بجي يث الللنيزل انلزخلِر ييلِقولِل يمنن ييندلِعوزنيِ يفأ ينسيت ز ِحيين يينبيقىَ لِثللِ ل
ك يويتيعاَيلىَ لِكلل يلنييلةَة إزيلىَ اللسيماَزء البدننيياَ ز
ييننززلِل يرببيناَ يتيباَير ي
ِل
يللِه يمننيينسأ يللِزنيِ يفأنعزطييلِه يمنن يينسيتنغزفلِرزنيِ يفأ ينغزفير يللِه
“Rabb kami Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia setiap
malam saat tersisa sepertiga malam terakhir. Dia
berfirman: siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku
kabulkan doanya, siapa yang meminta kepada-Ku maka
Aku akan beri permintaannya, dan siapa yang memohon
ampunan kepada-Ku niscaya Aku ampuni dia.” (HR. Al-
Bukhari dan Muslim)
"Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba
di surga. Hamba itu berkata, "Wahai Allah, dari mana saya
dapat kemuliaan ini?" Allah berkata karena istighfar
anakmu untukmu." (HR.Ahmad dengan sanad hasan).
Muqaddimah
Seorang hamba senantiasa butuh kepada ampunan Allah.
Karena dirinya senantiasa berbalut dosa pada siang dan malam
hari. Sedangkan dosa penyebab kerasnya hati, kegalauan,
kesulitan dan datangnya berbagai musibah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam hadits qudsi,
ب يجزميععاَ يفاَنسيتنغزفلِروزنيِ أينغزفنر ليلِكنم
يياَ زعيباَزديِ إزلنلِكنم لِتنخزطلِئوين زباَلللنيزل يواللنيهاَزر يوأييناَ أينغزفلِر البذلِنو ي
“Wahai hamba-hambaKu sesungguhnya kalian semua
melakukan kesalahan di waktu malam dan siang, sedangkan
Aku mengampuni segala dosa semuanya, maka mintalah
ampun kalian semua padaKu niscaya Aku ampuni kalian.” (HR.
Muslim)
Ini merupakan bukti bahwa hamba itu butuh kepada Rabb-nya.
Dan istighfar ikrar ubudiyah dan ketundukan hamba kepada-
Nya.
Beberapa Ungkapan Mengenai Istighfar ?
Lafazh paling utamanya adalah yang dikenal dengan Sayyidul
Istighfar (penghulu istighfar), yaitu mengucapkan:
ِل
َك زمنن يشبَر يما ت أيلِعنولِذ زب ي ِك يماَانسيتيطنع ل ك يويونعزد ي ك يوأييناَ يعيلىَ يعنهزد ي ت يخلينقيتزنيِ يوأييناَ يعنبلِد ي ت يربَبيِ لي إزلييه إزلل أينن ي
اللللِهلم أينن ي
تب إزلل أيننصص ي
ك يعليصصليِ يوأيلِبصصنولِء زبصصيذننزبيِ يفصصاَنغزفنرزليِ يفصصإزلنلِه لي يينغزفصصلِر الصصبذلِننو يك زبزننعيمزتصص ي صصصيننعلِتأ يلِبنولِء ليصص ي
“ يYa Allâh!
Engkaulah Rabbku, tiada Tuhan (yang berhak disembah)
selain-Mu, Engkaulah Yang menciptakanku, dan aku adalah
hamba-Mu, aku berada diatas ikatan dan janji-Mu selama aku
mampu, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku
buat, aku mengakui kepada-Mu atas nikmat-Mu kepadaku, dan
aku juga mengakui kepada-Mu dosa-dosaku; maka ampunilah
aku karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni
dosa-dosa selain Engkau”
Diriwayatkan dari Luqman ‘alaihissalâm bahwa dia berpesan
kepada anaknya, “Wahai anakku! Biasakanlah lisanmu
mengucapkan:
ِاللللِهلم انغزفنر زلي
“Ya Allâh! ampunilah aku”, sebab Allâh menyediakan waktu-
waktu dimana Dia Ta’âla tidak menolak doa orang yang berdoa
kepada-Nya.”
‘Aisyah radhiallaahu ‘anha berkata, “Beruntunglah orang yang
mendapatkan di dalam shahîfah (lembaran amalnya) istighfar
yang banyak.”
Qatâdah berkata, “Sesungguhnya al-Qur’an ini menunjukkan
kepada kalian penyakit dan obat; penyakit itu adalah dosa-
dosa sedangkan obatnya adalah istighfar.”
Abu al-Minhâl berkata, “Tidak ada tetangga (teman dekat)
yang lebih dicintai oleh seorang hamba kelak di kuburnya
selain istighfar.”
al-Hasan berkata, “Perbanyaklah istighfar di rumah-rumah
kalian, di hadapan hidangan-hidangan, di jalan-jalan, pasar-
pasar serta majlis-majlis sebab kalian tidak tahu kapan
ampunan-Nya akan turun.”
Seorang Arab Badui (orang yang biasa hidup di pedalaman
gurun pasir) bertutur, “Barangsiapa yang mendiami bumi kami
ini, maka hendaklah dia memperbanyak istighfar sebab
bersama istighfar itulah terdapat awan tebal yang membawa
curahan hujan.” (maksudnya istighfar itu merupakan sebab
turunnya hujan-penj.,)
Keutamaan Beristighfar ?
Ikhtitam
Sumber:1.Al-Qur’an Hadits
2.http://myblogrudipurwanto.blogspot.com
3.https://aslibumiayu.wordpress.com
Jakarta 4/2/2015
http://keluargaumarfauzi.blogspot.co.id/2015/02/dzikir-istighfar.html