Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Umum (General Ledger) Perusahaan

Dagang

AkuntansiLengkap.com – Jurnal umum perusahaan dagang adalah jurnal yang mencatat


seluruh transaksi keuangan yang timbul akibat kegiatan perdagangan seperti :

1. Pembelian barang dagang

2. Penjualan barang dagang

3. Pengembalian barang dagang yang di jual atau di beli (retur)

4. Potongan atas penjualan atau pembelian

Pada umumnya terdapat dua jenis metode pencatatan jurnal umum dalam perusahaan dagang yakni
metode fisik (periodik) dan metode perpetual.

1. Metode Fisik
Metode fisik digunakan oleh perusahaan yang menjual barang dagang yang relatif murah dan
sering terjadi.

Dalam metode ini, akun Persediaan barang dagang tidak boleh di debet ketika terjadi transaksi
pembelian barang dagang, dan tidak boleh di kredit ketika terjadi transaksi penjualan barang
dagang.

Transaksi pembelian barang dagang akan dicatat dengan mendebet akun pembelian, sedangkan
transaksi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun penjualan.
Metode perpetual digunakan oleh perusahaan yang memberlakukan tarif relatif mahal pada barang
dagangnya.

Dalam metode ini, Ketika terjadi transaksi pembelian barang dagang maka akan mendebet akun
persediaan barang dagang, dan ketika terjadi transaksi penjualan maka akan mengkredit akun
persediaan barang dagang.
<

Dalam penerapannya metode periodik lebih mudah untuk dijalankan, tetapi metode perpetual
memiliki ketepatan dan kecepatan informasi yang lebih baik daripada metode periodik.

Untuk melihat Contoh 14 Transaksi Jurnal Umum

FIFO (First in First Out) adalah metode yang menerapkan persediaan dengan nilai perolehan awal atau
barang yang pertama masuk akan digunakan atau dijual terlebih dahulu. Jadi barang yang tersisa di
persediaan akhir dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir dibeli (masuk). Metode FIFO
dalam pencatatan transaksi keuangan berdampak pada nilai aktiva yang dibeli perusahaan dengan
menghasilkan persediaan yang bernilai tinggi pada bidang bidang akuntansi.
ads

Cara perhitungan persediaan dengan Metode FIFO adalah

Persediaan Akhir = Saldo Fisik X Harga Pokok per Unit Barang Terakhir Masuk

Harga Pokok Penjualan (HPP) = Jumlah Fisik Barang yg Terjual X Harga per Unit

Simak soal berikut ini supaya bisa memahami contoh kartu persediaan metode FIFO perpetual.

PT 2R mencatat persediaan dengan menggunakan sistem perpetual dan unsur sistem akuntansi. Data
persediaan selama Januari 2007 sebagai berikut.

Tanggal Keterangan Unit Harga / Unit Total

Januari 2 Persediaan Awal 20 2.500 50.000

5 Pembelian 10 2.300 23.000

7 Penjualan 15 2.600 39.000

12 Penjualan 9 2.400 21.600

15 Pembelian 7 2.700 18.900

17 Pembelian 5 2.550 12.750

20 Penjualan 13 2.800 36.400

23 Pembelian 10 2.750 27.500

25 Penjualan 3 2.850 8.550

31 Pembelian 4 2.900 11.600

Kartu Persediaan Metode FIFO Perpetual


IN OUT SALDO
Waktu
Unit Harga Total Unit Harga Total Unit Harga Total

2/1/2007 20 2.500 50.000

5/1/2007 10 2.300 23.000 20 2.500 50.000

10 2.300 23.000
7/1/2007 15 2.500 37.500 5 2.500 12.500

10 2.300 23.000

12/1/2007 5 2.500 12.500 6 2.300 13.800

4 2.300 9.200

15/1/2007 7 2.700 18.900 6 2.300 13.800

7 2.700 18.900

17/1/2007 5 2.550 12.750 6 2.300 13.800

7 2.700 18.900

5 2.550 12.750

20/1/2007 6 2.300 13.800 5 2.550 12.750

7 2.700 18.900

23/1/2007 10 2.750 27.500 5 2.550 12.750

10 2.750 27.500

25/1/2007 3 2.550 7.650 2 2.550 5.100

10 2.750 27.500

31/1/2007 4 2.900 11.600 2 2.550 5.100

10 2.750 27.500

4 2.900 11.600

Sponsors Link

Saldo persediaan akhir = 5.100 + 27.500 + 11.600

= 44.200

Harga pokok penjualan = 37.500 + 12.500 + 9.200 + 13.800 + 18.900 + 7.650

= 99.550

Laba/ Rugi Kotor Perusahaan


Penjualan = 105.550 (39.000 + 21.600 + 36.400 + 8.550)

HPP = (99.550)

Laba Kotor = 6.000

Pada hakikatnya metode FIFO mencatat persediaan barang masuk pertama yang akan keluar pertama,
sehingga untuk persediaan akhir dinilai dengan perolehan yang terakhir dibeli (masuk). Sebenarnya
metode ini memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai aktiva yang dibeli oleh perusahaan dan
menghasilkan persediaan yang bernilai tinggi. Metode ini memberikan banyak manfaat akuntansi dan
siklus akuntansi terutama dalam cara membuat laporan keuangan suatu perusahaan.

