6.1. Pengambilan Bahan


1. Pasien diberi penjelasan mengenai tindakan pengambilan urine yaitu urine
mid-stream sewaktu dan menandatangani informed consent.
2. Pasien diberikan pot urine dan diberikan waktu untuk menampung urinnya.

Universitas Sumatera Utara


19

3. Pot urine yang sudah berisi urine dikembalikan pada peneliti.


4. Urine kemudian dimasukkan ke dalam coolbox untuk dibawa ke laboratorium.

4.6.2. Pemeriksaan Laboratorium


Setelah sampai di laboratorium, segera lakukan pemeriksaan mikroskopis pada
sediaan. Petama adalah dengan melakukan pewarnaan gram pada sediaan. Cara
kerja pewarnaan gram adalah sebagai berikut:
Letakkan sediaan di atas object glass, tunggu hingga kering, fiksasi dengan
menggunakan api lalu letakkan di atas rak pewarna, tuang kristal violet, diamkan
selama 1 menit, lalu cuci dengan air, tuang lodine/Lugol dan diamkan selama 1
menit, lalu cuci dengan air, kemudian cuci dengan aseton/alkohol 96%
(dekolorisasi) hingga warna violet hilang, cuci dengan air, selanjutnya tuangkan
pewarna banding (counterstain) larutan safranin, diamkan selama 30 detik, bilas
dengan air, keringkan di udara, setelah itu baca sediaan di bawah mikroskop
pembesaran 100x dengan minyak emersi.
Kemudia jika ditemukan positif jamur pada pewarnaan gram, maka
selanjutnya adalah mengkultur jamur yang ada pada sediaan tersebut. Cara kultur
jamur adalah sebagai berikut:
Sediaan diletakkan di atas permukaan agar Corn Meal dan SDA, gores-
goreskan dengan lidi steril secara 4 kuadran, kemudian inkubasi dalam inkubator
370C, koloni tumbuh selama 24-48 jam.

4.6.3. Pembacaan dan Interpretasi Hasil


Candida positif yaitu bila pemeriksaan mikroskopik sediaan pewarnaan gram
ditemukan bentuk ragi bersifat gram positif, berbentuk oval, kadang-kadang
berbentuk germ tube atau budding.
Diagnosis positif pada kultur adalah ditemukan koloni putih dan seperti krim
pada agar. Pada pemeriksaan mikroskop ditemukan hifa, budding yeast ,
atrokonidia dan blastospora yang merupakan karakteristik Candida.

Universitas Sumatera Utara


20

4.7. Teknik Pengumpulan Data


Data di kumpulkan dari data primer berdasarkan identitas subjek penelitian
serta didukung dengan pemeriksaan urine dengan pewarnaan gram serta kultur
jamur. Data disajikan secara deskriptif.

4.8. Analisis Data


Data yang diambil akan disajikan dalam bentuk tabel lalu dinarasikan secara
deskriptif.

Universitas Sumatera Utara


BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian


5.1.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah Poliklinik Kesehatan Ibu Anak (KIA) di Puskesmas
Padang Bulan yang berlokasi di Jalan Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru.
Pemeriksaan Laboratorium dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FK USU di
Jalan Dr. Mansyur No.5.

5.1.2. Karateristik Subjek Penelitian


Penelitian dilakukan pada 30 subjek yang merupakan ibu hamil yang
berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan yang memenuhi kriteria inklusi dan
ekslusi. Karakteristik yang diamati pada responden adalah usia, tingkat
pendidikan, pekerjaan, frekuensi kehamilan dan penggunaan pembersih vagina.

5.1.2.1 Usia
Tabel 5.1. Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia
Usia (tahun) n %

<20 1 3,3

20-25 6 20

26-30 12 40

>30 11 36,7

Total 30 100

Karakteristik usia responden terbagi atas 4, yaitu <20, 20-25, 26-30, >30
tahun. Berdasarkan karakteristik kelompok usia, diperoleh kelompok responden
paling banyak pada kelompok usia 26-30 tahun, yaitu sebanyak 12 orang (40%).

