Anda di halaman 1dari 4

Allah memerintahkan manusia agar berdo'a dan merendahkan diri pada-Nya,

serta menjanjikan akan mengabulkan doa dan mewujudkan apa yang dipinta
itu.
1. Makna dan Hakikat Do’a

 Arti do'a. Do’a (‫ )الددععاَءء‬secara bahasa bermakna permintaan, dan berdo’a


berarti meminta. Sementara itu, makna do’a secara syari’at adalah
meminta sesuatu yang bermanfaat, dan meminta supaya dihilangkan
atau dijauhkan dari sesuatu yang membahayakan. (Majmu’ Fatawa Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah 15/10, dan lihat Bada’i al-Fawa’id 3/835).

 2 Jenis permintaan. Do’a tidak lepas dari permintaan supaya dilimpahi


kebaikan atau supaya dihindarkan dari keburukan/marabahaya baik yang
belum atau sudah terjadi. Sebab itu, Rasulullah ‫صصصصصلى اصصصص عليصصصصه وسصصصصلم‬
bersabda: ‫ُ عومممماَ علنم عيننمزنل‬،‫“ الددععاَعء عيننعفءع مممماَ عيننمزءل‬Do’a itu bermanfaat baik untuk sesuatu
yang sudah turun atau yang belum turun.” (HR. Hakim 6/70; dihasankan oleh
al-Albani dalam Shahih al-Jami’: 5721). Jika kita memperhatikan do’a-do’a
Rasulullah ‫صلى ا عليه وسلم‬, maka kita dapati do’a tersebut tidak lepas dari
dua perkara di atas, seperti do’a Rasulullah َ‫ الملههمم نرمبنناَ آتتنناَ تفيِ الددنننيا‬:‫صلى ا عليه وسلم‬
‫ب المناَتر‬ ‫سننةة نوقتنناَ نعنذا ن‬
‫سننةة نوتفيِ التخنرتة نح ن‬ ‫“ نح ن‬Ya Allah anugerahkan kepada kami kebaikan di
dunia dan akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. al-Baqarah:
201). Rasulullah ‫ صلى ا عليه وسلم‬dalam sebuah haditsnya juga berdo’a: ‫صلمنح‬ ‫اللمءهمم أع ن‬
‫ن‬ ‫م‬
‫خعرمتيِ المتيِ مفيعهاَ عمععاَمديِ عوانجععنل العحعياَعة مزعياَعدةة‬‫صلمنح مليِ آ م‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫صلمنح مليِ ءدننعياَ ع‬
‫يِ المتيِ مفيعهاَ عمععاَمشيِ عوأ ن‬ ‫ع‬ ‫ع‬ ‫ء‬
‫صعمة أنممريِ عوأ ن‬ ‫م‬
‫مليِ مديمنيِ المذيِ ءهعو مع ن‬
‫ت عراعحصصةة لمصصيِ ممصصنن ءكصصلُل عشصصرر‬‫“ مليِ مفيِ ءكلُل عخنيرر عوانجععصصنل انلعمصصنو ع‬Ya Allah perbaikilah agamaku karena
(agamakulah) yang memelihara urusanku, perbaikilah duniaku karena
(duniakulah) tempat hidupku (sekarang), perbaikilah akhiratku karena
(akhiratkulah) tempat kembaliku, dan jadikanlah hidupku semakin
bertambah segala kebaikan untukku, dan jadikanlah matiku waktu
istirahat dari segala keburukan.” (HR. Muslim: 2720).

