Membaca Istighfar
Segala puji bagi Allah Rabbul ‘alamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan
kepada.Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang
mengikutinya hingga hari kiamat, amma ba’du:
Pertama:
Kedua:
Artinya: “Wahai Rabb kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah
dosa-dosa kami dan lindungilah kami dari siksaan neraka”. QS. Ali Imran (3): 16.
Ketiga:
“ نونتنوبفنناَ نمنع،َ نرببنناَ نفاَلغرفلر نلنناَ صذصنونبنناَ نونكبَفلر نعبناَ نسبَيِنئاَرتننا،َليِنماَرن أنلن آرمصنوا ربنربَبصكلم نفآَنمبنا
نرببنناَ إربننناَ نسرملعنناَ صمنناَردييِاَ صيِنناَرديِ لر ر
“اللبنرارر.
REPORT THIS AD
Keempat:
Artinya: “Wahai Rabb kami, sungguh kami telah beriman, maka ampunilah kami
dan berilah kami rahmat, Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik”. QS. Al-
Mu’minun (23): 109.
Kelima:
“Robbanâ atmim lanâ nûronâ waghfirlanâ, innaka ‘alâ kulli syai’in qodîr”.
Artinya: “Wahai Rabb kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan
ampunilah kami. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu”. QS. At-
Tahrim (66): 8.
Pada pertemuan lalu kita telah membahas beberapa redaksi istighfar yang
termaktub di dalam al-Qur’an. Berikut ini beberapa redaksi istighfar yang
disebutkan dalam Hadits;
Keenam:
“ َك رملن نشبَر نما أنصعوصذ رب ن.ت ك نماَ السنتنطلع ص ك نونولعرد ن نوأننناَ نعنلىَ نعلهرد ن،ك نوأننناَ نعلبصد ن،ِت نخلنلقنترنيت نربَبيِ نل إرلننه إربل أنلن ن
اللبصهبم أنلن ن
ب إربل أنلن ن
ت نفاَلغرفلر رليِ نفإربنصه نل نيِلغرفصر الذذصنو ن،ِك ربنذلنربيك نعنلبيِ نوأنصبوصء نل ن أنصبوصء نل ن،ت
ك ربرنلعنمرت ن صننلع ص
” ن
REPORT THIS AD
(Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi
dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah
hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan
kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku
mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka
ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau).
Ini merupakan redaksi istighfar yang paling istimewa, biasa diistilahkan dengan
Sayyidul Istighfar. Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam menjelaskan
keutamaannya, “Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan
penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore; maka ia
termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam
dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi; maka
ia termasuk penghuni surga”. HR. Bukhari dari Syaddad bin Aus
radhiyallahu’anhu.
Ketujuh:
(Ya Allah, sesungguhnya aku telah banyak menzalimi diriku sendiri dan tidak ada
yang bisa mengampuni dosa melainkan hanya Engkau. Maka ampunilah aku
dengan ampunan dari-Mu dan sayangilah aku. Sesungguhnya Engkau
Mahapengampun lagi Mahapenyayang).
Kedelapan:
Pada pertemuan lalu kita telah membahas beberapa redaksi istighfar yang
termaktub di dalam Hadits. Berikut kelanjutannya;
Kesembilan:
ك أنلن ن
ت البتبوا ص
“ب البررحليِصم “اللبصهبم الغرفلر نلنناَ نوالرنحلمنناَ نوصت ل
ب نعنلليِنناَ إربن ن
(Ya Allâh, ampunilah kami dan sayangilah kami, serta terimalah taubat kami.
Sesungguhnya Engkau Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang). HR. An-
Nasa’iy dalam al-Kubra.
Kesepuluh:
ا نوأنصتو ص
“ب إرنلليِره ”أنلسنتلغرفصر ن
Kesebelas:
REPORT THIS AD
(Ya Rabbi ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha
Penerima taubat dan Maha Penyayang).
Dalam HR. Abu Dawud yang dinilai sahih oleh al-Albany, Ibn Umar
radhiyallahu’anhuma menjelaskan bahwa Rasulullah
shallallahu’alaihiwasallam sering membaca istighfar di atas dalam sekali
duduk sebanyak seratus kali.
”أنلسنتلغرفصر ن
“ا
“ASTAGHFIRULLÔH”.
Redaksi di atas dibaca antara lain setiap selesai shalat fardhu, sebanyak
tiga kali. Sebagaimana dalam HR. Muslim dari Tsauban radhiyallahu’anhu.
Pahala Istighfar
ﺴنﺘلغرفصﺮونن ب
ان نفنﻴلغرفصﺮ نلصهلﻢ ﺐ ب
ا ص ربصﻜلﻢ نونل ن
ﺠاَنﺀ ربنقلﻮُءم صيِلﺬرنصﺒﻮُنننفنﻴ ل نوالبرﺬﻯِ ننلف ر
ﺴىَ ربنﻴرﺪرﻩ نللﻮُ نللﻢ صتلﺬرنصﺒﻮُا نلنﺬنه ن
“ Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya kalian tidak pernah
berbuat dosa, niscaya Allah akan mengganti kalian dengan mendatangkan
suatu kaum yang kemudian kaum tersebut berbuat dosa, kemudian mereka
meminta ampun kepada Allah, dan Allah akan mengampuni mereka” (HR.
Muslim)
Jadi, istighfar itu disyariatkan untuk dibaca kapan pun. Hanya saja
hukumnya menjadi wajib saat kita melakukan perbuatan dosa. Dan
hukumnya sunnah setelah kita selesai melakukan amal salih. Fungsinya
adalah untuk menyempurnakan berbagai kekurangan yang ada di
dalamnya.
Riwayat ini seperti dinukilkan Imam al-Baihaqi dan Ibn Abi ad-Dunya dari
sahabat Anas bin Malik RA. Riwayat tersebut juga menjelaskan khasiat
beristighfar sebanyak 70 kali dalam sehari.
“Allahumma Anta Rabbi la ilaha illa Anta khalaqtani, wa ana abduka, wa ana
‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, ‘audzubika min syarri ma shana’tu, abu’u
laka bini’matika ‘alayya, wa abu’u bidzanbi, faghfirli, fainnahu la
yaghfirudzzunuba illa ‘Anta.”
Semoga kita senantiasi diberikan motivasi dan hidayah Allah SWT untuk
senantiasa beristighfar. Dengan beristighfar, Insya Allah seperti
disebutkan di banyak riwayat, selain akan menghapuskan dosa-dosa kita,
juga akan membuka pintu rezeki, serta mendatangkan jalan keluar dari
segenap persoalan, atas seizin Sang Khaliq.