21

Universitas Sumatera Utara


22

Sedangkan kelompok responden yang paling sedikit adalah usia <20 tahun yaitu
sebanyak 1 orang (3.3%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1.

5.1.2.2. Tingkat Pendidikan


Tabel 5.2. Distribusi subjek penelitian berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan n %

SD 1 3,3

SMP 2 6,7

SMA/SMK 12 40

D3 11 36,7

S1 4 13,3

Total 30 100

Karakteristik tingkat pendidikan responden terbagi atas 5, yaitu SD, SMP,


SMA/SMK, D3 dam S1. Berdasarkan karakteristik kelompok tingkat pendidikan,
diperoleh kelompok responden terbanyak menurut tingkat pendidikan adalah
SMA yaitu sebanyak 12 orang (40%). Hal ini dapat dilihat pada table 5.2.

5.1.2.3. Pekerjaan
Tabel 5.3. Distribusi subjek penelitian berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan n %

Pegawai Swasta 5 16,7

Pegawai Negeri Sipil 1 3,3

Ibu Rumah Tangga 22 73,3

Wiraswasta 2 6,7

Total 30 100

Universitas Sumatera Utara


23

Berdasarkan karakteristik kelompok pekerjaan, diperoleh kelompok responden


terbanyak menurut pekerjaan adalah Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 22 orang
(73.3%). Hal ini dapat dilihat pada table 5.3.

5.1.2.4. Frekuensi Kehamilan


Tabel 5.4. Distribusi subjek penelitian berdasarkan frekuensi kehamilan
Frekuensi Kehamilan n %

Primigravida 9 30%

Multigravida 21 70%

Total 30 100%

Karakteristik frekuensi kehamiloan responden terbagi atas 2, yaitu


primigravida dan multigravida. Berdasarkan karakteristik frekuensi kehamilan,
diperoleh kelompok responden terbanyak menurut frekuensi kehamilan adalah
multigravida yaitu sebanyak 21 orang (70%). Hal ini dapat dilihat pada table 5.4.

5.1.2.5. Penggunaan Pembersih Vagina


Tabel 5.5. Distribusi subjek penelitian berdasarkan penggunaan pembersih
vagina
Menggunakan Pembersih Vagina n %

Ya 9 30

Tidak 21 70

Total 30 100

Karakteristik penggunaan pembersih vagina responden terbagi atas dua, yaitu


Ya atau Tidak. Berdasarkan karakteristik penggunaan pembersih vagina,
diperoleh kelompok responden paling banyak pada kelompok yang tidak
menggunakan pembersih vagina, yaitu sebanyak 21 orang (70%). Hal ini dapat
dilihat pada tabel 5.5.

Universitas Sumatera Utara


24

5.1.3. Hasil Analisa Data


5.1.3.1. Pewarnaan Gram Urine
Tabel 5.6. Distribusi frekuensi hasil pewarnaan gram pada urine ibu hamil
Pewarnaan Gram Urine n %

Yeast (+) 5 16,7

Yeast (-) 25 83,3

Total 30 100

Pada 30 sampel urine ibu hamil yang dilakukan pewarnaan gram, ditemukan
yeast (+) pada 5 orang (16.7%) dan yeast (-) pada 25 orang (83.3%). Hal ini dapat
dilihat pada table 5.6

5.1.3.2. Distribusi Spesies Hasil Kultur


24 Tabel 5.7. Distribusi hasil kultur urine ibu hamil
Spesies n %

Candida albicans 5 16,7

Spesies non Candida 7 23,3

Jamur N egatif (-) 18 60

Total 30 100

Pada 30 sampel urine ibu hamil yang dilakukan kultur dengan media agar
SDA dan Corn Meal Agar, ditemukan Candida albicans pada 5 orang (16.7%),
ditemukan spesies bakteri pada 7 orang (23.3%) dan 18 orang tidak ditemukan
spesies apapun. Hal ini dapat dilihat pada table 5.7