 Terkadang permintaan dan perlindungan terpisah. Dan masih banyak lagi


do’a-do’a Rasulullah ‫ صصصصصلى اصصصص عليصصصصه وسصصصصلم‬yang menggabungkan antara
permintaan kebaikan dan permintaan dihindarkan dari keburukan, atau
pada suatu waktu beliau meminta kebaikan secara tersendiri, dan pada
waktu lain beliau meminta dihindarkan dari keburukan secara tersendiri,
seperti meminta ketakwaan, meminta supaya dihindarkan dari sifat
malas, terlilit hutang, dan sebagainya. Oleh karena itu, jika Rasulullah ‫صلى‬
‫ ا عليه وسلم‬menjenguk orang sakit atau jika orang sakit datang kepadanya,
beliau mendo’akan:‫ششاَتفيِ نل تششنفاَنء إتمل تششنفاَهؤنك تششنفاَةء نل هينغشاَتدهر‬ ‫ششفتته نوأنننش ن‬
‫ت ال م‬ ‫س أننذتهنب انلنباَ ن‬
‫س نوا ن‬ ‫الملههمم نر م‬
‫ب المناَ ت‬
‫ن‬ ‫“ ن‬Ya Allah Tuhannya manusia, hilangkanlah penyakit ini, dan
َ‫سششششقةما‬
sembuhkanlah karena Engkau maha menyembuhkan, tidak ada
kesembuhan melainkan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan
bekas.” (HR. Bukhari: 5743 dan Muslim: 2191). Demikian pula beliau
mengajari orang yang sakit untuk berdo’a, seperti Utsman bin Abil Ash
‫ رضيِ ا عنه‬saat sakit dan datang kepada Rasulullah ‫صصصلى اصص عليصصه وسصصلم‬, beliau
memerintahnya untuk meletakkan tangan (Utsman) di tempat yang
sedang sakit, lalu beliau bersabda:“Ucapkan bismillah 3 (tiga) kali lalu
‫“ أنهعوهذ تباَملت نوقهندنرتتته تمنن ن‬Aku
ucapkan do’a (di bawah ini) 7 (tujuh) kali: ‫شرر نماَ أنتجهد نوأ هنحاَتذهر‬
berlindung dengan kemuliaan Allah dan kekuasaan-Nya dari buruknya
sesuatu yang aku jumpai atau aku khawatirkan.” (HR. Muslim: 2202).

2. Fadhilan dan Keutamaan Berdo'a

1. Do’a adalah ibadah dan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‫“ الددععاَءء ءهعو انلمععباَعدةء‬Do’a adalah ibadah.”
(HR. Abu Daud no. 1479, At Tirmidzi no. 2969, Ibnu Majah no. 3828 dan Ahmad
4/267; dari An Nu’man bin Basyir).

2. Do’a adalah sebab untuk mencegah bala’ bencana.

3. Do’a itu amat bermanfaat dengan izin Allah. Manfaat do’a ada dalam
tiga keadaan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut, « ‫ماَ ممنن‬
‫ث إممماَ أعنن ءتععمجعل علءه عدنععوءتءه عوإممماَ أعنن عيصصمد م‬ ‫حم إملم أعنععطاَهء م‬
‫ا ء مبعهاَ إمنحعدىَ عثلع ر‬ ‫ن‬
‫خعرعهاَ علصصءه‬ ‫س مفيعهاَ إمثمم عولع عقمطيععءة عر م ر‬
‫ءمنسلمرم عيندءعو مبعدنععورة علني ع‬
‫ع‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ء‬ ‫ن‬
‫ عقصصاَعل » ا ءصص أنكثصصءر‬.‫ عقصصاَلوا مإذاة ءننكمثصصءر‬.« َ‫ف ععننءه ممعن الدسومء ممثعلعها‬ ‫ن‬ ‫ع‬
‫خعرمة عوإممماَ أءن عي ن‬
‫صمر ع‬ ‫“ » مفى ال م‬Tidaklah seorang
muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa
dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan
beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2]
Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan
menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas
mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang
memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18, dari Abu
Sa’id. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid).

4. Do’a adalah sebab kuat dan semakin mendapatkan pertolongan


menghadapi musuh.

5. Do’a merupakan bukti benarnya iman dan pengenalan seseorang pada


Allah baik dalam rububiyah, uluhiyah maupun nama dan sifat-Nya. Do’a
seorang manusia kepada Rabbnya menunjukkan bahwa ia yakini Allah
itu ada dan Allah itu Maha Ghoni (Maha Mencukupi), Maha Melihat,
Maha Mulia, Maha Pengasih, Maha Mampu, Rabb yang berhak diibadahi
semata tidak pada selainnya.

6. Do’a menunjukkan bukti benarnya tawakkal seseorang kepada Allah


Ta’ala. Karena seorang yang berdo’a ketika berdo’a, ia berarti meminta
tolong pada Allah. Ia pun berarti menyerahkan urusannya kepada Allah
semata tidak pada selain-Nya.

