Dagang
Pada umumnya terdapat dua jenis metode pencatatan jurnal umum dalam perusahaan dagang yakni
metode fisik (periodik) dan metode perpetual.
1. Metode Fisik
Metode fisik digunakan oleh perusahaan yang menjual barang dagang yang relatif murah dan
sering terjadi.
Dalam metode ini, akun Persediaan barang dagang tidak boleh di debet ketika terjadi transaksi
pembelian barang dagang, dan tidak boleh di kredit ketika terjadi transaksi penjualan barang
dagang.
Transaksi pembelian barang dagang akan dicatat dengan mendebet akun pembelian, sedangkan
transaksi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun penjualan.
Metode perpetual digunakan oleh perusahaan yang memberlakukan tarif relatif mahal pada barang
dagangnya.
Dalam metode ini, Ketika terjadi transaksi pembelian barang dagang maka akan mendebet akun
persediaan barang dagang, dan ketika terjadi transaksi penjualan maka akan mengkredit akun
persediaan barang dagang.
<
Dalam penerapannya metode periodik lebih mudah untuk dijalankan, tetapi metode perpetual
memiliki ketepatan dan kecepatan informasi yang lebih baik daripada metode periodik.
FIFO (First in First Out) adalah metode yang menerapkan persediaan dengan nilai perolehan awal atau
barang yang pertama masuk akan digunakan atau dijual terlebih dahulu. Jadi barang yang tersisa di
persediaan akhir dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir dibeli (masuk). Metode FIFO
dalam pencatatan transaksi keuangan berdampak pada nilai aktiva yang dibeli perusahaan dengan
menghasilkan persediaan yang bernilai tinggi pada bidang bidang akuntansi.
ads
Persediaan Akhir = Saldo Fisik X Harga Pokok per Unit Barang Terakhir Masuk
Harga Pokok Penjualan (HPP) = Jumlah Fisik Barang yg Terjual X Harga per Unit
Simak soal berikut ini supaya bisa memahami contoh kartu persediaan metode FIFO perpetual.
PT 2R mencatat persediaan dengan menggunakan sistem perpetual dan unsur sistem akuntansi. Data
persediaan selama Januari 2007 sebagai berikut.
10 2.300 23.000
7/1/2007 15 2.500 37.500 5 2.500 12.500
10 2.300 23.000
4 2.300 9.200
7 2.700 18.900
7 2.700 18.900
5 2.550 12.750
7 2.700 18.900
10 2.750 27.500
10 2.750 27.500
10 2.750 27.500
4 2.900 11.600
Sponsors Link
= 44.200
= 99.550
HPP = (99.550)
Pada hakikatnya metode FIFO mencatat persediaan barang masuk pertama yang akan keluar pertama,
sehingga untuk persediaan akhir dinilai dengan perolehan yang terakhir dibeli (masuk). Sebenarnya
metode ini memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai aktiva yang dibeli oleh perusahaan dan
menghasilkan persediaan yang bernilai tinggi. Metode ini memberikan banyak manfaat akuntansi dan
siklus akuntansi terutama dalam cara membuat laporan keuangan suatu perusahaan.
Jika sebuah perusahaan menggunakan metode perpetual maka setiap jenis persediaan harus dibuatkan
kartu persediaan yang terdiri dari beberapa kolom yang akan digunakan untuk mencatat mutasi
persediaan seperti contoh soal persediaan pada sistem perpetual. Metode perpetual menghendaki
barang-barang yang dikeluarkan akan ditetapkan harga pokok pada akhir periode. Harga pokok rata-rata
baru dihitung pada akhir periode sehingga jurnal untuk mencatat persediaan barang yang berkurang juga
dibuat pada akhir periode. Harga pokok rata-rata dicatat setiap ada pengeluaran barang sehingga harus
dihitung harga pokok rata-rata setiap kali terjadi pembelian barang.
Informasi Perusahaan :
Toko Pantang Mundur adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jual beli barang dagang dan telah berdiri
sejak tahun 2010. Berikut data yang dimiliki oleh Toko Pantang Mundur untuk tahun 2017.
Data Akun :
19 Dikirim kembali kepada PT. Sari barang yang telah dibeli seharga Rp 400.000
Diminta :
a. Buatlah jurnal khusus dari transaksi bulan Desember
Note :
1. Persediaan yang ada di Neraca Saldo adalah Rp 10.000.000,-. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan fisik persediaan barang
Jurnal saat melakukan pencatatan persediaan barang dagang di Neraca Saldo adalah akun Ikhtisar Laba Rugi (D) dan akun
Persediaan Baranag Dagang Awal (K). Sedangkan jurnal saat persediaan tersisa adalah akun Persediaan Barang Dagang Akhir (D)
2. Sewa dibayar dimuka yang diakui di Neraca Saldo adalah Rp 2.200.000,-. Sewa ini dibayar tanggal 1 Mei 2017 untuk satu tahun,
berarti yang telah menjadi beban tahun 2016 adalah 8 bulan yaitu (1 Mei sampai 31 Desember). Beban sewa = 8/12 x Rp 2.200.000,-
= Rp 1.466.667,-
Jumlah sewa yang telah terpakai/dijalani diakui sebagai akun Beban Sewa (Debit) dan akun Sewa dibayar dimuka (Kredit), masing-
3. Peralatan yang ada di Neraca Saldo adalah Rp 3.000.000,-. mengalami penyusutan sebesar Rp 250.000,-
Jumlah penyusutan peralatan diakui sebagai akun Beban Penyusutan Peralatan (Debit) dan akun Akumulasi Penyusutan Peralatan
4. Beban iklan di Neraca Saldo Rp 400.000,- Sampai 31 Desember 2017 yang telah kadaluarsa Rp 200.000,-. Berarti selisihnya Rp
Jumlah selisih Iklan diakui sebagai akun Iklan dibayar dimuka (Debit) dan Beban Iklan (K) masing-masing sebesar Rp 200.000,-