Universitas Sumatera Utara


25

5.1.3.3. Distribusi Spesies Jamur Berdasarkan Usia Kehamilan


Tabel 5.8. Distribusi hasil kultur urine ibu hamil berdasarkan usia kehamilan
Usia Kehamilan Candida albicans (n) %

Trimester 1 1 20

Trimester 2 3 60

Trimester 3 1 20

Total 5 100

Pada hasil kultur jamur, diketahui bahwa pada Trimester 3 ditemukan spesies
jamur terbanyak yaitu Candida albicans sebanyak 5 sampel. Hal ini dapat dilihat
pada table 5.8.

5.1.3.4. Distribusi spesies jamur berdasarkan pemakaian pembersih vagina


Tabel 5.9. Distribusi spesies jamur berdasarkan pemakaian pembersih vagina
Menggunakan Pembersih Vagina Candida albicans (n) %

Ya 2 40

Tidak 3 60

Total 5 100

Pada hasil kultur, ditemukan spesies jamur terbanyak ada pada ibu hamil yang
tidak memakai pembersih vagina sebanyak 3 orang (60%). Hal ini dapat dilihat
pada table 5.9.
5.2. Pembahasan
5.2.1. Analisa Karakteristik Responden
Hasil penelitian menunjukkan variasi karakteristik dari responden berdasarkan
usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, frekuensi kehamilan dan penggunaan
pembersih vagina. Usia subjek terbanyak adalah usia 26-30 tahun sebanyak 12
orang yaitu 40%, hal ini sesuai dengan penelitian Nelson et al yang menyatakan
bahwa KVV terbanyak adalah pada kelompok usia 26-35 tahun yaitu sebanyak 56

Universitas Sumatera Utara


26

orang (60%). Tingkat pendidikan terbanyak adalah SMA sebanyak 12 orang


(40%), dan yang paling sedikit adalah SD yaitu 1 orang (3.3%). Pekerjaan subjek
terbanyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 22 orang (73.3%), yang paling
sedikit adalah pegawai negeri sipil (PNS) yaitu 1 orang (3.3%). Frekuensi
kehamilan yang terbanyak adalah multigravida sebanyak 21 orang yaitu 70%
dibandingkan yang primigravida yaitu sebanyak, 9 orang (30%) hal ini sesuai
dengan penelitian Kanagal DV et al yang menyatakan bahwa KVV lebih banyak
terjadi pada multigravida sebanyak 70%. Subjek yang tidak menggunakan
pembersih vagina adalah yang terbanyak, yaitu sebanyak 21 orang (70%).

5.2.1. Analisa Hasil Pewarnaan dan Kultur


Pada penelitian ini responden adalah yang mengeluhkan fluor albus sesuai
kriteria inklusi, sampel urine kemudian dikultur jamur dengan menggunakan
Sabouraud Dextrose Agar, dan dikultur dengan Corn Meal Agar untuk melihat
spesies. Sampel kemudian dilakukan pewarnaan gram, dari 30 orang ditemukan
Candida albicans pada 5 orang (16.7%), spesies vaginosis bakterialis pada 7
orang (23.3%) dan tidak ditemukan spesies apapum pada 18 orang (60%). Hal ini
menunjukkan bahwa spesies yang ditemukan hanya Candida albicans sesuai
dengan penelitian Nelson et al yang menyatakan bahwa spesies Candida albicans
adalah spesies Candida yang paling umum terdapat pada vagina.26
Penemuan spesies Candida berdasarkan usia kehamilan, ditemukan spesies
Candida albicans pada 5 orang (16.7%), pada ibu hamil trimester 1 ditemukan
pada 1 orang (20%), pada ibu hamil trimester 2 ditemukan pada 3 orang (60%)
dan pada ibu hamil trimester 3 ditemukan pada 1 orang (20%). Hal ini tidak sesuai
dengan penelitian Made et al yang menyatakan bahwa ibu hamil trimester 3
merupakan kelompok yang paling tinggi untuk terinfeksi KVV yaitu 68.09%
dibanding trimester 2 sebanyak 21.28% dan trimester 1 sebanyak 10.63% karena
trimester 3 terjadi peningkatan hormone estrogen dan berat badan ibu hamil yang
semakin bertambah yang akan meningkatkan produksi keringat terutama di area
vagina. Selain itu, pada trimester 3 ukuran janin akan semakin membesar sehingga
akan menekan kandung kemih ibu hamil sehingga ibu hamil akan sering berkemih