Jika sebuah perusahaan menggunakan metode perpetual maka setiap jenis persediaan harus dibuatkan
kartu persediaan yang terdiri dari beberapa kolom yang akan digunakan untuk mencatat mutasi
persediaan seperti contoh soal persediaan pada sistem perpetual. Metode perpetual menghendaki
barang-barang yang dikeluarkan akan ditetapkan harga pokok pada akhir periode. Harga pokok rata-rata
baru dihitung pada akhir periode sehingga jurnal untuk mencatat persediaan barang yang berkurang juga
dibuat pada akhir periode. Harga pokok rata-rata dicatat setiap ada pengeluaran barang sehingga harus
dihitung harga pokok rata-rata setiap kali terjadi pembelian barang.

Informasi Perusahaan :
Toko Pantang Mundur adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jual beli barang dagang dan telah berdiri

sejak tahun 2010. Berikut data yang dimiliki oleh Toko Pantang Mundur untuk tahun 2017.

Data Akun :

No Nama Akun Nominal


1 Kas Rp 2.500.000
2 Piutang dagang Rp 2.800.000
3 Sewa dibayar dimuka Rp 2.200.000
4 Persediaan Rp 10.000.000
5 Peralatan kantor Rp 3.000.000
6 Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp 500.000
7 Utang usaha Rp 3.000.000
8 Modal Tuan Joko Rp 11.150.000
9 Prive Tuan Joko Rp 300.000
10 Penjualan Rp 10.000.000
11 Retur Penjualan Rp 500.000
12 Potongan Penjualan Rp 300.000
13 Pembelian Rp 5.500.000
14 Biaya Angkut Pembelian Rp 400.000
15 Retur Pembelian Rp 250.000
16 Pendapatan Jasa Rp 5.000.000
17 Beban Gaji Rp 2.000.000
18 Beban Iklan Rp 400.000
Data Transaksi selama bulan Desember 2017 sebagai berikut :
Des 1 Dijual kepada Toko Bengawan barag dagangan Rp 1.500.000 faktur No.015

2 Dibeli barang dagang dari PT. Sari Rp 2.500.000 faktur No.241

5 Dijual tunai barang dagangan kepada Toko Ombilin Rp 500.000

6 Dibeli tunai perlengkapan kantor dari Toko Serayu Rp 150.000

7 Dibeli tunai dari Fa. Singkarak barang dagangan senilai Rp 1.000.000

12 Diterima dari Toko Bengawan pelunasan faktur No.015

19 Dikirim kembali kepada PT. Sari barang yang telah dibeli seharga Rp 400.000

20 Dijual kepada Toko Mahakam barang dagangan Rp 4.000.000 faktur No.016

22 Dibeli dari PT. Sari barang dagang Rp 2.500.000 faktur No.255

28 Dijual tunai barang dagang Rp 600.000 kepada Toko Sambas

30 Dibayar gaji karyawan Rp 500.000

Data penyesuaian adalah sebagai berikut :


a. Persediaan perlengkapan yang tersisa pada 31 Desember 2017 Rp 4.000.000

b. Sewa kantor Rp 2.200.000,- dibayar tanggal 1 Mei 2017 untuk 1 tahun

c. Peralatan kantor disusutkan Rp 250.000,-

d. Iklan yang telah kadaluwarsa Rp 200.000,-

Diminta :
a. Buatlah jurnal khusus dari transaksi bulan Desember

b. Buatlah Neraca Saldo

c. Susunlah jurnal penyesuaian berdasarkan data di atas

d. Susunlah Laporan keuangan berdasarkan data di atas

a. Penyelesaian Jurnal Khusus


b. Penyelesaian Neraca Saldo

c. Penyelesaian Jurnal Penyesuaian

Note :

1. Persediaan yang ada di Neraca Saldo adalah Rp 10.000.000,-. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan fisik persediaan barang

dagang yang tersisa adalah Rp 4.000.000,-

Jurnal saat melakukan pencatatan persediaan barang dagang di Neraca Saldo adalah akun Ikhtisar Laba Rugi (D) dan akun

Persediaan Baranag Dagang Awal (K). Sedangkan jurnal saat persediaan tersisa adalah akun Persediaan Barang Dagang Akhir (D)

dan akun Ikhtisar Laba Rugi (K).

2. Sewa dibayar dimuka yang diakui di Neraca Saldo adalah Rp 2.200.000,-. Sewa ini dibayar tanggal 1 Mei 2017 untuk satu tahun,

berarti yang telah menjadi beban tahun 2016 adalah 8 bulan yaitu (1 Mei sampai 31 Desember). Beban sewa = 8/12 x Rp 2.200.000,-

= Rp 1.466.667,-

Jumlah sewa yang telah terpakai/dijalani diakui sebagai akun Beban Sewa (Debit) dan akun Sewa dibayar dimuka (Kredit), masing-

masing sebesar Rp 1.466.667,-

3. Peralatan yang ada di Neraca Saldo adalah Rp 3.000.000,-. mengalami penyusutan sebesar Rp 250.000,-
Jumlah penyusutan peralatan diakui sebagai akun Beban Penyusutan Peralatan (Debit) dan akun Akumulasi Penyusutan Peralatan

(Kredit), masing-masing sebesar Rp 250.000,-

4. Beban iklan di Neraca Saldo Rp 400.000,- Sampai 31 Desember 2017 yang telah kadaluarsa Rp 200.000,-. Berarti selisihnya Rp

200.000,- belum merupakan beban tahun 2017.

Jumlah selisih Iklan diakui sebagai akun Iklan dibayar dimuka (Debit) dan Beban Iklan (K) masing-masing sebesar Rp 200.000,-

a. Penyelesaian Laporan Keuangan

Anda mungkin juga menyukai