7. Do’a adalah sebagai peredam murka Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa


sallam bersabda, ‫ب عععلنيصصمه‬ ‫“ عمنن علنم عينسصصأ عمل م ع‬Barangsiapa yang tidak meminta
‫اصص عينغ ع‬
‫ضصص ن‬
pada Allah, maka Allah akan murka padanya.” (HR. Tirmidzi no. 3373.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

3. hadits yang berhubungan dengan fadhilah berdoa

1. Dari Ahmad dan Ash-habus Sunan dari Nu'man bin Basyir bahwa
Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya berdoa itu merupakan ibadah,
lalu dibacanya ayat yang artinya:"Berdoalah kamu kepada-Ku niscaya Ku
kabulkan doamu itu'! Orang-orang yang menyombongkan diri hingga tak
hendak beribadah kepada-Ku sungguh mereka itu akan masuk neraka
dalam keadaan hina dina!" (Q.S.Al-Mukmin: 60).

2. Diriwayatkan oleh Abdur Razak dari Hasan: "Bahwa para sahabat


Rasulullah saw. bertanya kepadanya: 'Di mana Tuhan kita itu'? Maka
Allah pun menurunkan ayat yang artinya: 'Dan seandainya hamba-
hamba-Ku bertanyakan Daku kepadamu, maka sesungguhnya Aku ini
Mahadekat, Aku akan mengabulkan permintaan dari orang yang berdoa,
jika ia berdoa kepada-Ku" (Q.S.Al-Baqarah: 186).

3. Diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah r.a. bahwa
Nabi saw. bersabda: "Tidak satu pun yang lebih dihargai oleh Allah
daripada doa."

4. Diriwayatkan Turmudzi daripadanya bahwa Rasulullah saw. bersabda:


"Siapa yang ingin do'anya dikabulkan Allah Ta'ala dalam bahaya dan
kesusahan, hendaklah ia banya berdoa dalam kesenangan!"

5. Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dari Anas, firman Ilahi yang disampaiakan
Nabi saw. dari Allah: "Ada empat perkara: salah satu diantaranya adalah
buat-Ku , satu lagi buatmu, satu lagi antara-Ku denganmu, dan satu lagi
antaramu dengan hamba-hamba-Ku. Adapun yang buat-Ku ialah bahwa
kamu tidak akan memperserikatkan Daku dengan sesuatupun. Dan yang
buatmu, apu juga kebaikan yang kamu lakukan, akan Kuberi balasan.
Mengenai yang antara-Ku denganmu, ialah darimu berdoa sedang dari-Ku
mengabulkannya. Kemudian mengenai perkara antaramu dengan hamba-
hamba-Ku bahwa kamu akan menyukai buat mereka, apa yang kamu
sukai buat dirimu sendiri!"

6. Dan sahlah hadits dari Rasulullaah saw.:"Barang siapa yang tidak


memohonkan kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya!"

7. Diterima dari 'Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Tidak


mempan sikap berhati-hati terhadap takdir, sedang doa itu akan memberi
manfaat, baik terhadap hal-hal yang telah terjadi maupun yang belum
terjadi. Dan sungguh, bala atau malapetaka itu turun, lalu disambut oleh
doa, maka bergulatlah keduanya sampai hari kiamat." (Diriwayatkan oleh
Bazaar dan Thabrani, juga oleh Hakim yang menyatakan sanadnya sah).

8. Diterima dari Salman al-Farisi bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Tidak


dapat menolak qadha kecuali doa, dan tidak bisa menambah umur kecuali
kebaikan." (Riwayat Thurmudzi yang menyatakannya sebagai hadits hasan lagi
gharib).

9. Diriwayatkan oleh Abu 'Uwanah dan Ibnu Hibban bahwa Rasulullah saw.
bersabda: "Jika salah seorang di antaramu berdoa, hendaklah ia
menunjukkan besarnya keinginan buat memperolehnya, karena tidak
satu pun yang dianggap besar oleh Allah."

‫ﻙ ُعوأعءتنﻮ ء‬
ْ‫ب ُإمعلنﻴﻚ‬ ‫ﺖ ُأعنسعﺘنغمفءﺮ ع‬
‫ل ُأعنن ع‬ ‫ﻙ ُأعنشعهءﺪ ُأعنن ُ ع‬
‫ل ُمإلعه ُإم م‬ ‫ﻚْ ُاللمءهمﻢ ُعومب ع‬
‫ﺤنﻤمﺪ ع‬ ‫ﺤاَعن ع‬
‫ ُ ُ ُ ُ ُءسنﺒ ع‬
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada
Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Anda mungkin juga menyukai