Universitas Sumatera Utara


27

dan apabila tidak dibersihkan dengan air yang bersih dan dikeringkan dengan baik
akan meningkatkan kelembapan sehingga akan menjadi tempat yang potensial
untuk pertumbuhan jamur.6 Namun pada penelitian Kanagal DV, ditemukan
spesies Candida terbanyak pada trimester 2 yaitu 54%, trimester 3 30% dan
trimester 1 16%. 8
Wanita yang tidak menggunakan pembersih vagina pada penelitian ini adalah
yang paling banyak ditemukan spesies Candida yaitu sebanyak 3 orang (60%).
Hal ini mungkin dapat terjadi akibat adanya faktor-faktor lain pencetus fluor albus
seperti pada penelitian Wijanti et al bahwa keputihan dapat terjadi pada saat stress
atau lelah. Selain itu dapat pula terjadi pada saat kadar hormone estrogen
mengalami peningkatan produksi sehinga menstimulus epitel vagina dan serviks
untuk menghasilkan glikogen yang lebih banyak dari jumlah normal yang
kemudian dilepaskan pada lumen vagina untuk membasahi sekitarnya.27 Proses
peningkatan estrogen itu dapat terjadi salah satunya pada ibu hamil itu sendiri.

Universitas Sumatera Utara


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ditemukan hanya spesies Candida albicans pada urine ibu hamil dengan
persentase 16.7%.
2. Spesies Candida terbanyak terdapat pada urine ibu hamil di trimester 2
dengan persentase 60%.
3. Spesies Candida terbanyak ditemukan pada urine ibu hamil yang tidak
menggunakan pembersih vagina dengan persentase 60%.

6.2. Saran
Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan:
1. Diharapkan wanita dan ibu-ibu hamil agar lebih menjaga kebersihan vagina
serta mengenali gejala klinis dari kandidiasis agar terhindar dari penyakit yang
disebabkan oleh Candida.
2. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya bisa mengkaji spesies Candida pada ibu
hamil dengan jumlah responden yang lebih banyak.

28

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

1. Janik MP, Heffernan MP. Yeast Infection: Candidiasis and Tinea (Pityriasis)
Versicolor. In: Fitzpatrick TB, Eisen AZ, WolffK, Freedberg IM, Austen K,
eds. Dermatology in General Medicine 7th Ed. New York: McGraw-Hill;
2008. p.1822-1867

2. Prescott LM. Human disease caused by fungi and protozoa. In: Prescott LM,
Harley, Klein. Microbiology 5th Ed. McGraw-Hill Company; 2002. p.941-61

3. Tyasrini E, Winata T, Susantina. Hubungan antara Sifat dan Metabolit


Candida spp. dengan Patogenesis Kandidiasis. JKM. 2006; 6(1); 52-66

4. Kuswadji. Kandidosis. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit


Kulit dan Kelamin. Ed 6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2013. p.106-109

5. Sihotang ASA. Identifikasi spesies candida pada fluor albus pengguna alat
kontrasepsi dalam rahim. [Skripsi]. Universitas Sumatera Utara; 2015

6. Made KDN, Nursari M, Idayani S. Identifikasi jamur candida albicans pada


usap vagina ibu hamil trimester I, II dan III di puskesmas II Denpasar Selatan.
Klinika laboratory desember. 2014; 1(2); 137-143

7. Afrianty R. Hubungan kadar estrogen pada wanita hamil dengan kandidiasis


vulvovaginalis.[Tesis]. Universitas Sumatera Utara; 2014

8. Kanagal DV, Vineeth VK, Kundapur R, Shetty H, Rajesh A. Prevalence of


vaginal candidiasis in pregnancy among coastal south indian women.
Jwomans’s health issue care. 2014; 3(6); 1-3

9. Passos XS et al. Candida colonization in intensive care unit patient’s urine.


Mem Inst Oswaldo Cruz. 2005; 100(8)

10. Lubis R. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Keputihan di Klinik


Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013. Jurnal darma
agung. 2013; 50-55

11. Widarti. Identifikasi Candida albicans pada usap vagina ibu hamil di
Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Haji
Makassar.2010

29

Universitas Sumatera Utara


30

12. Ryan KJ. Candida, Aspergilus and other opportunistic fungi. In: Ryan KJ, Ray
CG. Sherris medical microbiology 4th Ed.McGraw-Hill; 2004; p.659-68

13. Wahyuningsih, R. Eljannah, SM. Mulyati. Candida spp Identification Using


Chromogenic Medium. J Indon med assoc. 2012; 62(3); 83-89

14. Vazquez, JA. Sobel, DJ. Clinical Mycology. New York: Oxford University
Press,Inc. 2003

15. Matthew PJ. Michael PH. Yeast Infection. In : Fitzpatrick TB. Dermatology in
General Medicine 7th ed, New York : Mc. Graw Hill Inc.2008 ; p.1822-30

16. Dismukes,WE. Pappas, PG. Sobel, DJ. Clinical Mycology. 2003

17. Brooks GF, Carroll KC, Butel JS, Morse SA, Mietzner TA. Jawetz, Melnick
& Adelberg Mikrobiologi Kedokteran.Ed 25. Jakarta: EGC 2012; p.674-7

18. Kayser FH. Fungi as human pathogens. In: Kayser FH, Bienz KA, Eckert J,
Zinkernagel RM. Medical microbiology. New York: thieme; 2004; p.358-74

19. Levinson W. Review of medical microbiology and immunology 10th Ed.


McGraw-Hill; 2008

20. Fidel PL, Huffnagle GB. Fungal Immunology From an Organ Perspective.
Springer science business media inc. 2005; p.421-42

21. Agustina W, Sumiatun, Fatmawati DN. Kecemasan menyebabkan terjadinya


kandidiasis vulvovaginalis pada primigravida di bps widia husada malang.
Jurnal keperawatan sriwijaya.2014; 1(1); 62-67

22. Usman BPR. Hubungan perilaku hygiene organ genitalia ekterna dengan jenis
keputihan pada ibu hamil usia gestasi 11 -24 minggu.[Skripsi]. Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2013

23. Suyoso S. Kandidiasis mukosa. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga;


2013

24. Mayer, FL. Wilson, D. Hube, B. Candida albicans pathogenicity mechanism.


2013

25. Hasugian EM. Faktor-faktor yang memperngaruhi kejadian kandidiasis


vaginalis pada ibu wilayah kerja puskesmas kecamatan sei rampah kabupaten
serdang bedagai. [Tesis]. Universitas Sumatera Utara; 2015

Universitas Sumatera Utara


31

26. Nelson, M. Wanjiru, W. Margaret, MW. Prevalence of vaginal candidiasis


and determination of occurrence of Candida species in pregnant women
attending in the antenatal clinic of thika district hospital, Kenya. OJMM.
2013; 3; 264-272

27. Wijanti, RE. Hardjito, K. Yuliati, S. Gambaran cara-cara penanganan


keputihan yang dilakukanoleh remaja putri usia 16-18 tahun di man 3 kediri.
Forikes. 2011; 2(4); 199-209

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 1
Curriculum Vitae

Nama : Aisyah Mutiara Langit Biru Damanik


Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 14 Juli 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Stella IV No.99, Simpang Selayang, Medan
No Telepon : 082160302277
Email : taralangitbiru@gmail.com
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Nama Orang Tua : Ahmad Taufan Damanik, MA
Sri Eni Purnamawati, MA

Riwayat Pendidikan :
1. SD Muhammadiyah 1 Medan 2001-2003
2. St. Andrew Primary School, Cholchester, Inggris 2003-2004
3. SD Muhammadiyah 3 Medan 2004-2005
4. B.V Haagsche Schoolvereeniging, Den Haag, Belanda 2005
5. SDIT Siti Hajar Islamic Full Day School 2005-2007
6. SMIT Siti Hajar Islamic Full Day School 2007-2010
7. SMA Negeri 1 Medan 2010-2013
8. Pendidikan Dokter Universitas Sumatera Utara 2013-Sekarang

Riwayat Organisasi :
1. Anggota Departemen PTKP HMI Komisariat FK USU 2013-2014
2. Anggota UKM Beladiri Silat “Merpati Putih” 2013-Sekarang
3. Anggota Divisi Keputrian BKM AR-RAHMAH FK USU 2014-2015
4. Wa.Sekretaris Umum Litbang HMI Komisiariat FK USU 2015

Universitas Sumatera Utara


5. Ketua Bidang P3A HMI Komisariat FK USU 2015-2016
6. Ketua Bidang KPP HMI Komisariat FK USU 2016-Sekarang
7. Anggota Divisi Keputrian Foskami FK USU 2016-Sekarang

Riwayat Pelatihan :
1. Manajemen Mahasiswa Baru (MMB) FK USU 2013
2. Masa Perkenalan Calon Anggota HMI Komisariat FK USU 2013
3. Seminar dan Workshop BLS & Traumatology TBM FK USU 2014
4. Latihan Kader I (Basic Training) HMI Cabang Medan 2014
5. Latihan Kader Kesehatan (LKKes) LKMI Cabang Medan 2016

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 2
LEMBAR PENJELASAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera,
Saya, Aisyah Mutiara Langit Biru Damanik, mahasiswi yang sedang
menjalani pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara, saat ini sedang menjalankan penelitian yang berjudul “Identifikasi Spesies
Candida Pada Urine Ibu Hamil”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
spesies Candida pada urine ibu hamil, dimana ibu hamil merupakan salah satu
faktor yang berisiko terinfeksi Candida. Oleh karena itu, saya memohon kepada
Saudari untuk ikut berpartisipasi dengan menjadi responden pada penelitian ini.
Penelitian dilakukan dengan responden mengisi dan menandatangani lembar
informed consent, kemudian mengisi lembar status penelitian. Lalu responden
akan diberikan urine pot untuk menampung urine dan diberi waktu untuk
menampung urinenya di toilet. Sediaan urine kemudian diberikan kepada peneliti,
untuk kemudian dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
Informasi yang Saudari berikan akan digunakan hanya untuk kepentingan
penelitian ini dan tidak akan disebarluaskan ataupun digunakan untuk tujuan yang
merugikan Saudari sebagai partisipan. Identitas Saudari akan dirahasiakan dan
tidak akan dipublikasikan dalam bentuk apapun. Kerahasiaan data Saudari akan
dijamin sepenuhnya. Jika selama menjalankan penelitian ini terdapat hal yang
kurang dimengerti atau terdapat keluhan, silakan menghubungi saya, Aisyah
Mutiara Langit Biru Damanik (0821 6030 2277).
Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas perhatian dan kesediaan
Saudari untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
Keikutsertaan Saudari dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang
berguna bagi ilmu pengetahuan.
Medan, ……………….2016
Peneliti,

Aisyah Mutiara Langit Biru Damanik

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 3

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN


UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,


nama :
umur :
alamat :
pekerjaan :
setelah membaca dan mendapat penjelasan, saya memahami sepenuhnya tentang
penelitian
judul penelitian : Identifikasi Spesies Candida Pada Urine Ibu Hamil
nama peneliti : Aisyah Mutiara Langit Biru Damanik
instansi penelitian : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
dengan ini menyatakan bahwa saya menyadari manfaat dan risiko penelitian ini
dan saya bersedia mengikuti penelitian tersebut secara sukarela sebagai subjek
penelitian tanpa paksaan dari pihak manapun.

Medan, _______________ 2016

( _______________________ )
Nama dan Tanda Tangan

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 4

LEMBAR STATUS PENELITIAN

Nama Lengkap :
Umur :
Alamat :
No.Telpon :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Usia Kehamilan :
Kehamilan ke berapa :

Menderita kencing manis : Ya / Tidak *


Menggunakan antibiotic : Ya / Tidak *
Selama min.3-6 bulan
Menggunakan obat : Ya / Tidak *
estrogen atau progesterone
atau kortikosteroid

Terdapat keputihan : Ya / Tidak *


Banyaknya mengganti : …… kali per hari
celana dalam

Kondisi vagina : Merah / Bengkak / Luka *


Terdapat bau : Ya / Tidak *
Terdapat rasa gatal : Ya / Tidak *
Menggunakan larutan : Ya / Tidak *
pembersih vagina
(*) = lingkari yang perlu

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 5
SURAT ETHICAL CLEARENCE

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 6
SURAT IZIN PENELITIAN DARI FK USU KE LAB MIKROBIOLOGI

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 7
SURAT IZIN PENELITIAN DARI FK USU KE DINAS KESEHATAN

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 8
SURAT BALASAN IZIN PENELITIAN DARI DINAS KESEHATAN

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 9
SURAT KETERANGAN SELESAI RISET DARI LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI FK USU

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 10
SURAT BALASAN DAN SELESAI PENELITIAN DI PUSKESMAS
PADANG BULAN

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 11
GAMBAR SAAT PENGUMPULAN SAMPEL DI PUSKESMAS PADANG
BULAN

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 12
GAMBAR SAAT MELAKUKAN PENELITIAN DI LAB MIKROBIOLOGI
FK USU

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 13
GAMBARAN SETELAH PEWARNAAN GRAM

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 14
GAMBAR SETELAH DI KULTUR

A. Chlamidiospore Candida albicans

Universitas Sumatera Utara


B. Pseudohifa Candida albicans

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 14

DATA PRIMER SUBJEK PENELITIAN

No. Umur Pendidikan Pekerja Usia Frekue DM Antibio Estroge Frekue Kondisi Bau Gatal Pember Spesies
an Kehami nsi tik n/proge nsi vagina sih jamur
lan hamil jangka steron/s ganti vagina
panjang teroid celana
dalam

1. 24 tahun SMA IRT 8 1 Tidak Tidak Tidak 3 kali Normal Tidak Tidak Ya Candida
minggu albicans

2. 30 tahun D3 IRT 39 3 Tidak Tidak Tidak 3 kali Normal Tidak Tidak Ya Candida
minggu albicans

3. 33 tahun SMP IRT 24 3 Tidak Tidak Tidak 2 kali Normal Tidak Ya Tidak Candida
minggu albicans

4. 26 tahun S1 Pegawai 18 1 Tidak Tidak Tidak 3 kali Normal Tidak Ya Tidak Candida
Swasta minggu albicans

5. 31 tahun SMA IRT 16 2 Tidak Tidak Tidak 4 kali Normal Ya Tidak Tidak Candida
minggu albicans

6. 34 tahun SMP IRT 24 2 Tidak Tidak Tidak 3 kali Normal Tidak Tidak Tidak Tidak
minggu ditemuk
an

Universitas Sumatera Utara


7. 23 tahun S1 IRT 8 2 Tidak Tidak Tidak 3 kali Normal Tidak Tidak Tidak Tidak
minggu ditemuk
an

8. 30 tahun SMA IRT 25 2 Tidak Tidak Tidak 3 kali Normal Tidak Tidak Tidak Tidak
minggu ditemuk
an

9. 33 tahun S1 IRT 9 1 Tidak Tidak Tidak 3 kali Normal Tidak Tidak Tidak Tidak
minggu ditemuk
an

10. 31 tahun SMA IRT 35 3 Tidak Tidak Tidak 3 kali Normal Tidak Tidak Tidak Tidak
minggu ditemuk
an

11. 29 tahun D3 IRT 12 3 Tidak Tidak Tidak 2 kali Normal Tidak Tidak Ya Tidak
minggu ditemuk
an

12. 30 tahun SMA IRT 8 1 Tidak Tidak Tidak 2 kali Normal Tidak Ya Tidak Tidak
minggu ditemuk
an

13. 18 tahun SMA IRT 28 1 Tidak Tidak Tidak 3-4 kali Normal Ya Ya Tidak Tidak
minggu ditemuk
an

14. 34 tahun SMA IRT 23 4 Tidak Tidak Tidak 5 kali Normal Ya Tidak Ya Tidak
minggu ditemuk
an

15. 32 tahun SMA IRT 31 3 Tidak Tidak Tidak 4-5 kali Normal Tidak Tidak Ya Tidak

Universitas Sumatera Utara


minggu ditemuk
an

16. 27 tahun D3 Wirasw 22 1 Tidak Tidak Tidak 2 kali Normal Tidak Tidak Tidak Tidak
asta minggu ditemuk
an

17. 27 tahun D3 IRT 12 2 Tidak Tidak Tidak 3 kali Normal Tidak Tidak Tidak Tidak
minggu ditemuk
an

18. 26 tahun D3 IRT 8 2 Tidak Tidak Tidak 3 kali Normal Tidak Tidak Tidak Tidak
minggu ditemuk
an

19. 28 tahun S1 Pegawai 37 2 Tidak Tidak Tidak 3 kali Normal Tidak Tidak Ya Tidak
swasta minggu ditemuk
an

20. 35 tahun D3 Pegawai 16 2 Tidak Tidak Tidak 2-3 kali Normal Tidak Ya Tidak Tidak
Swasta minggu ditemuk
an

21. 29 tahun D3 IRT 18 3 Tidak Tidak Tidak 2 kali Normal Ya Tidak Tidak Tidak
minggu ditemuk
an

22. 32 tahun D3 IRT 16 2 Tidak Tidak Tidak 3 kali Normal Tidak Tidak Tidak Tidak
minggu ditemuk
an

23. 25 tahun D3 Pegawai 16 1 Tidak Tidak Tidak 2 kali Normal Tidak Tidak Tidak Tidak
Swasta minggu ditemuk

Universitas Sumatera Utara


an

24. 23 tahun SMA IRT 8 1 Tidak Tidak Tidak 3 kali Normal Ya Ya Ya Tidak
minggu ditemuk
an

25. 32 tahun SD IRT 30 4 Tidak Tidak Tidak 2 kali Normal Tidak Tidak Tidak Tidak
minggu ditemuk
an

26. 30 tahun D3 Pegawai 8 1 Tidak Tidak Tidak 2 kali Normal Tidak Tidak Tidak Tidak
Swasta minggu ditemuk
an

27. 33 tahun SMK IRT 10 2 Tidak Tidak Tidak 3 kali Normal Tidak Tidak Ya Tidak
minggu ditemuk
an

28. 30 tahun D3 PNS 25 2 Tidak Tidak Tidak 3 kali Normal Tidak Tidak Tidak Tidak
minggu ditemuk
an

29. 29 tahun SMA Wirasw 28 2 Tidak Tidak Tidak 2 kali Normal Tidak Tidak Tidak Tidak
asta minggu ditemuk
an

30. 25 tahun SMA IRT 28 2 Tidak Tidak Tidak 3 kali Normal Tidak Tidak Ya Tidak
minggu ditemuk
an

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai